NovelToon NovelToon
Adik Kesayangan Ku

Adik Kesayangan Ku

Status: sedang berlangsung
Genre:Mafia
Popularitas:1.1k
Nilai: 5
Nama Author: jestimjaber

_tidak akan aku biarkan kau mendekati adikku Hans_

Gumam Samuel.

lalu Hans pergi dari ruangan Samuel dengan rasa kesal dan geram, ia sangat marah kepada Samuel.

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon jestimjaber, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

keseriusan

Saat ini deril dan kedua kakak luna serta nenek sedang ngobrol santai di ruang tamu, tadi saat sampai dirumah luna masih belum bangun juga dan terpaksa Alvaro harus mengendong nya dan dibawa ke kamar.

" Nak Deril, kamu yakin nak serius sama Luna?" tanya nenek, Deril mengangguk

" Saya serius nek, saya berjanji saya tidak akan mempermainkan perasaan Luna" Nenek luna terlihat senang tersenyum

" Nak, nenek pengen kamu dan Luna segera menikah"

Uhuk!

Uhuk!

Alvaro langsung terbatuk sampai wajah nya berwarna merah, sedang Samuel sampai melongo mendengar ucapan nenek nya

" nenek yang benar saja, kalo Luna menikah bagaimana kuliah nya" ucap Samuel, ia tak mengerti jalan pikiran nenek nya itu

" memang nya kalo sudah menikah tidak boleh kuliah?" ujar nenek

" tapi nek, luna saja belum daftar kuliah masa iya mau nikah. masa depan dia masih panjang lo nek" Lanjut Alvaro

" kalian itu bagaimana si, sekarang gini kalian mau membiarkan Hans terus mencelakai Luna begitu" Samuel memutar bola mata malas

" nek bukan begitu, lagian kalo dia menikah belum tentu Hans akan berhenti kan. Jadi itu bukan sebuah solusi menurutku" ucap samuel masih tidak terima

" Nak Deril pasti akan melindungi Luna nenek yakin, iya kan nak" ujar nenek Kepada deril

" Iya nek, tapi menurut saya tidak harus secepat itu nek saya dan Luna juga baru beberapa hari ini dekat. Mungkin luna juga masih butuh beradaptasi dengan keadaan yang sekarang" ujar deril menjelaskan

Nenek hanya tersenyum, ia benar benar menginginkan Luna untuk segera menikah ia takut akan terjadi hal hal yang tidak terduga nanti nya.

" iya nenek tau itu, nanti nenek urus soal itu yang terpenting kamu harus mempersiapkan semua nya dulu untuk menikahi cucu nenek" ketika pria itu terkejut, bagaimana bisa nenek berkata demikian

" Ta..tapi nek" belum sempat Alvaro melanjutkan sang nenek sudah pergi ke kamar nya

Alvaro menatap Deril yang menunduk sembari mengusap wajah nya kasar, Alvaro langsung duduk di sebelah Deril dan mengusap punggung nya

" Gimana ril, lu siap?" Deril menghela nafas pelan

" Gua si siap siap aja, cuma gimana dengan Luna Al dia pasti bakal nolak" Alvaro terdiam

Apa yang dikatakan deril benar juga apalagi Luna baru saja lulus sekolah mana mau dia nikah

" Gua balik dulu lah Al" Deril langsung berdiri dan menepuk punggung Alvaro sebentar sembari melirik Samuel.

.

Luna baru saja bangun dari tidur nya saat mendengar adzan magrib, ia langsung bergegas pergi ke kamar mandi membersihkan diri dan sholat. Setelah itu ia langsung turun menemui orang orang rumah

" Malam kak" Ia melihat Alvaro sedang duduk di bar dapur sembari menyeduh kopi

" Malam dek, baru bangun kamu?" Luna mengangguk, ia ikut duduk di sebelah Alvaro

" kak, nenek masih marah engak ya sama aku?" tanya Luna, Alvaro menatap adik nya sekilas

" engak tau kakak, ke kamar nya aja kamu. Minta maaf" Luna cemberut

" gimana aku mau minta maaf orang ucapan aku aja engak pernah dijawab" Alvaro hanya tersenyum saja sembari menyeruput kopi nya

