Perjalan Sang Penakluk: Alam Semesta

 (Pagi Hari, Di Sebuah Kafe)

Arlean terlihat duduk bersama dengan kucingnya. Di meja luar ruangan. Sedang memakan, makanan kafe. Dan kucingnya memakan sebuah cemilan khusus hewan.

 Sembari meminum es kopi. Arlean bergumam didalam hatinya, saat ia memperhatikan kucingnya yang memakan makanan miliknya.

Arlean : "Tyrian, sudah 1 minggu bersamaku. Lucunya..!" Tersenyum melihat kucingnya. Dan ia berkeinginan untuk melihat status milik kucing nya tersebut.

[System: Identification]

...∆~{√|π}~∆...

__________________________________________

^^^[Gambar]^^^

Name: [Tyrian]

Type : [Cat-Wolf]

Rank : [F]

Gender : [Male]

...---(@)---...

Level : 0 (0/1.000)

Growth : (Normal) -> (?)

Overall-Power : 57

...---(#)---...

Relationship : Arlean von Britan

__________________________________________

...∆~{√|π}~∆...

Sempat beberapa saat ia melihat status milik kucingnya. Dan ingin menghabiskan minumannya, terdengar suara seseorang yang terjatuh akibat tendangan.

'Urghh.. -ur..' Terlihat dan terdengar suara kakek tua berkacamata yang sedang kesakitan. Seorang kakek tua berambut putih panjang.

Arlean yang melihatnya, segera berdiri. Dan terburu-buru menghampiri kakek tersebut, ia segera membantu kakek tersebut untuk bisa duduk kembali.

Arlean : "Hey.. Paman, kamu kenapa menendangnya? " Menatap tajam kepada seorang pria tinggi dan gagah. Yang memiliki luka di bagian mata kirinya.

(?) : "Orang itu, tidak membayar pinjaman milikku. Kau siapa memang bocah? " Memandangi Arlean sembari menunjuk-nunjuk kepala Arlean dengan jarinya.

Sesaat Arlean merasa marah. Dan pengawalnya yang berada di belakang, menatap tajam kepada preman tersebut. Seketika orang yang menunjuk-nunjuk Arlean dengan jarinya, merasa merinding.

(?) : "Cih.. Beruntung kau!" Menendang sekitarnya dan segera pergi meninggalkan mereka.

Arlean yang melihatnya telah pergi jauh, segera mendengar rasa terimakasih dari seorang kakek tua tersebut.

Kakek tua : "T-terimakasih.. anak muda! Uhuk.." Mencoba bangun sendiri sembari menahan batuknya.

Arlean : "Kakek tenanglah, ayo kemari. Duduk disini dahulu" Menawarkan kepada seorang kakek tua tersebut untuk duduk di meja yang sama dengan Arlean, sembari menenangkan nya.

Arlean : "Kalau boleh tahu, ada masalah apa barusan kek?" Bertanya setelah memenangkan kakek tersebut.

Kakek : "Kalau begitu, perta-tama. Aku bernama Johan, Terimakasih sudah menolongku anak muda." Melihat Arlean yang masih kecil.

-"Hanya masalah biasa, tidak perlu dikhawatirkan ". Suaranya serak dan pelan.

Arlean yang mendengar jawaban tersebut mengerti, bahwa orang yang bernama Johan ini. Tidak ingin ada orang lain yang tahu terkait masalahnya.

Arlean : " Kalau begitu, Kakek Johan tinggal dimana?" Bertanya dengan perlahan-lahan.

Johan yang melihatnya, tidak terburu-buru menjawabnya. Dan memikirkan sejenak.

Kakek : "Aku tinggal di zona kecil.." Hendak ia melanjutkan perkataan nya. Ia segera memberi Arlean hadiah.

Johan : "Ini Ambillah, terimakasih untuk sebelumnya. Kalau begitu aku pergi dahulu". Setelah Ia memberikan hadiah, Ia segera pergi sebelum Arlean sempat menawarkan untuk mengantarnya pergi.

Arlean : " Kakek tersebut kenapa?" Bertanya-tanya dalam pikirannya.

Segera setelah sosok kakek tersebut. Menghilang dari kejauhan, Arlean segera melihat hadiah yang diberikan kakek tua tersebut kepadanya.

Arlean : "Hmm..? Sebuah kotak?" Melihat dengan seksama sebuah kotak kecil, yang Ia goncangkan dan terdengar suara 'Krtukk.. Krtu..'. Ia segera membukanya, penasaran dengan apa yang ada di dalamnya.

