NovelToon NovelToon
SUAMI YANG SELALU DIHINA

SUAMI YANG SELALU DIHINA

Status: sedang berlangsung
Genre:Duda / Kehidupan Manis Setelah Patah Hati
Popularitas:5k
Nilai: 5
Nama Author: jenos

jadi laki laki harus bisa membuktikan kepada dirinya sendiri kalo ia bisa sukses, sekarang kamu harus buktikan kalo kamu gak mati tanpa dia, kamu gak gila tanpa dia, dan kamu gak kelaparan tanpa dia.

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon jenos, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Bab 29

"Sayang Bunda ..." panggil Dita dengan gemasnya membuat Guntur tertawa riang.

Deg!

'Mbak Dita disini?' gumam Alvin dalam hati lalu ia berjalan mencari tempat aman, jangan sampai Dita melihatnya menggunakan pakaian rapi begini.

"A... Ma-ma ma ..." guntur merentangkan kedua tangannya meminta di gendong membuat Dita lagi-lagi tertawa riang, ia bahkan lupa dengan Burhan yang sedang memperhatikannya.

Begitu ia menggendong Guntur, Dita teringat dengan Burhan buru-buru ia berbalik lalu gelagapan.

"P--Pak saya minta maaf sampe lupa sama bapak." ucap Dita yang dibalas anggukan oleh Burhan.

"Gak apa-apa saya senang melihat Guntur

Riang begini." jawab Burhan membuat Dita melihat Guntur lalu mencium pipi gembul anak kecil itu.

"Iya nih Pak saya bucin banget sama anak ini," ujar Dita.

"Bawa aja pulang." celetuk Burhan

membuat Alvin hampir saja terbentur.

'Enak aja di Bapak main nyuruh bawa aja.' gumam Alvin dalam hati.

Ceklek!

Maya membuka pintu kamar mandi, ia heran melihat Alvin seperti orang

bersembunyi sambil mengintip.

"Heh..." panggil Maya membuat Alvin terlonjak kaget.

"Bu jangan disini, jangan lihat kesini." ucap Alvin pelan sambil melambai-lambaikan tangannya membuat Maya bingung.

"Kamu kenapa sih?" tanya Maya, Alvin langsung menepuk jidatnya.

"Ibu ngomong sama siapa?" tanya Dita tiba-tiba membuat Maya kaget, sedangkan Alvin langsung berjongkok di bawah meja.

"Hah?"

"Ibu lagi ngobrol sama siapa?" tanya Dita membuat Maya langsung melirik Alvin sekilas yang sudah menunduk seperti maling.

"Eh ... Nggak itu tadi ada cicak." jawab Maya lalu membawa Dita duduk di sofa.

"Alvin masih kerja Bu?" tanya Dita lagi membuat Alvin yang awalnya panik langsung mematung mendengar namanya disebut oleh Dita.

"Iya tuh masih kerja." jawab Maya.

Guntur memberontak ingin turun dari gendongan Dita membuat Dita langsung jongkok mendudukkan Guntur di sepeda bayi.

"Ini sayang... bunda bawain makanan buat Guntur," ujar dita memberikan roti dan buah yang sudah ia potong-potong ke depan Guntur.

Guntur yang melihat banyak makanan di depannya mulai mengambil satu persatu lalu memasukkannya ke mulutnya.

"Anak pinter ..." gumam Dita dengan gemasnya lalu ia kembali duduk di sofa mulai ngobrol dengan Burhan dan Maya.

Sedangkan Guntur kembali berjalan dengan sepeda bayinya sambil makan-makan. Dita yang melihat itu hanya senyum-senyum sesekali melirik Guntur.

"Yah..." panggil Guntur membuat Alvin kaget karena Guntur sudah di dekatnya.

'Aduh sayang.... Kenapa kamu kesini? Ayah bisa ketahuan ini kalo begini caranya.' ucap Alvin dalam hati lalu ia berlari menuju ruangan pribadi Burhan.

"Yah... Yah ... Hua ..."

tangis Guntur pecah karena Alvin meninggalkannya begitu saja membuat Dita

kaget.

"Sebentar ya Bu."

"Guntur..." panggilnya mendekati Guntur.

"Yah Hua..."

"Kenapa sayang? Kenapa Hem? Ayah

mana?" tanya Dita lalu kembali menggendong Guntur.

"Guntur kangen Ayah iya?" tanya Dita membuat Alvin yang sedang mengintip di balik pintu sebenernya merasa bersalah karena membuat anaknya nangis.

"Yah...!" teriak Guntur membuat Alvin kembali merapatkan pintu.

"Kenapa sih sayang? Ayah ... Ayah terus kangen sama Ayah ya?" tanya Dita sambil mengusap air mata Guntur.

"Yah ..."

"Udah ya, nanti ketemu sama Ayah ya sekarang sama bunda dulu ya." bujuk Dita lalu berjalan mendekati Burhan dan Maya.

