NovelToon NovelToon
SANG TERPILIH

SANG TERPILIH

Status: sedang berlangsung
Genre:Reinkarnasi / Fantasi Wanita / Bullying dan Balas Dendam
Popularitas:3.6k
Nilai: 5
Nama Author: Aludra08

Hiera seorang gadis yang selalu mendapat perundungunan, baik di kampus maupun di keluarga sendiri.
suatu malam dia disiksa ibu tiri dan keluarganya hingga meregang nyawa, tubuhnya pun dibuang ke sebuah jurang.
Hiera nyaris mati, namun sesuatu yang tak terduga terjadi dan memberinya kesempatan kedua.
apakah Hiera mampu bangkit dan membalas orang orang yang telah menyakitinya?
yuk ikuti kisahnya dalam cerita SANG TERPILIH.

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Aludra08, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

27

Stp 27

Dan ketika bibir Hugo hampir menempel pada bibir Hiera, tiba tiba di benak Hiera melintas sebuah wajah tampan pemilik iris mata sewarna Jade.

"Tu..tuan Hugo!" Hiera langsung menarik dirinya menjauhkan badannya dari badan Hugo dengan wajah memerah karena malu.

"Ma..af". Hugo terlihat menahan gairah. Suasana canggung meliputi mereka.

Hugo menarik nafas panjang. "Mari ku antar pulang". Ucap Hugo akhirnya mencoba mengikis perasaan canggung diantara mereka.

Hiera hanya mampu mengangguk sambil menghela nafas. Mereka pun memasuki mobil dan berlalu dari tempat itu.

Sementara di si sisi lain, seorang pria menatap mereka dengan sorot mata dilumuri amarah. Hatinnya begitu disesaki rasa cemburu.

"Brengsek! Gadis itu milikku! Dia milikku! Hiera sangat mencintaiku. Tapi pria brengsek itu selalu menggodanya. Akan ku bunuh dia!" Rutuk pria itu yang ternyata adalah Mark.

"Malam ini aku harus berhasil mendapatkan mu sayang!" Gumamnya dengan seringai menjijikan di wajah nya.

Mark mengikuti mobil yang ditumpangi Hiera. Dia menjaga jarak dengan mobil itu, berupaya agar tidak dicurigai mengikutinya.

Dan Mark menyeringai kembali saat mobil yang ditumpangi Hiera tidak menuju ke rumahnya. Mark tahu jalan ini adalah jalan menuju kontrakan sahabat Hiera.

Mark memarkirkan motor sportnya di suatu tempat. Kemudian dia berjalan melingkar menuju gang yang pasti akan dilalui gadis itu untuk menuju ke kontrakan sahabatnya.

Mark bersembunyi di tempat gelap, dia tak sabar menunggu Hiera melewati jalan gang itu.

"Cepatlah datang sayang, malam ini kita akan bercinta sepuasnya!" Seringai di wajah Mark kembali terlihat begitu menjijikan. Otaknya sudah dipenuhi pikiran pikiran kotor.

***

"Kau yakin tidak mau diantar sampai kontrakan temanmu? Sepertinya gang itu gelap". Tanya Hugo memastikan. Melihat jalan gang yang akan dilewati Hiera cukup gelap dan sepi.

Hiera menganggukkan kepala. Kemudian dia pamit dari hadapan Hugo. Melenggang pergi meninggalkan Hugo yang masih terus menatapnya.

Baru setelah gadis itu menghilang di sebuah belokan, Hugo masuk kembali ke dalam mobilnya.

"Hiera, kenapa kau begitu dingin? Kenapa hatimu begitu sulit ku jangkau?" Gumam Hugo lirih.

"Aaaaargh kenapa juga aku harus jatuh cinta pada gadis belia yang bahkan pantas jadi adikku!" Rutuk Hugo frustasi sambil meremas rambutnya.

"Hiera bagaimanapun caranya kau harus jadi milikku!" Kilat ambisi jelas tergambar di wajah Hugo.

Hugo menghela nafas panjang, kemudian melajukan mobilnya meninggalkan tempat itu.

Sementara itu, Hiera melangkah dengan tenang, menyusuri gang sepi itu.

Tiba tiba seorang laki laki menghadang jalannya, tatap matanya dilumuri birahi, dan seringai iblis menghiasi wajah tampannya.

"Halo sayang,"

"Mark!" Pekik Hiera merasa kaget.

"Aku kangen padamu sayang, kenapa kau menghindar dariku? Kau malah asyik berkencan dengan lelaki tua itu!"

"Mark, hubungan kita sudah berakhir". Desis Hiera. Hatinya selalu nyeri bila mengingat penghianatan lelaki itu.

