PACARKU,SUAMI SAHABATKU

Ronald berjalan dengan lesu saat masuk kembali keruangannya,bahkan sapaan dari Citra diacuhkan begitu saja tanpa jawaban.

Citra merasa ada yang tidak beres dengan pertemuan Fahri dan Pak Ronald,tapi Citra juga tak bisa berbuat banyak karena jika ada sesuatu yang membutuhkan bantuannya Pak Ronald pasti akan membicarakan dengan jelas.

Tapi Citra semakin merasa curiga saat jam makan siang Pak Ronald tetap berada diruangannya dan mengabaikan tawaran yang Citra berikan.

"Ada apa sama Pak Ronald?mengapa setelah bertemu Fahri dia jadi seperti itu",tanya Citra pada dirinya sendiri.

Citra yang sedang makan siang dengan Cindy akhirnya membuat keputusan untuk menanyakan langsung apa yang membuat Pak Ronald berubah.

Citra membuka sementara blokiran kontak Fahri demi mencari tau ada apa sebenarnya,karena mustahil tidak ada yang Fahri katakan sampai-sampai Pak Ronald terus mengabaikannya.

"Fahri,ini aku Citra!,Apa yang kamu katakan sama Pak Ronald sampai dia mengabaikan aku setelah bertemu denganmu?Jika aku tau kamu mengatakan hal buruk tentang aku kepada Pak Ronald,akan aku pastikan Rania membuangmu seperti sampah,memang kamu pikir aku nggak tau kalau kamu mendekati Rania karena ingin hartanya saja,semua terlihat jelas dimataku Fahri!!!!,Kamu akan melakukan segala cara demi aku bisa kembali kepadamu,tapi aku tidak sudi untuk kembali padamu, bahkan kalau bisa jangan bertemu lagi,sekarang aku menyesal pernah kenal sama penipu seperti kamu",ucap Citra dengan tegas dibalik ponselnya,bahkan Fahri sampai menjauhkan ponselnya karena tak mengira Citra yang Ia kenal dengan lembut berubah menjadi wanita keras dan pemarah.

Fahri berdebat dengan isi pikirannya sendiri,Ia masih ingin memanfaatkan Rania untuk membuat hidup Citra berantakan,karena obsesinya sekarang bukan tentang Cinta tapi tentang harga dirinya yang tercabik-cabik dengan kehadiran Ronald disamping Citra.

Karena mustahil Citra akan mendapatkan kesengsaraan dalam hidup jika ada Ronald disampingnya,sedangkan Fahri jika dibuang oleh Rania dia akan bingung kemana lagi harus mencari tempat berteduh saat teman yang tadinya ingin membantu mencarikan pekerjaan sekaligus tempat tinggal Ia kecewakan.

Fahri akhirnya mengakui bahwa Ia mengatakan sesuatu kepada Pak Ronald,tapi sesuatu seperti apa Fahri tidak mengatakannya membuat Citra emosi.

"Kamu gimana sih Fahri!!,Aku nanya sama kamu bukan malah suruh aku nanya sama Pak Ronald,jadi bener ya kamu mengatakan yang tidak-tidak tentang aku?Awas kau Fahri!!!,berani membuat aku marah aku pastikan tidak ada yang akan menjadi temanmu,emang kamu pikir aku nggak tau kalau kamu penjahat kelamin yang suka sewa cewek-cewek diclub?Aku punya videomu saat berhubungan intim dengan seorang wanita sewaan,atau kalau masih kurang aku bisa beberkan kebusukan kamu yang lainnya yaitu tentang penggelapan dana".

Fahri mengerem mendadak atas ancaman yang Citra ucapkan,bahkan hampir terjadi kecelakaan beruntun jika mobil dibelakang Fahri tidak ikut mengerem.

"Citra!!,Maksudmu apa mengancam aku seperti itu?Video intim apa yang kamu punya ?Dapet darimana Video-Video itu cepat jawab!!!",marah Fahri dibalik ponselnya.

