NovelToon NovelToon
Legenda Kultivator Naga

Legenda Kultivator Naga

Status: sedang berlangsung
Genre:Dikelilingi wanita cantik / Kelahiran kembali menjadi kuat / Budidaya dan Peningkatan
Popularitas:1k
Nilai: 5
Nama Author: Gregorious

Namanya Wang Chen. Dia adalah seorang pemuda bodoh yang bahkan dianggap gila oleh para murid Perguruan Tangan Sakti.

Hanya Souw Liancu yang tidak melihat seperti itu. Souw Liancu merasa Wang Chen selalu melindunginya dan kekuatan Wang Chen tidak ada bandingannya.

Wang Chen bisa bertindak di luar nalar saat dibutuhkan, dan bisa muncul jadi sosok tangguh saat dibutuhkan. Souw Liancu tahu kalau Wang Chen memiliki latar belakang luar biasa.

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Gregorious, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

17 Formula untuk Melawan Racun

Setelah situasi di Paviliun Benda Langit mulai mereda, orang-orang perlahan kembali memasuki ruangan.

Sesepuh Paviliun Benda Langit masih duduk bersila di tengah ruangan, matanya terpejam, wajahnya menunjukkan konsentrasi tinggi. Keringat mengalir di keningnya saat ia berusaha mengusir sisa-sisa racun yang sempat masuk ke tubuhnya.

Racun yang dikeluarkan Racun Diracun memang sangat berbahaya. Meskipun hanya sedikit yang sempat masuk melewati pertahanan energi spiritualnya, racun itu sangat licik. Ia bergerak mengikuti aliran darah, mencari celah-celah untuk menyebar ke organ-organ vital. Sesepuh Paviliun harus sangat berhati-hati dalam mengusirnya, sedikit saja salah langkah bisa membuat racun itu malah menyebar lebih luas.

Sementara semua orang fokus memperhatikan Sesepuh Paviliun yang sedang bermeditasi dan para tabib yang sedang merawat anak kecil bungkuk itu, Wang Chen bergerak dengan sangat pelan dan diam-diam.

Langkahnya sangat lambat, hampir tidak terlihat bergerak. Ia berjalan mendekati Sesepuh Paviliun dengan gerakan yang terlihat sangat canggung, seperti orang yang tidak tahu apa yang dilakukannya. Setiap langkahnya seperti langkah orang yang linglung, berjalan tanpa tujuan.

Tetapi entah bagaimana, langkah demi langkah itu membawanya semakin dekat ke Sesepuh Paviliun. Dan karena semua orang sibuk dengan urusan mereka masing-masing, tidak ada yang memperhatikan Wang Chen yang bergerak dengan sangat lambat itu.

Ketika Wang Chen sudah sangat dekat, hanya sekitar setengah meter di belakang Sesepuh Paviliun, tangannya yang terlihat gemetar dan tidak stabil perlahan terangkat. Jemarinya bergerak membentuk mantra yang sangat rumit di udara, tetapi gerakannya sangat halus dan hampir tidak terlihat.

Kemudian, dengan gerakan yang sangat cepat tetapi tanpa suara, Wang Chen menyentuh satu titik di punggung Sesepuh Paviliun. Sentuhan itu sangat singkat, hanya sepersekian detik, dan sangat ringan hingga hampir tidak terasa.

Energi mengalir dari jemari Wang Chen masuk ke tubuh Sesepuh Paviliun melalui titik akupunktur yang sangat spesifik.

Setelah itu, Wang Chen langsung mundur dengan gerakan yang sama lambat dan canggungnya. Ia kembali ke sudut ruangan dan berdiri di sana dengan ekspresi kosong, seolah ia tidak pernah bergerak dari sana.

Tidak ada seorang pun yang melihat apa yang baru saja dilakukan Wang Chen. Bahkan Souw Liancu yang biasanya memperhatikan Wang Chen dengan seksama sedang sibuk berbicara dengan bendahara paviliun tentang apa yang tadi terjadi.

Beberapa menit kemudian, Sesepuh Paviliun Benda Langit tiba-tiba membuka matanya lebar-lebar. Wajahnya yang tadinya pucat dan dipenuhi keringat sekarang terlihat jauh lebih segar. Ada kilatan cahaya terang di matanya yang menunjukkan bahwa ia sudah pulih.

"Aneh," gumamnya sambil memeriksa kondisi tubuhnya dengan energi spiritual. "Racun itu... sudah hilang sepenuhnya. Bagaimana bisa?"

Ia sangat yakin bahwa mengusir racun Racun Diracun sepenuhnya, akan memakan waktu setidaknya beberapa hari, mungkin bahkan sebulan penuh. Tetapi sekarang, dalam waktu kurang dari sepuluh menit, racun itu sudah lenyap sepenuhnya dari tubuhnya. Bahkan lebih dari itu, ia merasakan meridian-meridiannya lebih lancar dari sebelumnya, seolah ada seseorang yang sudah membersihkan semua sumbatan kecil yang selama ini ada.

"Mungkin pengobatan mandiri yang kulakukan lebih efektif dari yang kukira," gumam Sesepuh Paviliun sambil berdiri. "Atau mungkin racun itu tidak sekuat yang kukira."

