Serra gadis 24 tahun harus menerima takdirnya menikah dengan seorang pria yang bernama Damar. Tetapi tidak pernah di anggap sebagai istri. Tinggal bersama mertua dan juga adik ipar yang ternyata selama pernikahan Serra hanya dimanfaatkan untuk menjadi pelayan di rumah itu.
Hatinya semakin hancur mengetahui perselingkuhan suaminya dengan sepupu sang suami yang juga tinggal di rumah yang sama dengannya. Segala usaha telah dia lakukan agar keluarga suaminya bisa berpihak kepadanya. Tetapi di saat membongkar hubungan itu dan justru dia yang disalahkan.
Serra merasa sudah cukup dengan semua penderitaan yang dia dapatkan selama pernikahan, Akhirnya memutuskan untuk membalas secara impas semuanya dengan menggunakan Askara paman dari suaminya yang bersedia membantunya memberi pelajaran kepada orang-orang yang hanya memanfaatkannya.
Jangan lupa untuk terus baca dari bab 1 sampai akhir agar mengetahui ceritanya.
follow ainuncefeniss.
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Nonecis, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Episode 29 Kejam
Serra yang keluar dari kamar mandi yang baru saja beraktivitas mandi karena sejak tadi tubuhnya terasa begitu lelah sekali.
Krekkk
Pintu kamar yang terbuka dan ternyata Damar yang pulang. Serra sudah mulai cuek kepada suaminya itu dan bahkan tidak berbicara seperti biasa dan terlihat berjalan menuju lemari.
"Baru satu hari kau ada di Perusahaan dan kau sudah mulai membuat masalah. Apa kau sengaja melakukan itu," ucap Damar.
"Kita saja tidak bertemu di Perusahaan dan masalah apa yang telah aku lakukan," jawabnya dengan sangat jutek yang membuka lemari untuk mengambil pakaian ganti karena saat ini dia masih menggunakan piyama.
"Kau pikir aku tidak tahu jika kau berusaha memprovokasi paman Askara yang sengaja ingin membuat Maya dikeluarkan dari perusahaan ini," sahut Damar.
"Aku tidak melakukan itu sama sekali," jawabnya dengan tegas yang sudah mengambil pakaian itu dan ingin kembali ke kamar mandi. Namun di tahan oleh Damar dengan mencengkram kuat lengan Serra.
"Aku belum selesai bicara padamu dan berani sekali kau pergi hah! Kau sekarang mulai berani kepadaku hah!" umpat Damar menatap Serra begitu tajam yang seolah ingin menerkamnya.
"Kenapa Mas pulang-pulang ke rumah ini dan langsung marah kepadaku hanya karena Maya?" ucap Serra dengan suaranya yang tertahan.
"Kenapa? Apa kau tidak suka aku seperti itu hah! Aku bukan hanya marah kepadamu tapi akan menghabisimu jika kau berani macam-macam denganku dan apalagi mengusik Maya. Aku sudah mengingatkanmu berkali-kali jangan pernah mengganggunya dan kau gunakan otakmu untuk berpikir lebih jernih!" tegas Damar yang benar-benar sangat membenci istrinya itu sampai jari telunjuknya mendorong-dorong kepala Serra.
Mata Serra berkaca-kaca yang bagaimanapun mau peduli atau tidak dia tetap saja sakit hati.
"Kau jangan bekerja di Perusahaan lagi!" ucap Damar yang tiba-tiba saja memberi pernyataan yang membuat Serra kaget dan langsung melepaskan tangannya dengan kasar dari Damar.
"Aku akan bekerja!" jawab Serra dengan tegas.
"Aku katakan jangan bekerja lagi dan aku adalah suamimu yang harus kau turuti!" tegas Damar.
"Suami! Suami seperti hah! yang mengabaikan istrinya selama 1 tahun pernikahan dan secara terang-terangan berselingkuh dariku dengan wanita itu dan Mas bahkan membelanya yang menuduh hukum memprovokasi seseorang hanya untuk dia!" tegas Serra yang berani angkat bicara.
"Mau aku selingkuh atau tidak Itu adalah urusanku dan kau harus ngaca siapa dirimu!" tegas Damar.
"Sebelum menyuruhku berkaca maka Mas yang terlebih dahulu berkaca yang tidak sadar diri bersama wanita itu yang tak lain adalah sepupu Mas sendiri. Mas dengan wanita itu sama-sama gila dan jahat!" tegas Serra menunjuk suaminya.
Damar tidak diterima dengan perkataan itu langsung mencengkram pipi Serra dengan satu tangannya.
"Kau mengatakan apa barusan?" tanya Damar menekan suaranya yang benar-benar sangat marah kepada Serra.
"Wanita itu adalah murahan dan kamu sama murahannya seperti dia," jawab Serra dengan menekan suaranya yang menorehkan kebencian kepada suaminya itu atas apa yang telah dia dapatkan.
