Di jantung hutan misterius, terdapat sebuah kuil kuno yang tersembunyi dan dirahasiakan dari dunia luar. Konon katanya, Kuil tersebut menyimpan sebuah kekuatan dahsyat yang bisa menggemparkan dunia.
Sampai saat ini banyak yang mencari keberadaan kuil kuno tersebut, namun sedikit orang yang bisa menemukannya.
Akan tetapi, tak ada satupun yang berhasil kembali hidup-hidup setelah memasuki kuil kuno itu.
Sebenarnya, kisah apa yang tersimpan di dalam kuil kuno tersebut?
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Lien Machan, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Episode 6
Bab 6~Penghuni pulau tanpa nama.
Wuuuuusssshhhhh
Angin berhembus kencang meniup semak-semak belukar sebelum memunculkan sesosok menakutkan.
"Whoooaaaaa!" Zhang Yuze merunduk lalu berguling ketika sesuatu hendak menyerang dari arah samping.
Binatang buas penghuni pulau tanpa nama itu muncul tepat di hadapan Zhang Yuze setelah melompat hendak menerkamnya.
Beruntung Zhang Yuze bisa menghindar. Jika tidak, sudah dipastikan nyawanya akan melayang sebelum menemukan kuil naga.
Seekor ular besar dengan kepala berdiri tegak menyeringai menatap Zhang Yuze.
Sesuai perkataan nelayan tua, ular piton tersebut memiliki jiwa pemula tahap roh. Jadi, Zhang Yuze harus berhati-hati saat melawan monster martial ini.
"MANUSIA, UNTUK APA KAU DATANG KE SINI? TEMPAT INI BUKAN TEMPAT YANG BISA KAU DATANGI SESUKA HATI!" kata ular tersebut sambil berdesis.
Binatang itu memperlihatkan tatapan mengintimidasi agar Zhang Yuze merasa takut padanya. Namun, Zhang Yuze tak sedikitpun gentar ketika berhadapan ular piton tersebut.
"Aku hanya menumpang lewat saja," sahut Zhang Yuze.
Ular piton menyeringai menanggapi keberanian yang ditunjukan Zhang Yuze. "KAU KIRA KAU BISA MELEWATINYA BEGITU SAJA SETELAH BERTEMU DENGANKU?!" ejek makhluk tersebut.
"Entahlah! Tapi aku yakin aku bisa melewatinya," cetus Zhang Yuze lagi.
"OH, RASA PERCAYA DIRIMU ITU SANGAT TINGGI RUPANYA. BAIKLAH, JIKA KAU BISA MENGALAHKAN AKU, AKAN KU BIARKAN KAU MELEWATI PULAU INI TANPA ADA GANGGUAN LAGI!"
Tanpa aba-aba, ular piton tersebut melesat dengan membuka lebar mulutnya hendak menerkam Zhang Yuze. Beruntung pergerakannya itu bisa terbaca sehingga Zhang Yuze lolos dari serangannya.
Tap ... Tap ... Tap ...
Zhang Yuze berlari menghindari kibasan ekor ular piton yang tak tentu arahnya.
Wuuuush
Slash
Serangan ekor ular itu ditangkis Zhang Yuze dengan jurus lengan air.
Merasa diremehkan, ular piton mendesis dengan lidah terjulur panjang hampir mengenai wajah Zhang Yuze. Ekornya masih sibuk bergerak ke sana-kemari mengikuti pergerakan Zhang Yuze agar bisa menangkap tubuh pemuda itu.
Plak ... Plaaakk
Hentakan ekor ular mengenai tanah yang dipijak Zhang Yuze, tapi tak sedikitpun ekor itu menyentuh tubuhnya.
Zhang Yuze menggerakkan tangan membentuk sebuah lingkaran.
Dari lingkaran itu muncul bola-bola air berukuran besar yang kemudian dilemparnya ke arah ular piton.
Wuuuuuussshhhh
Cepyaaaasshhh
Ternyata itu tak berhasil.
Monster martial yang memiliki jiwa pemula tahap roh cukup kuat dan bisa menangkis serangan bola air yang dilempar Zhang Yuze sehingga serangan itu tak berpengaruh padanya.
Ular piton menyeringai melihat ekspresi terkejut Zhang Yuze. Sejurus kemudian ular itu mengibaskan ekornya lagi sampai mengenai tubuh Zhang Yuze.
Wuuuussshhh
Buaaaaakkkk
"Uuugghh!" Tubuh Zhang Yuze terpental beberapa meter setelah terkena benturan kuat ekor ular piton.
Bruk
Pemuda itu jatuh terduduk dengan lutut bertumpu di tanah. "Ukhuk,"
Tangannya langsung mengusap darah yang keluar dari mulutnya akibat serangan ular piton. Sedetik kemudian ia melompat lagi setelah merasakan serangan kedua.
Wuuuussshhh
Plaaaakkk
Kali ini ekor ular piton tak mengenai tubuhnya melainkan membentur pohon besar di belakangnya.
Draaaaaaaakkk
Bruuuukkkk
Pohon besar itu tumbang seketika setelah terkena kibasan ekor ular piton.
