NovelToon NovelToon
Istri Dalam Bait Do'Aku

Istri Dalam Bait Do'Aku

Status: sedang berlangsung
Genre:Cintapertama / Nikahmuda / CEO / Dijodohkan Orang Tua / Pelakor jahat
Popularitas:4.2k
Nilai: 5
Nama Author: Yazh

Dia bukan cucu kyai, bukan pula keturunan keluarga pesantren. Namun mendadak ia harus hidup di lingkungan pesantren sebagai istri, cucu dari salah seorang pemilik pesantren.

Hidup Mecca, jungkir balik setelah ditinggal cinta pertamanya dulu. Siapa sangka, pria itu kini kembali, dengan status sebagai suami.

Yuukk, ikuti cerita Mecca dengan segala kisahnya yang dipermainkan oleh semesta. Berpadu dengan keromantisan dari Kenindra, suami sekaligus mantan kekasihnya yang pernah sangat ia benci dulu.

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Yazh, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Kecupan singkat

Selamat membaca...

.

.

.

View yang Mecca dapat pagi ini ademm bangett. Walaupun yaa,, masih belum terbiasa. Matanya terbuka begitu ringan ketika terdengar suara adzan dari speaker masjid. Tanpa alarm, tanpa panggilan lembut dari suaminya.

" Pagi sayangg, mau sarapan apa? " sapa Kenindra tentu saja, tidak mungkin Mecca yang menyapanya semanis itu. Gadis itu baru saja menapakkan kakinya di anak tangga sedangkan Ken sudah sibuk memakai celemek dan berkutat di dapur dengan aneka peralatan di sana, mungkin sejak selesai pulang dari masjid usai shalat shubuh tadi.

" Mm,, telor rebus aja dehh, tapi aku pengin sop juga, kayaknya enakk dingin-dingin gini. Masakan rumahan kamu ngingetin aku sama ibuk loh. " Ken tersenyum bangga, rasanya baru sekali ini ia mendengar pujian dari istrinya sejak dari awal mereka bertemu.

" Kamu selama ini pasti makannya makanan cepat saji yaa? Aku masakkin bentar yaa.. "

Mecca meringis, " Harusnya aku yang masak yaa? Hihi,, iya selama ini aku nggak pernah masak, aku selalu makan di luar atau delivery order. Kamu liat kan dapur di appartemen aku bersih banget, itu bukan karena aku rajin tapi karena nggak pernah dipakai sama sekali."

Kenindra mengangguk, ia paham betul kesibukan Mecca mengurus butik dan segala tentang pekerjaannya. Mecca tidak bisa hanya duduk manis di depan meja kerjanya menungu laporan penjualan saja. Banyak jadwal meeting di luar dengan para relasi dan customer. Karena selain melayani penjualan, butiknya juga menjadi manufacture sekaligus distributor resmi yang sudah mempunyai banyak reseller tersebar di seluruh penjuru dunia.

" Nggak sayang, udah kewajiban aku memang menyiapkan makanan untuk kamu. Bukan tugas kamu, nggak bisa masak pun nggak masalahh." sahutnya ringan. Mecca nampak berpikir sejenak, celingukan memperhatikan sekitarnya.

" Ya udahh kalau gitu kamu masak aku bersih-bersih rumah dulu yaa," cetus Mecca, meski ia sendiri tidak yakin melakukannya. Karena Mecca tidak tahu caranya bersih-bersih. Oh! Mecca baru sadar, berasa menjadi  manusia paling tidak berguna sekarang. Tanpa menunggu persetujuan Kenindra, Mecca berjalan ke arah pojokan untuk mengambil sapu.

Hampir tiga puluh menit Mecca baru saja selesai menyapu dan mengepel ruang tengah sampai ke dapur, dengan susah payah tentunya. Ken sudah lebih dulu menyelesaikan masaknya dan sejak tadi matanya enggan beralih dari menatap istrinya yang masih berjalan kesana kemari untuk mengepel. Tidak tega sebenarnya, namun Mecca berkeras untuk menyelesaikan apa yang sudah ia mulai.

