NovelToon NovelToon
Pengantin Brutal

Pengantin Brutal

Status: sedang berlangsung
Genre:Cintapertama / Cinta Seiring Waktu / Persahabatan
Popularitas:4k
Nilai: 5
Nama Author: Kim elly

Kayla terkenal sebagai ratu gelud di sekolah-cewek tempramen, berani, dan udah langganan ruang BK. Axel? Ketua geng motor paling tengil sejagat raya, sok cool, tapi bolak-balik bikin ortunya dipanggil guru.
Masalahnya, Kayla dan Axel nggak pernah akur. Tiap ketemu, selalu ribut.
Sampai suatu hari... orang tua mereka-yang ternyata sahabatan-bikin keputusan gila: mereka harus menikah.
Kayla: "APA??! Gue mending tawuran sama satu sekolahan daripada nikah sama dia!!"
Axel: "Sama. Gue lebih milih mogok motor di tengah jalan daripada hidup seatap sama lo."
Tapi, pernikahan tetap berjalan.
Dan dari situlah, dimulainya perang baru-perang rumah tangga antara pengantin paling brutal.

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Kim elly, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

chapter 28

Keesokan harinya, Kayla terbangun lebih pagi dari biasanya. Matanya yang masih sembab langsung menatap layar ponselnya.

Ada satu notifikasi baru. Bibirnya perlahan melengkung tersenyum.

"Happy birthday Kayla cantik, semoga bahagia. Maaf ya ngga bisa kasih kado tahun ini, jauh soalnya." Begitu pesan dari Revan, disertai emotikon hati merah.

Hatinya menghangat. Ia mengetik cepat dengan jari gemetar.

"Makasih Revan, aaakh jadi terharu. Gak apa-apa, makasih banyak doanya." 😊

Setelah itu, sunyi. Revan tak membalas lagi—mungkin sudah sibuk bekerja. Kayla menghela napas panjang, menatap langit-langit kamar sambil berucap, "Hmmm… ngapain ya gue hari libur di sini?"

Belum sempat ia beranjak, layar ponselnya kembali bergetar. Kali ini isinya bikin keningnya berkerut.

"Lapar."

"Mau kopi."

"Baju gue belum dicuci, ngga punya sempak."

Kayla membaca deretan pesan itu dengan wajah masam. "Lo sultan anjir, beli sempak yang banyak," balasnya cepat. "Lagian beliin gue mesin cuci, malas harus pake tangan. Mana pernah gue cuci baju di rumah, tai lo!"

Tak butuh waktu lama, Axel menjawab santai. "Ok, kita beli."

Kayla memutar bola matanya. "Sekalian beliin gue baju."

"Ok," balas Axel singkat.

Dengan malas, Kayla pun beranjak dari kasur. Ia mencuci muka lalu mengeluarkan makanan frozen dari kulkas, memanaskannya dengan gerakan asal, dan melemparkan piring ke meja makan. "Nih!" serunya ketus.

Axel mendengus sambil menyendok French fries. "Lo ikhlas ngga sih?"

Kayla melipat tangan di dada, menatapnya sinis. "Kalo ngga, kenapa?"

"Ya harus ikhlas dong. Gue suami lo tau," balas Axel sambil mengunyah, sok berwibawa.

Kayla mendecak, matanya masih fokus ke TV. "Lah, lo jual status lo sebagai suami mulu!"

Axel menatapnya heran. "Lah, emang gue suami lo kan?"

"Lo kan ngga mau nikah sama gue,ingat itu axelino" Ucap Kayla menohok.

Axel terkekeh, wajahnya santai tapi penuh gengsi. "Udah terlanjur, udah ijab kabul juga. Sayang, mahar gue gede lagi buat lo!"

Kayla menoleh cepat. "Itu juga duit bokap lo, bukan duit lo!"

Axel mengangkat alis. "Tetep aja kemahalan buat cewek modelan kayak lo."

Mata Kayla membelalak. "Yang mahal tuh yang kayak gimana? Kayak mantan lo?"

Axel terdiam sejenak. "Hmm, ngga juga."

Kayla mendengus, hatinya mulai panas. "Lo manfaatin gue buat manasin pacar lo.bajingan lo!"

Axel mengangkat bahu santai. "Ya gitu lah,ada yang halal kan,lumayan."

Kayla mendesis, "Najis lo!"

