NovelToon NovelToon
Terjebak Dalam Cinta Hitam

Terjebak Dalam Cinta Hitam

Status: sedang berlangsung
Genre:Balas Dendam / Cinta Terlarang / Pernikahan Kilat / Obsesi / Trauma masa lalu
Popularitas:834
Nilai: 5
Nama Author: Mila julia

Seorang wanita penipu ulung yang sengaja menjebak para pria kaya yang sudah mempunyai istri dengan cara berpura - pura menjadi selingkuhannya . Untuk melancarkan aksinya itu ia bersikeras mengumpulkan data - data target sebelum melancarkan aksinya .

Namun pekerjaannya itu hancur saat terjadi sebuah kecelakan yang membuatnya harus terlibat dengan pria dingin tak bergairah yang membuatnya harus menikah dengannya .

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Mila julia, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Bab 29.Cahaya di Antara Rahasia

Jakarta malam itu sunyi, tapi bukan sunyi yang damai. Sunyi yang menggantung seperti napas tertahan—menunggu sesuatu pecah di dalam dada. Di ruang kerja yang diselimuti aroma kayu tua dan kertas lama, Aurora duduk bersandar, memeluk lututnya sendiri. Di meja di depannya, sebuah peta kusam, rapuh oleh usia, terbuka setengah. Ujung-ujungnya menguning, dan di salah satu sudut, tercetak lingkaran kecil dengan tinta halus, seperti rahasia yang menolak dilupakan.

Tristan masuk dengan dua gelas teh, langkahnya pelan. Ia tidak langsung bicara. Ia duduk di hadapan Aurora, menatap peta seperti menatap luka lama yang tak kunjung sembuh.

“Aku... ingat tempat ini,” bisiknya akhirnya, menunjuk lingkaran tinta. “Kebun tua di belakang vila Puncak. Ibu sering mengajakku ke sana saat semuanya terasa terlalu bising.”

Aurora menoleh pelan, bola matanya redup tapi penuh perhatian. “Tanah yang tak pernah dibeli, tapi selalu menjadi tempat pulang... mungkin itu maksud ibumu.”

Tristan mengangguk, tapi sorot matanya kosong. “Ia selalu bilang, beberapa rumah tak perlu gerbang untuk terasa aman.”

Ia memejamkan mata. Jemarinya meremas pangkal hidung, menahan air yang ingin jatuh. “Tapi aku tak pernah benar-benar merasa aman, bahkan di sisinya. Karena ia menyembunyikan terlalu banyak. Aku selalu bertanya—apa aku tidak cukup pantas untuk tahu?”

Aurora menggeser kursi, duduk di sampingnya. Tangannya melingkar di punggung Tristan, lalu menarik wajah lelaki itu ke bahunya. “Bukan karena kau tak pantas tahu, Tristan. Tapi karena dunia ini terlalu kejam untuk membiarkan anak sekecil dirimu memikul beban sebesar ini.”

Tristan tak bicara. Tapi tubuhnya bergetar perlahan, dan air mata jatuh diam-diam, mengendap di lengan Aurora. Ia tidak menahan tangis. Ia membiarkannya tumpah—karena untuk pertama kalinya, ia merasa tidak harus kuat.

“Aku takut,” katanya lirih. “Takut bahwa jika semua ini terbuka, aku akan kehilangan semua yang kubangun hari ini. Termasuk kamu.”

Aurora mencium pelipisnya, lembut, lama. “Kebenaran tidak akan memisahkan kita. Kebenaran justru akan mengikat kita. Karena aku tak mencintai masa lalumu, Tristan. Aku mencintai lelaki yang kau perjuangkan untuk menjadi hari ini.”

Tristan menarik napas dalam-dalam, lalu memeluk Aurora dengan seluruh tubuhnya. Dan untuk beberapa menit, mereka tidak bicara. Hanya saling memeluk dalam kesunyian yang berubah makna—bukan lagi sunyi yang menakutkan, tapi sunyi yang menyembuhkan.

$$$$$

Di tempat lain, suasana jauh berbeda.

