NovelToon NovelToon
Cassanova - Dendam Gadis Buta

Cassanova - Dendam Gadis Buta

Status: sedang berlangsung
Genre:Horor / Misteri / Spiritual / Balas Dendam / Horror Thriller-Horror / Dendam Kesumat
Popularitas:3k
Nilai: 5
Nama Author: Wida_Ast Jcy

Casanova seorang gadis cantik. Namun sayang sekali ia memiliki kekurangan. Kedua matanya buta. Meski ia buta ia merupakan kembang desa. Karena kecantikannya yang luar biasa. Dan ia pun memiliki keahlian pandai mengaji. Ia pun bercita cita ingin menjadi seorang Ustadzah. Namun sayang...cita cita itu hanya sebatas mimpi dimana malam itu semuanya telah menjadi neraka. Saat hujan turun lebat, Casanova pulang dari masjid, ditengah perjalanan ia dihadang beberapa pemuda. Dan hujan menjadi saksi. Ia digilir secara bergantian lalu ia dicampakan layaknya binatang. Karena ia buta, para pemuda ini berfikir, ia tak mungkin bisa mengenali mereka. Dan mereka pun membiarkan Casanova hidup. Namun disinilah awal dendam itu dimulai. Karena sifat bejad mereka, mereka telah membangkitkan sesuatu yang sangat menakutkan didesa itu.

"Mata dibayar mata. Nyawa dibayar nyawa. Karena kalian keluarga ku mati. Maka satu persatu keluarga kalian juga harus mati.

Yuk... ikuti kelanjutan kisahnya.

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Wida_Ast Jcy, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Bab 30 BISIKAN GHOIB

Di tengah proses pemandian itu, beberapa bisikan mulai terdengar dari sudut ruangan. Suara yang tak semestinya diucapkan. Banyak desas desus yang tidak baik yang mulai menyebar dari mulut ke mulut tetangga.

"Apa mungkin dulunya Bu Rahmi punya pegangan, Bu. Makanya matinya mengenaskan begini," ucap salah satu tetangga dengan suara pelan, namun cukup untuk didengar yang lain.

"Apa iya? Mungkin juga sich. Tapi kalau dilihat dari kondisi mayat ini jelas kiriman. Tapi yang jadi pertanyaan, siapa yang mengirim guna-guna pada Bu Rahmi?" sahut yang lain dengan raut wajah menyimpan kecurigaan.

"Iya, betul. Kalau memang itu sebuah kiriman. Apa yang harus di sirikan terhadap Bu Rahmi, hidupnya saja pas-pasan. Bu Rahmi bukan orang kaya. Tapi kenapa masih ada orang yang iri dan sirik padanya. "ucap tetangga itu.

"Huss... kita kan tidak tahu kehidupan Bu Rahmi selama ini. Mungkin saja memang orang iri. Meskipun pas-pasan, Bu Rahmi kan suka membantu orang. Siapa tahu ada yang merasa tersinggung? Terus dikirim guna guna karena sakit hati. Bisa jadikan. " jawab tetangga yang lainnya.

"Atau mungkin ini kutukan! Bu Rahmi matinya tak wajar. Biasanya kalau seperti ini matinya pasti ada sebabnya, Bu." ujar tetangga lain lagi.

"Eehhmmmm.... "Tiba-tiba Ustazah Laila berdehem.

Suara Ustazah Laila akhirnya menghentikan percakapan para tetangga itu.

"Sudahlah, jangan berprasangka buruk. Ini sudah takdir Allah. Jangan membawa-bawa hal mistik itu tidak baik!" ujarnya.

Namun, bisikan-bisikan itu tetap bergema di benak semua yang mendengarnya. Ketegangan terasa semakin mencekam. Sementara itu, di dalam kamar yang sunyi, Casanova duduk bersandar di tepi ranjang. Matanya kosong, tak ada sisa air mata. Seakan ia sudah kehilangan semua tenaga untuk menangis.

Di sisinya, Bu Yati, masih duduk dan memeluk bahunya.

"Nak, yang sabar ya. Kamu harus kuat. Ibu tahu kamu pasti kuat. Kamu tidak sendiri. Ada Ibu dan yang lain yang akan terus menemanimu, banyak banyak beristighfar ya nak. "katanya dengan lembut, mencoba menghibur Casanova.

Namun, Casanova hanya diam, tenggelam dalam kesedihan yang begitu dalam hingga ia tak merespons apa pun. Bu Yati mengusap pelan rambutnya yang kusut, membiarkan gadis itu merasakan kehangatan dari pelukan seorang ibu yang takkan ia rasakan lagi dari Bu Rahmi. Kesunyian malam itu dipenuhi duka yang semakin menekan.

