NovelToon NovelToon
Kami Yang Kau Buang

Kami Yang Kau Buang

Status: sedang berlangsung
Genre:Nikahmuda / Single Mom / Anak Yatim Piatu / Kehidupan Manis Setelah Patah Hati / Wanita Karir / Penyesalan Suami / Tamat
Popularitas:622k
Nilai: 5
Nama Author: Ummu Umar

Maya memiliki 3 orang anak saat dirinya diusir oleh suaminya karena pengaruh dari keluarganya, dia berjuang untuk membesarkan ketiga anaknya yang masih kecil hingga tumbuh menjadi anak-anak yang hebat dan berprestasi

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Ummu Umar, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Mertua Egois

Dirinya memang sudah mempersiapkan masa depan sang anak sesuai keinginan mereka karena dia ingin kelak sang anak tak bernasib sama dengannya.

"Tidak usah kalian pikirkan yah, bunda sudah mengatasi semuanya kok". ucapnya menenangkan kedua anaknya yang sejak tadi dilanda emosi.

" Bunda juga sudah siap melawan mereka dengan kemampuan kita nak, jadi jangan terlalu khawatir, bunda hanya menunggu waktu yang tepat untuk menunjukkan kepada mereka jika kita bisa hidup dengan lebih baik bahkan tanpa nama besar Erlangga".

"Iya bunda, sebentar lagi kami lulus dari melanjutkan Spesialis kami dan akan pulang mengelola segala hal yang telah kita rencanakan nantinya".

" Iya nak, tapi jangan sampai apa yang kalian miliki membuat kalian sombong nantinya". Maya memperingati anak-anak nya agar tidak tinggi hati atas apa yang mereka miliki sekarang.

"Iya bunda, kapan kita akan ke sekolah adik bunda, aku sudah lama tidak berkeliling di daerah sini". Sasya dan Rara memang jarang keluar untuk sekedar jalan-jalan itulah sebabnya mereka merindukan hal itu.

" Besok kita antar dan jemput kedua adik kamu yah, sekalian kita pergi jalan-jalan makan atau beli sesuatu".

"Boleh bunda". Ucap kedua nya kompak.

Keesokan harinya seperti yang mereka rencanakan sebelumnya, kini keluarga kecil itu sedang mengantar kedua adik mereka bersekolah. Sekarang mereka berada di sekolah si bungsu.

" Belajar yang rajin yah anak bunda". Maya mengelus kepala sang anak dengan sayang".

"Iya bunda, nanti jemput adek lagi yah".

"Iya sayang".

" Dada kakak, bunda". Salwa berlari kecil meninggalkan pintu gerbang untuk masuk ke kelasnya.

"Maya". Suara bariton menghentikan langka Maya.

Dia sangat mengenal suara itu, suara lelaki yang memberi luka mendalam untuknya dan juga anaknya.

Dia tidak menghiraukannya dan terus berjalan bersama Sasya karena Sasya juga sangat mengenali siapa yang berbicara itu.

"Maya, tunggu". Rasya mencegat Maya dan kedua anak itu.

Tatapan tajam dan ingin membunuh dilayangkan Maya dan Sasya kepada lelaki yang hanya memberi mereka luka selama ini. Lelaki yang tak ingin pernah mereka temui lagi karena rasa sakit hati yang mendalam.

"Maya tunggu, tolong izinkan aku bicara denganmu sebentar". Mohon Rasya dengan memelas menatap nya memohon.

" Maaf saya sibuk, tidak punya waktu bicara dengan anda". Ketusnya

Deg. Mata Rasya seakan berkaca-kaca mendengar ucapan kasar dari Maya perempuan yang dulu dia sia-sia kan.

"Ayo nak, kita pergi tinggalkan manusia bajingan dan sombong itu". Maya melenggang pergi meninggalkan Rasya yang mematung sedangkan Sasya berhenti dan berbalik melihat lelaki yang sangat dia benci itu.

" Bugh". Pukulan keras dilayangkan Sasya kepada lelaki yang harusnya dipanggil ayah itu.

