Cinta itu buta, mengaburkan logika dan hati nurani. Itulah yang Andien alami dalam pernikahannya bersama Daniel.
Setelah lima tahun berusaha mengembalikan perusahaan Barmastya ke performa yang lebih baik, pada akhirnya Andien tetap dibuang oleh sang suami begitu cinta pertamanya kembali.
Bukan hanya waku, perasaan, namun juga harta dan pikiran telah Andien curahkan kepada suami dan keluarganya pada akhirnya hanya satu kata yang didapatkannya “Cerai” dan diusir tanpa membawa apapun, terlunta-lunta dijalan dan terhina.
Disaat tengah merenggang nyawa, Andien yang terkapar dipinggir jalan tiba-tiba terselamatkan oleh sebuah keajaiban yang memberinya sebuah system bernama Quen System.
Dengan bantuan system, Andien bangkit. Menjadi sosok wanita sukses, kuat dan kaya raya. Diapun membalas semua perbuatan buruk sang suami dan orang-orang yang menyakitinya satu persatu dimasa lalu.
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon julieta, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
MENYUSUN RENCANA
“Apa kamu yakin akan menceraikannya?”, tanya Roland, sahabat Daniel kembali memastikan.
“Tentu saja. Afikah telah kembali, hanya dia yang pantas menyandang gelar nyonya Bramastya”, ujar Daniel dengan dagu terangkat penuh kebanggaan.
“Setelah semua pengorbanan yang Andien lakukan, demi keberlangsungan keluargamu, kini kamu mendepaknya seperti sampah begitu cinta pertamamu muncul kembali setelah mencampakkanmu lima tahun lalu!”, Roland kembali berkata dengan sangat tajam dan suara sedikit meninggi, membuat Daniel mengeryit tak senang atas ucapan sahabatnya itu.
“Tentu saja”, jawab Daniel cepat tanpa beban.
Melihat temannya menjawab cepat, Roland mendengus pelan. “Karma itu ada. Kuharap, kamu dan keluargamu tak menyesal telah berbuat sekejam itu pada Andien. Dan untuk perceraianmu, aku menolak menanganinya. Kamu cari pengacara lain saja untuk mengurusnya”.
Setelah mengatakan hal tersebut, Roland bangkit dari tempat duduknya dan pergi dari hadapan Daniel yang hanya bisa menatap marah kepada sahabatnya.
Sebagai sahabat, Roland tak menyangka jika keluarga Daniel ternyata sangat serakah dan licik. Bahkan mereka tega mengambil semua asset yang dimiliki Andien dan membiarkannya keluar dari rumah tanpa membawa sepeserpun harta yang jelas-jelas selama ini telah wanita itu raih sendiri.
Maka dari itu, dia tak mau menerima berkas yang Daniel sodorkan karena hati nuraninya menolak.
Biarlah Daniel mencari pengacara lain untuk mengurus perceraiannya, Roland tak ingin menanggung rasa bersalah terhadap Andien jika dia nekat menerima kasus tersebut dimasa depan.
“Brengsek! Belagu benar dia!”, maki Daniel dengan ekpresi penuh kekesalan.
Ingin perceraiannya cepat diproses, Danielpun segera mencari pengacara lainnya malam ini juga. Dia harus bergerak cepat, Afikah besok tiba. Dia tak ingin wanita itu menunggu lama status barunya, Daniel ingin secepatnya perceraian ini selesai agar dia bisa segera menikahi Afikah dan menjadikannya wanita satu-satunya dalam hidupnya.
***
Keesokan harinya,
[DING!!!]
[Selamat pagi Host. Apa anda ingin check in hari ini? kebetulan hari ini ada tabel udian yang bisa Host putar]
Andien terlonjak kaget mendengar suara system dalam benaknya. “Astaga system, kamu membuatku terkejut”, ucapnya sambil mengusap dadanya beberapa kali dan berusaha duduk dengan kedua mata mengerjap, menyesuaikan cahaya yang masuk dari balik tirai kamarnya sambil menguap lebar, berusaha menghalau rasa kantuk yang masih menyergap.
