Shutttt.... Ini rahasia kita, akan ku ceritakan kisah masa lalu ku pada kalian semua yaitu cerita pertemuan ku dengannya yang membuat semua air mata menghilang dan kekejaman dunia sirna...
Note : Ada 3 segi prespektif, setiap prespektif menceritakan kisahnya sendiri menurut sudut pandangnya.
Bab I : past story of Hao Ling the love
Bab II : past story of Yuan the sacrifice
Bab III : ----
Saya harap penyuka novel fantasi timur masih banyak dan kompak semua, terimakasih buat yang sudah baca novel saya mohon untuk tinggalkan like dan komentar yang membangun ya gaisss 🐼🐼🐼
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Belzebub, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Goa dunia senjata
Keadaan sudah sore hari ketika kami pergi meninggalkan kantin, seperti kebanyakan murid lain aku dan teman-temanku memutuskan untuk langsung kembali ke asrama dan beristirahat lebih awal karena sudah tidak ada yang menarik untuk dilakukan.
Keesokan harinya seperti biasa kami sudah berkumpul di lapangan pelatihan umum, disana juga tampak Yuan yang baru saja datang dengan kondisi terlihat kelelahan sebab selalu sibuk sedari kembali dari misi beberapa hari yang lalu dan menangani banyak rapat.
Aku merasa kasihan melihatnya, namun karena berposisi sebagai murid tidak banyak yang bisa kulakukan untuknya dalam keadaan sekarang.
Ketika semua murid terlihat sudah siap untuk mengikuti pelajaran, Yuan kemudian berkata."Sekarang kalian sudah berada di ranah pemadatan Qi awal, artinya hari ini kita akan pergi bersama-sama menuju goa dunia senjata untuk mengambil senjata utama kalian disana."
Semua murid yang mendengarnya tampak bersemangat, memikirkan senjata seperti apa yang akan mereka miliki nantinya.
"Baiklah, ayo kita pergi."Ujar Yuan, kemudian berjalan menuntun semua murid menuju goa dunia senjata.
Setibanya di tempat itu, tampak keadaan sedang sepi dengan kondisi di dalam goa yang di penuhi dengan senjata-senjata dari berbagai macam jenis.
"Satu dari ribuan senjata di dalam goa akan memilih kalian sebagai tuannya, kalian tidak perlu bingung mencari karena senjata paling tepat dan cocok untuk kalian yang akan memilih siapa tuan mereka nantinya."
Yuan kemudian menatap murid yang berada di barisan paling depan."Majulah satu persatu, kemudian berjalanlah ke dalam goa sampai ada senjata yang bersinar menandakan dia memilih mu sebagai tuannya."
Murid itupun mengangguk paham kemudian melangkah maju sembari berharap senjatanya sesuai dengan yang dipikirkan olehnya sekarang.
Beberapa saat kemudian, dari dalam goa akhirnya murid itupun tampak melangkah menghampiri orang-orang dengan senyum lebar terukir di wajah sembari membawa sebuah senjata yang sesuai dengan keinginannya.
Kemudian satu persatu murid masuk ke dalam goa dan kembali dengan masing-masing senjata di tangannya, hingga tibalah giliranku.
Walaupun merasa sedikit gugup membayangkan senjata seperti apa yang akan memilihku, akupun melangkah semakin memasuki goa yang terdapat banyak senjata di kanan dan kiri bahkan di area atap goa.
Merasa sudah cukup lama berjalan, aku masih belum menemukan senjata yang terlihat bersinar.
"Apakah tidak ada senjata yang sesuai denganku disini ?"Gumam diriku.
Dengan jantung yang berdebar-debar seperti merasa sedang di panggil sesuatu, akupun mempercepat langkahku menuju semakin dalam hingga menemukan sesuatu yang membuatku terkejut sekaligus merinding.
"Bukankah, kau anak kecil yang menghilang sebelumnya ?"Aku melihat sosok anak kecil yang muncul di perpustakaan sebelumnya, kini tampak berdiri beberapa meter di depan sembari tersenyum.
"..."Kali ini anak itu hanya diam, sembari menunjuk ke suatu arah.
Aku melihat ke arah yang di tunjuk oleh anak itu dan menemukan sesuatu yang bercahaya tersembunyi di celah kecil pada dinding goa.
Tanpa pikir panjang, akupun berusaha untuk menggapai sesuatu yang tersembunyi di balik celah sempit tadi dengan susah payah, hingga tanganku menyentuh benda padat dan sedikit kasar seperti sarung pedang.
Karena terlalu susah mengambilnya dari celah yang terlalu sempit, akupun mengaliri energi Qi di tangan kananku dan memukul dinding goa hingga sedikit berlubang sehingga mempermudah ku untuk mengambil pedang putih yang terjebak di dalamnya.
"Ternyata memang benar sebuah pedang."Ujarku memperhatikan pedang putih di tangan, kemudian kembali menoleh ke tempat anak kecil sebelumnya berdiri dan menemukan dia yang sudah menghilang seperti sebelumnya.
"..."Tidak banyak berpikir, akupun bergegas kembali ke kelompok karena sudah terlalu lama berada jauh di kedalaman goa.
Akupun merasa lega ketika sesampainya di tempat murid-murid berkumpul, dengan Yuan yang tampak diam sembari menatap lekat ke arah pedang yang ku dapatkan, reaksinya sungguh aneh sama seperti saat aku mendapatkan kitab seribu jalan pedang es sebelumnya, seolah aku melakukan sesuatu diluar prediksinya.
