Nadia seorang istri yang rela kembali pada suaminya yang berkali-kali selingkuh
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Ayunda nadhifa akmal, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
bab 29
POV AUTHOR
Aku mengantarkan Luna ke rumahnya,aku kembali pergi,aku memukul mukul setir
aku menangis sejadi jadinya
Kenapa aku harus menceraikan Nadia
aku menuju diskotik,aku benar-benar mabuk di sana
💐💐💐💐💐💐
Aku menghabiskan malam ini dengan terus menerus menangis,aku tak percaya mas Bram menceraikanku
Aku memeluk lututku sendiri, entah kemana aku harus pergi, sekarang aku benar-benar sendirian
Aku bergegas menuju kamar,aku melihat baju mas Bram tampak tertata rapi,aku menyentuhnya
saat aku melihat baju bayi yang tertata di lemari,aku mengusap perutku sendiri
aku melihat stoller bayi yang aku beli bersama mas Bram
Air mataku menetes begitu saja,aku mulai berkemas,aku membawa sedikit bajuku
aku menuliskan surat untuk mas Bram mungkin saja mas Bram akan pulang suatu saat nanti
Aku berjalan tanpa tujuan arah,saat aku melihat sebuah sungai dengan batu besar ingin rasanya aku loncat
Tapi saat aku melihat perutku aku urung melakukannya,aku takut bayi dalam kandunganku meninggal dunia saat perutku menghantam batu besar itu
Aku berjalan kembali,entah kemana tujuannya
aku beristirahat saat aku lelah,aku menangis sejadi jadinya
Tiba-tiba ada seorang wanita yang menyentuh pundakku
"nak,kamu kenapa" ucapnya padaku
Aku tak menjawabnya,air mataku menetes begitu saja,aku tak sanggup berkata-kata
wanita itu membimbingku menuju mobilnya
dia menenangkan diriku
Entah kemana wanita itu akan membawaku pergi,mungkin saja karena kelelahan aku tertidur pulas di mobilnya
Saat aku bangun entah di mana aku berada,aku di kamar yang begitu rapi
aku ingin bangun tapi kepalaku benar benar pusing sekali
Seorang wanita masuk ke dalam kamar yang saat ini aku tempati,dia nampak membawa nampan berisi makanan
Dia menyimpan nampan tersebut di meja, nampak segelas susu hangat di sana, seketika aku menjerit-jerit
Aku ingat sekali mas Bram selalu membuatkanku susu hangat,aku menangis sejadi jadinya
Wanita yang membawaku ke sini mencoba menenangkan diriku,dia mencoba mengusap punggungku
Aku tak sadarkan diri
saat aku bangun nampak infus terpasang di tanganku, badanku sangat lemah
aku meraba perutku,aku bersyukur kandunganku masih selamat
tatapanku kosong,jika aku mati bagaimana kelak dengan bayiku
"nak,makan dulu ya"ucapnya sambil mengelus rambutku
"bayimu butuh makan dan nutrisi"ucapnya dengan sangat sabar
Aku menggelengkan kepalaku dengan lemah
"kenapa suamiku kembali pada istrinya,saat aku akan melahirkan anaknya"isakku sambil menutup wajahku
Wanita itu memelukku,dia mengusap punggungku
"kamu harus kuat nak,demi bayimu"
aku mencoba memakan sedikit makanan tapi tubuhku menolaknya, aku kembali muntah muntah
Entah kenapa aku begitu,tak seperti biasanya
"makan buah ya,dan minum susu"
Aku menggelengkan kepalaku
"biasanya mas Bram yang buatkan susu hangat untukku, kenapa bukan mas Bram yang buat susu hangat untukku"
Perutku terasa begitu kram, sepertinya kontraksi yang aku rasakan padahal hpl melahirkanku bulan depan
Aku terkejut saat melihat air ketuban yang membasahi kakiku
Wanita itupun panik,dan segera memanggil dokter,aku segera di berikan tindakan
aku operasi Caesar sebelum waktunya
Aku tersadar saat aku melihat perutku telah rata,kemana bayiku batinku
"nak,kamu sudah sadar,selamat ya bayimu lahir dengan sehat,dia laki-laki"ucapnya sambil tersenyum