Kata orang pernikahan cukup sekali dalam seumur hidup, tapi tidak dengan pernikahanku. Aku harus menelan kepahitan hidup saat mengetahui suami yang sangat aku cintai menghianati ku dan lebih memilih istri sirihnya.
Madu ku terlalu licik dan pintar dalam membalikan fakta, suatu malam dia memfitnah ku berakting seolah aku ingin menyakiti dia dan bayi yang dikandungnya malam itu juga tanpa ku sangka tanpa ku duga suamiku dengan tanpa perasan menjatuhkan talak 3 dan mengusirku dengan tragis.
Beberapa bulan setelah itu aku menikah lagi dengan seorang lelaki tampan dan mapan bahkan jauh segala-galanya nya dari mantan suamiku.
Suamiku yang kedua begitu dingin, egois dan arogan. Apapun yang dia inginkan harus sesuai, untuk awalan aku tidak mengerti seperti apa perasaanya padaku karna kami menikah bukan karna cinta melainkan demi kesembuhan Tante Lyra, Ibu dari suamiku yang kedua. Perjalanan cinta yang begitu panjang membuahkan hasil. Aku dan suami kedua ku bisa menemukan kebahagiaan yang utuh.
Author Akak Mei
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Mei_Mei, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Tanda kemerahan
Sampai dirumah Ken membuka pintu mobil, karna hujan semakin deras Ken membuka payung dan beralih membukakan pintu untuk Kei. 'Dia membuka pintu dan menunggu ku, kenapa dia bersikap baik?'.
Kei keluar dari mobil dengan Ken yang membawa payung mereka berdua masuk kedalam rumah, tidak ada penyambutan dari Tante Lyra mungkin sudah tidur. Ken berjalan lebih dulu menaiki anak tangga, Kei menyusul dibelakang karna memakai tongkat membuatnya lama.
Aku masuk kedalam kamar tapi tidak melihat keberadaan tuan Ken, 'kemana dia?' gumam ku. Tubuhku yang sudah sangat kedinginan aku memutuskan untuk segera mandi, tak lupa membawa handuk dan pakaian ganti.
Keluar dari kamar mandi aku menuju kesofa untuk mengeringkan rambut ku yang basah, aku melirik kesana kemari tapi tidak mendapati keberadaan tuan Ken, entah kemana dia.
Aku rebahkan tubuhku diatas sofa. Sofa itu sudah menjadi tempat tidur baru ku semenjak aku menikah dengan tuan Ken, tak masalah sofa itu sudah nyaman bagiku. Pikiranku sedikit terganggu dengan permintaan tuan Ken ketika dimobil tadi yang meminta haknya, tetapi saat ini lelaki itu menghilang. Ciuman demi ciuman beberapa kali itu masih teringat dan terbayang kenikmatannya, beberapa kali memejamkan mata tapi tetap teringat.
"Apa kamu lupa dengan permintaanku tadi?" suara berat itu, aku membuka mataku. Tuan Ken sudah berada didepan ku.
"Tuan..."
"Pindah keranjang, mulai malam ini kamu tidur diranjang bersamaku."
"Tap..."
"Aku sudah katakan, jangan membantahku!" Ken merebahkan tubuhnya, aku mengambil posisi tidur disampingnya.
"Hari ini aku lelah, pijit kepalaku." tuan Ken memberi perintah. ' memang cuma anda saja yang lelah, aku juga sangat lelah. Sudah lembur, kehujanan, kedinginan.' . Aku bersender diranjang, tanganku memijat kepala tuan Ken, kulihat matanya sudah terpejam apa dia sudah tidur. Beberapa kali aku menguap rasa lelah dan kantuk menyerang beberapa kali tidak sadar menjatuhkan kepalaku.
'Wanita ini, ah... susah sekali menahan hasrat jika melihatnya seperti ini.' Ken menelan air liurnya, Kei yang tidak sadar sudah tertidur bersender diranjang. Ken terbangun dan membetulkan posisi Kei membaringkan dengan posisi yang nyaman. Ken membenarkan rambut yang menutupi sebagian wajah Kei. 'ternyata wajahmu sangat cantik meski tanpa make-up, manis.'
Semakin memperhatikan wajah Kei membuat sesuatu dibawah sudah mengeras. Ken menghela nafas, memberanikan diri untuk mencium bibir Kei. Tanpa perduli wanita itu akan terganggu dengan aksinya, tanpa sadar Kei melenguh seperti mimpi namun itu sungguhan.
Tangan Ken menelusup dibalik baju tidur yang dikenakan Kei, mencari sesuatu yang masih terbungkus. Merasa terganggu dan aneh Kei terbangun, sangat kaget ternyata ini bukan mimpi.
"Tuan..."
"Sttt..." Ken memberi perintah agar Kei diam. Dia melanjutkan kegiatannya, memcumbui setiap inci tubuh istrinya meninggalkan bekas kemerahan dibeberapa titik. Kei memejamkan mata menikmati perlakuan Ken terhadap tubuhnya. Saat Ken membuka pakaian Kei dia menyimpan keterkejutan, sebuah bekas luka yang mirip dengan miliknya. Namun hasrat yang sudah menggebu membuatnya mengabaikan itu, dia akan menikmati sebuah hasrat yang sudah lama tidak tersalurkan. Begitupun dengan Kei, yang juga sangat menikmati perlakuan Ken terhadapnya. Tidak lagi memikirkan resiko berpisah, saat ini keduanya sudah tenggelam dalam kenikmatan.
