"Pengasuh Tuan Muda"
Kimmy, gadis usia 22 tahun yang tak sengaja menabrak seorang pria di sebuah kantor saat hendak interview, gelas kopi yang dibawanya tumpah mengenai pakaian pria tampan, seorang pemimpin kantor di tempatnya melamar.
Pria dingin, sombong, dan arogan itu meminta Kimmy untuk bertanggung jawab atas perbuatannya dengan mengganti harga baju miliknya seharga 10 Miliyar.
Kimmy merasa tak mampu membayarnya, sedangkan untuk bertahan hidup saja sudah amat susah bagi Kimmy, apalagi mengganti uang sebanyak itu. Pikirnya.
Pria bernama Lucas itu memberikan Kimmy tawaran, sebagai gantinya, Kimmy harus menjadi pengasuh di rumah utama, apabila Kimmy menolak, Kimmy harus bersedia bertanggung jawab, dimasukan ke dalam penjara.
Dengan berat hati, Kimmy menerimanya.
Bagaimana kisah Kimmy selanjutnya? Yuk, cari tahu di novel ini!
________________________________
Instagram Author : @Oktavianii_Offc
©opyright Liska Oktaviani
Visual ada di part 18
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Liska Oktaviani, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Pengasuh Tuan Muda : Ch-29
Keesokan Harinya.
Seperti hari-hari biasa bahwa Kimmy bangun lebih pagi, ia mengawali hari-harinya dengan menyuguhi sarapan pagi untuk tuan muda, karena telah menjadi tugasnya.
Akhir-akhir ini, tuan muda seperti banyak pikiran. Kondisinya kurang stabil, Kim harus membantu pria itu agar tidak terlalu banyak pikiran, takutnya pria itu akan kehilangan kendali apabila terlalu larut dalam kesedihan.
Kimmy bangkit dari ranjangnya, ia memakai sandal bewarna pink itu dan berjalan menuju kamar mandi, ia hendak mencuci wajahnya.
Wanita itu masuk ke dalam kamar mandi yang ada di dalam kamarnya, ia menyalakan air, lalu segera membersihkan wajahnya menggunakan air dengan sabun pencuci muka, agar wajahnya terlihat fresh di pagi hari.
Setelah mencuci wajahnya, Kimmy berjalan hendak menuju dapur untuk menyiapkan sarapan pagi untuk tuan muda, ia turut perihatin dengan masalah yang menerpa pria itu. Pertemuan yang dikatakan amat singkat, kini mereka dipisahkan oleh kematian.
Ayah dan anak yang sama-sama saling menyakiti satu sama lain akibat kesalahan orang tua Adam Argiantara.
Namun kini, Adam telah berbahagia di dalam sana bersama cintanya—Alice.
Sesampainya di dapur, Kim sudah melihat banyak hidangan makanan di atas meja makan. Ternyata, ia telat. Semua pelayan sudah pada sibuk dengan pekerjaan masing-masing setelah melakukan tugas mereka memasak sarapan pagi untuk tuan muda.
Kimmy mengembuskan nafasnya kasar, kemudian ia segera menyiapkan sarapan pagi untuk tuan muda dengan segelas air susu.
...ΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩ...
Tok-tok-tok!
Kimmy berdiri di depan pintu kamar utama, ia mengetuk pintu kamar pribadi tuan muda. Namun tak ada jawaban, Kim memegangi gagang pintu, sama sekali tak terkunci membuatnya sedikit merasa heran. Mengapa pria itu tak mengunci pintunya?
Karena penasaran yang hebat, wanita itu memberanikan diri masuk ke dalam sana. Saat pintu terbuka, kedua bola matanya membulat penuh melihat kondisi tuan muda benar-benar kacau.
Kini pria itu tengah tak sadarkan diri di kursi sofa kamarnya, terlihat beberapa botol wine di atas meja membuat Kim sedikit marah. Laki-laki ini kembali meminum-minuman berkadar alkohol tinggi.
Kimmy meletakkan nampan yang dibawanya di atas nakas, lalu wanita itu segera menghampiri Lucas yang ada di dekat sofa.
“Apa yang telah Anda lakukan, Tuan?” tanya Kim cemas, ia memapah tubuh pria itu ke ranjang.
Perasaan khawatir di dalam diri begitu besar saat melihat pria itu kembali terpuruk-melampiaskan semua masalahnya dengan meminum-minuman berkadar alkohol tinggi, Kimmy merebahkan tubuh pria itu di atas ranjang.
Kimmy duduk di tepian ranjang, ia menaruh telapak tangannya di atas dahi pria itu untuk memeriksa suhu tubuh tuan muda, sedikit panas.
Karena Kim takut terjadi sesuatu dengan tuan muda, ia berniat membangunkannya.
“Tuan, ayo bangun.” Kimmy mencoba membangukan pria itu, namun hasilnya tidak ada.