Apartemen Kalea diselimuti cahaya kuning temaram dari lampu sudut. Musik jazz lama masih mengalun dari speaker, tapi hanya menjadi latar samar dari keheningan di antara dua tubuh yang berbaring rapat di ranjang yang belum dirapikan. Seprai berantakan, bantal berjatuhan, tapi tidak ada yang lebih hangat dari detak dua jantung yang mulai selaras.

Kalea berbalik perlahan, wajahnya menghadap Arya. “Apa kau percaya,” bisiknya, “bahwa keintiman bukan tentang tubuh, tapi tentang keberanian untuk tidak lagi sembunyi?”

Arya mengusap pipinya, lalu menangkup wajah Kalea dengan kedua tangan. “Aku percaya itu... sejak kau membiarkanku menyentuh hatimu sebelum menyentuh kulitmu.”

Kalea mengatup matanya, meresapi kalimat itu. “Terlalu lama aku hidup dalam defensif, Arya. Membiarkan orang melihat sisi tangguhku, tapi menolak siapa pun masuk.”

“Aku tidak ingin masuk untuk menyelamatkanmu,” ujar Arya pelan. “Aku hanya ingin tinggal. Di tempat yang kau izinkan, walau kecil.”

Kalea memeluk Arya, wajahnya bersandar di dada pria itu. “Malam ini... untuk pertama kalinya, aku merasa tak perlu menyembunyikan luka.”

“Maka izinkan aku,” Arya membisikkan, “jadi tangan yang tak hanya menyentuhmu, tapi juga menjahitmu—satu demi satu, sepelan yang kau butuhkan.”

Mereka berciuman, lama, perlahan. Bukan untuk memuaskan nafsu, tapi untuk menyelamatkan bagian-bagian mereka yang nyaris musnah. Di sela napas yang berat, Kalea mencium tulang pipi Arya.

“Aku takut kehilanganmu, sebelum sempat benar-benar mengenalmu.”

“Kalau begitu,” Arya membalas lembut, “mari kita kenal satu sama lain... seumur hidup.”

Dan malam menjadi saksi. Bukan hanya tubuh yang bersatu, tapi jiwa yang membuka diri. Untuk sekali ini, tak ada pertahanan, tak ada kedok. Hanya dua manusia, saling menampung.

Di rumah besar keluarga Arsenio, Clarissa berdiri sendiri di ruang bawah tanah. Di hadapannya, selembar foto hangus menyisakan wajah separuh ibunda Tristan.

“Lelaki itu terlalu banyak warisan. Bukan hanya uang, tapi juga kekuatan untuk menghancurkan ku.”

Ia menyalakan korek api. Membakar dokumen lain—salinan wasiat, catatan saham, halaman-halaman yang selama ini ditahan dalam lemari besi.

Sambil menatap api menjilat kertas, Clarissa berkata pelan, “Terkadang cahaya tidak perlu padam... cukup dikaburkan sampai tak ada yang tahu lagi mana arah pulang.”

Tapi di tempat lain, cahaya justru mulai menyala pelan-pelan.

Bukan dari api—tapi dari hati yang memutuskan untuk berhenti bersembunyi.

.

.

.

Bersambung.

1
Kutipan Halu
wkwk menyala ngk tuhhh 😋😋
fjshn
ngapain takut rora? kan Tristan kan baikkk
fjshn
tapi sama sama perintah dongg wkwk tapi lebih mendalami banget
fjshn
sejauh ini baguss banget kak, and then Aurora sama lea gadis yang hebat aku sukaaa semangat buat kakak author
Kutipan Halu: semangat jugaa yaa buat kamuu, mari teru perjuangkan kebahagian hobi kehaluan ini 😂😂
total 1 replies
fjshn
datang ke rumah aku aja sini biar aku punya kakak jugaa
Kutipan Halu: autornya ajaaa ngk sih yg di bawa pulang wkwk😋😋
total 1 replies
fjshn
bjir keren banget dia bisa tauu
fjshn
woww bisa gitu yaa
fjshn
wadihh keren keren pencuri handal
fjshn
hah? sayang? masa mereka pacaran?
fjshn
alam pun merestui perjanjian kalian keren kerennn
fjshn
aduh leaa kasih tapi dia mandiriii
Kutipan Halu: diaaa punya susi kecantikan dan sikap manis tersendirii yaa kann 😂😇
total 1 replies
fjshn
keren nih Aurora, auranya juga menyalaa
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!