Zoey Charlotte Brianna, ia terbangun kembali di kamarnya sebelum kiamat datang.
Awalnya dia terkejut mengapa dia kembali lagi kerumah peninggalan orangtuanya ia beranggapan bahwa ia disurga setelah kematian.
Nyatanya dia sadar bahwa ia mengalami kelahiran kembali 2 bulan sebelum virus zombie melanda dunia.
Zoey menggunakan waktu dua bulan itu untuk belanja sepuas-puasnya, menjual semua aset peninggalan orang tuanya dan kakeknya. Dia juga menyempatkan diri untuk memperkuat tubuhnya.
Pada hari kiamat kita tidak bisa mengharapkan orang lain untuk membantu kita, harus diri kita lah yang berjuang sendiri jika ingin hidup dalam dunia yang kacau ini.
Sebagai wanita Zoey harus kuat untuk melindungi dirinya, karena didunia kacau wanita tidak berguna hanya digunakan untuk memuaskan nafsu bagi orang kuat dan berkuasa.
***
Saksikan perjalanannya Zoey yang penuh tantangan melawan zombie dimana-mana dan juga melawan tumbuhan dan hewan yang telah bermutasi.
.
.
.
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Jasmine Oke, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
28. bulan merah dan hujan darah
"Tetapi kamu juga harus ingat, saat membantu orang juga harus di perhatikan, kadang ada yang tidak tahu terimakasih kasih, orang seperti itu tidak perlu dibantu." Ucap Zoey lagi.
Dia tahu dikehidupan sebelumnya, karena krisis makanan orang bisa melakukan apa saja, penipuan, pembunuhan, termasuk menindas orang yang lemah yang mudah di manfaatkan ia tidak ingin Rachel di manfaatkan seperti itu.
"Iya ibunda ratu, mengapa kamu jadi bawel bangat sich!, biasanya tidak seperti ini." Kata Rachel.
"Kelak!, kamu akan tahu apa maksudku, aku sudah kenyang!," ucap Zoey lalu ia meninggal Rachel sendirian di meja makan.
"Ada apa dengannya tiba-tiba saja dia terlihat kurang bahagia, apa aku salah bicara ya, perasaan aku tidak salah bicara." Gumam Rachel lalu melanjutkan makan ia tidak memikirkan suasana hati Zoey, nanti dia tanya kan dengan baik-baik kepada zoey.
Saat sampai di kamar ia mengunci pintu lalu ia langsung masuk kedalam ruang, melihat suasana ruang hati nya yang gelisah mulai tenang, ia sangat bersyukur mendapatkan ruang yang istimewa yang bisa di tamami dan memelihara makhluk hidup, dengan ada ruang dia bisa tenang menghapi hari akhir.
*****
Dua hari sudah berlalu Zoey seperti biasa ia mengajak Rachel jogging di tamam dengan apartemen.
"Zoey lihat kesana mengapa pagi hari cerah ini tiba-tiba mendung." Ucap Rachel sambil menunjuk kearah langit yang menghitam.
Zoey melihat nya tiba-tiba hati terasa sesak ada rasa cemas.
"Rachel kita kembali ke apartemen, cepat!" Ucap Zoey sambil menarik Rachel berlari sekencang-kencangnya.
"Zoey ada apa! mengapa kamu begitu cemas" ucap Rachel sambil mengikuti Zoey dengan nafas terengah-engah.
"Nanti kamu juga tahu." Ucap Zoey tidak lama setelah itu mereka sampai dan langsung masuk lift menuju lantai paling atas.
Setelah sampai di kamar Zoey mengunci pintunya, untung saja Damian memperkuat pintunya dengan baja.
Karena Zoey tidak tinggal di markasnya dia merasa khawatir lalu ia berinisiatif sendiri memperkuat pintu rumah Zoey.
Zoey membuka tirai gorden jendela kaca untuk melihat suasana di luar, dia merasa cemas meski sudah merasakan dikehidupan sebelumnya, tetap saja rasa takut itu masih ada dalam dirinya.
Di luar, dunia menjadi gelap gulita tiba-tiba bulan merah datang kalau di lihat sangatlah indah, umat manusia lainnya ada yang senang melihat pemandangan itu lalu mereka merekam semuanya dan mengambil beberapa foto lalu mereka post di dalam sosmed.
Tetapi ada juga rasa cemas dengan fenomena alam yang berbeda ini, mereka berpikir ini bukanlah keindahan tetapi bencana akan menanti, mereka kembali kerumah masing-masing dan mengunci pintu.
"Zoey bulan merah datang, aneh sekali hari masih pagi dan cerah tiba-tiba menjadi gelap bulan marah keluar." Ucap Rachel ia juga ikutan memotret meski terasa aneh ia tidak mungkin ketinggalan mengambil foto.