Zhang Yuze harus berlari dan melompat lebih tinggi agar tak tertimpa reruntuhan pohon besar tadi, ditambah harus menghindari serangan ular piton yang tiba-tiba mengarah padanya. Napasnya tersengal karena serangan yang bertubi-tubi.
"Sial, ternyata dia cukup kuat juga." gumamnya sembari mencari cara untuk mengalahkan ular piton.
Wuuuussshhh
"Whoooaaaaaa!" Zhang Yuze kembali melompat dan berguling di tanah untuk menghindari serangan dadakan ular piton sambil terus mencari titik lemah monster martial tersebut.
Katanya, ular piton memiliki kelemahan di ekor dan sekitar wajahnya. Jadi, Zhang Yuze harus menyerang titik-titik lemah tersebut tanpa disadari musuh.
Grep ....
Kreeeeekkkk
"Argh!" Tubuhnya tertangkap dan dililit kuat. Zhang Yuze kesulitan untuk bergerak bahkan bernapas. Pemuda itu terus meronta, berusaha melepaskan diri dari lilitan kuat ular piton.
"BAGAIMANA ANAK MUDA? KAU SUDAH MENYERAH?" Ular itu berkata pongah melihat Zhang Yuze yang terlihat melemah.
Zhang Yuze memejamkan mata, memusatkan pikirannya untuk menyerap energi Yin dan Yang di sekitarnya walau dalam tekanan musuh. Pemuda itu mengumpulkan Qi dalam satu titik untuk bisa menyerang musuh dan membebaskan dirinya.
Sedetik kemudian Zhang Yuze membuka mulut lalu meniupnya kuat.
Sinar keemasan membentuk jarum-jarum kecil melesat ke arah wajah ular piton lalu menancap bertubi-tubi bahkan melukai matanya.
Jleb ... Jleb ... Jleb ...
GROOOOAAAARRRRR
Ular piton meraung keras sembari menggerakkan kepalanya tak beraturan. Lilitan di tubuh Zhang Yuze pun terlepas dan ia terhempas kuat ke tanah.
Blugh
Tak menyia-nyiakan kesempatan, Zhang Yuze mengeluarkan pedang yang dilapisi Qi kuat. Dengan jurus tebasan petir, Zhang Yuze melesat memotong ekor ular piton yang masih lengah.
WUUUUUSSSSHHHHH
ZRAAAAAATTTTTT
GROOOOOAAAAAAARRRRRRR
Raungan yang kedua terdengar memekak telinga, membuat burung-burung dan binatang kecil lainnya berlarian menjauh.
Tubuh ular piton menggelepar seperti seonggok daging yang terbakar. Raungan itu berhenti setelah asap hitam mengepul tebal lalu menghilang meninggalkan batu roh yang bersinar terang di tanah.
Zhang Yuze berjalan menghampiri, lalu memungut batu roh tersebut. Walaupun napasnya ngos-ngosan, tapi ia tersenyum senang karena berhasil mengalahkan ular piton dan mendapatkan batu roh.
Batu roh bisa meningkatkan kultivasi ke tahap selanjutnya, menerobos tingkatan sulit jika diserap dengan benar.
Dengan segera ia duduk bersila dan memejamkan mata untuk menyerap batu roh tersebut. Setelah beberapa saat, terjadi ledakan dalam tubuh dan disusulnya kemunculan sebuah cahaya biru.
Zhang Yuze tersenyum puas karena kekuatannya naik menjadi jiwa pembangun tingkat penyempurnaan.
"Akhirnya," Ia tersenyum puas.
Namun, kesenangan itu tak berlangsung lama sebab sesuatu datang mengarah padanya.
Blugh ... Blugh ...
Dari langkah beratnya bisa dipastikan bahwa monster martial yang datang kali ini lebih besar dan lebih kuat. Bisa dirasakan dari aura yang menyebar di sekitaran dan menekan Zhang Yuze.
"Oh, monster martial jiwa pembangun rupanya. Tapi, aku tidak merasakan tingkatan kultivasinya. Sepertinya kekuatan monster ini berada di atas kekuatanku." gumam Zhang Yuze.
Baru saja Zhang Yuze berdiri, monster martial itu sudah menyerangnya lebih dulu dengan tanduknya yang kuat.
Gruduk
"WHOOOOOAAAAAHHHH!"
Tubuhnya terpental beberapa meter bahkan membentur pohon di belakangnya.
Bruk
Zhang Yuze tertelungkup di tanah dengan luka lebam di sekitar pinggang juga lengan.
"Sial!" Ia mencoba berdiri tapi monster itu tak menyia-nyiakan kesempatannya untuk menyerang lagi.
Akibatnya, Zhang Yuze harus terpental untuk kedua kalinya karena serangan dadakan monster martial ini.
Tubuhnya berguling-guling di tanah lalu tergeletak lemah tak berdaya.
Kesadarannya kian melemah sebelum akhirnya menutup mata.
Monster martial itu menyeringai melihat mangsanya sudah tak berkutik, setelahnya barulah ia mengaum keras menyombongkan diri.
...Bersambung ......