Sepanjang mereka ngobrol Alvin benar- benar serba salah sendirian di ruangan pribadi Burhan, sesekali ia mengintip keluar.

Lama Dita ngobrol akhirnya selesai dan Burhan memberikan bantuan untuk acara BEM tersebut.

"Pak, Bu saya pamit ya sebenarnya saya buru-buru banget lagi nyiapin semuanya disana, lagi repot-repotnya cuma karena Humasnya lagi pada sibuk juga makanya saya yang jalan." ucap Dita membuat Burhan

mangut-mangut.

"Semangat ya jangan sungkan-sungkan

kalo mau ketemu Guntur. Chat aja kalo misalkan Guntur disini Ibu suruh kamu kesini." jawab Bu Maya.

Deg!

Lagi-lagi Alvin kaget dengan pernyataan itu, bagaimana bisa Maya menyuruh Dita datang kapapun.

'Duh... ibu ngapa ngomong gitu sih? Masa saya harus sembunyi terus kalo ada Dita, kan gak lucu banget.' ucap Alvin dalam hati.

"Iya Bu aman, Bunda pulang dulu ya

sayang." ucap Dita sambil mengusap wajah Guntur membuat anak kecil itu mendongak.

Begitu Dita sampai di depan pintu hendak keluar, ia kembali menoleh dan benar saja

Guntur melihat dirinya dengan tatapan sayu.

'Ya Allah kalo aku ada hak untuk bawa

kamu Gun, Bunda akan bawa kamu. Aku gak tega lihat tatapan kamu.' ucap Dita dalam hati.

Lalu ia melambaikan tangannya.

"Da...da..."

"Dada dulu Bundanya." ucap Maya.

"Ma..." ucap Guntur dengan tatapan satunya membuat Dita buru-buru keluar dari ruangan Burhan, ia tidak kuat melihat anak kecil itu.

"Ma... Hua..."

Tiba-tiba Guntur menangis begitu Dita pergi membuat Alvin buru-buru keluar dari

persembunyiannya lalu menghampiri anaknya.

"Sini sayang sama Ayah." ucap Alvin tiba- tiba membuat Guntur mendongak lalu ia merentangkan kedua tangannya.

"Bu kenapa? Ibu nangis?" tanya Alvin kaget melihat Maya menghapus air matanya.

"Hum... Ibu bisa merasakan bahwa anak

kamu butuh kasih sayang seorang ibu AL, kasian siapa yang datang dia minta diperhatiin.

Tapi gak semua yang datang bisa

menjaganya 24 jam, Ibu gak tega aja dengar Tangisnya seperti tadi." terang Maya sambil menghapus air matanya.

"Iya Bu, insyaallah Guntur akan

mendapatkan kasih sayang lebih dari siapapun yang dekat dengannya." ucap Alvin.

"Kenapa kamu gak jujur sama Dita kalo kamu bukan kuli bangunan lagi, melainkan kerja disini.

Apa salahnya kamu jujur AL, kalo kamu jujur kamu gak harus kayak tadi." ucap Maya membuat Alvin tersenyum.

"Bukan apa-apa Bu, saya tetap ingin dikenal sebagai kuli bangunan sama seperti waktu saya bersama istri saya.

Jika istri saya memandang saya dengan sangat hina, sekarang saya ingin

membuktikan adakah orang yang benar-benar tulus berteman atau apalah sama kuli

bangunan." lanjut Alvin membuat Maya mangut-mangut.

"Terserah kamu deh... semoga saja kamu cekat dapat jodoh ya AL, jujur Ibu pengen banget lihat kamu punya istri.

Karena kalo kamu lagi bareng sama Dita yang tadi itu Ibu suka banget melihatnya karena Dita ibu gadis yang tulus." ujar Maya membuat Alvin mangut-mangut.

"Mbak Dita itu berasal dari keluarga orang kaya Bu, kalo misal suka sama saya pun pasti tantangan dan rintangannya banyak.

Saya udah agak trauma sama cewek kaya Bu, kayak istri saya aja sih." lanjut Alvin.

""Gak semua perempuan sebenarnya

begitu AL, hanya saja mungkin karena kamu dapat yang begitu dan ya itu membuat kamu berpikiran kalo cewek kaya itu semua sama." ujar Burhan yang dibalas anggukan oleh Alv6.

"Tapi ingat AL ya, walaupun kamu punya trauma, kamu gak boleh mengabaikan anakmu hanya karena traumamu. Anakmu

masih sangat butuh kasih sayang seorang Ibu." gumam Burhan membuat Alvin terdiam

sejenak.

1
Anto D Cotto
menarik
Anto D Cotto
lanjut crazy up Thor
Yuri/Yuriko
Wah, seru banget! 😄
pejuang: ikuti terus keseruan nya kak ...:)
total 1 replies
Khansarila Adisoga
Wah, ini baru karya yang bikin aku ngerasa terngiang-ngiang, keren banget thor!
pejuang: terimakasih kak
ikuti terus update terbarunya ya:)
total 1 replies
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!