Mark melangkah perlahan mendekati Hiera. Di matanya kenapa gadis ini jadi begitu mempesona dan sangat menggairahkan. Wajahnya begitu cantik dan segar dengan bibir Semerah ceri. Lekuk badannya begitu menggoda, dan dadanya, wow! Begitu bulat sempurna. Padahal ketika menjadi pacarnya, Mark belum pernah sekali pun mencium gadis itu, dia sama sekali tidak menyimpan gairah padanya, bahkan terkesan jijik. Dan Hanya karena Hanna lah yang menyuruhnya untuk mendekati Hiera, berusaha merayunya agar Hiera mau menyerahkan harta kekayaannya pada Ayahnya. Dan sekarang dia merasa rugi karena belum pernah menyentuh gadis itu.

Kini Mark begitu mendambakan gadis di depannya ini.

Mark menarik tangan Hiera, mendorong tubuh gadis itu pada tembok, kemudian mengungkungnya dengan badannya.

"Kau masih kekasihku Hiera! Kau milikku!" Ucapnya penuh penekanan. Jari tangannya menelusuri wajah Hiera dengan penuh gairah.

"Lepaskan aku bajingan! Atau kau akan menyesal!" Ancam Hiera. Sorot matanya begitu dingin dan memendam kebencian.

"Kalau tidak apa yang akan kamu lakukan sayang?" Wajah mesum Mark menyeringai. Tangannya berusaha menarik bokong Hiera supaya tubuh itu menempel padanya.

"Cuih!" Hiera meludahi wajah Mark kemudian menendang betis pria itu, hingga pria itu melepas kungkungannya dan meringis kesakitan.

Hiera segera melarikan diri dari pria itu. Dia berlari kencang tak tentu arah.

Mark menyeringai, "mau lari ke mana kau sayang? Malam ini pasti kau ku dapatkan".

Mark mengejar Hiera, pada pikirnya gadis itu sangat lemah, dia pasti bisa bersenang senang malam ini.

Kaki Hiera terus berlari dengan kencang hingga dia sampai pada sebuah gudang tua yang sudah lama tak terpakai.

Hiera membuka pintu, memasuki gudang itu. Ruangan gudang terlihat sangat kotor dan kumuh. Beberapa botol dan pecahan botol bekas minuman berserakan. Puntung puntung rokok menghiasi di setiap sudut ruangan. Rupanya gudang tua ini sering dijadikan tempat pesta miras oleh anak anak berandalan.

Mark yang melihat Hiera memasuki gudang itu menyeringai seperti setan. Dia langsung masuk dan mengunci pintu gudang.

"Ah sayang, sepertinya tempat ini sangat pas menjadi tempat percintaan panas kita". Ucap Mark sambil memainkan lidah di bibirnya. Tatapannya benar benar dilumuri gairah melihat gadis di depannya itu.

Bibir Hiera membuat lengkung sinis. "Kalau kamu bisa maka cobalah!"

Tantang Hiera diartikan godaan oleh Mark membuat pria itu semakin beringas dan langsung ingin menerkam Hiera. Namun gerakan gadis itu lebih cepat. Dia mencengkramkan tangannya pada leher Mark, kemudian menyeret tubuh laki laki itu hingga membentur tembok.

Hiera masih mencekik leher Mark hingga pria itu nyaris kehabisan nafas dengan wajah memerah.

Hiera melepaskan cekikan nya. Memandang Mark dengan wajah datar.

Mark memegangi lehernya yang terasa sakit sambil memandang Hiera dengan keheranan. Sejak kapan gadis ini jadi begitu kuat? Gadis di depannya ini biasanya sangat lemah dan mudah ditindas.

Belum habis rasa heran Mark, tiba tiba Hiera memutar badannya sambil meloncat bersalto. Menendangkan kakinya ke wajah Mark dengan sangat keras.

Darah segar muncrat dari hidung dan mulut Mark. Pandangannya nanar, telinganya berdengung, dan kepalanya serasa meledak. Pada Akhirnya lelaki itu jatuh tak sadarkan diri.

Hiera tersenyum Sinis, mendekati tubuh Mark perlahan, kemudian menyeret tubuh laki laki itu ke arah tiang.

Hiera mengambil seutas tali tambang yang teronggok di gudang itu, kemudian mengikat kedua tangan Mark pada tiang itu.

Gadis itu mengambil sebuah botol minuman keras yang terserak di gudang itu, memecahkan ujungnya, hingga kaca botol itu meruncing. Matanya tak sengaja membentur sebuah pemantik api, lagi bibir Semerah ceri itu melengkung sinis membuat wajahnya terlihat kejam.

Kesadaran Mark mulai kembali, matanya membentur sesosok gadis yang sedang membelakanginya dan terlihat sedang mengumpulkan sesuatu.