Tak lama terdengar pintu kamar terbuka nampak sosok nenek keluar dari kamar, luna terlihat sangat senang ia langsung berlari menghampiri sang nenek

" nenek selamat malam" ucap Luna dengan Antusias, sang nenek hanya tersenyum

Luna merasa sedikit senang karena sang nenek kembali tersenyum kepada nya, ia mengikuti sang nenek duduk di meja makan, Alvaro juga menyusul nya

" nenek mau makan sekarang? Kan makanan belum siap" nenek tertawa

" nenek tau Luna, kamu kira nenek buta" Luna ikutan tertawa, ia merasa sangat senang sekali

" Akhirnya nenek udah engak marah kan sama aku" Kata kata tersebut keluar begitu saja dari mulut luna

" siapa bilang nenek udah engak marah sama kamu, nenek masih marah" Alvaro hanya tertawa saja

" Tapi nenek sudah bicara sama aku, itu tandanya kemarahan nenek tinggal sedikit" Lalu luna tertawa

" nenek masih marah sama kamu luna, tapi ada satu syarat agar nenek tidak marah lagi sama kamu" ujar nenek, Luna langsung duduk lebih dekat dengan nenek

" apa itu? Nenek mau aku belikan makanan, buah buahan atau apa? Kalo nenek minta mobil dan semacam nya mana punya uang aku. Mintalah ke kakak" Alvaro dan nenek hanya terkekeh

" besok saja lah nenek kasih tau, nenek ngantuk" Luna melongo

" loh, nek mau minta apa ayo bilang sama luna" Alvaro juga ikut berlalu, luna semakin bingung

.

Pagi hari nya Luna sudah bangun ia bahkan memasakkan sesuatu untuk nenek nya, ia meminta tolong bibi untuk membantu nya

" Sudah siap semua kan bik?" Bibi mengangguk

" Sudah semua Non" Luna menolah melihat jam dinding dan ia langsung melepas celemek nya

" Alhamdulillah, panas banget bik. habis makan ajalah aku mandi nya. Bentar lagi pasti kak Al turun"

Luna langsung berjalan menuju meja makan dan ia duduk bersandar di salah satu kursi disana, tak lama Alvaro turun sudah dengan pakaian kerja nya. ia menatap heran Adik nya

" kamu habis kerja rodi dek?" Ucap Alvaro, ia sembari tertawa

" iya" Alvaro langsung duduk ia menatap makanan yang ada di depan nya

" wih makanan banyak bener siapa yang mau pesta?" ujar Samuel, ia baru saja keluar dari kamar nya

" Aku masak ini semua buat nenek, suka engak ya?" Samuel dan Alvaro menatap aneh ke arah adik nya itu

" seorang princess Luna terjun ke dapur? Tidak meyakinkan" celoteh Samuel, sembari menatap makanan tersebut dengan tatapan curiga

" kamu beneran dek ini kamu semua yang masak?" Luna mengangguk

" engak apa apalah aku cape cape gini demi nenek" Tak lama terdengar suara pintu kamar dibuka, terlihat sosok nenek datang dan berjalan menuju meja makan

" harum banget ini masakan" Nenek menatap satu persatu makanan yang ada di meja

" Nenek suka engak, itu semua aku yang masak lo" Nenek tersenyum, ia langsung mengambil salah satu makanan.

" gimana nek enak engak?" Alvaro terlihat kesal kepada adik nya itu

" belum di telen itu dek, baru juga mendarat di mulut" Samuel dan nenek hanya terkekeh saja melihat tingkah Luna

" Ya lumayan, coba kamu cobain Al" Alvaro dengan ragu ia mencoba salah satu rendang buatan adik nya. setelah ia memasukan makanan tersebut ke mulut nya

" gimana enak kan?" Ucap luna, terlihat sangat berbinar mata nya

Alvaro terlihat senyum kecut entah apa yang ia rasakan tapi Samuel seperti bisa menebak.