Rasya yang tidak siap jatuh tersungkur karena pukulan keras itu. Tentu saja, Sasya adalah seorang atlet boxing di kampusnya saat ini.

"Jangan pernah ganggu bundaku, dan jangan pernah muncul di hadapan kami. Kami sangat membencimu, dasar manusia biadab". Teriak Sasya dengan Murka.

Mata Rasya membola seketika, kini dia menyadari jika gadis cantik dihadapannya ini adalah anak sulungnya.

" Nak". Ucap Rasya terbata-bata melihat tatapan kebencian dan kemurkaan dari anak sulungnya itu.

Dia merasakan sakit di dadanya, begini kah rasanya dibenci anak sendiri bahkan sakitnya melebihi ditikam dengan belati.

"Saya bukan anak anda, karena bagi saya anda sudah mati ketika anda dengan tega mengusir bunda saya seperti binatang". Ucapnya dengan penuh amarah.

Tangan Sasya mengepal erat dan giginya bergemetuk dengan wajah yang sangat merah menandakan dia sangat marah. Dia memandang Rasya seakan ingin memakannya hidup-hidup

Rasya hanya menunduk mendapatkan kemurkaan anaknya itu, benar yang dikatakan anaknya, dia manusia kejam yang tega mengusir anak dan istrinya padahal saat itu hujan deras dan anak mereka yang bungsu baru berusia beberapa bulan.

"Maaf". Ucapnya dengan meneteskan air matanya.

Dadanya terasa terhimpit batu besar bahkan dia tidak bisa bernafas. Hilang sudah semua kesombongan yang dulu dia banggakan dihadapan istri dan juga anaknya.

" Jangan pernah memunculkan wajah biadab mu itu dihadapan kami, karena kami sangat membencimu dan sudah menganggap mu mati". Sasya mendorong Rasya dengan kakinya saat melewatinya dengan sengaja.

Maya memandang Shock anak sulungnya itu, bagaimana bisa anak sulung berperilaku bar-bar seperti itu kepada orangtua. Apalagi kepada sang ayah.

"Tidak usah bertanya macam-macam bunda, aku tidak mau manusia biadab itu hadir di hadapan kita, apalagi membuat masalah didalam kehidupan kita yang sudah damai". Sasya meninggalkan sang bunda yang menatapnya sendu.

Dia tidak menyangka luka itu sangat membekas dihati sang anak, sampai dia keras dan kurang ajar seperti itu kepada ayahnya.

"Ayo kita pergi bunda, jangan diambil hati sikap Sasya tadi, mungkin dia sangat emosi karena melihat orang yang paling dia benci didunia ada di hadapannya".

Maya menghela nafas berat membenarkan apa yang dikatakan anak angkatnya itu.

" Ya sudah kita ke salon aja yuk, menenangkan pikiran nanti. Jadi kalau sudah selesai kita bisa jemput adik-adik kamu untuk makan siang bersama barulah kita pergi belanja bersama".

Rara menganggukkan kepalanya menyetujui apa yang dikatakan sang bunda.

Rasya hanya menatap mereka dengan nanar karena bahkan untuk menengok keadaannya pun tidak, apalagi melihatnya.

"Jangan pernah muncul di hadapan kami lagi, anggap saja kita tidak pernah saling mengenal, jangan buat anak-anak semakin membencimu". Maya meninggalkan Rasya yang terpaku dengan linangan air mata penyesalan.

Perasaan cinta yang dulu kini sudah berganti dengan rasa benci kepadanya, sejak hari dimana dia terusir dari rumah itu oleh suaminya, baginya dia sudah mati dan bukan apa-apa lagi.

"Maya, kumohon maafkan aku". Teriaknya begitu melihat Maya masuk kedalam Mobil meninggalkannya sendiri menatap mobil itu dengan perasaan hancur dan remuk.

Penyesalannya kini sudah tidak berguna karena Maya bahkan anaknya sudah sangat membencinya, jangankan mau berbicara dengannya hanya pukulan keras dengan kekuatan penuh yang diberikan kepadanya.

