Novel yang ini akan mengus air mata kalian kawan kawan pencinta novel ..saya menulis novel ini untuk menguras adrenaline anda ..dimana perjuangan seorang anak perempuan berusia 20 tahun arus menghadapi kerasnya kehidupan ibunya meninggal ayah dan ibu tirinya mengusirnya ...
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon akos, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
30.MULAI KUATIR.
Aldo berlari kencang keluar dari ruangan itu beberapa kali Ia menambrak tamu undangan yang menghalangi langkahnya, tapi Ia tidak memperdulikanya sama sekali dipikirannya saat ini hanya Gisel.
Tidak butuh waktu lama Aldo sudah berada di depan gudang dimana disana sudah berdiri seorang pria tinggi besar sedang menunggui pintu gudang tersebut.
Tanpa bicara Aldo langsung mendaratkan pukulanya kearah pria itu ..pluck....pria itu langsung terjatuh dan beringis kesakitan, pria tersebut mencoba untuk bangkit tapi sayang dengan cekatan Aldo menendangnya dengan keras hingga kepalanya terbentur ke tembok dan seketika itu pula pria tersebut pingsang di tempat
Aldo segera membuka pintu menemukan pria besar sedang menindis tubuh Gisel, pria itu masih Asyik mencium pipi Gisel tanpa menyadari keadiran Aldo di sana, Aldo menarik tubuh pria itu dan mendaratkan pukulan tepat di pipi kirinya .
" Bajing4n ....." Ucap Aldo sambil memukulnya dengan membabi buta .
"Ampun....."ucap Pria itu dengan meringis kesakitan .
Aldo tidak mendengar permohon ampunan dari pria itu Aldo terus saja memukulnya tanpa ampun sampai Akhirnya pria itu menghembuskan nafas terakhirnya.
"Cukup Tuan ..dia sudah mati" ucap Rudy yang baru tiba di tempat itu sambil menarik tubuh Aldo untuk menghentikan Aksinya memukuli pria itu.
Aldo kemudian merlari dan menunduk memeluk erat tubuh Gisel .
"Maafkan Aku .." ucap Aldo lirih sambil terus memeluk tubuh kecil Gisel.
Aldo kemudian membuka jas yang di pakenya dan memakaikan ketubuh Gisel, Aldo mengangkat tubuh Gisel tapi sebelum melangkah Aldo berbalik memandangi Rudy dengan tajam, melihat pandangan Aldo seperti itu Rudy menganggukkan kepalanya tanda ia mengerti apa maksud dari tatapan Aldo.
Aldo berjalan mengendong tubuh Gisel yang pingsang akibat pengaruh Obat bius menuju arah mobilnya . Aldo membuka pintu mobil belakang dan membaringkan tubuh Gisel dengan sangat hati hati dan menutup kembali pintu mobil itu .
Setelah berada di dalam mobil Aldo menjalankan mobilnya dengan kecepatan tinggi menuju kearah kediamannya .
Tidak butuh waktu lama mobil sport miliknya sudah memasuki bagunan mengah tersebut.
Aldo kembali menggendong tubuh mungil Gisel dan melangkah memasuki Mension miliknya itu.
Para pelayan sudah berdiri berjejer menyambutnya kedatangan mereka berdua.
"Bi Surti segera panggil dokter dan suruh segera dia kemari jangan sampai terlambat" ujar Aldo sambil merjalan menaiki tangga menuju kearah biliknya.
Surti mengangguk dan menyuruh dua pelayan mengikuti Aldo .
Setelah tiba di dalam biliknya Aldo meletakkan Gisel di atas pembaringanya yang berukuran besar dengan sangat hati hati.
Aldo keluar kamar dan menyuruh dua pelayan wanita suruhan bi Surti tadi untuk membersihkan tubuh Gisel.
Aldo kemudia menuruni tangga dan berjalan menuju kearah dapur.
"Buatkan Nyonya muda masakan yang paling enak yang kalian tahu ...kalau sampai tidak enak siap siap saja hangkang kaki dari sini"ucap Aldo membentak para koki yang sedang sibuk melakukan tugas mereka.