"Ada apa guru Yuan ?"Tanyaku.
Yuan dengan tenang menggeleng pelan, sembari tersenyum."Tidak, aku hanya merasa pedang itu sangat cocok untuk murid Ling."
"..."Aku diam sejenak karena masih merasa aneh dengan sikapnya akhir-akhir ini, kemudian bertanya padanya."Bukankah sebelumnya guru bilang setiap senjata yang berasal di goa dunia senjata memiliki kemampuan unik ?"
Yuan mengangguk."Benar, khususnya senjata nona Ling bisa membelah menjadi sepasang pedang kembar."
Mendengar itu aku menjadi semakin curiga padanya."Bagaimana guru bisa tau ?"
"Anggap saja sebuah kebetulan, sekarang nona Ling cobalah sendiri dengan mengalirkan sedikit energi Qi pada pedang itu."Yuan kemudian menatap ke arah murid yang lain."Kalian juga lakukanlah hal serupa."
Semua murid mengangguk paham dan mulai mengikuti instruksi Yuan dengan mengalirkan sedikit energi Qi pada senjata mereka. Masing-masing dari mereka tampak senang dengan kemampuan tersembunyi dari senjata yang dimiliki, termasuk diriku yang menyadari senjataku kini membelah menjadi dua pedang kembar.
"Kalian bisa mengakses kemampuan spesial senjata hanya ketika kalian menginginkannya, jika tidak maka senjata akan berada pada bentuk semulanya meskipun dialiri energi Qi sebanyak apapun."
Semua murid mengangguk paham, kemudian karena semua orang sudah mendapatkan senjatanya masing-masing, kami bergegas berjalan keluar goa.
"Apakah alirannya berubah lagi ? Kenapa sekarang dia memilih senjata itu."Gumam Yuan.
Aku yang berjalan di dekatnya tanpa sengaja mendengar gumaman Yuan dan berkata."Aliran apa yang berubah ?"
Yuan yang mendengar itu spontan terkejut karena tidak sadar diriku berjalan di dekatnya.
"Tidak, bukan apa-apa. Aku hanya memikirkan hal lain sekarang ini."
"Kau jadi aneh semenjak pulang dari misi beberapa hari yang lalu."Ujarku, sembari memperhatikan Yuan.
"Tidak, aku sama seperti biasanya. Mungkin hanya sedikit lelah akhir-akhir ini."Jawabnya gugup.
"Kau juga jadi semakin jarang menemui ku sekarang."Ujarku setengah berbisik agar tidak di dengar yang lain, untungnya murid lain masih sibuk membicarakan senjata mereka.
"Karena aku sangat sibuk."Ujar Yuan dengan nada terdengar sumbang.
"..."Aku hanya diam, merasa sedikit kecewa mendengar jawabannya, namun memang harus aku akui Yuan sedang terlihat kelelahan.
Sesampainya di tempat pelatihan, semua murid kemudian kembali berbaris untuk menunggu instruksi lanjutan.
"Baiklah, kalian sekarang sudah memiliki senjata utama dan sudah bisa dikatakan mampu untuk menjaga diri dari ancaman bahaya. Kemampuan dasar beladiri kalian juga sudah terbentuk, sekarang kita akan melakukan latihan tanding bersama."
Saat sedang akan membagi kelompok, tidak diduga Patrick Chen datang dan semua orang langsung membungkuk memberi salam padanya, termasuk Yuan.
Patriack Chen seperti mengatakan sesuatu kepada Yuan, karena jaraknya agak jauh membuatku kesulitan mendengar apa yang sedang mereka katakan sekarang, hingga akhirnya Patrick Chen berjalan pergi.
Yuan kemudian tersenyum ke arah semua orang."Ngomong-ngomong ada kabar bagus, Patrick Chen barusan mengijinkan ku membawa kalian pergi menuju hutan bintang untuk berburu hewan hollow, karena sebaik-baiknya pelatihan adalah pertarungan sungguhan karena kemampuan bertahan hidup kalian akan diuji disana nantinya."
Mendengar itu semua murid menjadi sangat semangat dan bersorak senang dengan penuh antusias karena akan memiliki pengalaman luar biasa diluar sekte bersama guru terbaik mereka.
"Namun.."Yuan tersenyum hingga menampakkan gigi taringnya."Kalian harus membuatku merasa puas dengan kemampuan yang kalian miliki sekarang, jika tidak maka kesempatan ini akan hilang dan kita akan berlatih seperti biasa. Peraturannya akan di ubah, kalian akan melawanku dan jika seorang saja bisa mengenai ku maka akan ku anggap semua orang masuk berhasil."
Semua murid menjadi tertantang untuk menunjukan kebolehan mereka, hingga akhirnya pembuatan kelompok secara manual dilakukan dimana semua murid bebas untuk menunjuk anggota mereka.
Total ada 6 kelompok yang terdiri dari lima orang dengan jumlah 30 murid, mereka siap untuk menunjukan kebolehannya kepada Yuan.
Kelompok pertama kemudian maju untuk menghadapi Yuan yang berkata tidak akan menggunakan energi Qi atau hewan jiwa sama sekali dalam latihan tanding kali ini. Membuat semua murid merasa memiliki kesempatan besar untuk mengalah Yuan yang tidak menggunakan kemampuan apapun.
Ketika dirasa kelompok pertama sudah siap untuk bertarung dengan masing-masing tampak memakai senjata dan hewan jiwa, Yuan kemudian mempersilahkan mereka semua untuk maju sekaligus.
"Majulah.."