Budi seorang remaja tampan tak terduga mendapat warisan yang membuat nya menjadi kuat dan sakti
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon bang deni, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Mati Suri
Budi yang terluka tak sadarkan diri selama 3 hari , Clara dan Linda menjaga Budi secara bergantian ,
Di alam bawah sadarnya Budi terbangun di sebuah bangunan yang megah.
" di mana aku?" tanya bingung pada diri sendiri, ia merasa asing dengan keadaan sekitarnya
"Kamu sudah bangun muridku?" Satu suara yang di kenal nya menegurnya dari belakang, sontak Budi menengok ke belakang.
" Guru" Budi langsung merangkul sosok yang ada di hadapannya, tapi tak bisa dia rangkul, tubuhnya lolos menembus bayangan itu.
" Kita ini jiwa tanpa jasad, kita hanya bisa berkomunikasi " ujar sang guru ,Budi termenung ," jiwa tanpa jasad , berarti ia telah mati " pikirnya.
" Berarti aku sudah mati guru?" Tanya Budi heran , kok ga ada malaikat yang menanyainya . Malah di temani sang guru.
"Jiwaku belum bisa kembali, dan kamu bisa di bilang mati suri, karena sekarang bukan waktu nya kamu menghadap Yang Kuasa" ucap sang guru.
" Kenapa guru tak bisa kembali?" Tanya Budi heran.
" Karena aku harus membimbing mu, bila tidak engkau akan seperti ini setiap menggabungkan ilmu ilmu itu, aku akan menempa jiwa mu , agar kuat, dan saat kau sadar kamu bisa menempa fisikmu" tutur sang guru menerangkan .
" Kenapa bisa begitu?" Ucap Budi heran.
" Agama kita berbeda, aku di haruskan membimbingmu agar bisa berinkarnasi " jawab sang guru.
" Sekarang ikuti aku" sang guru melesat ke atas ,tangannya membentuk gerakan gerakan yang tak di mengerti oleh Budi .
Plaaash
Di atas langit yang mereka tuju terbuka sebuah celah yang cukup besar, sang guru masuk ke dalam celah itu, Budi mengikuti.
Wuuush
Pemandangan indah terpampang di hadapan Budi setelah melewati celah itu
Bangunan bangunan kuno tapi eksentrik dan elegan.
"Ini di mana guru" tanya Budi penasaran ,ia bagai di dunia khayalan di mana bangunan itu ada yang di bangun di batu besar seperti pulau mengapung
" Ini di alam atas, kita berada di pinggiran kerajaan Seribu Bintang " ucap raja Karang Setra .
" Jadi ini kerajaan guru?" Budi berdecak kagum
" Ayo kita ke tempat pengasingan ku ," sang guru melesat ke arah barat di mana ada sebuah gunung yang menjulang .
Sang guru masuk ke dalam sebuah batu besar sebesar gajah.
Budi terdiam, dan hanya menunggu di luar.
Tak lama sang guru keluar lagi
"Kenapa ga ikut masuk!?" Seru sang guru.
" Kan ada batu guru" Budi menunjuk batu besar yang di masuki oleh sang guru tadi.
" Aduuuh, kamu kan sekarang hanya jiwa kenapa takut menerobos batu ini" ucap kesal sang guru sambil menggelengkan kepala.
Budi menggaruk kepalanya sambil nyengir malu, karena ia lupa kini keadaannya sama seperti sang guru, hanya jiwa tanpa jasad .
"Maaf guru" ucap Budi malu hati, bila ada tubuh kasarnya sudah pasti mukanya memerah
" Ayo cepat ,walau perbedaan waktu di sini dan alam tengah berbeda jauh, kita tak boleh menyiapkan nyiakan waktu yang ada" ucap sang guru .
" Baik guru"
Budi melesat mengikuti sang guru , di balik batu besar ternyata ada ruangan yang seperti istana ,di mana mana koin emas menumpuk, belum batu permata yang menggunung .
" Guru ini batu permata!?" Tanya Budi penasaran,
" Bukan itu batu spiritual , di sini selain menggunakan koin emas juga menggunakan batu spiritual , sekarang jarang ada yang punya batu spiritual , rata rata hanya para ahli beladiri yang memilikinya ,bila orang biasa yang memiliki pasti di rampok , karena satu batu spiritual yang kecil sama dengan satu juta koin emas" tutur sang guru menerangkan membuat Budi kaget.
" Ini milik guru semua ?" Tanya Budi .
" Tentu saja , emang milik setan!" Ucap sang guru mendengus, Budi menahan tawa ," gurunya kan memang setan , karena tak punya jasad " pikirnya dalam hati,
" Ayo, kesana " sang guru melesat memasuki sebuah kamar yang ternyata di dalamnya ada sebuah lorong panjang ke bawah, dengan ratusan atau ribuan anak tangga.
" Aaaaah" Budi berteriak kaget saat ia terjatuh dari anak tangga.
" Hei, jangan aneh aneh, kan bisa terbang "bentak sang guru , Budi baru sadar , dengan cepat ia menyeimbangkan diri .
" Lupa guru" ucap Budi sambil nyengir.
