Ini kisahku, namaku Elvira Sahira. Pernikahan yang kujalani hanya mampu bertahan sekejap. Aku tahu suamiku mencintai wanita lain. Tapi, haruskah aku menyerah?
Sekarang, takdir sedang mencandai hidupku, gagal dengan Rayyan, aku malah berakhir dengan kakak dari mantan suamiku itu. Ya, aku menikahi lagi dengan mantan kakak iparku, Radika Dirgantara. Pria yang betolak belakang dengan Rayyan. Sosok laki-laki yang penuh misteri.
Bagaimana rasanya menikah dengan mantan kakak ipar? Ini adalah ceritaku. Ikuti kisahku!
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Sept, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Paling Asik
Suami Satu Malam Bagian 30
Oleh Sept
Rate 18 +
Ketika malam ini Elvira dan Radika sedang hangat-hangatnya, ada juga hati yang seperti memegang bara. Panas, berkobar karena merasa ini tidak benar.
[Mana bisa seperti itu? Apa istimewanya wanita itu? Mengapa sampai mantan culun itu memberikan apa saja pada Vira!"]
Eriska merasa geram sendiri, mungkin melihat orang lain senang justru membuatnya muram. Tidak suka bila melihat orang lain bahagia.
Kediaman Tuan Kazoe
Rumah dengan pagar ala-ala Takesi castle itu nampak sepi dari luar. Namun, di dalam ternyata sangat gaduh. Tuan Kazoe sedang memarahi istrinya, Nyona Marisa, ibu dari Eriska.
"Bagaimana caramu mendidik anak? Mengapa bisa sampai kejadian begini?"
"Aduh Papa! Apa yang Papa masalahin! Toh Rayyan mau tanggung jawab. Lagian kenapa Papa marah sama Mama? Eriska sudah dewasa! Wajar bila seperti itu!" Nyonya Marisa mencoba membela diri. Ia enggan disalahkan atas kehamilan anak gadisnya.
Bukkkkkk
Tuan Kazoe melempar smartphone miliknya.
"Mama lihat baik-baik!" cetus tuan Kazoe dengan emosi.
"Astaga!"
Buru-buru Nyona Marisa menghapus poto putrinya yang sedang terlelap di sebuah kamar hotel dengan seorang pria. Nyona Marisa tahu betul, soso yang bersama Eriska. Sebab jaman kuliah dulu, keduanya beberapa kali jalan bareng.
"Percuma Mama hapus! Dia punya salinannya!" cetus tuan Kazoe yang nampak geram karena diteror oleh seseorang perihal foto-foto Eriska dengan seorang pria.
"Riskaaaa!" Nyona Marisa mendesis kesal, ia pun langsung naik ke lantai atas.
Tok tok tok
"Ris! Buka pintu! Mama mau ngomong!"
"Besok aja, Ma. Riska capek!" teriak Eriska dari dalam kamar.
Ia sedang merebahkan tubuhnya, sembari menatap langit-langit kamar. Banyak agenda minggu depan, selain acara pernikahannya, ada juga kerjaan yang harus ia handle sendiri.
Tok tok tok
"Cepet buka! Mama mau bicara penting!"
"Ish! Mama!"
Dengan malas-malasan, akhirnya ia turun dari ranjang.
"Haduh, sabar ... sabar ... Tinggal sama oma pasti tidak akan tenang. Sabar ya, nanti kita tinggal di rumah yang jauh lebih besar!" Eriska memegangi perutnya. Kemudian memulai berhayal.
KLEK
"Apa sih, Ma! Riska mau istirahat!"
"Kamu sudah gila! Sudah tidur dengan berapa pria?" Mama melotot, terlihat gusar dan ingin memukul Eriska.
"MAAA!" teriak Eriska ketika mendengar ucapan sang mama.
"Katakan! Anak siapa yang kamu kandung!"
DEG
Kaki Eriska langsung mundur, ia gelisah saat sang mama tanya ia hamil anak siapa.
