Chen Lin, sang mantan agen rahasia, mendapati dirinya terlempar ke dalam komik kiamat zombie yang ia baca. Sialnya, ia kini adalah karakter umpan meriam yang ditakdirkan mati tragis di tangan Protagonis Wanita asli. Lebih rumit lagi, ia membawa serta adik laki-laki yang baru berusia lima tahun, yang merupakan karakter sampingan dalam komik itu.
Sistem yang seharusnya menjadi panduan malah kabur, hanya mewariskan satu hal: Sebuah Bus Tua . Bus itu ternyata adalah "System's Gift" yang bisa diubah menjadi benteng berjalan dan lahan pertanian sub-dimensi hanya dengan mengumpulkan Inti Kristal dari para zombie.
Untuk menghindari kematiannya yang sudah tertulis dan melindungi adiknya, Chen Lin memutuskan untuk mengubah takdir. Berbekal keterampilan bertahan hidup elit dan Bus System yang terus di-upgrade, ia akan meninggalkan jalur pertempuran dan menjadi pedagang makanan paling aman dan paling dicari di tengah kehancuran akhir zaman!
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Si kecil pemimpi, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Zombi kecepatan
Bus berhenti mendadak.
Di depan mereka, tidak ada rimbunan sulur seperti yang mereka bayangkan. Hanya ada satu pohon besar, beberapa semak, dan berbagai gulma yang tumbuh liar.
Mereka saling pandang.
“…Ini?” gumam Wen Tao tak yakin.
Mereka turun dengan kewaspadaan penuh. Namun tidak ada serangan.
Mei Yiran berjalan mendekati gulma kecil yang tingginya hanya setinggi lutut Chen Wei. Daunnya hijau pucat, tampak biasa—tidak lebih besar dari telapak tangan. Sulit dipercaya tanaman seimut itu bisa menghabisi seluruh desa.
Ting!
Notifikasi sistem bergema samar… hanya Chen Lin yang bisa mendengarnya, karena dialah tuan Bus.
Misi selesai
Chen Lin tercengang. Hah? Cuman itu aja?
Ia segera memberi tahu yang lain. “Misi… selesai.”
“Hah? gak dibunuh ini?” Wen Tao tampak tidak percaya.
Tiba-tiba Mei Yiran menegang. “Tanaman itu… memanggilku.”
Belum sempat Chen Lin melarang, gadis itu sudah melangkah semakin dekat.
Tanaman kecil itu bergerak ringan—seperti hidup.
“Yiran, hati-hati!” Jin Rang refleks mengangkat tangan, siaga mengeluarkan api.
Tapi suara Chen Lin menghentikannya.
“Tunggu.”
Lalu sesuatu yang tidak mereka duga terjadi.
Sulur kecil tanaman itu merayap naik, melilit pergelangan tangan Mei Yiran… lembut, seperti gelang yang membungkusnya.
Ting!
Notifikasi lain muncul di kepala Chen Lin.
Misi selesai
Chen Lin mengerjap bingung.
Misi yang mana ini?
Mei Yiran menatap sulur di tangannya dengan ekspresi yang sulit dijelaskan.
“Apa yang kamu rasakan?” tanya Chen Lin.
“…Aku tidak tahu bagaimana menjelaskannya,” jawab Mei Yiran perlahan. “Tapi dia… tidak menyakitiku. Aku merasa… kami terhubung. Seperti aku bisa merasakan perasaannya.”
Chen Lin menyipitkan mata. “Jangan-jangan… kamu mengontraknya?”
Mereka naik ke bus untuk memastikan.
Begitu Chen Lin membuka panel misi, benar saja seperti yang dia duga.
Misi: Mengontrak tanaman mutan (tingkat menengah) – Selesai.
Hadiah: 1500 poin + box hadiah
“wow, tanpa sengaja kita telah menyelesaikan misi lain" seru Wen Tao
Mereka sekarang memiliki enam ribu poin, Plus tiga box hadiah yang belum dibuka!
Namun kegembiraan itu tidak lama berlangsung.
Chen Lin menatap timer misi harian yang berkedip merah.
“Batas waktu misi harian tinggal lima jam lagi"
Seketika semua wajah kembali serius.
Tidak menunggu lama, bus mereka kembali melaju—meninggalkan desa A.
Begitu meninggalkan desa A, bus mereka melaju menuju berikutnya. Dalam waktu satu jam, mereka tiba di desa D.
Berbeda dengan desa A yang sunyi dan penuh tanaman mutan, desa D justru dipenuhi zombie orang tua dan anak-anak.
Tubuh mereka kecil, ringan, namun gerakannya cepat dan lincah.
Saat suara mesin bus terdengar, puluhan hingga ratusan zombi itu langsung tersentak dan berlari kencang ke arah mereka.
“Sudah siap?” tanya Chen Lin tanpa menoleh.
“Siap!” jawab keempatnya serempak.
Bus berhenti mendadak. Tanpa buang waktu, mereka berlima turun.