Arlean : "Sebuah kubus?" Melihat isi didalamnya, yang berisi kubus. Tapi tanpa ada hal aneh apapun disana.

Arlean : "Ya sudahlah, lebih baik aku menyimpan nya dalam rumah". Memasukkan kembali kubus tersebut kedalam kotak kecil dan mengantonginya. Sembari melanjutkan makan.

..

.

---___

(1 Minggu kemudian)

Di sekolah, semua siswa telah kembali. Untuk melanjutkan pembelajaran mereka dan para guru bersiap untuk mengajar para murid. Berkat kejadian serangan monster di dungeon kemarin, sekolah telah memutuskan untuk mengundurkan jadwal penyerbuan dungeon lagi.

Oleh karena itu, para guru telah disiapkan dari kemarin. Untuk memberikan bimbingan lanjutan, berdasarkan keputusan rapat oleh para guru dan panitia. Yang didasarkan pada para siswa, berdasarkan survey/peninjauan untuk orang yang trauma dan orang yang tidak trauma.

[Kelas : 3-F1]

Terlihat sosok guru muda dan cantik, sedang berdiri di depan kelas.

Guru Zhen : "Baik anak-anak, selamat pagi". Melambaikan tangannya kepada para siswa dan siswi.

Para murid serentak menjawab : " Pagi Ibu Guru Zhen".

Guru Zhen : "Sekarang, kita tidak akan menuju dungeon lagi. Untuk sementara waktu, tetapi." Melanjutkan

Guru Zhen : "Tugas lapangan sekarang, berada di Guild petualang" Ucapnya

Sontak kaget para siswa, mereka mendengar kata [Guild Petualang] seolah-olah membayangkan mereka akan menjadi pahlawan yang kuat. Dan membayangkan banyaknya orang-orang kuat disana.

Guru Zhen : "Tugas kalian disana, sangatlah mudah. Kalian boleh mengambil misi, untuk membantu orang sekitar ataupun yang paling sulit, yaitu membunuh seekor hewan kecil". Memberikan gambaran hologram di papan tulis.

Shaobo : " Hey.. Arlean, lihat nih, hihihi..." Memamerkan lencana [Guild Petualang \= Rank F] miliknya, yang berwarna coklat. Sembari tertawa kecil dan tersenyum.

Arlean : "Kamu mendapatkan itu, b-bagaimana caranya?" Bertanya-tanya dalam keadaan kebingungan.

Shaobo : "Aku.. Membantu nenek tua, yang ternyata. Ingin ke guild petualang, tidak tahu kenapa. Tapi disana, terdapat misi pencarian nenek tersebut. Haha~~". Disaat ia tertawa, shaobo lupa menahan tawanya. Hingga terdengar keras oleh guru dan siswa di kelas.

Guru Zhen : "S.H.A.O.B.O...!!" Melihat shaobo dengan mata tajam dan melemparkan spidol papan.

'Tdhuk.. ' Suara benturan spidol canggih dan kepala Shaobo. 'Arghh..!' Memegangi kepalanya yang kesakitan, sembari melihat gurunya yang marah.

Shaobo : "M-Maaf guru.." Berdiri dan menunduk serta meminta maaf kepada gurunya.

Guru Zhen : "Keluar!! Arlean juga keluar!! Kalian tidak boleh masuk, sampai pembelajaran selesai". Memarahi Arlean dan Shaobo.

Arlean dan Shaobo yang dimarahi oleh gurunya, segera pergi keluar dan terburu-buru agar tidak dimarahi lagi. Mereka berdua tertawa bahagia, meskipun terkena hukuman.

Selang beberapa waktu kemudian.

...

..

.

(Di Guild Petualang)

Para Siswa, setelah pembelajaran selesai. Mereka segera diarahkan menuju Guild petualang. Disana terlihat sebuah Guild modern, layaknya sebuah istana benteng yang tangguh, sisi depannya, terlihat kaca-kaca yang berkilau.

Dibagian samping kanan dan kirinya, Sebuah menara/tower mengambang yang terlilit laintai di tanah.

Jalanannya, bercahaya biru. Diikuti oleh lantainya yang bermarmer abu-abu. Layaknya dunia modern yang canggih. Ditengah-tengah nya, terlihat sosok patung [Naga] dan [burung Phoenix]. Yang tengah menyerang sembari mengeluarkan air di mulut mereka. Patung yang berwarna putih, dikelilingi oleh kolam ikan ditengah-tengah nya.

"Uwahhh~~" Melihat bangunan-bangunan [Guild Petualang] dan sosok patung Naga dan Phoenix tersebut.