Bukannya takut tapi Citra justru senang karena Ia berhasil memancing emosi Fahri yang selama menjalani hubungan selalu berusaha memendam.

"Kamu takut Fahri?Kalau kamu takut tolong berhenti mengganggu hidup aku maupun apapun yang berhubungan dengan aku,karena bagaimanapun kita pernah menjalani hubungan baik dimasa malu,jadi lebih baik kamu buka lembaran baru dan anggap kita tidak saling mengenal jika tanpa sengaja berpapasan,Karena akupun ingin hidup nyaman dikehidupanku yang sekarang",mohon Citra pada akhirnya.

Tapi demi membuat keadaan lebih aman,Fahri mengiyakan permintaan Citra,walaupun masih ada hal yang ingin Ia lakukan suatu saat nanti jika Ia terpuruk sendirian dan Citra hidup dengan bahagia.

Citra kembali memblokir kontak Fahri,Ia juga bergegas menyelesaikan makan siangnya saat jam makan istirahat hampir selesai.

Dalam perjalanan kembali kekantornya,Cindy yang ikut mendengar obrolannya dengan Fahri menarik kesimpulan bahwa ada hal buruk yang Fahri sampaikan kepada Pak Ronald.

Cindy akhirnya memberikan saran kepada Citra untuk bisa menanyakan langsung kepada Pak Ronald agar semuanya jelas sebelum keadaan kerja menjadi tidak nyaman.

"Serius nih Cin?Aku harus mulai darimana agar Pak Ronald mau bercerita?kamu tau sendiri aku masih takut salah dihadapan Pak Ronald,tapi jika semakin lama aku juga takut",jawab Citra dilema.

Akhirnya Cindy mengajari Citra bagaimana Ia harus menghadapi Bos nya itu.

"Gini Cit...,Nanti setelah jam kerja selesai kamu bilang aja pengen liat Apartment yang nantinya akan kamu tempatin,nah dari situ nanti kamu ngobrol aja didalam mobil atau didalam Apartment,pokoknya bisa-bisa kamu aja nyari momen yang pas,atau mau mampir makan malam bersama juga boleh".

Citra tersenyum bahagia dengan ide yang Cindy katakan.

"Wah idemu luar biasa Cindy,aku sangat penasaran dengan apa yang Fahri katakan sebenarnya",ucap Citra terdengar lesu.

Tapi karena jam istirahat sebentar lagi selesai,Citra bergegas lari karena tak ingin membuat Pak Ronald bertambah marah.

Dengan nafas terengah-engah Citra tiba dimeja kerjanya,Ia membaca tulisan dikertas kecil yang Pak Ronald letakkan.

"Citra...,tolong jika sudah kembali kemeja kerja selesaikan dokumen perjanjian kerjasama semuanya pada hari ini,besok saya ada perlu dengan keluarga saya",bunyi pesan yang Pak Ronald tulis.

Citra melihat tumpukan dokumen kerjasama yang begitu banyak,Ia membuang nafas berkali-kali untuk menyemangati dirinya sendiri.

"Hufffftt....,Ayo Citra semangat!!!,Kamu harus bisa menyelesaikannya hari ini",ucap Citra pada dirinya sendiri.

Tapi tanpa Citra ketahui,Pak Ronald melihat semuanya yang Citra lakukan dari balik CCTV yang Ia lihat lewat laptopnya,Ronald merasa kasian tapi Ia juga harus membuktikan sendiri dari apa yang Fahri katakan.

Karena sebenarnya esok hari Ronald akan menemui seseorang untuk mengungkap kebenaran yang ingin Ia ketahui,Bahkan Ronald juga merasa aneh pada dirinya sendiri karena begitu peduli dengan kehidupan Citra apapun itu bentuknya.

"Maaf ya Cit...,jika kebenaran sudah terbukti mana yang benar dan mana yang salah,aku akan kembali menjadi Ronald yang kamu kenal,bahkan mungkin lebih saat ucapan Fahri misal hanya fitnah semata",gumam Ronald sambil terus menatap Citra dilayar laptopnya.