Rachel mengambil foto di balkon Zoey hanya diam saja, sambil memperhatikan cuaca.
"Rachel masuk, tutup semua pintu kamu sebentar lagi hujan akan datang." Ucap Zoey memanggil yang masih asyik memotret dan selvi ria.
"Baiklah" ucap Rachel lalu ia masuk kedalam sambil menutup pintu ke arah balkon. Ia hanya melihat dari pintu kaca sama seperti Zoey.
Tidak lama setelah itu hujan deras mengguyur dunia, hujan ini bukan sembarangan hujan, airnya berwarna merah dan mengandung asam yang kuat bersifat korosif karena berwarna merah dinamakan hujan darah mengandung asam.
Bila terkena hujan bahan tersebut akan meleleh dan mencair begitu pula dengan tubuh manusia.
"Zoey lihat hujan ini sangat berbahaya semua benda kena air menjadi rusak dan meleleh." Ucap Rachel ia memikirkan seandainya itu tubuhnya pasti sudah berlubang-lubang ia merasa ngeri.
Ia teringat ketika Zoey meminta masuk kedalam dengan cemas, jadi ini lah penyebabnya, ia juga mulai cemas.
"Zoey apa yang terjadi, apakah dunia akan berakhir." Ucap rachel lagi dia sudah mulai khawatir.
Melihat kekhawatiran di wajah Rachel Zoey hanya tersenyum, lalu menghampirinya, sambil menepuk bahunya untuk menenangkan.
"Ini hanya hujan Asam bersifat korosif bila kena air hujan asam semua benda akan korosi atau kerusakan, sangat berbahaya bila kena kulit." Ucap Zoey kepada Rachel dengan tenang.
"Rachel jangan cemas kita hadapi ini bersama-sama, oke!." Ucap Zoey lagi.
"Oke! Jika ada kamu disini aku tidak cemas lagi." Ucap Rachel sambil mengangguk setuju, ia memeluk Zoey dengan erat.
"Kita hadapi bersama-sama bagaimanapun keadaan dunia kita tidak akan terpisahkan saling membantu satu lain." Ucap Rachel lagi.
"Hm." Zoey hanya berdehem tanda setuju ucapan Rachel ia membalas pelukannya Rachel sambil bergumam dalam hati
" jangan mengecewakan aku Rachel" gumamnya meski di kehidupan sebelumnya Rachel sangat baik kepadanya belum tentu di kehidupan ini hati manusia tidak bisa di tebak, ia akan menguji kesetiaan Rachel secara diam.
Bukannya ia tidak mempercayai Rachel tetapi setelah mengalami dua kehidupan ia hanya waspada, ia tidak mudah lagi mempercayai seseorang dia sudah banyak di tipu di kehidupan sebelumnya.
Beberapa jam kemudian hujan asam darah berhenti. Semua umat manusia tiba-tiba saja mereka semua tertidur. Begitu pula dengan Zoey dan Rachel mereka tertidur.
untung saja Zoey mengajak Rachel sebelumnya duduk di atas ranjang dan dia tertidur di ranjangnya dengan santai. Sedangkan Zoey dia tertidur di sopa dalam kamarnya.
****
Di tempat Damian sebelum bulan merah dan hujan darah datang ia selalu memikirkan Zoey, ia selalu menghubungi Zoey tetapi tidak bisa.
Saat fenomena alam terjadi ia sudah memerintahkan seluruh anak buahnya masuk kedalam rumah dan menutup pintu.
Para sahabatnya membantu Damian karena ia sudah yakin bencana yang di ceritakan Damian melalui mimpinya benar-benar terjadi. Untung saja mereka mempercayai Damian sudah mempersiapkan segala hal.
Melihat kegelisahan Damian para sahabat menghiburnya.
"Tenang apapun yang terjadi kita akan tetap bersama, mengapa kamu gelisah seperti itu?" Tanya Samuel kepada Damian sambil menepuk bahunya.
"Apa kamu memikirkan Zoey, tenanglah setelah semua selesai disini kita mencarinya." Ucap Leon ia sudah bisa menebak apa yang dipikirkan Damian.
Damian hanya mengangguk tanda setuju, lalu ia juga meminta para sahabatnya untuk istirahatnya sebelum tidur panjang tiba.
"Kita disini saja untuk bersama-sama jika ada yang bagun duluan dia menjaga yang masih tertidur." Ucap Ryan ingin bersama dengan merasa.
"Ya, kamu benar! Tetapi aku masih khawatir dengannya siapa yang menjaganya." Ucap Damian lagi.
"Bukankah kamu sudah memperkuat pintunya, tenangkan dirimu bagaimana nanti kamu menghadapinya jika kamu tidak tenang, apakah kamu tidak percaya padanya bahwa dia bisa melewati ini." Kata Leon lagi.
.
.
.