Saat Kim beranjak dari ranjang, sebuah tangan kekar menahannya untuk tidak pergi, Kim menoleh ke arah ranjang, pria itu membuka matanya.
“Kemarilah, Nona Kim!” titahnya tersenyum manis.
Kimmy kembali duduk di tepian ranjang, ia sedikit merasa heran. “Ada apa, Tuan Muda?” tanya Kim.
Lucas mendudukan dirinya, kemudian bersandar di ranjangnya. “Apakah aku boleh tidur di pangkuanmu, Nona Kim? Sebentar saja,” lirihnya meminta pada Kimmy.
“T-tidur di pangkuanku, Tuan Muda?” Kimmy mengulangi pertanyaan, ia sedikit merasa heran. Tidak biasanya laki-laki itu memintanya melakukan hal itu.
“Sebentar saja, Nona Kim. Aku ingin merasakan kehangatan tidur di pangkuan ibuku,” lirihnya lagi. Ia memasang wajah memelas agar wanita itu menyetujui permintaannya.
“Baiklah, sebentar. ” Kimmy bangkit dari ranjang, lalu ia naik ke atas ranjang, ia memposisikan dirinya agar nyaman. “Kemarilah, Tuan Muda.” ucapnya tersenyum.
Laki-laki itu merasa senang karena wanita yang menjadi pengasuhnya menyetujui apa yang ia pinta, saat ini, ia benar-benar sangat merindukan sang ibu, ia rindu dipeluk, dicium, dan tidur di pangkuan sang ibu, karena pengasuhnya itu amat mirip dengan Alice, ia melampiaskan kerinduan itu kepada Kim, ia meminta Kim untuk membiarkannya tidur di pangkuan perempuan itu.
Lucas merebahkan tubuhnya di atas ranjang dan meletakkan kepalanya di atas paha Kimmy, ia memegang satu tangan Kim dan diletakkannya di atas dadanya, satu tangan Kim mengelus pucuk kepala pria itu, membiarkan tuan muda tidur di atas pangkuannya pagi ini.
Kim sama sekali tidak keberatan, karena ini sudah menjadi bagian dari tugasnya sebagai pengasuh tuan muda.
Antoni yang mendapatkan tugas dari Albert untuk memanggil tuan muda ke ruang pribadi pria itu segera bergegas menuju lantai atas, di mana kamar pribadi tuan muda berada.
Pria itu melihat dari kejauhan pintu kamar tidak tertutup sama sekali, kenapa terbuka seperti itu? Tidak biasanya tuan muda membuka pintu kamarnya.
Antoni dengan langkah kaki ragu melangkah masuk ke dalam ruangan itu, kedua bola matanya membulat penuh, akankah ini adalah mimpi? Ia menyaksikan sendiri bagaimana Nona Kim memperlakukan tuan muda dengan baik, wanita itu memang pantas menjadi pendamping tuan muda, ia begitu lembut, ramau, dan perhatian kepada tuan muda.
Meski pertemuan mereka terbilang lucu, bertemu di sebuah kantor karena Kimmy menumpahkan secangkir kopi mengenai pakaiannya, malah berujung menjadi pengasuh untuk pria manja tersebut.
Pemandangan untuk pertama kalinya Antoni melihat Lucas manja dengan seorang wanita, bahkan sebelumnya tuan muda tidak pernah tidur di pangkuan wanita manapun selain Nona Kim.
Kimmy memang beruntung, pikir Antoni.
“Nona Kim,” panggil Antoni, pria itu menggaruk kepalanya yang tidak gatal.
Kim mengangkat wajahnya menatap ke arah sumber suara. “Ada apa?”
“Tuan muda dipinta untuk segera datang ke ruang pribadinya sekarang. Karena ada hal penting yang ingin dibicarakan oleh Albert,” cakap Antoni serius.
“Hal penting apa, Antoni?” pria itu membuka matanya dan menatap ke arah Antoni dengan sorot mata tajam, asistennya ini sangat mengganggu kenikmatannya sedang tidur di pangkuan Kimmy.
“Hal yang ingin Anda cari tahu telah diselidiki oleh Albert, Tuan Muda,” ujarnya seraya membungkukkan badan.
“Baiklah.”
Lucas bangkit dari pangkuan Kimmy, ia segera turun dari ranjang dan memakai sandal santainya untuk menuju ke ruang pribadi yang ada di lantai dasar. “Nona Kim, tunggu aku sampai kembali lagi kemari!” tegasnya pada Kimmy.
Wanita itu hanya mengangguk mengerti.
Lucas dan Antoni segera meninggalkan ruangan itu dan berjalan menelusuri anak tangga dengan cepat, ia sudah tak sabar ingin tahu siapa anak itu, apakah anak itu benar-benar anak biologis ayahnya?
Jika iya, mengapa Adam tak memberikan sedikitpun aset kekayaan padanya? Rahasia apa yang ada dibalik semua ini?
Apakah ada sebuah rahasia yang memang tak diberitahu Adam mengenai ahli waris?