SISTEM,MARI BALASKAN DENDAM!

Suasana riuh di samping jembatan sore ini berbanding terbalik dengan yang ada di Mansion milik keluarga Agatha.

Di Dapur yang megah, nyonya Lolita nampak sedang memerintah sejumlah koki dan pelayan.

“ Pastikan kalian menghidangkan makanan kesukaan tuan besar dan nona besar,” di sela – sela senandungnya, Lolita memerintahkan para koki.

Hatinya sedang dalam suasana bahagia sekaran.

Pasalnya, saat tengah berdebat dengan Cedric tadi, ia melirik kearah pintu. Dia jelas melihat Kayla tengah menguping.

Mobil tua milik Kayla jelas sudah ia otak atik. Lolita sangat jelas dengan kebiasaan anak tirinya yang selalu melampiaskan kesedihannya dengan berkendara.

Kayla diberi kebebasan menggunakan mobil hanya jika sudah menyelesaikan semua pekerjaan di Mansion! Tentu saja, ia menuju sekolah hanya menggunakan bus dengan kartu yang sudah terisi pas – pasan selama 1 bulan.

Haaa, mari kita lihat bagaimana akhir dari gadis j*lang itu! Berani sekali ingin berebut harta dengan putrinya!

Dipikiran Lolita, semua yang ada di Mansion beserta isinya adalah milik, Hak Putrinya, Stanley.

Sungguh tidak sadar dan tahu diri!

Lolita nampaknya harus dibelah otaknya dan dilihat berapa sel otaknya sehingga menyebabkan ia tebal muka luar biasa.

Jelas sekali, ia tahu dengan pasti jika apa yang dimiliki dan dijalankan oleh Cedric adalah hasil dari pemberian Paramita. Istri diatas kertas Cedric yang pertama dengan imbalan Cedric bisa merawat Kayla hingga ia dewasa dan dianggap mampu menjalankan perusahaan milik Paramita.

Bagaimana jika kita patungan untuk mengoperasi isi otak Lolita?

“ Mamiiiii....”

Teriakan melengking nan familiar di telinga Lolita terdengar dari luar dapur. Senyuman hangat sarat akan kasih sayang segera terbit di bibir judes milik Lolita.

Ini adalah suara putrinya.

“ Kenapa harus teriak – teriak?” nada mengomel tetapi bibirnya melengkung tersenyum. Stanley dengan manja menggesekkan kepalanya dilengan sang mami.

“ Hari ini sungguh menyenangkan, mi. Aku berhasil membuat kak Joker semakin ilfil dengan itik buruk rupa Kayla itu,” setelah memberikan tas kepada pelayan, keduanya duduk di sofa ruang keluarga.

“ Kamu memang pantas menjadi putri kesayangan mami,” jawab bangga Lolita.

“ Hmm, siapa dulu yang mengajariku?” tanya Stanley tak kalah bangga. Dadanya ia busungkan dengan angkuh. Seolah sangat menikmati suasana kemenangan.

“ Kamu memang harus terus memepet tuan muda Joker. Dengan begini kamu bisa bersama dengannya,” hasut Lolita.

Stanley sudah membayangkan bagaimana ia menjadi seorang wanita dari Joker. Tuan muda grup Maladewa. Memiliki akses bebas ke berbagai hotel dan juga bisnis properti lainnya.

Uhhh, hanya dengan membayangkannya saja ia sudah sangat NGILER!!

Tanpa ingat jika yang pertama kali memiliki perjanjian pertunangan dengannya adalah sang kakak tiri.

Baginya, semua yang menjadi milik Kayla adalah miliknya. Entah harta ataupun tunangannya sekalipun.

Sungguh, ajaran dari Lolita begitu manjur dan membekas!

“ Tetapi, Mi. Bagaimana jika kakak tidak setuju aku dengan tuan muda Joker?” alis hasil sulaman milik Stanley berkerut tak senang.

Stanley langsung mengingat penampilan menjijikan kakak tirinya disekolah.

Stanley tahu, bagaimana penampilan asli sang kakak. Bahkan terekam dengan jelas bagaimana kemampuan sebenarnya IQ dan EQ sang kakak.

Dengan segala ancaman dan cercaan darinya serta maminya, Stanley akhirnya bisa ‘memaksa’ Kayla untuk menyembunyikan identitasnya.

Bahkan satu sekolah tidak ada yang tahu jika seorang Kayla adelia adalah putri pertama dari Cedric, seorang pemimpin perusahaan penerjemah terbaik di negara I.

Kayla benar – benar hidup dalam kesederhanaan, Ralat serba kekurangan. Semua kartu milik Kayla, kartu makan, Kartu Bank dari Cedric diambil oleh pasangan ibu dan anak tersebut. Tentu saja tanpa sepengetahuan dari Cedric sendiri.

