NovelToon NovelToon
LIFE PROBLEM

LIFE PROBLEM

Status: sedang berlangsung
Genre:Cintapertama / Bullying di Tempat Kerja / Balas dendam dan Kelahiran Kembali
Popularitas:677
Nilai: 5
Nama Author: alwayscoklat_

Gadis yang tidak pernah bahagia di hidup nya satu kali saja pun tidak pernah

Di rumah?di sekolah? sama saja! tidak ada yang mau membahagiakan dirinya

bahkan seolah olah dunia ikut mendukung ketidakberdayaan diri nya,semua...SEMUA SAMA SAJA!! tidak ada yang peduli ! Tidak ada yang mengasihani diri nya, punya keluarga namun seperti hidup sebatangkara

MAURA ZAFINA AMORA, gadis yang mencoba untuk mencari secercah kebahagiaan walupun mustahil bagi diri nya


"Gue ada di sini karna gue masih hidup" Fina mengulas senyum kecil pada sudut bibir nya.

"Tapi gue bisa bikin lo sembuh"

Fina menggeleng pelan dengan senyuman manis nya. "Gua sendiri aja gak pernah bisa, apa yang bikin lo yakin banget bisa nyembuhin gua??"

"Hidup gua udah terlalu rumit dan sial, jangan terlalu deket sama gua atau lo juga bakalan rusak, ini juga demi diri lo sendiri"

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon alwayscoklat_, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

kontrakan baru

Fina tersadar akan satu hal, dia baru sadar bahwa dirinya tidak membawa apa-apa. hanya sebuah tas yang berisi beberapa buku pelajaran dan juga alat tulis.

"Gue gak bawa apa apa ternyata." ucap nya lesu.

Arkan yang tampak mengamati beberapa sudut ruangan di dalam kontrakan baru yang masih berdebu itu langsung mengalihkan pandangan nya ke arah Fina.

"Lo gak akan bisa balik ke rumah kan??" tanya Arkan ragu.

Dia rasa itu adalah ide yang buruk mengingat bagaimana orang tua Fina memperlakukan gadis itu layaknya orang lain. Bahkan seumur hidup Arkan, dia tak pernah yang namanya di maki seperti itu oleh mama nya.

Sungguh Arkan tak habis pikir dengan pola pikir orang tua Fina. Arkan yakin, Fina tidak akan pernah bisa kembali menginjakan kaki nya di rumah itu melihat dari bagaimana Fina yang di usir sebegitu nya oleh mama nya.

"Ntar urusan baju, kita beli aja yah?" Tawar Arkan memberikan senyum nya. Mencoba untuk sedikit menghibur Fina yang tampak begitu murung.

Fina menghela nafas nya. "Ternyata masalah datang nya selalu bertubi tubi." ucap nya lagi lalu tersenyum manis.

"Its okey Fina, kita bisa lewatin." ucap Fina lagi sambil menepuk pelan dada nya. Menguatkan diri nya sendiri untuk menghadapi hal hal yang kadang tidak dia sangka.

"Nanti gue bisa beli kok rey, masih ada duit." ucap nya lagi. Gadis itu berjalan melihat ke dalam sebuah kamar yang ada di dalam kontrakan tersebut. Meninggalkan Arkan yang masih berdiri di ruang tamu.

Sedangkan Rey, laki laki itu baru saja selesai berbincang dengan ibuk pemilik kontrakan ini. Dan menyelesaikan urusan tersebut hingga tuntas.

Arkan menatap Rey yang berjalan menghampiri nya. Dengan kedua tangan yang berada di dalam saku celana, Arkan pun bertanya. "Gimana?"

"masih di bawah 2 juta kok. Gue udah bayarin 3 bulan dulu untuk syarat deal nya. Trus kita udah bisa bersih bersih mulai hari ini." Jelas Rey sambil mangguk mangguk kecil.

"Ada hal yang harus gue tanya ke lo Rey." ucap Arkan lagi membuat Rey mengangguk.

"Di luar aja." jawab nya.

Arkan menatap Rey sambil memberi isyarat, sedikit menggerakan kepala nya mengarah ke sisi kamar dimana fina berada.

"Fina! Gue keluar bentar ngobrol sama Arkan yah! Lo di dalam aja, liatin apa yang mau lo bersihin dan lo pindah pindahin. Entar gue bantuu!" ucap Rey sedikit berteriak.

Buru buru Fina keluar dari kamar dan mengintip dari balik pintu. "okey jangan lama lama." jawab Fina membuat kedua laki laki itu tersenyum singkat dan keluar dari kontrakan.

Arkan dan Rey berjalan ke arah mobil yang terparkir di luar pagar kontrakan tersebut. Kedua nya sama sama menyenderkan tubuh nya di cap mesin depan mobil bewarna hitam itu.

"Apa yang mau lo tanyain?" Rey lebih dulu bertanya. Tidak ingin begitu banyak membuang buang waktu nya. Karena masih banyal hal yang harus mereka urus.

"Lo kek gini karna apa? Ada 2 kemungkinan lo mau effort banget untuk Fina." ucap Arkan.

"Maksud lo apa?" rey menaikan sebelah alisnya menatap Arkan.

"Lo suka Fina atau yang lain?" ucap arkan dengan lugas, tak ada keraguan di dalam nada bicara nya.

