Seorang suami harus kehilangan istri yang sangat dia cintai dan seorang anak harus rela kehilangan kasih sayang ibu nya. karena insiden kecelakaan.
Mampukah Aditya hidup tanpa istrinya dan membesarkan putri nya seorang diri.
Lalu bagaimana dengan putri mereka setelah kehilangan sang bunda.
Yuk baca dan jadi la saksi kisah ini.
hanya di Novel Toon.
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Anisah Cute, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Bab 28
Setelah semua orang pulang Adit menatap istrinya dan mengajak untuk duduk di dekat nya.
"Ke marilah kenapa diam saja di situ."
"Gak ada apa - apa kak! Cuma Vina gak nyangka saja sikap Bima ke Saga kayak gitu. Pasti Ais sedih lihat putra semata wayang nya di perlakukan buruk cuma dia gak memperlihatkan nya saja."
"Bima hanya cemburu sayang kita dekat dengan Saga. Lagi pula wajar jika Saga ingin dekat dengan kita, Karena dia tau kita juga bagian dari keluarga nya. Sudah jangan pikirkan itu Aisyah dan Vivian bisa mengatasi anak - anak agar mereka tau jika mereka masih ada ikatan." ucap Adit dengan memeluk istrinya.
Saat mereka sedang bersama Rian datang seorang diri menemui Adit saat dia sudah pulang kerja.
Cek lek.
"Assalamu'alaikum." salam Rian saat dia membuka pintu.
"Waalaikumsalam." jawab Adit dan Vina bersamaan, saat mereka berdua melihat kedatangan Rian.
Rian mendekat kearah Adit dan Vina memilih keluar ruangan agar Rian leluasa untuk berbicara dengan saudaranya.
"Kak Vina keluar dulu ya cari buah dan minum buat kakak." pamit Vina.
Adit hanya mengangguk dia merasa heran saat melihat istrinya memilih pergi saat saudaranya datang.
"Kamu Rian ganggu saja, datang di saat saya mau ngobrol sama istri saya. Gak tau apa kalau di kemah saya rindu banget sama dia." ucap Adit.
"Masih sakit juga mikirin mesra - mesraan. Gimna keadaan kamu. Jangan bertindak bodoh lagi Dit. Saya gak mau kehilangan saudara saya. Hanya kamu dan Nita saudara yang saya punya." ucap Rian dia menahan air matanya saat mengatakan semua itu.
"Kamu salah masih ada Kila dan Lisa, Rian yang harus kita jaga. Bukan hanya Nita saja. Kenapa kamu jadi melow saya baik - baik saja." ucap Adit.
"Saya tau. Jujur saat saya dengar kabar kamu kecelakaan saya khawatir, sudah jangan cerewet banyak istirahat biar cepat sembuh. saya gak suka liat kamu seperti ini."
"Kenapa gak ada tempat ya buat kamu kesal?" tanya Adit.
"Iya kamu dan Nita orang paling nyebelin. sudah saya pamit pulang cepat sembuh."
"Kamu datang gak bawa apa - apa dasar pengusaha pelit."
"Bukan pelit kamu lihat sudah banyak di meja sana, siapa yang mau makannya. Lagi pulang istri saya tadi pagi sudah bawain makan buat kamu. Sudah saya pulang dulu Via sudah nunggu saya di parkiran. Oh iya suruh Nita pulang dia beberapa hari gak pulang kerumah." ucap Rian.
Rian pulang setelah dia melihat keadaan saudaranya baik - baik saja. Saat Vina berjalan masuk menuju kearah rumah sakit dengan membawa beberapa plastik Arga yang melihat Vina dari jauh mulai ingin menghampiri nya.
"Aunty bawa apa?" tanya Arga saat dia ada di lobi menunggu sang ibu.
"Ini buah sama air buat om Adit kenapa?" tanya Vina.
"Kirain aunty bawa coklat juga."
"Ini bagi sama Bima ya. Di mana Bima kamu sendirian?" tanya Vina.
"Sama papi tapi papi liat om Adit dulu, sambil nunggu mami. Bima di rumah lagi di hukum sama mami." ucap Arga.
"Dengar nak. Kamu Sagara, Shanum, Hanum dan Kenzio, Olivia dan Olivin itu saudara, jadi kalian jangan saling membenci harusnya saling menyayangi. Apalagi Sagara gak punya saudara dia pasti sayang juga sama kamu, lain kali kalau bertemu Saga harus saling sapa ya." pinta Vina
"Tapi aunty akan tetap sayang kan sama kita?"