"Rayyan lah, Ma! Rayyan Dirgantara!" jawab Eriska sedikit gugup.
"Bukan Gio?"
Mata Eriska hampir copot.
"Maksud Mama apa? Pacar Eriska kan Rayyan! Kenapa bisa hamil anak Gio?" wanita itu mencoba tersenyum. Namun, Nyona Marisa paham. Eriska sedang menutupi rasa gugupnya.
"Lalu kenapa bisa ada poto kamu tidur dengannya?"
Eriska terus saja dipojokan oleh sang mama. Membuat wanita itu tambah gelisah.
"Enggak, Ma! Ini anak Rayyan!"
"Lalu kenapa kamu tidur dengan Gio????" Kesal, Nyona Marisa menguncang tubuh putrinya. Ia marah karena Eriska tidur bersama banyak pria.
Nakal boleh, tapi ini sudah terlalu nakal. Mencoreng nama besar keluarga. Kalau sampai Rayyan tahu, mau jadi apa nasib putrinya.
"Gugurkann anak itu!" ucap Nyona Marisa dengan dingin.
"Maaa!"
"Besok Mama antar ke klinik!"
"Enggak!" Eriska menggeleng keras.
"Kamu mau cari mati?"
"Nggak, Ma! Rayyan tidak akan curiga! Rayyan yang sudah mengambil mahkota Riska! Rayan harus tanggung jawab!"
"Kamu sudah gila!"
"Mama harus simpan rahasia ini! Rayyan gak boleh tahu. Kalau Mama peduli sama Riska! Mama harus ikutin mau Riska!"
"Kamu pikir Mama bisa digertak! Besok kita buang janin itu!" Nyonya Marisa langsung berbalik, ia pergi meninggalkan Eriska yang prustasi.
***
Pulau terpencil
Saat Eriska harus menikmati neraka dunia yang ia ciptakan sendiri. Lain halnya dengan Elvira dan Radika. Mereka terlihat sudah puas mencicipi aroma surgawi. Saat matahari terbit, keduanya masih tidur. Ini karena beberapa jam yang lalu mereka baru berangkat tidur.
Malam pengantin yang panjang mereka isi dengan banyak gaya. Gaya kuda lumping, gaya batu, gaya kupu-kupu, dan banyak gaya yang lain. Tentunya Radika dapat dari sumber yang bukan kaleng-keleng.
Ia sudah berguru pada suhunya. Mungkin tidak semudah prakteknya. Yang jelas, setidaknya ia sudah dapat gambaran. Gambaran tetang gaya apa saja yang bisa diuji coba.
Cit ... cit ...cuit
Kicauan burung membuat Elvira mengerjap, baru akan bangun. Eh, tangan Radika langsung merengkuh pinggangnya. Memeluknya erat di balik selimutnya yang tebal.
"Sudah siang!" ucap Elvira sembari meraba ponsel di atas nakas.
"Biar aja!"
"Aku nggak bisa gerak, badanku sakit semua!" keluh Elvira yang kelelahan karena harus melayani Radika dari malam sampai pagi menjelang.
Perlahan Radika melepas pelukannya, "Mana yang sakit? Aku pijitin!" ucapnya santuy.
Terang saja Elvira langsung masam. Apa yang mau dipijit, kalau sakit adalah bagian inti.
"Udah, mau mandi dulu. Aku juga lapar."
"Mandi? Ayoooo!"
Elvira langsung menatapnya tajam.
"Mas Dika duluan, Vira ngalah!"
"Kalau bisa berdua, ngapain duluan!" Radika mengerling nakal.
[Astaga! Mata itu ... setelah Kita menikah mengapa mata itu sangat menakutkan!]
***
Akhirnya Radika mendapat apa yang ia inginkan. Memang ya, paling asik bagi pengantin baru adalah mandi bersama. Wkwkwkwk .....
Author langsung menghilang! Hahahah.