"Baik Tuan Muda kami akan membuatkan yang paling enat dan lezat buat Nyonya muda" ucap salah satu koki dengan nada gemetar.
Aldo kembali memutar balik tubuhnya dan melangkah menuju ruang tamu sambil menunggu para pelayan membersihkan dan mengganti pakaian Gisel.
Tidak lama kemudia dua dokter pribadi Aldo telah tiba sambil ngos ngosan karena habis berlari. mereka takut kena marah karna terlambat walau hanya sepersekian detik saja.
"Akhirnya kalian bisa juga menghargai waktu" ucap Aldo tanpa memandan kedua dokter itu.
"Sebisa kami Tuan" ucap dokter Vian.
"Kau padai sekali menjawab" Ucap Aldo ketus tanpa memandang dokter Vian dan Docter Eva yang saat itu berada di belakangnya.
Kedua doktrr itu hanya diam tapi hati mereka tidak.
Tidak lama kemudia dua pelayan wanita menghampiri mereka .
"Tuan kami sudah membersihkan tubuh dan mengganti pakaian Nyonya" ucap salah seorang pelayan sambil menundukkan kepalanya.
"Baiklah ....." Aldo berdiri dari tempat duduknya dan bergegas menuju kearah biliknya.
kedua dokter pribadinya mengekori dari belakang .
ketika sudah berada di depan pintu Aldo dengan hati hati sekali memutar gagang pintu tersebut dan melangkah masuk, belum juga dia jauh dari pintu ia kembali berbalik dan memandang dokter Vian begitu lekat.
"Untuk apa kau ikut masuk? ujar Aldo memandangi Dokter Vian begitu tajam.
Mendengar ucapan Aldo, dokter Vian mengkerutkan jidatnya Ia benar benar tidak mengerti dengan ucapan dari Aldo barusan .
"Saya ingin memeriksa keadaan Nyonya Tuan" ucap Dokter Vian sedikit santai.
"Enak saja, kau pasti ada niat menyentuh tubuh istriku bukan?Aku tau dokter jomlo sepertiMu pasti memiliki pikiran mesum pada setiap wanita cantik yang kau periksa selama ini"ucap Aldo tanpa rasa bersalah sedikit pun.
Dokter Vian hanya terdiam terpaku sambil merotasikan kedua bola matanya bisa bisanya Aldo berkata itu di depanya.
"Kau keluar ...biar doktor wanita ini yang memeriksanya" ujar Aldo sambil menunjuk kearah dokter Eva.
Dokter Vian hanya tertunduk lesu dan membalikkan badanya keluar dari ruangan itu.
Dokter Eva dengan cekatan memeriksa keadaan Gisel tidak butuh waktu lama dokter Eva memasukkan stetoskop kedalam tas jinjing yang dibawahnya tadi menandakan tugasnya kini sudah selesai.
"Bagai mana keadaan istriku dok? Ucap Aldo dengan kuatir sambil mendekat kearah dakter Eva yang mesih sibuk memasukkan alat medisnya kedalam tas miliknya.
Dokter Eva sedikit mendongak dan tersenyum kearah Aldo .
"Apa maksudmu tersenyum seperti itu padaku..? ucap Aldo sedikit membentak
"Maaf Tuan ..Saya hanya tersenyum melihat kekuatiran Tuan yang terlalu besar kepada Nyonya dan Tuan Tenang saja Nyonya baik baik saja Kemungkinan besok beliau sudah pulih seperti sediakalah" ucap Dokter Eva sambil mengambil tas miliknya.
Aldo merasa malu sendiri mendengar ucapan Eva"Kenapa aku sekuatir ini kepada gadis kecil ini! ah sudalah" ucap Aldo sambil menggaruk garuk kepalanya.
"Ini resepnya Tuan Nyonya harus meminumnya setelah habis makan..dan saya permisi dulu" ujar Eva sambil memberikan resep obat dan melangkah ke luar ruangan itu.
👉ayo vote,like,coment dan follow aku ya teman teman trimah kasih.