Sehari, dari yang jatah 250 ribu Cedric, Kayla hanya diberi 50 ribu. Bahkan itu sudah termasuk untuk naik Bus umum. Sementara jatah harian Stanley mencapai 1 juta. Sungguh kesenjangan hidup yang nyata.

Tentu saja Cedric tahu, tetapi ia lebih memilih menutup mata. Kayla bukanlah putrinya, dan ia hanya menjaga Kayla agar ia tetap bernafas.

Sungguh miris, Cedric pun sudah menjadi kacang yang lupa pada kulitnya!

Tak jarang Kayla harus berjalan kaki hanya agar bisa ia makan 2 kali. Begitu ia sampai rumah, ia masih harus ‘membantu’ a.ka dipaksa untuk mengerjakan tugas sekolah milik Stanley yang kadang juga milik teman – teman Stanley.

Tentu saja segala pujian akan menjadi milik Stanley, hingga ia dikenal sebagai murid tercerdas di kelasnya.

“ Heh, dia berani untuk tidak setuju?” jawab Lolita dengan sinis. Stanley sedikit ragu dengan jawaban dari maminya. Ia sangat tahu jika perjanjian pertunangan ini dilakukan oleh mendiang ibu dari Kayla dengan kakek dari tuan muda Joker.

Saat itu ia masih kecil dan tentu saja belum masuk di keluarga Agatha. Tetapi ia sudah mengerti jika kasih sayang papinya tidak sepenuhnya tertuju padanya. Sang mami, Lolita terus memberikan sugesti jika papinya tengah membagi kasih sayang kepada seorang putri lain, anak dari wanita yang ingin merebut papinya dari dirinya dan maminya.

Mulai dari kecil, Lolita sudah mengajari Stanley, semua hal yang dimiliki oleh Kayla, harus dimiliki juga oleh Stanley. Bahkan harus lebih unggul.

“ Tetapi kamu tidak usah khawatir tentang gadis busuk itu,” ucap Lolita penuh dengan nada yang penuh misteri.

“ Maksudnya? Mami jangan membuat aku penasaran. Cepat katakan,” Stanley menggoyang – goyangkan lengan Lolita dengan Manja.

Sementara Lolita tersenyum penuh kasih sayang kepada Stanley.

“ Haha, kamu sangat tidak sabar,” goda Lolita sambil mencubit pelan pipi putri terkasihnya. Stanley menjulurkan lidahnya manja.

“ Mami sudah membu .......”

“ Tuan Besar, Anda sudah pulang,”

Sebelum Lolita melanjutkan ucapannya, terdengar suara kepala pelayan yang sepertinya tengah menyambut Cedric yang sudah kembali dari kantor.

Lolita mengedipkan mata kepada Stanley, pertanda jika pembicaraan ini sebaiknya diakhiri. Sementara Stanley sedikit mendengus tak senang karena rasa penasaran sudah menghantuinya. Tetapi ia tahu jika mereka memang harus mengakhiri topik ini.

Bukan hal yang kebetulan jika kepala pelayan tampak sengaja mengeraskan ucapannya. Pasalnya Lolita memang sudah mengisyaratkan untuk memberikan peringatan ketika Cedric pulang.

Terlihat dengan jelas jika orang – orang di Mansion sudah berganti semua dengan orang milik Lolita.

“ Papi sudah pulang?” Stanley segera berubah menjadi gadis yang manja. Menjadi kesayangan Cedric tentu saja.

“ Loh, kamu juga sudah ada dirumah?” tanya Cedric sambil menyerahkan tas kerjanya kepada sang istri yang juga ikut menyambutnya.

“ Apa maksud Papi? Seakan – akan aku tidak pernah pulang saat jam – jam segini,” sambil menggelayut manja, Stanley pura – pura cemberut.

“ Bukankah memang begitu?” goda Cedric mengusap kepala Stanley dengan sayang.

Ketiganya berjalan beriringan, menciptakan siluet keluarga beranggotakan tiga orang yang bahagia.

Lolita menggiring anak dan suaminya untuk segera ke meja makan. Disana sudah terhidang makanan favorit dari masing – masing anggota keluarga.

“ Dimana Kayla?” tanya Cedric dengan santai. Pasalnya, hari sudah menunjukkan pukul 8 malam, tetapi ia belum melihat batang hidung putri pertamanya.

“ Kenapa papi menanyakannya?” sinis Stanley tak suka.

“ Dia mungkin sedang keluyuran dengan mobilny ....”

“ Tuan, Nyonya, ada polisi sedang mencari Tuan besar,”

“ ini kediaman Agatha? Ada catatan sebuah mobil kecelakaan dan dinyatakan atas nama putri Anda, Kayla Adelia ...."