" Di ujung lorong ternyata ada sebuah pohon , dengan beberapa buah kecil yang menyala , di sampingnya ada sebuah kolam yang berair jernih
" Kamu petik dan makan buah itu!" Perintah sang guru, Budi terbengong, saat ini dirinya hanya sebuah jiwa , bagaimana cara memakannya.
" Itu buah Kandaka , jiwamu bisa memakannya , dengan menyerap sari dari buah itu , nanti saat kamu kembali ke jasadmu maka ia akan menambah tenaga dalam dan memperkuat tubuh fisikmu, " ucap sang guru menerangkan , Budi dengan cepat mengambil buah itu, benar saja ,buah itu bisa terpegang .
" Ambil yang bersinar merah, yang lainnya belum matang" sang guru berkata mengarahkan agar Budi tak salah mengambil buah.
" Ada sembilan buah yang matang , Budi mengambil semua nya dan memakannya sekaligus.
" Eh, jangan sekaligus!" Teriak sang guru kaget tapi terlambat , buah itu sudah tertelan oleh Budi.
" Emang kenapa guru?" Tanya Budi tak mengerti,
" Ga apa apa, tapi rasakan saja sendiri nanti" ucap sang guru santai.
" Kamu bersemedi di dalam kolam itu " ucap sang guru menunjuk ke kolam di sisi pohon Kandaka .
Budi menurut ia langsung bersemedhi di tengah kolam
" Aaaaaaargh"
Baru berapa menit Budi bersemedhi dan berendam di kolam itu kepalanya seakan mau pecah, dan bagai di tusuki ribuan jarum
" Guru , kenapa ini"
Ucap Budi sambil terus bersemedhi.
" Itu karena kamu makan buah itu sekaligus, dah berendam saja" ucap sang guru , namun di sudut bibirnya ada senyum mengembang .
Dua hari Budi kolam baru sang guru menyuruhnya mengakhiri semedhinya. Saat rasa sakit tergantikan rasa hangat di kepalanya
"Nah, sekarang ayo kita pergi" ucap sang guru,
" Kemana kita guru!" Tanya Budi.
" Ke istana" ucap sang guru, di depan batu sang guru memberitahukan mekanisme menggeser batu itu ,juga menutupnya.
Di istana ,walau sang guru tak ada lagi tubuh kasarnya, namun Budi merasakan lonjakan emosional sang guru saat memasuki istana .
" Ini kerajaan ku" ucap sang guru memberitahukan
" Dan yang di atas singgasanaku, adalah orang yang mengkhianati ku" sang guru menatap wanita yang sedang duduk di atas singgasana. Wanita itu sangat cantik, apalagi ia seperti mempunyai daya magis yang membuat ia terlihat sangat menawan.
" Dia yang harus kau musnahkan nanti, aku akan memberitahukan jalan jalan rahasia yang ada di dalam istana ini, dan tak ada yang tahu selain aku. Sang guru lalu mengajak Budi berkeliling, dan menunjukan jalan jalan rahasia, bahkan di kursi singgasana juga terdapat sebuah lorong, yang menurut sang guru itu tempat paling rahasia, yang menembus jauh ke luar istana .
"Budi di ajak ke gudang Harta Istana Seribu Bintang.
" Ambillah apa yang kau butuhkan " ucap sang guru saat berada di gudang Harta.
Bagaimana mengambilnya guru, kan aku tak bisa memegang " ucap Budi tak mengerti.
" Dasar murid bodoh, kamu sudah memakan buah Kandaka, kamu bisa mengambil apa yang kamu mau dengan di niatkan." Ucap sang guru.
" Guru , aku mempunyai beberapa teman, dan aku ingin mereka menjadi kuat" ucap Budi.
" Kamu ambil pil pil yang berada di sana" sang guru menunjuk satu rak yang berisi pil pil .
" Masukkan kemari" sang guru memberikan satu cincin yang ternyata cincin sihir , seperti cincin raja miliknya .
Budi mengambil beberapa barang yang menurutnya bisa meningkatkan ilmu ilmu dirinya juga ilmu ilmu sahabatnya.
" Di dalam kotak kayu itu ada beberapa cincin sihir, kamu ambil sesuai dengan jumlah temanmu" ucap sang guru.
Budi mengambil 7 cincin , ia juga ingin membuat Linda menjadi seorang ahli bela diri.
" Guru apa penjaga gudang Harta nantinya tak kehilangan " tanya Budi
" Tidak, gudang Harta ini bagian dalam, dan tak ada yang mampu membukanya ,karena kuncinya di aku, dan tanpa kunci maka orang yang ingin menerobos hanya akan menemui kematian " jawab sang guru.
" Boleh aku mengambil beberapa lagi" tanya Budi
" Ambillah," Budi mengambil beberapa senjata yang mengeluarkan sinar terang, ia mengambil satu tongkat , untuk dua buah sarung tangan untuk Ade , satu busur untuk Linda ,satu selendang untuk Nurul dan sepasang pedang untuk Clara.
Sedangkan ia mengambil sebuah keris yang berluk 9 , karena senjata itu untuk membalas kan dendam sang guru.
bukanya yg pwrtama hami
untung g nyungsep yaa