NovelToon NovelToon
SEMALAM DENGAN TEMAN KAKAKKU

SEMALAM DENGAN TEMAN KAKAKKU

Status: sedang berlangsung
Genre:CEO / One Night Stand / Beda Usia
Popularitas:13.1k
Nilai: 5
Nama Author: HANA ADACHI

"Hai ganteng, malam ini, mau bermalam bersamaku?"
~ Keira ~

"Kau tidak akan menyesalinya kan, little girl?"
~ Reynald ~

**********

Demi bisa menghadiri pesta ulang tahun pacarnya di sebuah klub malam, Keira nekat mencari cara untuk kabur dari pengawasan Raka, sang kakak yang overprotektif, dengan bantuan sahabatnya, Selina. Namun, sesampainya di sana, betapa terkejutnya ia saat mendengar bahwa Dion, kekasih yang selama ini ia sembunyikan dari sang kakak, justru malah menghina Keira di depan teman-temannya.

Hatinya hancur. Di tengah rasa sakit dan kekecewaan, Keira bersumpah akan mencari laki-laki lain yang jauh lebih tampan dan mempesona dari Dion. Saat itulah ia bertemu dengan sosok pria asing yang sangat tampan di klub. Mengira pria itu seorang host club, Keira tanpa ragu mengajaknya berciuman dan menghabiskan malam bersama.

Namun, keesokan harinya, Keira baru menyadari kalau pria yang bersamanya semalam ternyata adalah Reynald, teman dekat kakaknya sendiri!

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon HANA ADACHI, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

30. Tatapan Cinta Pertama

Selina mengerjap pelan, kelopak matanya terasa berat seakan baru saja terlelap dalam tidur panjang. Pandangannya buram dan ruangan itu sedikit gelap, membuatnya butuh waktu untuk benar-benar menyadari di mana ia berada.

Saat kesadarannya perlahan pulih, ia menoleh ke samping. Di sanalah ia melihat seorang pria yang sedang duduk, menunduk dengan kedua tangan meremas pelan, Raka.

Selina terdiam. Tiba-tiba saja, perasaan yang ia kira sudah lama terkubur dalam-dalam mendadak menyeruak tanpa permisi. Cinta pertamanya. Lelaki itu dulunya hanya berani ia kagumi dari jauh, yang kini nyata-nyata ada di sampingnya, menunggunya bangun.

Melihat Selina yang telah sadar, Raka cepat-cepat mendekatinya. "Selina, kamu baik-baik saja?"

Selina mengangguk pelan. Ia ingin menjawab, tapi kerongkongannya terasa kering. Ia kemudian berusaha untuk bangkit dari tidurnya, tapi rasanya sulit. Raka yang mengetahui hal itu pun dengan cepat membantunya. Ia menahan punggung Selina dan menaruh bantal di belakangnya agar Selina bisa duduk dengan nyaman.

"Kamu mau minum?" Raka menawarkan. Selina lagi-lagi hanya mengangguk. Raka tersenyum dan mengambilkan gelas berisi air yang sudah ia sediakan di atas meja.

"Minumlah pelan-pelan," ucapnya lembut. Ia menunduk, menyodorkan gelas itu sambil menopang punggung Selina dengan satu tangan.

Selina tercekat. Jarak mereka terlalu dekat, aroma tubuh Raka yang hangat bercampur dengan wangi samar kemeja yang ia kenakan menyusup masuk begitu saja, membuat dadanya berdebar tanpa kendali.

Raka mengangkat gelas itu, menaruh bibir gelas di dekat mulut Selina.

Dengan ragu, Selina membuka bibirnya. Rasa dingin air menyentuh lidahnya, tapi bukan itu yang membuat tubuhnya gemetar. Melainkan kenyataan bahwa Raka yang memegang gelas itu, yang mengatur ritme minumnya, seakan seluruh kendali ada di tangan lelaki itu. Ia bisa merasakan jari-jari Raka yang kokoh tapi hati-hati menahan gelas, sementara jemarinya yang lain secara tidak sengaja menyentuh pipinya ketika membantu menahan posisi.

Deg. Deg. Deg.

Selina hampir bisa mendengar detak jantungnya sendiri bergaung keras di telinga. Pipinya memanas, meski ia berusaha keras menutupi rasa gugup yang melanda.