Plakkk
Serra yang langsung mendapatkan tamparan yang sangat kuat dari Damar sehingga membuat tubuh wanita itu tergeser sampai terduduk di atas ranjang. Serra sudah dipastikan mengeluarkan air mata dengan wajahnya yang tertutupi rambutnya.
Damar ternyata tidak cukup sampai di situ yang kembali menghampiri Serra dan menarik rambut Serra sehingga membuat kepala serat mendongak ke atas.
"Kau benar-benar semakin lama semakin berani kepadaku! Apa kau ingin membangkitkan harimau yang sedang tidur hah!" umpat Damar
"Dari pada aku membunuhmu di kamar ini dan lebih baik kau meminta maaf kepada Maya atas semua yang kau lakukan dan jangan pernah bekerja lagi di Perusahaan!" tegas Damar.
"Aku akan tetap bekerja," jawab Serra yang ternyata tidak peduli sama sekali dengan ancaman Damar.
"Kau benar-benar memancingku Serra!" Damar menarik rambut Serra semakin kuat dan bahkan tubuh Serra ikut tertarik yang mana Damar dengan sangat kejam membenturkan kepalanya ke dinding.
Karena Serra tidak mau menuruti permintaan Damar dan tetap saja pada pendiriannya yang memperlihatkan pemberontakannya kepada suaminya yang alhasil Serra mendapatkan Kdrt dari Damar.
Tetapi Serra sama sekali tidak meminta ampunan yang membiarkan pria itu melakukan semaunya dan dia tetap saja pada pendiriannya.
Sampai tubuh itu yang sudah terduduk lemas di sudut kamar dengan rambut yang berantakan dan luka di wajah entah beberapa kali damar menamparnya dan bahkan keningnya berdarah akibat benturan yang dilakukan Damar.
Hah-hah-hah
Suara nafas Damar naik turun berdiri di depan Serra.
"Jadi ini yang kau tunggu-tunggu sejak tadi hah! aku sudah berkali-kali memperingatimu dan kau tetap saja pada pendirianmu dan keinginanmu itu dan maka terimalah akibatnya. Kau yang sengaja mencari masalah dengan Serra!" ucap Damar dengan raut wajahnya yang tidak merasa bersalah sama sekali.
Serra menatap Damar dengan tajam, "ceraikan aku!" ucap Serra yang memang lebih baik dia berpisah dengan laki-laki itu daripada hidup dengan laki-laki yang memperlakukannya sangat kejam.
"Apa katamu?" tanya Damar.
"Aku ingin berpisah dan sudah tidak sudi hidup bersamamu dan kau bisa bebas bersama selingkuhanmu," jawabnya dengan sangat yakin
"Ha-ha-ha-ha-ha!" Damar yang mendengar permintaan Serra malah membuatnya tertawa terbahak-bahak.
"Apa karena sekarang kau sudah diterima di perusahaan dan menjadi sekretaris Askara jadi kau sekarang ingin diceraikan agar kau bisa bersama dia hah!" ucapnya yang mengejek Serra.
"Hey jangan kau pikir aku bodoh. Aku tahu kau sengaja menggoda Paman Askar agar kau sengaja kembali bekerja di perusahaan dan kau juga berusaha memprovokasi dia untuk menyingkirkan Maya di perusahaan agar tidak dekat lagi denganku dan sekarang kau ingin di ceraikan agar bebas hah!"
"Jangan kau pikir aku akan melakukan hal itu. Aku memang tidak peduli dengan pernikahan ini dan aku juga tidak sudi harus berlama-lama hidup denganmu dan apalagi dengan status suami istri yang sangat menjijikan itu. Tapi bukan berarti aku akan melepaskanmu. Kau sudah membuatku sangat marah dan kau akan terima semua akibatnya," jawab Damar yang tidak ada niat sama sekali untuk menceraikan Serra.
"Kenapa? Kau tidak terima? Aku bisa melihat Serra dari tatapan matamu itu sangat marah sekali jika aku mengatakan seperti itu yang pasti niatmu tidak akan kesampaian untuk bisa semakin dekat dengan Askara. Kasihan sekali dirimu yang harus menjadi wanita seperti ini,"
"Menikah denganku hanya karena agar kau mendapatkan harta yang banyak dan sekarang kau juga mendekati askara agar kau juga mendapatkan kehidupan yang enak. Tapi saya aku sama sekali tidak bisa dibodohi dan kau nikmati saja kehidupanmu seperti ini," ucap Damar yang tersenyum miring dan tidak mengatakan apapun lagian langsung pergi dari hadapan Serra.
Bruk
Suara pintu kamar yang ditutup dengan kuat menggambarkan rasa kemarahan Damar.
Suara tangis Serra yang langsung pecah yang pasti merasakan sangat sakit di hatinya dan juga pernikahan yang telah membuatnya benar-benar sangat hancur dan sekarang mengalami KDRT dari Damar hanya karena membela wanita lain.
Serra hanya memeluk tubuhnya yang terluka akibat perbuatan suaminya seperti binatang yang tidak pernah berkata dengan lembut sekali saja kepadanya.
Bersambung....