Dia terbuang, dia tak dianggap dan dia tidak pernah ada.
Alora namanya. Anak yang terbuang dan diambil oleh agen pembunuh dan di rekrut menjadi anggota sejak umur tujuh tahun.
Gadis kecil yang terbiasa melawan arus dunia hingga tumbuh besar dan ingin kembali melihat tempat asalnya.
Siapakah Alora ini?? dan hal mengejutkan apa yang ia lakukan ??
cuss baca 👇
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Fitria ardila, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Bab 27
Meskipun dalam suasana tegang karena kedatangan Pangeran Kiran, akhirnya pemakaman putri kecil itu di selesaikan sebelum malam datang.
Putri kecil itu di kubur bukan di bakar karena permintaan dari sang ibu. Putri Muria tidak ingin anaknya kesakitan karena harus di bakar.
Dan ruang aula yang tadi ramai pun tidak tersisa orang lain, semuanya kembali ke kamar masing masing, begitu juga dengan Putri Muria dan Pangeran Jiran.
Di dalam kamar milik Pangeran Jiran suasana hening yang menegangkan, Putri Muria duduk di pinggir kasur dengan Pangeran Jiran berdiri di depannya.
"Apakah kamu pikir aku tidak tau siapa yang melakukan ini semua pada anak kita? Kamu pikir aku akan diam saja?" tanya Pangeran Jiran dengan kerutan di keningnya.
"Ya! Kamu akan tetap diam demi nama baik mu, kamu akan memilih menjadi sosok yang tenang yang selama ini kamu perankan itu." Putri Muria tidak ingin lagi di tindas, ia tidak ingin lagi menjadi batu loncatan, tempat dimana semua kesalahan dilimpahkan kepadanya.
Kenapa harus dia yang selalu disalahkan? kenapa harus dia yang terus bersikap sempurna yang berdiri di samping Pangeran Jiran dengan seribu ketenangan itu.
Putri Muria tidak bisa!! Ia tidak bisa hanya tertunduk sedih tanpa meratap ketika melihat anaknya meninggal karena di racun oleh orang lain. Ia tidak bisa menjadi ibu yang berbesar hati melepaskan pelaku, seperti permintaan pangeran Jiran itu.
Ia bukan malaikat atau pemain peran yang handal seperti Pangeran Jiran. Dia hanya seorang ibu yang ditinggal mati oleh anaknya.
Rambut Putri Muria di tarik ke belakang dengan keras oleh Pangeran Jiran, sehingga Putri Muria mendongak bertatapan dengan manik kejam yang selalu ditutupi dengan tingkah sok tenang itu.
"Kamu pikir, kamu siapa hah!! Kamu hanya seorang anak Duke yang hanya tau bagaimana dunia selalu berpihak kepadamu. Kamu tidak tau bagaimana aku mendaki dengan keras hingga tiba di tempat aku berdiri sekarang?" Suara iblis yang tidak pernah keluar di depan orang lain itu, selalu menjadi bayang bayang menakutkan bagi Putri Muria.
"Lalu kenapa harus putri ku yang di korbankan?!!" Teriak Putri Muria yang langsung di bekap oleh Pangeran Jiran mulutnya.
"Karena salah kamu!! Kamu yang bersalah karena melahirkan dia sebagai seorang Putri bukan seorang Putra, jika kamu melahirkan seorang putra maka aku akan melindunginya."
Plak
Cukup, sudah cukup. Putri Muria tidak tahan lagi, ia tidak bisa tinggal di rumah orang yang penuh ambisi ini.
"Ceraikan aku.. Ceraikan AKU!!" tangan Putri Muria mencakar lengan Pangeran Jiran yang masih menarik rambutnya.
"Tutup mulutmu, sebelum aku memberikan racun yang sama agar kamu ikut menemani anakmu ke alam baka." Ucap Pangeran Jiran dengan santai serta senyuman iblis yang menakutkan itu.
Mata Putri Muria membulat nyaris keluar mendengar hal itu. Suaminya... Suaminya yang membunuh anak nya??
"Kamu... Kamu... apakah kamu tidak punya hati?? Dimana hatimu? Setinggi apa kuasa seorang kaisar itu hingga putri ku harus berkorban untuk mu bajingan!!!" Dengan rambut yang di tarik Pangeran Jiran, tangan Putri Muria meraih rambut pria itu dan juga menariknya dengan sekuat tenaga.
Biarlah rambutnya rontok bahkan botak, tapi ia tidak akan diam saja. Dia tidak akan diam saja!!
.
.
.
bersambung
jangan lupa like and vote ya
salam hangat dari author