Guru Zhen : "Baik anak-anak. Ayo ikut ibu guru, untuk kalian mengambil misi". Segera membimbing mereka memasuki guild petualang dan memasuki ruang resepsionis yang sangat besar untuk ditampung oleh ribuan atau bahkan puluhan ribu orang.

Didalamnya, terlihat sosok resepsionis ditengah-tengah. Bersamaan dengan tempat duduk di bagian dekat resepsionis. Atas lantai 2 nya, memiliki ruangan tersendiri. Bersamaan dengan lantai atas atau lantai 3. Yang sepenuh nya tempat duduk tanpa ruangan, yang memperlihatkan langit yang indah dan luas.

Dibelakang Resepsionis, terlihat pohon besar. Dan sulur-sulur pohon hijau mengelilingi nya.

Resepsionis (Guild Petualang) Andin : "Halo, selamat datang di Guild petualang. Adakah yang bisa saya bantu?" Tersenyum dan menatap para rombongan siswa yang dibawa oleh guru Zhen.

Guru Zhen : "Tentu Andin, aku ingin misi yang paling mudah. Untuk anak-anak ini, adalah misinya? " Bertanya kepada seorang resepsionis yang Ia kenali.

Andin (Resepsionis Guild) : "Tentu kak Zhen, ini silahkan dilihat dan pilih misinya, sesuai kemampuan masing-masing murid". Menyodorkan hologram misi kepada Guru Zhen.

Guru Zhen : " Baik anak-anak, silahkan dilihat misi ini". Membagikan hologram misi kepada siswa-siswi nya.

...-~|÷™®©%™÷|~-...

__________________________________________

...Guild Adventure Mission...

..._____...

1.) Misi : Menyelamatkan kucing

-Reward : +2 Poin Adventure

-Lokasi : (Daerah Villa)

2.) Misi : Mengambil bunga, Solace Petal (10x)

-Reward : +1 Poin Adventure / 1x bunga

-Lokasi : (Zona Menengah)

3.)...

4.)...

5.) Misi : Mengantarkan Barang

-Reward : +5 Poin Adventure

-Lokasi : (Zona Kecil)

6.)...

. ..

[Page 1]

^^^[> Next]^^^

__________________________________________

...-~|÷™®©%™÷|~-...

Arlean yang segera melihat hologram misi didepannya dan mendapati ada zona kecil. Ia teringat kepada seorang kakek tua yang Ia temui, seminggu yang lalu.

Tanpa banyak basa-basi. Ia segera mengambil misi nomer 5. Tanpa melihat misi-misi yang lain.

Ia segera memencet tombol [Ambil] di misi hologram tersebut. Dan segera, misi tersebut menjadi milik pribadi Arlean dan ia segera memberitahukan kepada gurunya terkait misinya tersebut.

Guru Zhen : "Hmm..? Arlean memilih misi ini? Ini jauh loh, tidak apa-apa? " Berkata sembari khawatir.

Arlean : "Iya Bu Guru, tidak apa-apa. Arlean bareng paman nanti kesana". Menjawab gurunya yang khawatir.

Guru Zhen : " Baiklah, kalau begitu. Ayo pergi ke resepsionis ". Mengarahkan Arlean untuk memberitahukan kepada resepsionis untuk mengambil misi tersebut.

Andin (Resepsionis Guild) : " Baik, jadi kamu memilih misi ini? Saya berikan persetujuan". Memberikan persetujuan kepada Arlean, karena sudah ada jaminan dari gurunya.

 -(Untuk orang-orang yang belum memiliki lencana Guild, mereka harus menunjukkan jaminan ataupun pengujian kekuatan mereka, agar diberikan persetujuan untuk mengambil misi Guild. Setelah itu, tidak perlu lagi meminta persetujuan).

Para siswa yang lain sekarang pun, sudah selesai mengambil misi mereka masing-masing. Kecuali shaobo yang sudah ijin pergi duluan kepada gurunya, karena dia sudah berpengalaman untuk satu kali.

...

..

.

(Zona Kecil)

Zona kecil, sebuah zona yang hanya terisi sebuah desa-desa. Dan tidak banyak bangunan tinggi, meskipun begitu, listrik masih tetap ada. Tetap, kebanyakan orang disana terkadang memakai lilin api, untuk pencahayaan. Sebab adanya monster-monster yang sering menembus melalui retakan-retakan kecil disekitar tembok. Akibat dari kurangnya pasokan energi perlindungan.