"Iya pasti aunty akan selalu sayang sama kalian semua." ucap Vina sambil dia duduk menemani Arga sampai kedua orang tua nya datang.
Saat melihat kedatangan Via dan Rian, Vina langsung melepas pelukan nya dari Arga dan pamit keruangan suaminya.
"Saya keruangan kak Adit dulu ya Via. Kalian hati - hati." pamit Vina.
"Makasih ya Vin sudah nemeni Arga di lobi." ucap Via.
Vina hanya tersenyum dan pergi dari hadapan Vivian dan suaminya, dia tak banyak bicara saat Rian ada di dekat istrinya.
**********
Di tempat Chan dan kedua saudara nya dia duduk dengan menyilangkan kaki dan wajah dingin serta tatapan tajam, hingga membuat Vino menelan ludah saat melihat sikap sang kakak.
Mahendra yang melihat tatapan Chan terhadap diri nya mau tidak mau menceritakan apa yang ada di hatinya.
"Saya pertama kali jatuh cinta bang. Saat saya menyatakan perasaan saya dia tertawa dan menolak saya dengan alasan dia sudah memiliki kekasih. Saya berusaha melupakan semua kenangan bersama dengan dia, saat saya hampir melupakan nya dia datang kembali di hadapan saya hingga membuat saya teringat kembali akan penolakan nya." ucap Hendra.
"Siapa gadis itu?" tanya Chan dengan serius.
Mahendra terdiam hanya menatap wajah Chan dan Vino yang penasaran saat tau apa yang dia alami.
"Maaf bang saya gak bisa ngasih tau siapa nama nya yang jelas saya janji akan melupakan dia dan hidup kembali seperti yang kalian ingin kan. Saya janji gak akan minum lagi." ucap Hendra yang tak ingin memberi tahu siapa gadis itu.
"Baik lah abang gak bisa memaksa kamu untuk cerita siapa gadis yang sudah melukai kamu lebih dalam, cuma abang akan pegang ucapan mu Hen. Ingat jika kamu ulangi lagi saya tak akan melaporkan kamu ke papa Andre tapi botol minum itu yang akan abang hantam kan sama kamu." ucap Chandra.
Vino tau dari tatapan Chan dia tak sedang bercanda dengan apa yang dia ucapan kan. Membuat Vino bergidik ngeri saat mendengar apa yang di katakan Chan. Mahendra pun bisa merasakan jika abang nya tak main - main dengan ucapan nya.
"Iya bang." jawab Hendra.
"Mau abang carikan gadis baik - baik dan terhormat untuk kamu?" tanya Chan.
"Gak! Enak saja main jodoh - jodohin saya bisa cari sendiri." tolak nya.
"Haha...! Gaya mu Hen mau cari sendiri sekali dapat dan jatuh cinta kamu jadi amburadul kayak gini. Jadi kayak pengusaha kalah tender." ledek Vino saat suasana sudah tidak tegang lagi.
"Gak papa dari kamu nikah sama kang copet sendiri." ledek Hendra.
"Wahh berani ya bilang ayang Jesi kang copet saya laporin kamu biar di bejek sama Jesi." ucap Vino.
"Ayo pulang sudah mau malam. dan kamu Vino ingat jangan kebanyakan bercanda sudah punya istri." ucap Chan
"Ya elah bang jangan serius banget hidup itu, saya gak mau terlihat cepat tua kayak abang." ledek Vino.
Chan yang mendengar apa yang dikatakan oleh Vino langsung membekap kepala Vino di ketiak nya.
"Lepas bang. Vino cuma bercanda, abang yang paling ganteng dan awet muda. sakit bang." ucap Vina yang kepalanya dan hidung nya di beri sentilan oleh Chan.
Mahendra tersenyum saat melihat apa yang di lakukan Chan terhadap Vino. Vino sengaja melakukan semua itu agar Mahendra bisa melupakan kesedihan dan tersenyum. Mereka bertiga pulang setelah puas menghukum Vino karena meledek Chan.
prevesi ya Mahendra gak mau nama Nita jelek di mata keluarga nya makanya gak di kasih tau siapa ang nolak dia.
semangat Mahen nanti akan datang jodoh untuk mu.❤️❤️❤️❤️❤️ banyak love buat Author.
yokkk move on yokk Dari Anita, kamu pasti bisa Mahendra.