Mendengar hal itu membuat rey langsung mengerti, Rey terkekeh kecil sambil tersenyum, "Lo tau bukan karna gue suka Fina, Gue gak mau lagi ada orang yang berada di posisi kayak Nara dan berakhir menghilang dari dunia ini." ucap Rey membuat Arkan langsung mengangguk mengerti.

"Gak gue pungkiri, kalo Fina mengulang kejadian kayak Nara, gue bakal jauh lebih terpukul."

"Tuh lo tau, Gue anggep dia kayak Nara. Gue gak mau lagi hal hal kek gitu bikin orang mengakhiri hidup nyam Mental issue itu jauh lebih mengerikan dari pada pembunuh berantai." Jawab Rey lagi.

"Gue ngerti kok, sorry yah soal pertanyaan gue tadi. Gue pikir lo bisa tiba tiba suka Fina trus kita jadi saingan." ucap Arkan dengan candaan nya.

Rey meninju pelan lengan kekar Arkan. "Gila lo! Gak mungkin lah kocak. Udah temenan kita dari kecil, ya kali gue tiba tiba khianatin lo. Anjing banget."

"Hahaha mana tau cok."

"Yaudah lah, lo buruan effort in dia, jangan stuck doang kek gini. Dia lagi ada di titik rendah hidup nya tu. Gue yakin banget kalo lo denger dia cerita semua nya, kita bakal syok sama apa yang udah pernah dia alamin." ucap Rey lagi membuat Arkan mengangguk menandakan bahwa dirinya mengerti.

"Paham gue, sekarang bantuin dia beres beres kontrakan ini lah dulu, habis itu baru deh mikirin pdkt an nya." ucap Arkan langsung berlalu meninggalkan Rey. Arkan berjalan memasuki kontrakan lagi.

"Dih, kocak lo!" teriak Rey, namun arkan sama sekali tak menghiraukan nya lagi.

●●●●

Jam 1 siang, matahari siang yang begitu terik menemani mereka yang tengah membersihkan kontrakan yang cukup besar itu.

Ada rey yang tengah menyapu halaman depan rumah di bantu oleh sopir pribadi nya yang memindahkan beberapa barang tak berguna di halaman itu dan meletakan nya di sudut.

di dalam kontrakan, ada Fina yang tengah menyapu dan juga membersihkan debu-debu di dalam ruangan yang akan dia jadikan kamar itu. Lalu ada Arkan yang juga tampak membersihkan dinding di ruang tamu dan menyapu nya hingga tak ada debu debu.

jangan tanya dari mana alat alat ini mereka dapatkan, Tadi ibuk pemilik kontrakan sempat meminjamkan alat alat tersebut kepada mereka karna Rey berkata yang akan pindah pada hari ini juga.

Tengah asik mengerjakan tugas mereka masing masing, sebuah mobil pengangkut barang berhenti tepat di halaman depan rumah putih tersebut.

"Lo yang pesan Ar??" tanya rey, sedikit mengintip ke dalam rumah dimana Arkan tengah sibuk.

"Iya, tolong terima yah rey. Ada kasur, lemari, sama perlengkapan trus baju juga tadi habis gue pesan." jawab Arkan dengan santai. Kembali melanjutkan pekerjaan nya.

"Okey!" ucap Rey.

Lalu seorang bapak bapak pun turun menghampiri Rey. "mas, pesanan atas nama Arkan di sini??"

"Iya pak. Tolong turunin aja yah pak. Lagi sibuk kami di dalam pak." jawab Rey dengan senyum ramah nya.

"Oh iya mas, bentar yah mas"

"iya pak."

Rey kembali melanjutkan pekerjaan nya, membiarkan bapak bapak yang mengantar barang tersebut menurunkan nya di halaman rumah.

hingga sekitar 10 menit kemudian, bapak tersebut kembali menghampiri Rey yang tengah menyusun bangku di teras rumah.

"Mas, udah saya turunin semua barang barang nya. Di sana ada lemari, ada kasur, sama beberapa barang yang lain mas." lapor bapak tersebut sambil menunjuk posisi barang barang yang sudah dia turunkan

"Ohh iya pak, makasi banyak yah pak." ucap Rey setelah memperhatikan penjelasan bapak tadi.

"Saya bisa minta tanda tangan nya mas? Untuk bukti pengiriman nya udah berhasil?"

Dengan cepat pun Rey mengangguk. Segera menerima uluran secarik kertas dan pulpen yang bapak itu berikan dan langsung menandatangani nya.

Rey mengembalikan kertas tersebut, lalu merogoh saku nya dan mengambil selembar uang bewarna merah lalu melipanya menjadi kecil.

"Ini pak, bonus buat bapak hehe." Ucap Rey sambil menyelipkan uang tersebut ke dalam genggaman tangan bapak nya.

"Loh mas.."

"Gapapa pak, buat beli es habis dari sini." Sela Rey lagi sambil tersenyum.

"Makasi yah mas, makasi banyak." ucap bapak tersebut dengan senang.

"Sama sama pak."

"kalo gitu saya pamit yah mas, lancar terus rezeki nya mas."

"Aminn"

Rey pun hanya tersenyum melihat ke arah bapak itu yang perlahan berjalan pergi memasuki mobil nya. Dan pergi meninggalkan rumah. Tentu saja karena tugas nya sudah selesai.

1
Nick and Judy
Baper banget sama ceritanya.
Linda Ruiz Owo
Terharu, ada momen-momen yang bikin aku ngerasa dekat banget dengan tokoh-tokohnya.
Dark Dynamix
Ceritanya asik banget thor, jangan lupa update terus ya!
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!