Monster-monster tersebut tidaklah memicu perlindungan energi besar. Karena mereka hanyalah hewan-hewan yang sedang terkena gelombang mana kegilaan, yang membuat mereka terkadang menjadi ganas. Bahkan hingga ada beberapa yang merusak sawah-sawah milik para warga/masyarakat zona kecil.

 Waktu berlalu, hingga Arlean sampai di zona kecil. Bersamaan dengan Ia sedang membawa sebuah kotak yang tertutup oleh kain berwarna hitam dan bercorak putih kehitam-hitaman.

Sesampainya dia di lokasi sebuah misi. Ia turun dari kendaraan nya dan melihat di depannya. Sebuah bangunan workshop. Bertuliskan [Johan's Forging].

Saat Ia hendak mengetuk pintu. Terlihat seorang anak kecil perempuan, berambut merah kepang, yang membuka pintu dan berkata.

Lupa : "Hey kamu, siapa kamu? Kenapa kamu disini!" Menjawab dengan galak dan berteriak.

Sesaat Arlean merasa kaget dan sebelum Ia hendak berkata. Telihat sesosok lelaki tua, yang sama seperti yang Ia ingat kemarin.

Arlean : "Kakek Jhon?" Bertanya dan memastikan bahwa Ia benar-benar seseorang yang Ia temui seminggu yang lalu.

Johan : "Kamu..?" Menatap kaget, melihat anak kecil yang pernah menyelamatkan nya.

Johan segera menyapa Arlean dan menyambutnya untuk masuk, sembari mengenalkan Arlean kepada cucunya yang masih kecil tersebut.

Arlean : "Aku disini, untuk mengirimkan ini" Memberikan kotak yang tertutup kain hitam bercorak putih kehitam-hitaman.

Johan menatap Arlean dengan rasa terimakasih. Dan berkata : "Terimakasih.. " Tersenyum melihat kotak tersebut.

Arlean yang mendengar kata terimakasih tersebut, merasa malu. Dan Ia segera masuk ke bengkel tersebut, berkat permintaan dari pemilik bengkel [Johan].

Yaitu sebuah bengkel bobrok, yang hampir rubuh. Dan memiliki dua ruangan dibelakang nya. Yaitu ruangan penempaan dan ruangan satunya untuk ruang tidur. Di bagian depan atau pintu masuknya, untuk persenjataan dan alat-alat mekanik, serta tempat duduk dan tempat kasir resepsionis. Yaitu tempat Johan menjaga tokonya / bengkelnya.

Arlean yang melihat-lihat sekitar. Segera menyadari banyak, alat-alat mekanik yang tidak Ia ketahui, hingga ia melihat sebuah alat mekanik yang menarik perhatian nya.

Arlean : "Ini...!" Ucapnya sembari melihat benda tersebut.

...

..

.

_____

...~√π|-(_5_) -|π√~...

__________________________________________

...Lencana Guild Petualang...

Sebuah lencana, yang menandakan tingkatan penyelesaian misi. Dari seseorang atau kontribusi mereka terhadap negara ataupun terhadap umat manusia. Setiap orang yang memiliki lencana Guild petualang dihormati sebagai pahlawan.

Setiap lencana, memiliki peringkat nya masing-masing. Mulai dari yang terendah [Coklat / Rank Bronze] hingga yang tertinggi [Emerald Zamrud / Rank Mythic]. Setiap orang yang ingin menaikkan peringkatnya harus mulai mengumpulkan banyak poin kontribusi untuk umat manusia ataupun negara / Guild petualang.

Urutan Rank:

Mythic : +1.000.000.000 Poin Kontribusi

Crystal : +50.000.000 Poin Kontribusi

Diamond : +1.750.000 Poin Kontribusi

Gold : +250.000 Poin Kontribusi

Silver : +10.000 Poin Kontribusi

Bronze : +1 Poin Kontribusi

Setiap Rank sebelumnya, yang ingin naik ke Rank selanjutnya. Harus mengumpulkan 5 bintang dan terakhir melakukan ujian [Guild Petualang]. Untuk mereka bisa menaikkan peringkatnya menuju puncak tertinggi atau Rank selanjutnya.

Masing-masing peringkat, memperoleh manfaat (Benefit), setiap minggunya. Cara mereka memperoleh poin kontribusi, dengan membunuh monster ataupun berkontribusi terhadap teknologi, perluasan wilayah, pembangunan negara ataupun keselamatan umat manusia, dll.

__________________________________________

...~√π|-(_5_) -|π√~...

_____

Bersambung : {Ch (22) Bengkel Johan} > [Next]