NovelToon NovelToon
Kesalahan Semalam

Kesalahan Semalam

Status: sedang berlangsung
Genre:One Night Stand / Cinta Terlarang / Kehidupan Manis Setelah Patah Hati
Popularitas:2.1k
Nilai: 5
Nama Author: Julia And'Marian

Kesalahan semalam yang terjadi pada Arfira dengan seorang pria yang tidak di kenalnya membuat hidupnya berantakan, dirinya bahkan sampai harus menjebak pria bernama Gus Fauzan, supaya dirinya terbebas dari amarah Abang dan Abi-nya. Namun, takdir tak menghendaki itu, semuanya terbongkar hingga membuat hidup Arfira benar-benar hancur. Sampai dirinya di pertemukan oleh pria yang telah menghancurkan kehidupannya.

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Julia And'Marian, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

bab 21

"Mas!"

Gus Fauzan memegangi sudut bibirnya yang kemungkinan berdarah karena ulah Gus Izam.

Gus Izam di halangi oleh beberapa orang di sana, namun ia menepis tangan mereka satu persatu. Dan ia langsung berjalan menghampiri Gus Fauzan. Pria br3ngsek yang sudah berani sekali berbuat hina pada adiknya.

"Siapa kamu? Kenapa kamu datang-datang langsung menghajar saya?!" Pekik Gus Fauzan marah. Matanya menyorot tajam pria yang berdiri itu.

Gus Izam tersenyum sinis. "Masih tanya kamu saya siapa! Dasar pria br3ngsek, tidak guna kau di panggil Gus, tapi kelakuanmu nauzubillah." Ucap pria itu sambil mengeraskan rahangnya.

Semua orang terhenyak, mereka bertanya-tanya apa maksud Gus Izam. Begitupun Gus Fauzan yang sudah berdiri di bantu oleh Hanum.

Gus Izam   ingin menghampiri lagi, dan menghajar Gus Fauzan, namun kembali di tahan.

"Anda siapa? Saya tidak mengenal anda sama sekali, jadi jangan berbicara omong kosong. Ya, kelakuan saya belum sempurna, tapi setiap manusia pasti punya kekurangan! Dan saya sama sekali tidak pernah merasa melakukan kesalahan pada anda." Ucap Gus Fauzan. Dirinya memang seorang Gus, tapi Gus Fauzan sama sekali paling tidak suka ada yang mengusiknya seperti ini. Dirinya masih di tahap belajar, karena pergaulannya dulu masih melekat pada dirinya. Seperti emosian, dan suka berkata pedas. Dirinya masih berusaha keras menghilangkan kebiasaan buruknya itu.

Gus Izam  terkekeh kecil. Lalu kembali menatap dingin Gus Fauzan. "Masih tidak tau  kamu sudah membuat kesalahan? Mau lari kamu!" Pekik Gus Izam.

Gus Fauzan menghela nafasnya kasar. "Mas-nya sepertinya salah orang. Saya benar-benar nggak pernah cari masalah sama mas-nya sebelumnya. Maaf mas, kenal saja saya nggak kok." Kata Gus Fauzan dirinya masih mencoba sabar, karena Hanum sedari tadi mengelus lengannya. Entahlah, elusan lembut seringan kapas itu membuat hati Gus Fauzan sedikit lebih baik, emosi yang hampir meluap menjadi terhempas hilang entah kemana.

Gus Izam  berdecih. "Bahkan sudah menghamili seseorang pun, kamu masih belum merasa bersalah?"

Dan perkataan pria itu sukses membuat semua orang syok, begitupun dengan Gus Fauzan dan Hanum. Hanum bahkan langsung menoleh ke arah suaminya. "Mas, kamu beneran hamilin anak orang?" Tanya Hanum menuntut.

Gus Fauzan menggelengkan kepalanya. Bagaimana mungkin dirinya di tuduh seperti itu, sedangkan dirinya saja baru melakukannya tadi malam bersama Hanum. Hanum yang pertama baginya.

"Nggak sayang, mas nggak pernah melakukan hal itu selain sama kamu." Ucap Gus Fauzan pada Hanum. Dirinya lalu menegakkan tubuhnya, dan menatap pria itu. "Jangan bicara omong kosong kamu! Siapa yang saya hamilin, saya tidak pernah menyentuh perempuan selain istri saya!" Ucap Gus Fauzan.

Gus Izam tersenyum sinis, melirik ke arah perempuan berhijab besar yang ada di samping pria itu, membuatnya geleng-geleng kepala. Dirinya bisa menebak jika itu adalah istri dari Gus Fauzan melihat interaksi keduanya tadi. Dirinya tak menyangka jika pria itu sudah memiliki istri namun masih berselingkuh dengan adiknya. Sungguh perilaku yang tidak mencerminkan kepribadiannya tidak baik sama sekali.