Axel meliriknya sambil menyeruput kopi. "Mau otw jam berapa beli mesin cuci?"

"Bentar lagi, masih mager," jawab Kayla malas.

"Lo ngga sarapan?" tanya Axel lagi.

Kayla langsung menoleh dengan wajah jijik. "Males liat muka lo. Eneuk!"

Axel nyengir percaya diri. "Gue ganteng lagi."

"Mau muntah gue denger nya!"

Axel terbahak kecil. "Lo ngidam?gue blom ngapa-ngapain lo. Tai!"

Kayla melengos. "Males juga sama lo."

"Dih!yakin?" Axel mendelik.

"Apa?!" Kayla membalas dengan suara meninggi.

"Nggak…" Axel akhirnya mengalah, bersandar di kursi sambil menghabiskan kopinya.

Beberapa menit kemudian, Kayla bangkit dan bersiap pergi ke mall. Di dalam mobil, ia akhirnya membuka suara, "Ntar ke Lembang pergi jam berapa?"

"Sore," jawab Axel singkat.

Suasana kembali hening. Kayla sibuk dengan ponselnya, senyum-senyum sendiri membaca chat grup yang penuh ucapan ulang tahun.

"Happy birthday Kayla yeee! Lo jauh, ngga bisa gue banjur," tulis Romi.

Kayla tergelak, membalas cepat. "Iya Mi, gue kangen lo. Biasanya gue ulang tahun kita ngaliwet."

Romi membalas dengan emot nangis. "Akh iya Kay, kangen banget. Lo balik dong, ngaliwet dulu sini."

Kayla tersenyum hangat. "Ngga bisa Mi, gue sibuk 🤪"

"Dih, ibu rumah tangga ciee!" balas Romi.

Kayla mencibir. "Apaan sih lo!" gumamnya.

Axel melirik sekilas. "Lo kenapa?" tanyanya ketus.

"Kepo," balas Kayla cepat, menatap jalanan.

Tak lama, dering telepon berbunyi. Nama Mama tertera di layar. Kayla mengangkat. "Halo, Mah."

"Selamat ulang tahun ya, Kayla," suara ibunya terdengar lembut.

Kayla terdiam, kaget. "Tumben lembut."

"Lah, mamah kan gini Kay."

"Ngga, mamah biasanya jutek."

Ibunya tertawa kecil. "Akh, perasaan kamu aja kali."

"Ngga akh, mamah ngomel mulu sama Kayla," balas Kayla ketus.

"Iya iya deh. Jauh, mau kasih kado," ujar ibunya.

Kayla mendengus. "Alah, biasanya juga ngga kasih kado."

Suara ibunya berubah dingin. "Ya udah kalo ngga mau!" klik telepon ditutup.

Kayla menatap layar ponsel. "Dih, ngga jelas ibu-ibu ini!"

Axel melirik, senyum tipis. "Lo ulang tahun?"

Kayla mengangkat bahu. "Ya gitu lah."

"Pantesan sibuk amat balas WA," Axel terkekeh.

Kayla mendelik. "Gimana gue dong! Ponsel-ponsel gue, lo rese ya, Xel!"

Axel hanya terkekeh geli, puas bisa bikin Kayla sewot.

Setelah melewati perjalanan yang penuh keheningan dan percakapan singkat, akhirnya mereka sampai di sebuah mall besar.

Kayla berjalan dengan langkah cepat, seolah ingin melarikan diri dari rasa jengah bersama Axel.

"Mau yang gimana?" tanya Axel datar.

Kayla melirik sekilas. "Yang bagus," jawabnya ketus.

Axel mendengus, menatap deretan mesin cuci. "Semua bagus kali."

Kayla mendekat, menatapnya penuh ancaman. "Yang bisa masukin lo kalo lo macem-macem, gue giling!"

Axel pura-pura takut, mengangkat tangannya. "Aww… takut."

Kayla memilih satu mesin cuci dengan bentuk tabung lucu. "Yang ini aja."

Axel hanya mengangguk. "Ya udah, mau apa lagi?"

Kayla mendekat, berbisik di telinganya sambil mendelik. "Lo beli sempak yang banyak, biar ngga jadi alesan nyuruh gue mulu nyuci.tolol!"

Axel hanya terkekeh geli. "Ok."