Waktu terus berjalan. Jam menunjukkan pukul setengah sebelas malam. Udara malam semakin dingin, dan angin berhembus pelan, menyusup melalui celah-celah dinding kayu rumah. Di luar, jenazah Bu Rahmi akhirnya dibawa menuju pemakaman. Hanya sembilan orang bapak-bapak yang ikut mengiringi jenazah.

Ustazah Laila dan ibu-ibu lainnya memilih untuk tetap di rumah Casanova. Dan sebagian merapikan ruangan, sebagian lagi sudah pulang karena tidak tahan dengan suasana yang semakin mencekam. Kegelapan malam semakin pekat, menelan kesedihan yang mendalam.

Di jalan setapak menuju pemakaman, suasana mencekam semakin terasa. Rembulan redup terhalang awan kelam, dan suara burung gagak saling bersahutan dari kejauhan, membuat bulu kuduk mereka berdiri. Mereka pun mempercepat langkahnya, tak henti-hentinya mereka berdoa dalam hati.

"Jangan gentar, mari kita teruskan dengan doa. Allah akan melindungi kita," ujar Ki Kusumo, tokoh masyarakat yang disegani, berusaha menenangkan yang lain.

Ki Kusumo berbeda dengan Mbah Wiro. Ki Kusumo mendalami ilmu putih, sedangkan Mbah Wiro mendalami ilmu hitam. Bahkan bukan rahasia lagi jika Mbah Wiro juga mahir dalam ilmu gaib.

Pak RT ikut serta dalam pemakaman ini, ia berupaya tetap tenang walau hatinya dicekam ketakutan. Ia tak ingin menjadi bahan pergunjingan warga jika sampai tidak ikut mengantarkan jenazah Bu Rahmi, yang merupakan warga nya sekaligus sepupunya juga.

"Arghhhh, sial.... Semua disebabkan si Rahmi. Sudah meninggal pun masih saja merepotkan. Sudah lah seram begini. Kenapa dari tadi saya merasakan seperti ada yang mengawasi ya. "gumam dalam hati dengan perasaan yang mulai tidak nyaman.

Ia menyesal ikut ke pemakaman. Seandainya tahu begini, lebih baik bersantai di rumah saja. Ketika mereka tiba di pemakaman, angin tiba-tiba bertiup lebih kencang, membawa aroma tanah basah yang menusuk.

Pepohonan di sekitar makam bergoyang tak terkendali, seolah hendak tercabut dari akarnya sendiri. Suasana semakin mencekam, ketika salah seorang melihat bayangan hitam bergerak cepat di antara mereka.

"Bayangan.... Apa itu tadi?!" seru salah seorang dari mereka dengan suara bergetar.

"Tenang! Jangan panik. Fokus pada jenazah dan berdoalah." jawab Ki Kusumo, meski nada suaranya sendiri terdengar tegang.

Mereka bergegas menyelesaikan pemakaman. Tak ada waktu untuk berlama-lama. Keringat dingin bercucuran di wajah mereka semua, meski udara malam sangat dingin. Dengan tergesa-gesa, mereka mulai mengubur jasad Bu Rahmi ke dalam tanah.

Namun, ketika sekop terakhir tanah diturunkan, petir tiba-tiba menggelegar dahsyat di langit, memecah keheningan malam. Langit yang tadinya hanya mendung berubah menjadi gelap gulita, disertai hujan yang mengguyur deras.

Mereka semua saling berpandangan, ketakutan terpancar jelas di mata mereka. Suara burung gagak semakin menjadi-jadi, dan kilat petir yang menyambar-nyambar membuat pemakaman itu terasa seperti tempat terkutuk.

"Ya Allah, lindungi kami," bisik salah seorang bapak dengan suara gemetar.

Mereka segera berlarian meninggalkan makam. Angin bertiup semakin kencang, hujan mengguyur tubuh mereka hingga basah kuyup. Di tengah derasnya hujan, Ki Kusumo sempat mengarahkan pandangannya ke atas pohon besar di pemakaman itu sebelum akhirnya ia bergegas pulang.

Di balik pohon besar itu, ia tampak sosok genderuwo besar hitam dan menyeramkan, ia menyeringai. Namun sosok itu hanya diam di tempat, entah apa yang sedang ditunggunya, namun yang pasti, Ki Kusumo merasa semua ini pasti ada sangkut pautnya dengan kematian Bu Rahmi yang secara mendadak itu.

"Astaghfirullah... Semoga tidak ada hal buruk yang menimpa kampung ini. "batin Ki Kusumo seorang pria yang rambutnya sudah memutih semua itu.