" Kenapa? Nggak pernah liat princess bersih-bersih yaa? " tukas Mecca yang sedikit risih, karena Ken tak menjeda sedetikpun dari menatap pemandangan yang begitu menyejukan paginya sejak tadi. Padahal saat ini Mecca hanya memakai hotpants dan kaos oversize saja, kebiasaan dia kalau di rumah.

Kata Kenindra, Mecca boleh berpakaian seperti itu ketika di rumah jadi Ia tak berniat untuk mengganti pakaian rumahannya menjadi gamis yang menjuntai panjang. Mecca bisa ribet sendiri nanti.

Sebuah senyum simpul terbit di wajah oval Ken, "Nggak pernah memangg, ini pemandangan yang sudah lama aku inginkan sayangg. Sini, udahan bersih-bersihnya, kita sarapan. Princessku nggak boleh kecapekan.. "

"Tapi belum aku beresin pel-nya. Bentar yaa,"

"Udahh, aku aja sekalian nanti."

Mecca menurut, sejujurnya ia pun lelah.  Ia berjalan gontai  mendekat ke arah Ken, dan seketika tubuhnya membeku ketika satu tangan Ken tiba-tiba terulur untuk mengusap keringat di dahinya. Mecca tidak berusaha menghindar, atau lebih tepatnya tidak sempat. Gadis cantik itu sudah lebih dulu terpaku dengan tatapan penuh cinta dari mata Kenindra.

" Capekk yaaa? Lain kali nggak usahh bersih-bersih tuan putrii, biar aku aja... Aku nikahin kamu bukan untuk di ajak kerja bakti lohh! " senyumnya sangat lebar, untuk sepersekian detik Mecca kembali terpesona dengannya sampai tidak bisa lagi menghindar ketika Kenindra mulai bergerak makin dekat mengikis jarak di antara keduanya.

" A-aku jugga nggak terlalu pinter bersih-bersih, soalnya nggak pernahh, hihi... Sorry yaa?" cicit Mecca gugup, jantungnya mulai berdetak tidak aman di dalam sana. ia terus memundurkan wajah, matanya bergerak acak berusaha menghindar dari tatapan Ken.

" Udah aku bilang, aku nikahin kamu bukan untuk bersih-bersih, gampang nanti itu aku aja. Kamu boleh bantuin tapi jangan ngerjain sendiri, nanti ayah jenderal nggak suka gimana kalau tahu princessnya di sini malah bersih-bersih padahal di rumah nggak pernah." ucapnya lagi, tanpa berniat menjaga jarak. Duh! Pinter sekali pak Ustaz menggoda istrinya. Bisa jantungan dia lama-lama di sana nanti.

" T-tapi aku pengin ngelakuin sesuatu, kita kerja sama okkay. Tinggal bilang aja kalau butuh bantuan aku, yang jelas bukan bantuan masak sii takutnya kita malah keracunan kalau aku yang masak.. Hihi.. " sudut bibir Ken kembali terangkat, pagi itu full senyum pokoknya dapur mereka. Kecuali Mecca, yang jelas ada perasaan bahagia yang belum bisa ia terima dengan baik dalam hatinya dan ia enggan menunjukannya. Jadi yang nampak hanya rasa gugup luar biasa, seperti belum pernah pacaran saja sebelum ini. Cupu sekali Mecca, seorang desainer kelas dunia mendadak dibuat kalangkabut hatinya hanya oleh seorang ustaz muda.

Perlahan tangan Kenindra terulur untuk merapikan rambut-rambut halus yang berantakan di wajah Mecca kemudian menyelipkannya di balik telinga.

" Kalau gituu, bantu aku untuk bikin kamu makin sayang sama aku, gimana? "

Lihat! Skill menggodanya sudah tingkat dewa. Kali ini Mecca mengakui kalau debaran jantungnya memang tidak biasa, sangat tidak beraturan bahkan hampir lepas dari tempatnya. Apalagi kalau sekarang wajah suaminya makin mendekat, napas hangatnya mulai menerpa wajah Mecca dengan jarak kurang dari satu inch.

