Bagaimana jadinya kalau niat hati hanya ingin membantu malah di pintai menjadi ibu bagi anak yang baru kamu kenal belum ada 24 jam?
Ingin tau bagaimana keseruan dan ceritanya, mari merapat sayang. kita baca bareng bareng, siapkan kopi😄😄
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Rmauli, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
0014
“ kenapa kau mau keluar. Bukankah itu rumahmu, apakah kau mengalah karena takut akan mereka?” ucap Rey yang geram akan sosok papa Zela yang dengan tega nya mengusir anak nya sendiri apalagi dia anak perempuan yang seharusnya dia sayangi dan dia jaga dengan baik.
“ apa mas berpikir aku merelakan rumah itu kepada mereka? Jika mas beranggapan seperti itu, mas salah besar. Sampai kapan pun aku tidak akan pernah merelakan rumah itu kepada mereka yang sudah dengan teganya kepada ku dan mamaku. Aku hanya ingin mereka bahagia terlebih dahulu sebelum aku menendang mereka dari tempatku itu karena mereka sama sekali tidak pantas untuk menempati rumah itu.” Ucap Zela tanpa sadar mengepalkan tangannya dan itu tidak luput dari pengelihatan Rey
“ aku kagum akan sosok mu Zela, kau bukan tipe perempuan yang hanya akan diam bila orang lain menginjakmu. Kau perempuan yang tangguh.” Ucap Rey tapi dia mengerutkan kening nya bingung saat melihat Zela menggelengkan kepala
“ bukan, aku sama sekali bukan perempuan kuat dan tangguh seperti yang kamu katakan mas.” Ucap Zela
“ aku hanya wanita lemah yang tidak bisa berbuat apa apa. Saat aku kehilangan sosok seorang ibu dalam hidupku dan sosok hebat lainnya yaitu oma dan opaku. Aku hanya sosok gadis yang lemah, setelah papa ku menikah lagi disitulah awal aku merasakan sebuah penderitaan dan diperlakukan lebih rendah dari seorang pembantu. Setiap aku melakukan sebuah kesalahan yang bahkan sangat kecil sekali pun aku akan di pukuli, tidak diberi makan seharian dan bahkan papa ku tidak sekalipun memandang kepadaku atau hanya membelaku. Aku bahkan harus sekolah dengan usaha ku sendiri. aku hanya bisa diam tanpa berani melawan, menangis dipojokan sisi rumah sepanjang hari tanpa tau karus melakukan apa. hingga akhirnya aku tau satu hal yang membuatku membuka mata bahwa bila kita hanya diam saja bila ada seseorang yang berbuat jahat kepada kita, kita akan malah semakin di lakukan semena mena dan dinjak injak. hingga aku mulai berontak dan memutuskan untuk keluar dari rumah itu untuk sementara waktu hingga aku bisa membuat orang yang saat ini sedang bersenang senang akan keluar dari rumah itu karena kesalahan mereka sendiri karena aku percaya karma itu ada. dan aku akan memberikan pelajaran yang tidak akan bisa mereka lupakan seumur hidup mereka. Pelajaran yang sama dengan apa yang mereka lakukan kepada orang orang kesayanganku tapi dengan cara yang berbeda.” Ucap Zela
“ ya kau tidak boleh hanya diam bila ada orang yang semena mena denganmu, beri dia pelajaran hingga membuatnya takut hanya untuk melihatmu.” Ucap Rey
“ ini minumanmu, aku tak tau kau menyukai minuman apa yang ku tau kebanyakan perempuan menyukai miniman susu.” Ucap Rey sambil menunjuk segelas susu yang ada di meja tersebut, dan dia sudah mulai meminum kopi miliki nya.
“ makasih mas, aku menyukai nya kok.” Ucap Zela mulai meminum susu miliknya.