Setelah membayar, mereka masuk ke toko baju. Kayla sibuk memilih beberapa pakaian dan baju hangat, sementara Axel malah asik melirik sepatu.

"Cobain ini, muat ngga?" serunya sambil melemparkan sepatu ke arah Kayla.

Sepatu itu hampir mengenai wajah Kayla. Ia mendesis marah. "Lo bisa ngga sih kasih biasa? Jangan dilempar! Gue tendang lo ya!"

Axel nyengir. "Sorry, kebiasaan."

"Jangan dibiasain, tolol!" Kayla melempar balik sepatu itu dengan kesal. "Kekecilan lagi!"

Akhirnya, Kayla menemukan sepatu model yang sudah lama ia incar. Dengan mata berbinar ia menunjukkannya. "Mau ini dong," katanya setengah manja.

Axel tersenyum tipis. "Ambil aja. Kado dari gue."

Kayla sempat terdiam, lalu tersenyum tulus. "Thanks." Ia memakainya, lalu berputar kecil. "Bagus ngga?"

Axel menatapnya dingin, tapi senyumnya nyaris tak bisa ditahan. "Bagus."

Kayla melirik curiga. "Lo ngga belanja?"

"Ngga, nanti aja."

"Kenapa?"

"Duitnya abis. Nanti papah ngasihnya sebulan sekali."

Kayla mendengus. "Kerja dong! Jangan ngandelin bokap lo."

Axel menatapnya serius. "Lah, mereka yang nyuruh. Nanti kalau gue udah bisa."

Kayla langsung menyambar. "Ya lo ngga akan bisa kalo ngga coba, Axelino!"

Axel terkekeh. "Apa, Kay?"

"Axelino Raditya Pradana… apa?? Hmm…" Kayla pura-pura berpikir.

Axel hanya tersenyum manis, dan Kayla sempat terpana. Si bego ganteng amat… batinnya.

"Ya deh, ntar gue coba kerja di kantor papa," ucap Axel akhirnya.

Kayla tersenyum puas. "Gitu dong!"

Setelah semua dibayar, mereka berjalan lagi.

"Kemana lagi ini?" tanya Axel.

"Nonton, yuk," ajak Kayla.

Axel melirik jam tangannya. "Keburu ngga? Nanti mau pergi, kan."

Kayla cemberut. "Ya udah jangan. Makan aja, gue lapar."

"Ok."

"Gue mau ramen dong," ucap Kayla penuh semangat.

"Ogah, ah. Gue mau steak," bantah Axel.

Kayla mendelik. "Belagu lo! Steak!"

Axel mengangkat dagunya. "Gak apa-apa, beli steak aja."

Kayla menatap sinis. "Ngga akan kenyang. Ogah akh!"

"Gue ngga mau ramen," sahut Axel keras kepala.

"Di tempat ramen juga banyak macamnya! Axel, ih, lo norak ternyata! Najis!"

Axel tertawa sinis. "Gue tau, anying. Tapi gue males kalo ke ramen, ngga suka!"

Kayla akhirnya menyerah. "Ya udah masing-masing aja, ribet!"

Tiba-tiba seorang vloger datang menghampiri dengan kamera menyala. "Kakak! Kakaknya cantik banget, pake skincare apa?"

Kayla menoleh dengan wajah sebal. "Apa sih ini?!"

Axel menahan tawa. "Bawa kamera tuh, disiarin loh," godanya.

Kayla langsung kabur. "Ogah, ah!"

Axel tersenyum sopan ke kamera. "Agak gila dia, maaf ya." Lalu menyusul Kayla.

Kayla masih menggerutu sambil berjalan. "Orang lagi bete, ada aja yang bikin bete!"

Mereka akhirnya berpisah, masuk ke restoran masing-masing. Kayla duduk di resto ramen, sementara Axel memilih steak.

"Padahal enak ini," gumam Axel sambil mengunyah.

Kayla tersenyum puas dengan mangkuk ramennya. "Dia ngga tau ramen lebih enak."

Tiba-tiba, seseorang duduk di hadapan Axel. Seorang wanita dengan senyum menggoda.

"Hay, Xel," ucapnya lembut.

Axel mendongak, sedikit terkejut. "Hay," balasnya datar.

"Sama siapa?" tanya wanita itu—Tania—sambil melirik sekeliling.

"Istri gue," jawab Axel tenang.