DISISI LAIN

"Nak, tidurlah! Kamu harus istirahat. Semua akan berlalu. Meskipun ibumu sudah tiada, namun masih ada Ustazah dan ibu-ibu yang lainnya di sini," ucap Ustazah Laila yang malam ini memilih untuk menginap.

Padahal ia sendiri baru mendapatkan kabar duka bahwa ibu mertuanya pun baru saja menghembuskan nafas terakhirnya. Harusnya ustazah Laila menyusul suaminya di kampung sebelah, namun ia tidak mau meninggalkan Casanova seorang diri dalam keadaan seperti ini.

Casanova tersentak dari lamunannya. Sesaat, tatapannya berubah, seolah ada kesadaran baru yang terbangun di dalam dirinya. Namun, ia tetap diam di tempat, sementara di luar, hujan terus mengguyur deras, seakan alam turut menangisi kepergian Bu Rahmi yang tragis.

Malam itu penuh keheningan, kecuali suara rintik hujan yang turun lembut di atap rumah Bu Rahmi. Casanova yang tersadar dari lamunan nya mulai merasakan kantuk yang luar biasa. Akhirnya ia pun terlelap di pangkuan Bu Yati.

Rasa lelah yang bercampur kesedihan dan kesakitan membuat Casanova tak mampu melawan kantuknya itu. Ia pun terus mengigau dalam tidurnya dan terus memangggil manggil nama ibunya. Hatinya masih terhimpit rasa duka.

Di sudut lain ruangan, Ustazah Laila duduk bersandar, matanya terpejam meski pikirannya masih gelisah. Meskipun ia sendiri tengah berkabung karena ibu mertuanya baru saja meninggal, tak ada yang bisa dibandingkan dengan penderitaan Casanova saat itu.

Semua yang berada di rumah kecil itu terlelap dalam kesunyian. Waktu menunjukkan pukul tiga dini hari, namu tiba-tiba Casanova mendengar bisikan. Bisikan itu samar, tapi meresap seperti suara yang datang dari dalam kepalanya sendiri.

"Buka kotak itu, Cah Ayu. Setetes darahmu mampu membalaskan rasa sakit hatimu. Percayalah... kotak itu akan membuat kamu lebih dari seorang wanita yang lemah. Ayooo... buka cah ayu. "bisiknya.

BERSAMBUNG...

1
Nalira🌻
Kan buta ini, kok bisa tahu ada noda darah atau tanah di sapu tangan dan casanova gak perduli? mulai gak konsisten, narasinya panjang dan bertele-tele.

Terlalu banyak perumpamaan2 yang memperlambat alur cerita, narasi batin kompleks tapi berlebihan babget, sampe bab 5 cuma nyeritain Casanova yang di perkosa.

Alurnya kaya jalan di tempat. Dari premis dan konflik gadis buta yang balas dendam udah menarik, tapi penulisanya bisa direvisi lagi di kemudian hari. 👍
Wida_Ast Jcy: ok say. sama2 berkarya ya 👍
Nalira🌻: Sama2, semangat berkarya ya💪
total 3 replies
Uthie
keji sekali mereka 😡
Wida_Ast Jcy: Ya... lelaki lelaki durjana dan bejad begitu lah kelakuan. Yuukk support terus cerita nya.
total 1 replies
Uthie
Coba mampir 👍
Wida_Ast Jcy: hi.... say... tq ya sudah mau mampir. yukkk ikuti terus kelanjutan ceritanya. jgn lupa ksh like tiap tiap bab. Tq🥰
total 1 replies
Susi Santi
bgus
Wida_Ast Jcy: tq untuk 5star nya ya😘😘😘
total 1 replies
Susi Santi
up yg bnyak dong thor
Wida_Ast Jcy: ok... say. tq sudah mampir.
total 1 replies
Anyelir
hai kak aku mampir
mampir juga yuk kak ke karyaku
Wida_Ast Jcy: ok say. baiklah...tq ya sudah mampir dikaryaku. 🥰
total 1 replies
Susi Santi
plis lanjut thor
Wida_Ast Jcy: Hi... say. tq ya sudah mampir. Ok kita lanjuti ya harap sabar menunggu 🥰
total 1 replies
Wida_Ast Jcy
jangan lupa tinggal kan jejak nya yah cintaQ. TQ
Wida_Ast Jcy
Jangan lupa tinggal kan jejak nya disini ya cintaq. coment dan like
Wida_Ast Jcy: tq say.... atas komentar nya. yuk ikuti terus cerita nya. jgn lupa subscribe dan like yah. tq 😘
Nalira🌻: Aku suka gaya bahasanya... ❤
total 2 replies
Wida_Ast Jcy
Hi.... cintaQ mampir yuk dikarya terbaruku. Jangan lupa tinggal kan jejak kalian disini yah. tq
Wida_Ast Jcy
😘😘😘
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!