"Kau sudah bangun sayang?" Suara datar dan dingin gadis itu menerpa indera pendengaran Mark, membuat tubuh pria itu menggigil.

Hiera baru menyadari kalau tangannya terikat dan juga bagian tubuh atasnya tanpa pakaian.

"Hh, Hie.. ra,,, apa yang kau lakukan?"

"Sedang membuat api unggun sayang, kau kan tak berpakaian, aku takut kau kedinginan", Hiera membalikkan tubuhnya ke arah Mark. Api dari kayu yang dibakar telah menyala nyala di samping tubuh gadis itu. Cahaya yang dihasilkannya menjilat jilat wajah cantiknya. Sungguh kecantikan wajah Hiera saat ini bagai iblis penggoda yang mematikan.

Perlahan kaki Hiera melangkah mendekati Mark yang menatap tak berkedip ke arahnya. Di tangan gadis itu terdapat botol pecah yang sangat tajam.

Dengan wajah datar dan pandangan disayukan tangan Hiera mengelus dada bidang Mark.

"Dimana letak hatimu ya?" Tanya gadis itu dingin sambil mengelus dada bagian kanan pria itu.

"Hie.. Hiera, apa yang akan kau lakukan?" Tanya Mark dengan nada penuh ketakutan. Matanya tak lepas dari tangan Hiera yang memegang botol.

"Yang akan ku lakukan? Kau tahu Mark, bagaimana rasanya melihat penghianatan dari orang yang dicintai di depan mata? Itu Sakit sekali. Rasa sakitnya itu terasa di sini". Hiera menunjuk dada laki laki itu.

"Dan sekarang kau harus merasakan rasa sakit ku waktu itu". Perlahan Hiera menempelkan runcing botol itu pada tengah dada Mark. Menekannya dengan kuat kemudian menariknya ke dada bagian kiri hingga menimbulkan goresan yang cukup dalam.

"Aaaaarg! Sakit! Hentikan! Apa yang kau lakukan Hiera?!"

Jerit kesakitan terdengar dari bibir laki laki itu. Darah telah mengucur dari dadanya.

Bibir Hiera tersenyum sinis. Wajahnya datar, sorot matanya dingin dengan satu alis sedikit terangkat.

"Mark, mark, ini baru luka luar, yang sakitnya bisa di obati! Tapi tidak dengan hati ini!" Hiera menunjuk dadanya sendiri dengan rasa marah.

"Hati ini terluka tak kasat mata, sakitnya hatiku malam itu saat kau sedang mereguk nikmat dibawah goyangan adik tiriku tidak sebanding dengan luka yang kau dapatkan ini!" Hiera kembali menusukan ujung runcing botol itu pada dada Mark. "Dan yang lebih gila lagi, kau malah dengan sengaja mempertontonkan semua itu padaku. Kau tahu betapa hancurnya hatiku malam itu! Dikhianati oleh orang yang dicintai!" Jerit nya.

"Aaaaarg! Hiera, maafkan aku! Maafkan aku!" Jerit Mark dengan air mata berderai, tubuhnya bergetar menahan rasa sakit di dadanya.

"Tubuhmu gemetar sayang? Apa kau kedinginan? Sebentar aku akan menghangatkannya." Bisik Hiera dengan mata berkaca.

1
Diyah Pamungkas Sari
hiiii serem tp suka! 😁
Fransiska Husun
dan tidak jadi lg karena ad penguntit
Muliati Sherina
ceritanya seru
Diyah Pamungkas Sari
hiiii....serem nya si pangeran.
Aludra08: ganteeeeng
total 1 replies
Diyah Pamungkas Sari
kmren pas baca sm si hugo kyk ad yg kurang gt klo misal jd sm hera. apa sm pangeran ki aja?
Aludra08: Hugo ganteng loh
total 1 replies
Diyah Pamungkas Sari
ikan laut dalam bukan?? yg ad lampu d antenanya gitu???
Aludra08: angker fish
total 1 replies
Diyah Pamungkas Sari
liat notif lgsg gass...seruuuuu
Diyah Pamungkas Sari
seruuuuuuuuuu!!!!! ❤️❤️❤️❤️❤️❤️
Aludra08: terimakasih sudah mampir ya 🥰
total 1 replies
Star
Cerita nya bagus kak 😍
Aludra08: terimakasih banyak atas dukungannya 🙏☺
total 1 replies
@Risa Virgo Always Beautiful
lautan memang bikin hati adem
pєkαᴰᴼᴺᴳ
ceritanya menarik kk
Aludra08: terimakasih ya 🥰
total 1 replies
🌺Ana╰(^3^)╯🌺
Aku rela begadang supaya bisa selesain baca cerita ini. Seru banget!
Aludra08: terimakasih atas dukungannya ya 🥰
total 1 replies
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!