"Aku harus memperbaiki hubunganku dengan anak-anak ku yang sekarang, aku tidak mau mereka sangat membenciku seperti kakaknya yang lain". Monolog Rasya.

" Tapi apa yang dilakukan oleh Maya disini, apakah anak bungsu ku sekolah di sekolah ini??, aku harus cari tahu itu ".

Rasya kembali ke kantor untuk bekerja dan dia juga akan menjemput anak-anak nya untuk makan siang bersama agar hubungan mereka membaik.

Sesampainya di kantor Rasya dihadapkan oleh celotehan dan amarah sang ibu karena menantunya memblokir kartunya serta mengatai dirinya.

"Sudahlah bu, yang dikatakan Marsya itu benar, bukankah ibu sangat membencinya, kenapa ibu mau menggunakan fasilitasnya sedangkan aku juga memberi ibu". Rasya merasa pusing dengan celotehan ibunya yang tiada henti itu.

" Apa maksudmu nak??, dia kan menantu keluarga, wajar dong jika ingin memakainya, apa gunanya coba dia selain fasilitas mewah serta harta yang melimpah. Dia hanya bisa melahirkan anak perempuan saja".

"Sudahlah bu, aku akan ada meeting penting, lebih baik ibu pulang saja". Usirnya secara halus

1
Soraya
seru lanjut thor
Soraya
kok berempat thor harusnya bertiga kn klo Fahmi dh pergi
Soraya
sudah biasa yang namanya warisan membawa petaka
🌷💚SITI.R💚🌷
lanjuut
Sulfia Nuriawati
wooow keren d byr tunai y, mk jya jgn serakah jd rugi sendiri kan
yunita
lnjuttt
Mbah dun3
wow karma dibayar tunai /Tongue/
Sri Astuti Rusli
cerita nya bagus...
Nancy Nurwezia
ada apakah ini?
yunita
lnjutttt
Rikarico
aku suka mirip cerita grup sebelah yg iklan di FB Rp ga pnya aplikasinya
Nisa Nisa
kan baru pindah sdh punya tetangga yg bisa dititipin anak, awal cerita pas terusir katanya gk ada yg kenal di sekitar situ padahal 8 th menikah
Nisa Nisa
keterangan anak berubah rubah seenaknya..
keterangan saat pergi jg gk jelas anak 3 tp pergi bertiga, harusnya berempat. sekarang jd berlima, anak angkat 1 katanya. baru nemu dijalan kayanya gampang banget jual perhiasan malam2 dan lsg juga dpt rumah. Hebat euy
Ummu Umar: kan sudah ada keterangannya jika dia bertemu dengan paman Rara dijalan dan diundang ke rumahnya baca lagi yah😁😁
Nisa Nisa: ralat tdk ada keterangan malam atau siang ya, tp tetap aja hebat bisa dpt lsg dapat rumah murah berhalaman luas lg
total 2 replies
Nisa Nisa
kalaupun benci sama orang stru tp jika msh punya hati tentu tak bakal membiarkan anak-anak mu apalagi msh bayi diusir malam saat hujan petir. lengkap banget dramatisasi author
Nisa Nisa
8 th menikah tp tak mengenal siapapun?? apakah selama ini kamu disekap dirumah?? gk masuk akal
Nisa Nisa
perempuan yg kamu sebut ibu itulah yg matrei.. yg melahirkan lelaki dungu dan tdk berguna spt kamu itu Rasya
Nisa Nisa
memang kamu jg bodoh sdh terus-menerus dihina. msh bertahan sampai 8 tahun dan dpt 3 anak.
Nisa Nisa
apalagi yg jadi tuduhab hanya krn org miskin yg matre
Nisa Nisa
awal yg benar-benar menyebalkan. suami bodoh yg gak punya akhlak. seburuknya istri tetap ada aturan menceraikannya. Dan anak-anak itu tetaplah tanggungjawab ayahnya. Lelaki bodoh yg tak punya akhlak begitu yg mudah dipengaruhi keluarga gk layak dpt kesempatan kedua. kalau akhir cerita msh membuat dia diterima kembali maka aku malas baca
슈가
Luar biasa
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!