“Udah?” tanya Raka setelah Selina meminum air beberapa tegukan, suaranya rendah dan penuh perhatian.

Selina buru-buru mengangguk, meski setengah dari dirinya berharap momen itu tidak cepat berakhir. Raka perlahan menurunkan gelas, lalu kembali meletakkannya di meja. Pandangan matanya bertaut dengan Selina, seperti ada ekspresi lega sekaligus khawatir.

"Kata dokter, kamu tadi cuma shock aja. Hanya perlu minum obat yang diresepkan, setelah itu semuanya akan baik-baik saja," Raka menjelaskan.

Selina kembali mengangguk. "Iya, Terima kasih Kak, maaf kalau aku ngerepotin,"

"Jangan bicara begitu, Selina," Raka menggeleng. "Justru seharusnya kakak yang minta maaf karena tidak bisa mencegah Keira untuk mengajak kamu melakukan sesuatu yang konyol,"

Mendengar nama Keira disebut membuat Selina terhenyak. "Kak, Keira baik-baik saja kan?"

"Tentu saja, dia sehat wal afiat," Raka terkekeh. "Tapi dari tadi dia nangis terus, khawatir kayanya karena kamu nggak bangun-bangun,"

Selina meringis. Ia merasa tak enak hati karena telah membuat mereka semua khawatir. Tapi, ada satu perasaan janggal yang melanda hatinya. Kenapa Raka ada disini? Apakah untuk menemaninya? Tapi, kenapa?

"Kamu kenapa?" Raka memperhatikan raut wajah Selina yang tampak punya banyak pikiran. "Apa ada yang tidak nyaman? Bagian mana yang sakit? Apa perlu dipanggilkan dokter lagi?"

"Ng-nggak," Selina menggeleng perlahan. "Aku nggak apa-apa kok Kak, nggak perlu panggil dokter lagi,"

"Syukurlah..." Wajah Raka terlihat sangat lega. "Aku benar-benar khawatir kamu akan kenapa-napa,"

Ucapan Raka membuat suasana di antara berdua mendadak canggung. Raka langsung berdehem dan memalingkan muka, tampaknya ia juga tidak sadar telah mengucapkan itu dengan mulutnya sendiri. Sementara Selina hanya bisa menundukkan kepala untuk menyembunyikan pipinya yang mungkin sudah merah seperti tomat.

Kenapa dia bilang kalau dia khawatir? Ah, apa karena dia takut aku kenapa-napa dan akan membuat Keira kena masalah? Ah, mungkin begitu, Selina bertanya sendiri dan menjawab sendiri dalam benaknya. Ia tak punya keberanian lebih untuk bertanya.

"Selina," setelah beberapa saat diam, Raka membuka percakapan lagi. Selina pun sontak mendongakkan kepala dan tatapan mereka bertemu.

Hening. Raka tidak melanjutkan ucapannya lagi dan Selina pun hanya menunggu. Meski begitu, ada sesuatu yang aneh dari tatapan mereka berdua. Seperti ada ketertarikan antara satu sama lain, hanya saja tidak bisa diungkapkan.

"Selina, sebenarnya..."

Brak!

Belum selesai Raka bicara, tiba-tiba pintu kamar terbuka dengan keras. Baik Selina maupun Raka sama-sama terperanjat. Di ambang pintu, terlihat Keira yang wajahnya sudah penuh dengan air mata.

"Huwaaaa! Selinaaa!" Keira langsung berlari menghampiri Selina dan memeluknya. "Akhirnya Lo sadar juga! Gue kira Lo udah mati!"

"Hush!" Raka menyentil kening adiknya itu. "Kalau ngomong jangan sembarangan!"

"Huwaaaa! Kakak nyakitin Gue!" Tangis Keira malah makin keras, mengundang tawa Selina dan Reynald.

"Sudah, sudah," Selina mengelus-ngelus punggung Keira. "Gue nggak apa-apa kok,"

"Huhuhu, maafin Gue ya Sel, nggak lagi-lagi deh Gue ngajakin Lo bikin kue!" Ujar Keira di sela-sela tangisnya.

"Iya, makanya, besok itu semuanya dipikirin dulu! Jangan seenaknya sendiri!" Malah Raka yang menyahut. "Untung aja Selina nggak kenapa-napa! Untung juga rumah kita nggak kebakaran!"