“Sial, aku belum terbiasa dengan semua ini”, gerutunya dengan wajah kesal.
[Maafkan saya Host, karena mengagetkan. Anda akan terbiasa seiring berjalannya waktu]
Namun karena dia membutuhkan point untuk meningkatkan performanya maka Andien pun segera check in dan mengklik pada tombol putar dilayar hologram didepannya untuk mendapatkan hadiah besar pagi ini.
Papan lingkaran tersebut langsung berputar hingga dia mengklik [stop] baru berhenti.
[Selamat! Host mendapatkan cash back sebesar 10x lipat untuk pembelanjaan offline sebanyak 5x tanpa limit dalam satu hari ini dan 5 point untuk berhasil check in hari ini]
“Ya, kok point yang kudapatkan kecil sekali”, gerutu Andien.
[Point setiap hari akan bertambah. Untuk mendapatkan point yang besar, Host harus menyelesaikan misi terlebih dahulu]
“Lalu, kapan aku mendapatkan misi”, tanya Andien penasaran.
[System tidak bisa memastikan waktunya, begitu ada misi, system pasti akan langsung memanggil Host]
Mendengar hal itu, Andienpun mengangguk paham. “System, tampilkan panel statusku”, ujarnya.
[Panel Status
Nama : Clarissa Bella
Usia : 19 tahun
Kecantikan : 50/100
Kecerdasan : 50/100
Kekuatan : 0/100
Kesehatan : 0/100
Pesona : 0/100
Mental : 0/100
Kemampuan khusus : -
Point : 05
Kekayaan : 1.000.000]
Melihat panel statusnya yang tak berubah, Andien sedikit kecewa, meski begitu dia masih bersyukur mendapatkan keajaiban ini sehingga dia tak sampai terlunta-lunta dijalan seperti harapan suami dan keluarganya.
Memikirkan suami dan keluarganya, darah dalam diri Andien kembali mendidih. Tak ingin larut dalam amarah, Andien yang merasa bayak hal yang akan dia urus hari ini pun segera masuk kedalam kamar mandi untuk membersihkan diri.
Selesai mandi, diapun berganti pakaian dengan kaos polos warna abu-abu dan celana kain warna hitam yang semalam dibelinya di minimarket 24 jam sambil menatap cermin, mengoleskan pelembab dan bedak tipis diwajahnya.
Wajah Andien yang cantik bersinar, serta kulitnya yang halus mulus, membuat pakaian sederhana yang dikenakannya tak bisa memudarkan pesonanya.
Selanjutnya, Andien segera membuka mie instan dalam cup, memasukkan sosis dan bakso, menuang bumbu dan memberinya air panas, menutupnya dengan rapat dan menunggunya matang.
Andien kembali membuka pouch hitam yang didapatkannya dari system dan mengambil kartu tanda pengenalnya.
“Sekarang namaku adalah Clarissa Bella. Andien sudah mati! Sekarang, hanya ada Clarissa. Wanita hebat yang akan membungkam mulut busuk semua orang dengan keberhasilannya!”, ucapnya penuh tekad.
Demi mendapatkan cash back 10x dari system, Andien yang kini telah berganti menjadi Clarissa pun mulai menyusun rencana untuk mempergunakan sisa uang yang ada agar bisa mendapatkan cash back maksimal.
Untung saja kecerdasan Clarissa sudah ditingkatkan menjadi 50 persen sehingga dia memiliki banyak akal untuk membelanjakan uang yang sedikit itu agar bisa meraup untung maksimal.
Melihat mi dalam cupnya telah matang, Clarissa pun segera menyantap hidangan sederhana itu dengan lahap sambil tersenyum mebayangkan jika hari ini dia akan mendapatkan seratus milliard jika bisa menggunakan uang yang ada dengan baik.
“Baiklah, dengan modal yang ada, aku akan membeli apartemen dan membuka usaha agar kembali menjadi wanita karir yang sukses”, gumannya penuh kepuasan.
