NovelToon NovelToon
JODOHKU USTADZ

JODOHKU USTADZ

Status: sedang berlangsung
Genre:Nikahmuda / Diam-Diam Cinta / Persahabatan / Romansa / Dijodohkan Orang Tua
Popularitas:3.1k
Nilai: 5
Nama Author: CumaHalu

Ariana Rosita Putri Prakasa (17th) adalah anak seorang pengusaha dari kota Malang. Terkenal dengan sikap nakal, usil dan keras kepala di sekolahnya. Membuat edua orang tuanya memutuskan memindah Riana ke pesantren.
Di pesantren Riana tetap berulah, bahkan memusuhi ustadz dan ustadzah yang mengajarinya, terutama ustadz Daffa anak bungsu kyai yang paling sering berseteru dengannya. Bahkan, Kyai dan istrinya juga ikut menasehati Riana, namun tetap tidak ada perubahan. Kyai pun angkat tangan dan memanggil ayah Riana, namun ayah Riana malah meminta Kyai mencarikan jodoh saja untuk anak semata wayangnya. Tanpa sepengetahuan siapapun, Riana diam-diam memiliki perasaan cinta terhadap salah satu putra Kyai, yaitu Ustadz Zaki. Siapa yang akan di jodohkan Kyai dengan Riana? salah satu santrinya atau dengan putranya sendiri?

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon CumaHalu, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Terimakasih, ustadz Zaki

"Astaghfirullah, Riana!" pekik ustadz Zaki melihat Riana sudah tergeletak di lantai dan tidak sadarkan diri.

Ustadz Zaki segera mengangkat tubuh Riana dan membawanya ke ruang kesehatan. Meminta minyak kayu putih dan menggosok kedua telapak tangan dan telapak kaki Riana. Aisyah dan Aira yang diberitahu santriwati lainnya segera menyusul ke ruang kesehatan.

"Ustadz, tadi Riana ada dimana? Kog dia pingsan?" tanya Aira.

"Dia ada di dalam gudang Ra, kita tunggu dulu dia sampai sadar. Aku ingin tau apa yang terjadi padanya, bagaimana bisa dia terkunci dalam gudang."

Setengah jam kemudian Riana tersadar dari pingsannya. Menatap ke samping dan kedua bola matanya beradu tatap dengan ustadz Zaki. Riana terus memandang ustadz Zaki dan membuatnya salah tingkah, Aira segera menepuk lengan Riana dan ia menoleh ke arah Aira.

"Riana, katakan padaku, kenapa kamu bisa terkunci di dalam gudang?" tanya ustadz Zaki.

"Tadi aku sama ustadz gendeng tuh, trus dia ngunciin aku," celetuk Riana dan ia segera membekap mulutnya karena lupa pria di hadapannya adalah kakak kandung ustadz Daffa.

"Ustadz gendeng? Maksudmu Daffa?" jelas ustadz Zaki mengerutkan dahinya.

"Iya, hehe, terimakasih ustadz sudah menyelamatkan nyawaku," jawab Riana sambil tertawa.

"Sama-sama Riana. Em, atas nama Daffa aku minta maaf ya Riana. Kalau gitu aku pergi dulu, setelah ini istirahat aja di kamar," ucap ustadz Zaki sambil tersenyum dan meninggalkan Riana bersama dua sahabatnya di ruang kesehatan.

Ustadz Zaki berlari kecil menuju rumahnya, dengan perasaan geram ia ingin segera menemui adiknya. Sampai rumah, ustadz Zaki melihat Daffa sedang duduk di ruang tamu bersama Abah, om dan sepupunya. Ustadz Zaki menghampiri Daffa dan mencengkeram lengannya.

"Daffa, kalau kamu ga suka sama Riana biarin aja, jangan kamu apa-apain dia. Senakal-nakalnya Riana, dia itu anak orang, Fa. Kalau terjadi hal buruk padanya dan orang tuanya menuntut pesantren ini gimana?" ucap ustadz Zaki geram. Sementara Daffa baru ingat sudah mengunci Riana di gudang.

"Memangnya apa yang dilakukan Daffa pada Riana?" tanya Kyai Husein.

"Dia mengunci Riana di gudang, Bah. Riana sudah pingsan waktu aku buka pintunya," jawab ustadz Zaki.

"Astaghfirullah, keterlaluan kamu Daffa!" gertak Kyai Husein.

"Abah kan sudah bilang dari awal Riana masuk, kalau kamu tidak bisa menahan emosimu menghadapi Riana. Jangan dekati atau kamu abaikan saja, pokoknya kamu harus minta maaf padanya," sambung Kyai Husein.

"Iya, Bah," ucap Daffa gemetar.

Adzan ashar berkumandang, Kyai Husein mengajak adik dan anak-anaknya ke masjid. Mereka berangkat berjalan beriringan, sampai di masjid ustadz Arman di perintah untuk menjadi imam. Selesai sholat santri dan santriwati ada yang tinggal di masjid, dan ada juga yang segera kembali ke kamar.

Riana dan dua sahabatnya memilih akan mengaji di kamar saja. Saat keluar dari masjid, Riana di panggil Kyai Husein. Lalu, Riana mendekat dan menatap ustadz Zaki yang berdiri di belakang Kyai. "Riana, bagaimana keadaanmu sekarang?" tanya Kyai Husein.

