Alze adalah seorang seorang suami yang berprofesi sebagai pemanen sawit, ia bekerja demi kebutuhan sang istri, karena istrinya bergaya elit, karena istrinya adalah wanita sosialita, jadi uang yang ia cari habis untuk kebutuhan gaya elit sang istri.
Tapi balasan apa yang ia dapat? Istrinya malah selingkuh dan mendapatkan pria lain yang lebih kaya dengan terang-terangan meminta cerai di depan Alze yang baru saja pulang bekerja.
Alze frustasi, dan ia pun duduk termenung di depan rumahnya, siapa sangka tengah malam, ada cahaya menghampiri dan ia pun mendapatkan sistem.
Sistem itu menawarkan misi dan hadiahnya ada di pikiran Alze, apa yang di hayalkan Alze dan mengubah hidupnya.
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon less22, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
29
...⛹️♀️⛹️♀️⛹️♀️⛹️♀️⛹️♀️⛹️♀️⛹️♀️⛹️♀️⛹️♀️⛹️♀️⛹️♀️⛹️♀️...
...Happy Reading...
...⛹️♂️⛹️♂️⛹️♂️⛹️♂️⛹️♂️⛹️♂️⛹️♂️⛹️♂️⛹️♂️⛹️♂️⛹️♂️⛹️♂️...
Mandor Jio membawa makanan dan minuman itu ke kolam renang dan makan di samping Alze. Mereka duduk di bawah payung besar yang melindungi mereka dari sinar matahari yang panas.
"Mandor Jio, aku harap Mandor jangan beri tahu siapa pun kalau aku punya rumah baru ya," ucap Alze, sambil menatap Mandor Jio dengan mata yang serius.
"Kenapa begitu? Bukannya seharusnya kau bangga punya rumah baru? Biar semua orang tau dan orang meremehkan mu itu menyesal, apa lagi mantan istri mu itu, melihat Wajah menyesalnya itu pasti sangat menyenangkan," ucap Mandor Jio, sambil tersenyum dan menikmati makanan yang dibawanya.
Alze hanya bisa menggelengkan kepala, sambil menunjukkan kekecewaannya. "Tidak, Mandor Jio, aku tidak ingin semua orang tahu tentang rumah baru ku. Aku ingin menjaga privasi ku dan tidak ingin menjadi bahan gosip di kalangan masyarakat, belum saatnya mereka tahu, tunggu tiba saatnya nanti baru aku tunjukkan," ucap Alze, sambil menunjukkan keseriusannya.
Mandor Jio hanya bisa mengangguk, sambil memahami keinginan Alze. "Baiklah, aku tidak akan memberitahu siapa pun tentang rumah baru mu. Tapi, aku harus bilang bahwa rumah mu ini sangat indah dan mewah. Kau pasti sangat bahagia memiliki rumah seperti ini," ucap Mandor Jio, sambil menatap rumah Alze dengan mata yang kagum.
Alze hanya bisa tersenyum, sambil menikmati makanan yang dibawakan oleh Mandor Jio. "Ya, aku sangat bahagia memiliki rumah ini. Tapi, aku masih memiliki beberapa masalah yang harus aku selesaikan," ucap Alze, sambil menunjukkan kekhawatirannya.
"Jadi karena lain sudah punya rumah baru, apa kau masih mau bekerja memanen sawit lagi?" tanya Mandor Jio, sambil menatap Alze dengan mata yang penuh pertanyaan.
Alze masih memikirkannya, kalau ia bekerja lagi di sawit, bagaimana dengan misinya. Saat ini ia punya uang untuk buka usaha meskipun usaha kecil-kecilan. Ia ingin mencoba untuk menjadi wiraswasta dan memiliki usaha sendiri.
"Aku pikirkan lagi nanti Mandor Jio, aku berencana mau buka usaha saja dulu. Apa tidak apa-apa kan?" tanya Alze, sambil menatap Mandor Jio dengan mata yang penuh harapan.
Mandor Jio hanya bisa mengangguk, sambil memahami keinginan Alze. "Tidak apa-apa, Alze. Kau sudah dewasa dan bisa membuat keputusan sendiri. Tapi, aku harus bilang bahwa bekerja di sawit itu tidak mudah, tapi jika kau sudah tidak ingin bekerja di sini, aku tidak bisa memaksa," ucap Mandor Jio, sambil menunjukkan kesadarannya.
Alze tersenyum, sambil merasa lega. "Terima kasih, Mandor Jio. Aku akan mempertimbangkan semuanya dan membuat keputusan yang tepat," ucap Alze, sambil menikmati makanan yang dibawakan oleh Mandor Jio.
Mandor Jio hanya bisa tersenyum, sambil menatap Alze dengan mata yang penuh harapan. "Aku percaya padamu, Alze. Kau pasti bisa membuat keputusan yang tepat dan mencapai kesuksesan," ucap Mandor Jio, sambil menunjukkan kepercayaannya.
Alze hanya bisa mengangguk, sambil merasa bersemangat untuk mencapai mimpinya.
"Tapi kalau mau masuk lagi katakan saja pada ku," ucap Mandor jio, meskipun ia terlihat sedih, tapi ini adalah keputusan Alze, ia tak bisa menahannya.
...⛹️♂️⛹️♂️⛹️♂️⛹️♂️⛹️♂️⛹️♂️⛹️♂️⛹️♂️⛹️♂️⛹️♂️⛹️♂️⛹️♂️...