" kenapa si Al?" Alvaro menggeleng " enak dek, cobain sam" Samuel dengan langkah hati hati ia mengambil daging rendang tersebut

" Enak kok, cuma ini pake garam satu kilo ya dek" Luna mengerutkan dahi nya

" masa keasinan si" Luna langsung mencoba masakan nya tersebut, tiba tiba ia lari ke wastafel

" kamu kenapa dek?" Alvaro dan Samuel menahan tawa nya, begitupun nenek hanya mereka tidak berani untuk tertawa

" Asin banget, siapa sih yang taro garam banyak banget di masakan ku"

" engak usah nyalahin orang" ujar Alvaro, ia tau pasti luna akan memarahi bibi

" nek maafin aku ya, masakan nya engak enak lain kali janji deh aku masakin yang enak, atau nenek mau yang lainya?" Nenek Tersenyum

" boleh nenek minta yang lainya?" luna mengangguk

" Duduk lah di samping nenek" Luna menurut saja ia duduk tepat di samping nenek nya

Alvaro dan Samuel juga menatap nenek mereka memberhentikan aktifitas makan nya

" nenek cuma mau satu saja keinginan nenek dikabulkan sayang, bisa jadi ini adalah permintaan nenek terakhir" Luna cemberut

" nenek kok gitu, jangan bilang gitu dong" Alvaro dan samuel mengangguk

" Makan nya penuhin ya permainan nenek kali ini, nenek pengen sekali melihat kamu bahagia sayang" Luna mengelus lengan nenek nya

" nenek ingin kamu segera menikah dengan Deril" Luna langsung menjauhkan diri dari nenek nya

Ia juga menatap kedua kakak nya yang hanya duduk terdiam sembari menatap Luna, padahal ia menatap kakak nya seperti memberi isyarat untuk bertanya tapi ternyata tidak ada jawaban

" apa apaan si nenek, bercanda nya engak lucu. Masa gitu si nek" nenek menyeka air mata nya, lalu ia melanjutkan bicara nya

" nenek engak bercanda sayang, umur nenek semakin tua kamu cucu perempuan nenek satu satu nya. Mama dan papa kamu sudah tidak ada siapa yang akan menjaga kamu kelak, kedua kakak kamu akan berumah tangga mereka tidak akan selama nya untukmu. Jika kamu menikah dengan deril kamu akan memiliki orang yang bisa melindungi kamu, kamu juga akan memiliki papa dan mama kembali " ucap nenek panjang lebar

Luna terdengar menghela nafas pelan, bagaimana tidak ia benar benar binggung dengan keputusan nenek kali ini

" nek mana mungkin si kak deril mau, dia laki laki dewasa, pintar, sukses dan dia beda jauh dari aku nek. Apa nenek tidak ingin permintaan lain?" nenek menggeleng

" apa kamu ingin melihat nenek tiada tanpa kamu mau memenuhi keinginan nenek untuk terakhir kali nya?" Luna menggeleng, ia langsung memeluk nenek nya

" nek aku sangat sayang nenek, tapi untuk permintaan nenek kali ini aku benar benar tidak bisa. Maafkan aku" nenek mengelus pelan punggung Luna

" apa yang tidak bisa Luna, deril itu mencintai kamu nenek sudah tau itu. Dia juga tidak menuntut mu untuk setara, dia bersedia menuntun mu dia bersedia menjadi imam mu nak. Tolong menurut lah" Luna terlihat mengeluarkan air mata nya

" Apa nenek menjodohkan aku karena aku tidak memiliki orang tua? Aku bisa hidup sendiri nenek, nenek tidak usah khawatir" luna masih meyakin kan sang nenek

" Tidak sayang, nenek hanya ingin ada yang menjaga mu nenek khawatir kepada mu luna" Luna langsung menatap sang nenek

" apa yang nenek khawatir kan? Aku bisa menjaga diriku sendiri. Tolong nek" Ia memohon hingga bersimpuh di bawah kaki nenek

namun tiba tiba saja nenek langsung pergi tanpa menghiraukan Luna yang memohon, Alvaro yang melihat adik nya menangis langsung menghampiri dan memeluk nya. Begitupun samuel ia ikut duduk di lantai dan memeluk adik nya.

Sebenarnya Alvaro dan Samuel tidak setuju dengan keputusan sang nenek, bagaimana pun ia tidak akan memaksa Luna ia Baru saja tumbuh dewasa sedang pernikahan pasti belum ada sama sekali di pikiran nya. Namun ia juga tidak bisa mencegah sang nenek, saat ini mereka hanya memiliki nenek dan mereka harus patuh kepada nya.

1
Bungamatahari
bagus
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!