"Alhamdulillah, baik."

"Riana, aku minta maaf sudah mengerjaimu tadi," ucap Daffa.

"Iya," jawab Riana singkat.

"Em, maaf kayanya ada yang lagi pandang-pandangan nih," celetuk ustadz Arman menyenggol lengan Ali, sepupunya yang berdiri di sampingnya. Riana segera menundukkan kepalanya, ia belum siap dan malu jika ketahuan naksir ustadz Zaki.

"Apasih kak, nggak ya," ucap Ali.

"Itu, yang kamu pandang dan senyum-senyumin dari tadi namanya Aira," tunjuk ustadz Arman.

Riana lega dan menoleh menatap Aira yang tertunduk malu. Wajahnya yang putih merona kemerahan. Lalu, Kyai Husein ikut tersenyum dan pergi melangkahkan kakinya kembali ke rumahnya.

Setelah Kyai Husein dan keluarganya pergi, Riana dan teman-temannya segera ke kamar. Riana yang kangen makanan rumah ingin membeli makanan di luar pesantren. Setelah berdandan rapi, Riana mengajak teman-temannya keluar dan minta ijin keluar sebentar dari pesantren.

"Gimana? Diijinkan nggak?" tanya Riana pada Aisyah yang baru saja ijin keluar pada pengurus pesantren.

"Boleh," jawab Aisyah. Kemudian Riana, Aisyah dan Aira melangkah bersama menuju gerbang.

"RIANA!"

Riana menoleh dan membalik badannya mendengar namanya di panggil. Rafly melambaikan tangannya dan mendekati mereka bertiga. "Kalian mau kemana?" tanya Rafly.

"Kita mau beli makan di luar, dekat sini aja, Raf. Apa kamu mau ikut?" ajak Riana.

"Boleh, ayo!"

Riana dan teman-temannya keluar dari pesantren. Dari depan pesantren Riana melihat ada warung bakso, lalu ia bertanya ke teman-temannya, "Kalian mau bakso nggak?" ucap Riana.

"Tadi bilangnya kamu kangen makanan rumah, Ri?" Aira mengerutkan dahinya.

"Iya, tapi setelah lihat bakso, siapa sih yang ga tergoda. Hehe," jawab Riana.

Saat sampai di warung, Riana memesan bakso untuk teman-temannya. Sementara yang lain mencari tempat duduk. Selesai memesan Riana melihat teman-temannya sudah duduk bersama ustadz Arman dan Ali. Kemudian ia menghampiri teman-temannya dan duduk bersama.

"Kog ustadz Zaki ga ikut sih, eh ... Tapi malah bagus sih ga ikut, ntar kalau ada dia, aku malah ga bisa makan, ngeliatin dia terus. Hehe," batin Riana.

Pesanan Riana di antar ke meja, Riana segera menyantapnya. Sementara yang lain menatap Riana yang tidak menambahkan saus atau sambal ke dalam mangkuk baksonya. "Kog ga pake apa-apa Riana? Mau coba kuahnya dulu apa gimana?" tanya Aira.

"Aku kalau makan bakso ya gini, menurutku rasanya jadi aneh kalau di tambah saus, sambel atau kecap," ucap Riana sambil terus mengunyah baksonya.

"Lucu ya, kaya masih bayi ...." ucap Rafly sambil tertawa, begitu juga dengan ustadz Arman dan Ali. Sedangkan Riana hanya tersenyum lebar dan melanjutkan menyantap makanannya.

Ustadz Arman dan Ali selesai menyantap makanannya, memanggil pelayan untuk membayar tagihan. Ali membayar semua bakso yang di makannya dan juga bakso yang di makan Riana dan teman-temannya. "Wah, terimakasih ustadz," ucap Rafly.

"Hehe, jangan panggil aku ustadz, panggil aja Mas. Soalnya aku juga ga bisa ngajar," ujar Ali.

"Rafly, setelah lulus nanti kamu mau kuliah dimana?" tanya ustadz Arman.

"Papa mau aku kuliah ke Australia, ustadz."

"Kalau kamu Aira?" tanya ustadz Arman memandang Aira.

"Nikah, ustadz," celetuk Riana.

"Eh, nggak ustadz, jangan dengerin Riana," ucap Aira melirik Riana dan mencubit lengan temannya tersebut. Sementara Riana tertawa dan Aisyah yang duduk di tengah hanya tersenyum dan menggelengkan kepalanya melihat dua temannya.

Setelah semua selesai menyantap makanannya, mereka segera kembali ke pondok. Ali berjalan paling belakang dan mendekati Aira yang berjalan beriringan bersama Aisyah. Lalu, Ali memegang tangan Aira, "Aku mau ngomong sebentar," ucap Ali. Aisyah segera menyusul Riana dan Rafly yang berjalan di depannya.

"Apa?"

"Aira, kamu sudah punya calon suami belum?" tanya Ali menatap Aira lekat-lekat.

1
Adinda
ayo ustad dzaki kalau memang cinta rebut kembali riana jangan Diem Diem bae
CumaHalu: terimakasih kakak 🤗
total 1 replies
CumaHalu
Terimakasih buat readers yang kasih hadiah ya🤗
Adinda
Lanjut thor
CumaHalu: Update pagi dan malam ya kak🤗 ini lagi di ketik naskahnya.
total 1 replies
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!