"Malu dengan gelar yang kamu punya, tapi kamu dengan tidak tau malunya selingkuh dengan yang bukan mahrammu, sampai hamil lagi" pekik pria itu.

Lalu pria itu menatap Hanum. "Kamu masih percaya sama suami kamu yang seperti itu? Ck, mulai sekali hati kamu, bahkan kamu nggak terkejut sama sekali mendengar apa yang saya katakan." Kata pria itu membuat Hanum mengangkat alisnya ke atas.

"Dia suami saya, jadi saya pastinya percaya sama dia." Sahut Hanum.

Gus Izam  tertawa sarkas. "Bahkan setelah kamu tau kalau dia menghamili perempuan, kamu masih membelanya?"

Hanum tersenyum kecil. "Saya percaya dengan suami saya, karena dia pasti tidak akan melakukan hal hina itu. Lagian, anda dengar sendiri bukan, kalau suami saya bahkan tidak mengenal anda." Kata Hanum.

Gus Izam  tersenyum miring. "Oke, saya akan kasih tau, adik saya bernama Arfira, dan dia yang sudah menghamili adik saya."

Deg

Gus Fauzan sungguh terkejut, begitupun dengan Hanum yang sudah membeku di tempatnya.

Gus Fauzan terkejut karena dirinya tak menyangka jika Arfira hamil. Dirinya jadi bertanya-tanya, hamil dengan siapa gadis itu? Sementara dirinya sama sekali tidak pernah menyentuhnya. Jangankan menyentuh, berpegangan tangan saja mereka tidak pernah, jadi hamil dengan siapa gadis itu?

"Kenapa diam? Baru sadar apa yang salah di diri kamu. Saya minta kamu datang ke rumah Abi dan ummi saya, saya masih berharap kamu punya niat baik untuk tanggung jawab," ucap pria yang tak lain adalah Gus Izam.

"Dan kamu masih membela suami kamu?" Pekik Gus Izam.

Gus Fauzan menggigit bibirnya kencang, dirinya sungguh takut kalau Hanum termakan omongan pria itu.

Hanum tersenyum kecil. "Saya rasa suami saya memang tidak bersalah. Dia hanya di jebak."

"Di jebak? Yakin, kamu jangan bodoh jadi perempuan, saya menyayangkan wanita sebaik kamu hidup bersama pria br3ngsek seperti dia."

Setelah mengatakan itu, Gus Izam pergi, meninggalkan Hanum dan Gus Fauzan, rasanya sungguh sangat geram. Abang mana yang akan merasa baik-baik saja saat tau jika adiknya di hamili oleh seorang pria? Terlebih pria itu sudah memiliki istri.

Brak

Gus Izam menutup pintu mobil miliknya dengan kasar. Nafasnya memburu dengan hebat, rasa kecewanya sudah teramat dalam.

Dengan kecepatan penuh, ia langsung melajukan mobilnya itu, membela jalanan ibukota itu dengan kencang.

Sungguh, ia sudah gagal menjaga adik perempuannya.

*

Sementara itu di rumah sakit.

“Kenapa harus lama sekali?” Arjuna menatap kesal sepupunya itu, yang melirik ke arahnya.

“Ya ampun, Jun! Seminggu deh. Kamu ini kenapa sih? Ngebet banget pengen tau anak itu anak kamu apa bukan? Kenapa? Kamu mau tanggung jawab? Mangkanya jangan ngasal celup aja.”

Tuk

“Aduh”

Arjuna melempar pulpen yang ada di atas meja sana di kepala pria itu, membuat pria itu meringis merasakan sakit.

“Kdrt”

Arjuna tak menggubrisnya, tapi ia terus memaksa sepupunya itu untuk segera menyiapkan hasil laporan tes DNA tersebut.

“Astaga! Gue udah bilang Jun! Nggak bisa. Seminggu deh.”

“Lama! Saya mau sekarang.”

Dokter Sean meremas rambutnya frustasi. “Yaudah sana, ke lab sendiri, cocokan sendiri! Nggak usah nyuruh saya.” Ketus dokter Sean, membuat Arjuna menghela nafasnya kasar. Entahlah ia seperti tak sabaran, karena ia sangat ingin tau sesuatu.

1
Julia and'Marian
hallo semuanya, ini kisah Arfira yang menjebak Gus Fauzan ya. Nanti aku bakalan buat cerita abangnya juga... selamat membaca
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!