Tok... Tok... Tok.

" Assalamu'alaikum,, Arsalaa.. "

Mata Ken memejam erat seketika. Suara Umma yang menerobos masuk ke dapur membuat ia segera menjauhkan wajahnya dari Mecca. Dan Mecca menghela napas lega untuk itu, ia perlu berterima kasih pada Umma harusnya.

" Ehh! Maaf,, astaghfirullah, umma ganggu kalian yaa? Maaf yaa. Ituu,  di luar ada petugas yang mengantarkan mobil katanya atas nama kamu sayangg, Mecca Jeselyn. Jadi umma panggil kamu."

Duhhh! Ingin rasanya Mecca tenggelam ke dasar bumi saat ini jugaa, ke gap oleh mertua sendiri sepagi ini. Di tambah lagi pakaiannya yang mungkin untuk beliau terlihat sangat tidak sopan.

" Hihih... iyyaa umma, itu kiriman dari eyang."

"Ohh, ya udah Umma keluar dulu yaa?" balas umma tak enak hati, sudah mengganggu moment romantis mereka.

"Yukk kita lihat mas, " buru-buru Mecca sudah akan berjalan melewati Ken dan menyusul umma keluar, namun Kenn menarik kaosnya dari belakang hingga tubuh Mecca tertarik sampai mendarat tepat di dada bidangnya.

Oh god! Bisa tidak sii manusia alim satu ini berhenti melakukan skinship. Lama-lama Mecca butuh konsul ke spesialist jantung sepertinya. Di modusin terus!

" Ganti duluuu, sayaangg. " ucapnya seraya mengecup pipi chubby Mecca secepat kilat. Gadis itu melotot tentu saja. Seenaknya saja lelaki itu mengacak-acak kewarasan Mecca pagi-pagi. Ini kalau seharian mereka di rumah, rasanya Mecca akan mengibarkan bendera putih untuk menyerah. Tidak akan sanggup dirinya menanggung kebucinan suami.

Mecca meringis lantas berlari cepat ke lantai atas untuk berganti baju dan berjilbab.

Sungguh tidak menyangka hanya di kecup sebentar saja di pipi oleh Ken, rasanya kenapa jadi tidak karuan begini. Heii.. Ini bukan kali pertama Mecca di kecup pria tapi kenapa kecupann darinya membuat dunia Mecca jungkir balik. Bagaimana kalau tadi sampai kissing? Huwwaaa... mungkinkah jantungnya akan copot dan turun sampai  perut?

Siapapun tolong jelaskan apa yang terjadi, pasalnya sejak dari awal pertemuan mereka di villa, ia sangat yakin sudah tidak ada debaran aneh di jantungnya. Ini kenapa sekarang panas dingin gini cuma kecup lohh padahal.. Hufh.. Kissing dengan Darren saja tidak seperti ini rasanya.

Mecca terus meraba-raba pipinya yang mendadak panas, mana belum mandi, udah main cium-cium aja.

1
MimmaRia
ceritanya bagus, gk monoton yg pesantren bgt, tp jg gak sok CEO2 gt , mskipun chapter awal2 msh yg byk flashbacknya, tp bkn yg lebay ke blakang bgt gt..
easy going lah crtanya, menghibur tp gak menjemukan👍👍👍
Yazh: Wahh😍 Terima kasih kak. Iya memang konfliknya aku sengaja buat yang ringan, jadi nggak bikin kalian mikir banget.

Udah banyak pikiran kan? Ya kali aku nambahin beban🤭
becandaa kak✌
total 1 replies
MimmaRia
wkwkwkkkk... Mecca jd mikir pstinya,, jaim salah gak jaim mancing Kenindra😂😂
Yazh: 😄😄 betul kak, galau maksimal dia. Denial terus, antara nggak mau jujur sama diri sendiri dan nggak kuat sama godaan Ken😆
total 1 replies
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!