Disaat Andien telah bergerak, keluarga Bramastya yang tak sadar jika kehancuran mulai mengintainya malah sibuk mempersiapkan pesta penyambutan bagi wanita yang justru akan membuat mereka terpuruk dimasa depan.
Tapi itu cerita nanti, bagaimana Afikah yang mereka gadang-gadang sebagai wanita baik dan pembawa keberuntungan justru akan membuat keluarga Bramastya hancur dan Daniel beserta keluarganya akan hidup dalam penyesalan yang dalam.
“Ayo, semua cepat selesaikan. Sebentar lagi calon menantu potensialku akan datang. Prok prok prok ”,ujar Siska sambil bertepuk tangan agar para pelayan didapursegera menyelesaikan masakannya dan menyajikan dengan apik dimeja makan.
Para pelayan dan Siska sibuk mondar-mandi antara dapur dan meja makan, sementara Luna terus mengintip dari balik kaca jendela, menatap keluar dengan cemas dan hati berdebar.
Dia sudah tak sabar mendapatkan oleh-oleh berupa album terbaru yang berisi tandatangan dari grupband idolanya yang didapatkan oleh Afikah ketika dia berlibur ke negeri ginseng sebelum bertolak kembali ke tanah air.
Bukan hanya sekedar album baru, Afikah terus menyogok Luna dengan berbagai macam merchandise dari grupband favorit calon adik iparnya itu untuk mendapatkan hatinya dan bersedia membujuk Daniel agar memaafkan semua kesalahannya dimasa lalu.
Hal itu terbukti berjalan baik dengan diceraikannya Andien begitu Afikah memberi kabar jika dia akan pulang dan menetap di tanah air, meninggalkan kedua orang tuanya di negara kangguru dan sibuk dengan bisnis mereka disana tanpa tahu jika wanita licik itu membawa agenda tersembunyi yang akan menghancurkan keluarga Bramastya sampai hancur lebur tak bersisa.
***
“Sayang, apa tak apa aku tinggal dirumah ini?”, ucap Afikah sambil menampilkan wajah bersalah begitu pintu mobil Daniel buka.
“Tentu saja, kamu sebentar lagi akan menjadi nyonya Barmastya, jika tidak tinggal disini, mau dimana lagi. Lagian, wanita udik itu sudah pergi. Jadi, kamu bebas melakukan apapun didalam rumah ini”, jawab Daniel sambil menggandeng lengan Afikah dan menuntunnya masuk kedalam rumah dengan tatapan penuh kasih sayang.
Mendengar ucapan sang kekasih, senyum tipis tercetak diwajah lembut Afikah, membuat Daniel merasa gemas dan ingin segera meresmikan hubungan mereka ke jenjang selanjutnya dengan cepat.
Begitu pintu terbuka, Luna dan Siska menyambut Afikah dengan hangat. Keduanya pun segera membawa kekasih Daniel tersebut menuju meja makan yang telah siap.
“Kamu pasti lapar. Tante sudah memasakkan hidangan favorit kamu”, ucap Siska antusias.
Melihat hidangan yang ada diatas meja semuanya merupakan masakan kesukaannya, Afikah tak bisa menahan rasa senangnya. “Terimakasih banyak tante. Aku tak menyangka, setelah sekian lama, tante masih ingat makanan favoritku. Padahal, aku telah menyakiti hati tante, Daniel dan seluruh keluarga ini ”, ujar Afikah dengan mata berkaca-kaca.
Siska menyeka air mata Afikah yang menetes di pipi dengan lembut, “Ini bukan salahmu. Mungkin memang sudah jalannya takdir jika kalian harus berpisah sementara waktu. Kalian berdua memang berjodoh. Sejauh apapun kamu pergi pada akhirnya kamu akan kembali lagi pada Daniel”.
Apa yang Siska ucapkan membuat hati Afikah terhibur. Dan diapun kembali tersenyum hangat dan mulai menikmati sarapan yang disiapkan khusus untuknya dengan wajah penuh kepuasan.
“Pada akhirnya, akulah yang menjadi pemenangnya”, gumannya dalam hati.
lanjuut