"Mana?" Tania tampak tak percaya.

"Di restoran sebelah. Kenapa?"

Tania pura-pura acuh. "Ngga apa-apa." Ia lalu mencondongkan tubuh, memainkan jarinya di tangan Axel. "Xel, gue tau lo dijodohin…"

Axel menatapnya dingin. "Trus?"

"Kita balikan lagi yuk," pinta Tania tanpa malu, matanya berbinar penuh harap.

Axel tersenyum sinis. "Ogah! Lo udah selingkuhin gue. Najis."

"Itu salah paham, Xel! Dia cuma temen gue!" Tania panik.

"Masa temen pelukan?" suara Axel meninggi.

Tania hampir menangis. "Xel, gue ngga bisa lupain lo…"

Axel mengibaskan tangannya. "Gue bisa."

"Xel, ikh… gue mohon," rengek Tania, suaranya bergetar.

Namun Axel tetap dingin.

Tak jauh dari situ, Kayla keluar dari resto ramen dengan belanjaannya. Ia melangkah pelan, lalu berhenti. Pandangannya jatuh pada pemandangan di depan: Axel, duduk dengan seorang perempuan cantik yang menatapnya penuh harap.

Kayla berdiri bersandar di tembok, tak ingin mengganggu, kayla cuek sambil memainkan kuku nya.

Axel tiba-tiba bangkit, menatap Tania tajam. "Istri gue. Liat tuh! Malu dong lo jadi cewek!"

Tania menoleh, dan melihat Kayla dengan belanjaannya. Matanya langsung dipenuhi rasa iri. Gue ngga bisa belanja lagi ngga sama Axel… batinnya sakit.

Axel melangkah ke arah Kayla, lalu meraih bahunya, memeluknya erat.

Kayla berbisik tajam, "Lepasin anjir!"

Axel terkekeh. "Bentar aja."

Mereka berjalan menjauh, meninggalkan Tania yang terdiam dengan hati hancur.

Setelah cukup jauh, Axel pun melepas Kayla.

Kayla mendengus. Axel hanya tersenyum kecil, seakan puas telah mengakhiri drama.

Siang itu, mereka akhirnya pulang.

1
Wida_Ast Jcy
Hahahha... pandai bangeet bersandiwara ya🤭🤭🤭
Wida_Ast Jcy
hahhaha... nantangi ya kay🤣🤣🤣
Shin Himawari
Asli seru! Cocok dibaca santai dan bikin nagih karena gaya bahasanya ringan tapi relate abis ama kisah anak SMA. semangat terus ya buat author 💪💪🤍
kim elly: makasih kakak 🥰
total 1 replies
mama Al
lah jadi salsa suka sama putra bukan Revan
kim elly: jadian dulu pas camping
total 3 replies
mama Al
putra ini kayak anak mami ya. merengek kalau kemauan gak sesuai ekspektasi. ga cocok gabung sama Axel keras dan kasar.
mama Al
Karena tidak terbiasa dengan putra.
Drezzlle
Ya udahlah cari cowok lain Sa
Drezzlle
mundur dari sekarang daripada sakit belakangan
sunflow
wah.. banyak yang melindungi nih.. 👍👍
Mutia Kim🍑
Makanya jgn asal nembak cewek😅
Mutia Kim🍑
Iya Kayla memang nggak suka, tpi nggak tahu isi hati Revan
sunflow
waduh... apa bakal perang dunia lagi ini? 😄😄
Shin Himawari
good sikaaaat Kayy 🤣🤣 dikira kita cewe jadi takut apaa
Shin Himawari
maksud mama baik Kay, eh tapi di usia Kayla juga aku pikirnya gini. Lu jual gue beli🤣 🤣
Shin Himawari: iyaa bener kak relate pasti di usia segitu🤣
total 2 replies
Rahma Rain
karya nya bagus.. gaya bahasa nya juga bagus. rekomendasi banget ini!!👍👍😲😲
kim elly: 😩😩bahasa anak-anak bandung parah kan ya
total 1 replies
Rahma Rain
kok jadi kompor nih??
Rahma Rain
untung aja kan Kayla nggak suka.
Rahma Rain
ini seriusan kelakuan anak SMA??
Rahma Rain
Kay.. lu mau jadi Mak comblang ini cerita nya 😂
rokhatii
aminnn
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!