"Huwaaa!" Lagi-lagi tangis Keira makin keras, membuat Reynald mau tak mau mendekati sahabatnya itu.

"Sudah, sudah, jangan malah ngompor-ngomporin Keira. Lebih baik sekarang kamu hubungi tukang buat benerin listrik sama dapurmu itu," Reynald berusaha mengalihkan perhatian Raka agar tidak memarahi Keira terus.

"Ah, iya juga ya. Listriknya masih korslet," Raka menepuk dahinya. "Ya udah, gue mau nelpon tukang langganan papa gue. Lo jagain mereka ya. Ntar kalau ada apa-apa bilang,"

"Sip," Reynald mengangguk dan mengangkat jempol. Setelah itu, Raka pun pergi ke tempat yang lebih tenang untuk menelepon.

Sepeninggal Raka, Reynald sebenarnya masih ingin menunggu kedua gadis itu di dalam kamar. Tapi karena tampaknya mereka sedang butuh waktu berdua, Reynald pun memilih untuk keluar saja agar tidak mengganggu. Sekalian dia mau membantu Raka untuk beres-beres sampai para tukang datang nanti.

Di luar kamar, ternyata Marisa sudah menunggu. Wanita itu tersenyum saat melihat Reynald.

"Rey, ada yang mau aku omongin sama kamu,"

1
Supryatin 123
spot jantung klo tw keira.lnjut thor
Ayudya
Raka jangan spot jantung ya kalau tau Rey suka dan cinta ma adek kamu..selamat istirahat kk thor
HANA: makasihh🥰
total 1 replies
HANA
Istirahat dulu y, capek ngetiknya boss
Ayudya
jangan bilang Marisa mau ngungkapin perasaan nya ma rey.awas kamu ya kalau sampai terima ungkapan cinta Marisa ntar aku karungin kamu rey/Facepalm//Facepalm//Facepalm//Facepalm//Facepalm/
HANA: 🤣🤣🤣🤣🤣
total 3 replies
HANA
komen sebanyak-banyaknya kalau mau author update lagi hari ini🤭
Supryatin 123
so sweet banget sih 🥰🥰 lnjut thor 💪💪💪
HANA: oke tunggu ya
total 1 replies
Ayudya
nah ini yg aku suka dari Rey bisa jga perasaan orang yg di cintai
Vtree Bona
sweet banget sih reynald,,,,,mau dong yg lebih manis lagi kak thor hehe
HANA: siap, tunggu yaa
total 1 replies
Ayudya
Marisa buang jauh jauh rasa suka kamu sama Rey karena yg ada kamu akan sakit
HANA: emang mencintai sendirian itu ga enak ya 🥺
total 1 replies
vj'z tri
😌😌😌 jebakan masih di tnya minta up berapa ...ya pasti minta yang buayakkkkkkk up nya 🤭🤭🤭🤭
HANA: kirain kan🤭🤭🤭
total 1 replies
vj'z tri
🤣🤣🤣🤣🤣🤣🤣yang di takutkan terjadi pembantaian parabot dapur
HANA: boncos si Raka🤣
total 1 replies
HANA
Hari ini minta update berapa? 🤭
HANA: ☺☺☺☺☺☺
total 4 replies
Vtree Bona
mas reynald kayanya bakal jadi kelinci percobaan kue buatan keira
kaki novel
😍🥰
vj'z tri
awas tar dapur nya berubah kaya kapal Titanic yang porak poranda nabrak es 🤣🤣🤣🤣
Ayudya
seru dan ga ngebosenin rekomed banget deh
HANA: terimakasih kak🥰
total 1 replies
HANA
Saking pengennya mengalahkan Marisa, Keira sampe nekat bikin kue sendiri🤦‍♀️
Supryatin 123
itu namanya cemburu keiii... lnjut thor 💪💪💪
HANA: siap kak
total 1 replies
HANA
Belum suka tapi udah posesif itu gimana ceritanya ya Kei? 🤦‍♀️
⧗⃟ᷢʷ §𝆺𝅥⃝©Sakura⍣⃝𝖕𝖎ᵖᵘ ⍣⃝🦉
wkwkwkwkwk
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!