Hari ini mereka harus menyelesaikan misi harian dan misi pribadi: masing-masing membunuh 25 zombi biasa.
Chen Lin bergerak bersama Chen Wei dan Wen Tao.
Sejak menerobos ke level 1, kekuatan air dan kontrol Chen Lin meningkat drastis. Sekarang dia mampu menahan gerakan zombi dalam jarak hingga seratus meter, dengan waktu satu menit .
Butiran air yang dia panggil jauh lebih banyak dan lebih padat. Sesekali, dia mengubah air itu menjadi es runcing untuk tembakan jarak jauh.
Dengan kontrolnya, dia bisa menahan belasan zombi sekaligus agar tidak mendekat.Itu membuat tugas Wen Tao jauh lebih mudah.
Dengan jalan terbuka, Wen Tao bisa mengayunkan pedangnya tanpa takut diserbu dari semua arah.
Chen Wei bergerak paling lincah. Walau kecil, ia mengawasi area belakang dan samping, menembakkan petir kecil untuk melumpuhkan zombi yang lolos dari jangkauan mereka.
Mereka bertiga bergerak dengan kombinasi yang sempurna.
Wen Tao sampai heran sendiri.
“Kenapa kita bisa kompak begini?!”
Chen Wei menjawab polos, “Karena kakakku hebat!”
Wen Tao tidak terima dan protes “aku juga hebat oke!”
Chen Lin hanya tersenyum tipis sambil mengarahkan es tajam ke kepala zombi.
“Fokus, kalian dua.”
Di sisi lain, Jin Rang bergerak bersama Mei Yiran. Api Jin Rang memang kuat, tapi jumlah zombi terlalu banyak untuk dibakar satu-satu.
Untungnya, Mei Yiran kini punya bantuan baru.
Tanaman merambat yang ia kontrak , yang ia beri nama Xiaoling—bergerak dari dalam tanah.
Belasan sulur tipis meloncat dari akar, mengikat kaki atau tubuh zombi lalu menjatuhkannya.
Kekuatan Xiaoling memang tidak penuh, karena tanaman itu baru saja dikontrak, tapi sulurnya bereaksi sangat cepat.
Ia memudahkan Jin Rang mendapatkan celah serang.
Api Jin Rang membakar kepala zombi yang sudah terikat sulur, menyelesaikan mereka dalam satu serangan.
Mei Yiran tersenyum setiap kali energi kayunya mengalir.
“Rasanya lebih… ringan dari sebelumnya. Lebih lancar.”
Kontrak itu membuat hubungan antara energi mereka menyatu.
Pertarungan berjalan lancar sampai Chen Lin tiba-tiba berhenti.
Nalurinya berkata seolah ada bahaya.
“Hati-hati!” teriak Chen Lin.
Semua spontan mundur.
Seekor zombi muncul dari celah rumah yang roboh. Tubuhnya kurus panjang, sendi-sendi kakinya tampak seperti berubah bentuk. Matanya merah menyala.
Zombi bermutasi—Level 1.
Dan sialnya… tipe kecepatan.
Ting!
Sistem berbunyi di kepala Chen Lin.
Misi tingkat menengah: Mengalahkan Zombi Bermutasi (Hadiah 2000 poin).
Zombi itu lenyap dari pandangan—muncul kembali hanya dua meter di depan mereka.
“Berkumpul!” seru Chen Lin.
Mereka berlima kembali ke posisi tengah, membentuk formasi.
Chen Lin menatap Jin Rang.
“Kita berdua urus yang itu. Kalian bersihkan zombi lain, jangan sampai mengganggu. Jaga diri kalian jangan sampe tergores” ingatnya.
Semua mengangguk dan segera berpencar.
Zombi itu menyerang seperti kilat. Chen Lin baru saja memanggil air ketika makhluk itu sudah melompat ke samping, menghindari tebasan Jin Rang.
“Cepat sekali!” Chen Lin mendesis.
Chen Lin menahan napas.
Dia mengumpulkan kontrolnya, menciptakan tekanan udara halus untuk memperlambat gerakan musuh.
Zombi itu tersentak sedikit, namun langsung kembali melesat.
Apa!
Dia dapat merasakan walaupun level mereka sama, tapi jelas zombie itu lebih kuat.
Sial ini baru hari kelima, tapi kekuatannya sudah mengerikan!
Mereka berdua terus menyerang, tapi sayang sekali serangan mereka hanya melesat begitu saja.
Jin Rang akhirnya melihat celah.
Dia mengeluarkan semburan api kecil—tidak cukup kuat untuk membakar habis, tapi cukup untuk memaksa zombi itu melompat mundur.
Zombie itu meraung marah, yang membuat gerakannya makin cepat saja.
Chen Lin langsung menembakkan es runcing.
Namun zombi itu memutar tubuhnya dan hanya pundaknya yang terkena, bukan kepala.
“Brengsek, sangat kuat!!” Wen Tao berteriak dari kejauhan sambil menebas zombi biasa.
...****************...