“ apakah mas tahu, sejak pertama bertemu dengan aiden aku merasa kami memiliki banyak kesamaan, seperti sama sama menginginkan sosok ibu sambung yang benar benar tulus kepada kami. Aku seperti bisa melihat diriku dalam jiwa nya. Sosok anak yang selalu memohon dan berdoa kepada tuhan agar dikirim kan sosok ibu yang baik kepadanya setiap hari. sosok anak yang haus akan kasih sayang seorang ibu dan sosok anak yang iri melihat orang lain di manja oleh ibu nya.” Ucap Zela sambil menerawang
“ dan apakah kau tau Zela, bahwa Aiden sangat ingin kau menjadi mama nya sepenuh nya, dia berdoa sambil menangis tersedu sedu, memohon agar tuhan mau memberikannya mama Zela nya menjadi mama nya yang sesungguh nya,bukan hanya mama yang dapat dia panggil tapi mama yang selalu mau menemani nya, menjaga, melindunginya dan mau mencintai nya dengan tulus.” Kata Rey yang membuat Zela langsung menghadap kearah Rey
“ bahkan tadi pagi sebelum kau datang, dia mengatakan ingin kau menjadi mama untuk nya, dia bahkan sampai memohon agar aku mau menikahi mu agar dia memiliki mama, miris sekali kan. Bahkan Aiden tidak pernah meminta kepadaku sejak dia masih kecil, tapi saat dia meminta padaku membuatku ingin sekali memukul diriku sendiri. Karena selama ini aku lupa satu hal tentang nya , dia hanya lah anak kecil yang masih sangat membutuhkan kasih sayang terlebih dari sosok ibu. Aku hanya memberinya materi tanpa mau memberikannya sosok yang dia impikan sejak dulu.” Ucap Rey dengan mata berkaca kaca, jantung nya terasa di remas saat iya melihat wajah penuh permohonan putra nya.
“ Zela, aku berharap kau tidak akan menjauhiku setelah ini. Maukah kau menikah denganku, mengwujudkan impian Aiden dan mau bersama kami hingga maut memisahkan” Tanya Rey sambil menatap lekat lekat wajah zela
Raut wajah terkejut sangat jelas terlihat di wajah cantik Zela. Mendengar penuturan dan ucapan Rey membuat Azela sangat terkejut juga merasa gugup entah kenapa jantung nya berdetak lebih cepat dari biasanya.
“ aku…., maaf mas untuk menikah seperti nya itu teras sedikit aneh karena kita bahkan belum saling mengenal. Bagaimana bila jika menjalani nya dulu mengenal satu sama lain terlebih memahami karakter kita masing masing. Karena menikah itu bukan suatu bahan percobaan atau hal untuk bermain main.” Ucap Azela menatap Rey yang juga sedang melihat kepada nya hingga membuat Zela tambah gugup
“ ah, kamu benar. Jadi mulai saat ini kita pacaran” kata Rey
“ pa..pacaran. bagaimana bisa?” ucap Zela kaget sekaligus bingung.
“ kan kamu bilang jalanin aja dulu, jadi kita pacaran baru nggak canggung gitu. Oke pacarku” ucap Rey mengusap rambut Zela sambil tersenyum
“ tapi….” Ucapan Zela langsung memotong perkataan Zela
“ tidak ada tapi tapian. Pokoknya kita pacaran mulai detik ini. Titik tanpa koma.” Ucap Rey tegas tampa mau di bantah
“ ye, mas tau mas itu orang yang paling menyebalkan yang pernah aku kenal.” ucap Zela kesal sambil melempar Rey dengan bantal sofa.
“ kamu, berani beraninya melempar orang tertampan ini menggunakan bantal” ucap Rey dengan pedenya
“ iu, tampan dari mana coba mas, wajah mas itu kayak tempok yang ada” ucap Zela sambil tertawa dan kembali melempar bantal sofa kepada Rey. Kali ini Rey tidak tinggal diam ia membalas Zela dengan mengelempar bantal juga hingga terjadilah acara perang bantal di ruangan kerja Rey hingga membuat ruangan itu menjadi berantakan. Setelah selesai perang bantal mereka pun tertawa bersama.
Setelah tertawa bersama mereka pun kembali ke kamar mereka masing masing. Azela kembali ke kamar Aiden sedangkan Rey kembali ke kamar pribadi nya. Mereka tersenyum mengingat sikap kekanak kanakan mereka tadi.
Mereka berdoa di dalam hati mereka masing masing, muda mudahan ini merupakan awal yang baik untuk mereka berdua