Ia memutuskan untuk tidak terlalu memikirkannya. Yang penting ia sudah pulih sepenuhnya.

Sesepuh Paviliun kemudian menatap ke sekeliling ruangan. Matanya berhenti pada Souw Liancu yang masih memegang pipa bambu di tangannya. Ia teringat pada kejadian tadi, bagaimana asap putih keperakan yang keluar dari pipa itu berhasil membalikkan racun dari Racun Diracun.

Dengan langkah cepat, ia mendekati Souw Liancu. "Nona muda, bolehkah saya meminta pipa itu untuk dipelajari?"

Souw Liancu tersentak kaget. "Pipa ini? Tentu, Sesepuh. Silakan."

Ia menyerahkan pipa itu kepada Sesepuh Paviliun. Pria tua itu menerima pipa itu dengan sangat hati-hati, seolah memegang harta yang sangat berharga.

"Komposisi yang Nona gunakan tadi sangat luar biasa," kata Sesepuh Paviliun sambil memeriksa pipa dan sisa-sisa akar tanaman di dalamnya. "Kombinasi Akar Pemakan Racun Seribu Tahun, Akar Penyerap Jiwa Beracun, dan Akar Pembalik Hawa... ini adalah formula yang sangat jenius. Dengan kombinasi ini, racun dari Racun Diracun bahkan bisa dibalik untuk menyerang penciptanya sendiri."

Ia menatap Souw Liancu dengan pandangan penuh hormat. "Apakah Nona yang menemukan formula ini?"

Souw Liancu menggelengkan kepalanya dengan cepat. "Bukan, Sesepuh. Saya hanya mengikuti... eh, intuisi saya saja."

Ia hampir mengatakan bahwa ia mengikuti instruksi Wang Chen, tetapi ia ragu apakah Sesepuh Paviliun akan percaya. Lagipula, Wang Chen sendiri sepertinya tidak ingin kemampuannya diketahui orang.

"Intuisi yang luar biasa," puji Sesepuh Paviliun. "Dengan formula ini, kami bisa membuat obat penangkal khusus untuk racun-racun dari Racun Diracun. Aku sangat khawatir dia akan kembali untuk balas dendam. Kami harus bersiap."

Sesepuh Paviliun kemudian membawa pipa itu ke ruang khusus di lantai dua paviliun tempat para ahli obat bekerja. Ia memanggil semua ahli obat terbaiknya untuk mempelajari formula yang digunakan Souw Liancu tadi.

Para ahli obat itu mulai bekerja dengan serius. Mereka menganalisis sisa-sisa akar tanaman yang ada di pipa, mengukur proporsinya, mencoba memahami cara kerja kombinasi itu. Sesepuh Paviliun sendiri ikut membantu, menggunakan pengetahuan kultivasinya yang tinggi untuk memahami bagaimana energi spiritual berinteraksi dengan ketiga akar itu.

Dalam waktu sekitar dua jam, mereka berhasil membuat replika dari formula itu. Mereka mencobanya dengan racun-racun yang mereka miliki di koleksi paviliun, dan hasilnya sangat memuaskan. Formula itu bekerja dengan sempurna, mampu membalikkan hampir semua jenis racun yang mereka miliki.

"Luar biasa," kata Sesepuh Paviliun dengan wajah berseri-seri. "Dengan ini, kami tidak perlu takut lagi pada kultivator yang bermain dengan racun seperti Racun Diracun. Ini adalah penemuan yang sangat berharga."

Tetapi kemudian ia berhenti sejenak, wajahnya menunjukkan kebingungan. "Aneh... mengapa kami tidak pernah memikirkan kombinasi ini sebelumnya? Ketiga akar ini sebenarnya cukup umum, bukan bahan langka. Tetapi tidak ada dalam catatan manapun di paviliun kami yang menyebutkan bahwa kombinasi ketiga akar ini bisa menghasilkan efek seperti ini."

Para ahli obat yang lain juga mengangguk dengan wajah bingung. Mereka semua sudah berpuluh tahun mempelajari ramuan dan obat-obatan, tetapi tidak ada yang pernah terpikir untuk mengombinasikan ketiga akar ini dengan cara seperti itu.

"Mungkin ini adalah pengetahuan kuno yang sudah hilang," kata salah seorang ahli obat. "Atau mungkin Nona muda itu memang memiliki bakat alami yang luar biasa dalam bidang ramuan."

Sesepuh Paviliun mengangguk setuju, meskipun di dalam hatinya masih ada rasa penasaran. Tetapi ia memutuskan untuk tidak terlalu memikirkannya. Yang penting sekarang mereka sudah memiliki senjata untuk melawan Racun Diracun jika pria itu kembali.

Sesepuh Paviliun kemudian kembali turun ke lantai satu tempat Souw Liancu masih menunggu. "Nona muda, sebagai tanda terima kasih atas bantuanmu yang sangat berharga hari ini, Paviliun Benda Langit ingin memberikan beberapa hadiah kepadamu."

1
Lintang Lia Taufik
Tulisannya rapi dan selalu bikin penasaran
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!