Sangat lama bergulat dengan gelora kenikmatan, sampai Ken menjatuhkan tubuhnya disamping Kei. Keduanya mengatur nafas yang memburu, Ken memberikan kecupan singkat dibibir Kei.
"Terima kasih, sekarang tidurlah." kata Ken. Karna sudah sama-sama lelah keduanya tertidur dengan pulas tanpa sehelai kain. Ken kembali terbangun untuk membetulkan selimut.
Sampai burung berkicau saling bersahutan, keduanya masih terlelap. Kei merasakan kenyamanan dalam tidurnya hingga ia enggan untuk terbangun, dekapan tangan kokoh memberikan kehangatan. Pelan bulu mata lentik itu terbuka, dia tertidur didekapan suaminya. Suami yang tidak ia ketahui perasaannya, adakah sebuah rasa cinta atau hanya sebatas bertanggung jawab memberi nafkah.
Kei melepas dekapan tangan itu dia ingin segera membersihkan diri, tetapi tanpa disangka Ken semakin mempererat dekapan itu. Kei melihat wajah Ken yang masih memejamkan mata.
"Tuan, tuan...!"
"Heem..."
"Ini sudah pagi, ayo bangun."
"Nanti sebentar lagi."
"Baiklah, tapi biarkan aku membersihkan tubuhku. Semua terasa lengket."
"Ada syaratnya." Ken masih memejamkan mata, senyum tipis disudut bibirnya.
"Syarat?" Kei mengulang.
"Hem,,, aku ingin melakukanya sekali lagi." mendengar itu Kei merasa malu.
"Tidak, nanti anda kesiangan."
"Aku tidak perduli, tidak ada yang akan memarahiku."
'Jelas tidak ada, tetapi bagaimana dengan aku? sudah pasti aku akan dimarahi jika telat.' Kei tidak berani membantah hanya berani protes didalam hati.
Tanpa persiapan, Ken sudah bangun dan menggendong tubuh Kei kekamar mandi keduanya masih sama-sama polos, Ken mengulangi lagi kegiatan tadi malam didalam kamar mandi setelah selesai mereka melakukan mandi bersama. Hampir jam 7 keduanya baru selesai, saat Ken keluar sekretaris Lee sudah duduk tenang disofa.
"Selamat pagi tuan muda," sekretaris Lee berdiri dan membungkukkan badan.
"Pagi ini kamu cepat sekali datang." Ken mengambil baju yang ada diatas ranjang yang masih berantakan bekas bercinta tadi malam matanya melirik sebentar kearah ranjang. Sekretaris Lee menyimpan banyak asumsi, melihat ranjang yang berantakan. Tak lama Kei keluar dari dalam kamar mandi, sekretaris Lee terkejut tapi menutupinya. Dugaan dan asumsinya benar, bahwa tuan mudanya dengan Kei sudah terjadi sesuatu.
Selesai berpakaian Ken keluar lebih dulu diikuti sekretaris Lee, sedangkan Kei masih belum selesai bersiap-siap.
"Pagi mi," Ken menyapa maminya yang sudah menunggu dimeja makan.
"Pagi Ken, tumben kamu telat sarapan."
"Ken kesiangan mi."
"Pasti semalam tidurmu nyenyak, sampai-sampai kamu bangun kesiangan. Oh, iya, Kei mana?"
"Sebentar lagi turun." dan benar saja, Kei terlihat sedang menuruni anak tangga.
"Selamat pagi, mi." Kei duduk dimeja makan dekat dengan Ken.
"Pagi juga Kei, semalam mami sudah tidur jadi tidak menyambut mu."
"Tidak pa-pa mi, Kei pulangnya malam karna harus lembur." Kei merapikan rambut panjangnya. Tante Lyra tak sengaja melihat bekas kemerahan dileher Kei, senyum di bibirnya langsung mengembang. Hatinya menjerit kesenangan, dia tau itu bekas apa.
Ken menyadari tatapan maminya, dia mengalihkan pandangan melihat objek itu dan dia baru mengerti maminya tersenyum karna apa. Selesai mengabiskan sarapan Ken lebih dulu meninggalkan meja dan naik kekamarnya.
Tak begitu lama dia sudah terlihat turun dengan membawa sesuatu ditangannya, setelah berpamitan semua berjalan keluar dan masuk kedalam mobil.
Ken memakaikan syal keleher Kei, Kei terkejut dan melihat kearah Ken.
"Jangan ceroboh, kamu harus memeriksa diri setelah melakukan itu. Kamu mau semua orang melihat tanda merah yang aku buat semalam." Ken berbicara lirih disamping Kei. Meski lirih sekretaris Lee masih bisa mendengar suara itu.
'Jadi hubungan anda sudah sejauh itu tuan muda? padahal baru beberapa hari kalian menikah, hebat sekali kamu Kei bisa menaklukan tuan muda.'
sampai 2 dokter sama perawat nya ketakutan semua. .. sampai mereka berdoa semoga tidak ada lagi anggota keluarga tuan ken yang sakit' lagi. ..
🤣🤣🤣🤣🤣🤣