Jeandra tanpa sengaja bertemu dengan Azkara yang membutuhkan bantuan nya. tanpa mereka duga itu adalah awal ketertarikan mereka.
akankan benar cinta bersemi karena seringnya bertemu..?
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon JK의 할루 아내, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
penghianat
"jean.. Siang ini kita ketemu klien di cafe amarta jam 10 ya, ngobrol detai rancangan kemarin yang sempet kita kirim" naomi mengingatkan jadwal jeandra
"ok... Temenin ya sayang..." rayu Jeandra pada sahabatnya
"beres..." setelah itu naomi pun mempersiapkan semua bahan-bahan yang akan mereka bahas pada pertemuan nanti.
Namun tak lama terdengar panggilan masuk di telpon naomi. Setelah selesai menelpon naomi pun langsung menuju ke ruangan Jeandra
"jean meetingnya di rubah jadi di kantor tapi tetep jam 10" ucap naomi memberi tau perubahan jadwal mereka
"kira-kira ada apa ya..?" tanya Jeandra yang menghentikan goresan tangannya yang sedang mendesign
"kurang tau asistennya cuma ngasih tau perubahan tempat aja tadi." ucap naomi sambil mengangkat bahunya
"ya udah, jam 9 kita berangkat ya... Masih ada 30 menit buat siap-siap" ujar Jeandra pada naomi
Jeandra memilih membereskan mejanya dan bersiap-siap, sambil mengirim pesan pada suaminya yang berencana akan meeting di luar.
.
"selamat pagi kami dari butik Jeami mau bertemu dengan bu Alya..." ucap naomi saat ia berada di depan meja resepsionis
"oh iya bu, asisten bu alya sudah memberitahu, dan anda di persilahkan ke ruang meeting langsung. Mari saya antar" ujar resepsionisnya dengan ramah dan mengantarkan Jeandra juga naomi ke ruang meeting di lantai 4
setelah menunggu beberapa saat di dalam ruang meeting, datanglah bu alya dan sekretarisnya adinda.
"siang jean, naomi..." sapa bu alya yang memang selalu bersikap santai jika tak ada orang lain di pertemuan mereka
"siang mba alya..." jawab Jeandra juga naomi
"kalian mungkin sedikit bingung karena saya merubah tempat pertemuan kita" tanya alya dan di angguki oleh Jeandra juga naomi dengan bersamaan dan berlanjut sekretaris bu alya memberikan beberapa lembar kertas berisikan beberapa design
"gimana jean, apa pendapat kamu soal design ini.?" tanya bu alya langsung
"mba bisa lihat ini terlebih dahulu" ucap Jeandra sambil menunjukan map yang ia bawa tadi
"ini... Kenapa sama persis dengan design dari butik Mentari..?" tanya bu alya heran
"jean ngga tau mba, tapi jean pastikan kalau ini murni hasil design jean sendiri. Bisa mba alya lihat dari inisial di setiap design yang jean buat" ucap Jeandra sambil menunjukan inisial namanya yang ia samarkan di setiap design nya
"iya... Sebenarnya mba agak curiga karena design mereka sangat familiar dengan design yang kamu buat selama ini. Karena itu mba bertanya langsung sama kamu, jadi kamu mau gimana?"
"mungkin sementara mba bisa undur dulu keputusan kerja sama nya. Jean yakin ada seorang penghianat di butik jean dan jean akan cari" usul Jeandra
"baik... Kalau ngga mba minta beberapa design lagi biar orang yang membantu mereka bergerak lagi, dan kamu bisa lebih waspada dari sekarang" jawab bu alya
"baik mba, jean ikut saran mba. Kasih waktu 1 minggu buat pertemuan berikutnya mba"
Setelah berdiskusi berdua, akhirnya bu alya mengumumkan bahwa ia meminta beberapa design lagi pada butik Mentari dan tenggang waktunya adalah 1 minggu.
.
Di apart jeanazka
"Gimana jean..? gimana kita jebak si penghianat itu" tanya naomi yang kesal
" Kemungkinan memang ada penghianat di butik kita nao. Karena itu kita harus manfatkan waktu 1 minggu ini buat nangkap orangnya"
"Gw ikut aja lah gimana baiknya" jawab naomi pasrah
"maaf sayang kalo mas ikut campur, mas cuma mau kasih saran. Coba tambah cctv di ruangan kamu tapi tanpa ada karyawan lain yang tau termasuk ditta, setelah itu kamu bisa memancing orang itu dengan design gagal atau design lama. Untuk sementara kamu mengerjakan design kali ini di rumah aja. Gimana..?" ucap Azkara yang sejak tadi hanya menyimak obrolan istrinya dengan sahabatnya
"boleh juga usul mas azka, gimana nao..?" tanya Jeandra meminta pendapat sahabatnya
"ikut aja lah, udah buntu nih otak gara-gara tuh orang..." ucap naomi pasrah
Tak butuh kata nanti, Azkara membantu sang istri memasang cctv pada malam hari ketika butik sudah tutup. Sehingga Azkara bisa bergerak leluasa.
.
"cape juga ternyata..." ujar Jeandra yang baru saja mendaratkan badannya di di sofa apart mereka
"hehe... Buat hasil yang maksimal di butuhkan persiapan yang maksimal juga sayang" Azkara duduk di sebelah Jeandra dan menarik kaki Jeandra dan menaruhnya di pahanya untuk dia pijat
"eh.. Mas.. Mau ngapain....?" tanya Jeandra sungkan saat kakinya sudah beradi di paha azkara
"katanya cape... Ya mas mau pijit kaki kamu" jawab Azkara sambil memijat kaki istrinya
"tapi ya ngga sopan mas, harusnya kan Jean yang pijitin mas azka" Jeandra masih berusaha menarik kakinya namun tak bisa
"ngga usah dipikirin toh ngga ada yang liat sayang, udah kamu nikmatin aja ya..." ucap Azkara santai sambil terus memijat kaki sang istri dengan lembut
"ternyata gini rasanya nikah dan punya suami yang udah dewasa. Berasa di ratukan" puji Jeandra sambil memandang suaminya dengan berbinar
"seorang wanita akan di ratukan saat ia berada di tangan lelaki yang tepat sayang, dan kamu sudah berada di tangan yang tepat sekarang" puji Azkara pada dirinya sendiri
"hehe... Muji diri sendiri nih ceritanya" kekeh Jeandra
"ya ngga apa-apa dong toh emang kenyataan kan..?"
Pijatan di kaki Jeandra sangat nyaman membuat Jeandra menyenderkan badannya serta memejamkan matanya. Namun bukan Azkara kalau tidak jahil terhadap sang istri. Pijatannya kini sudah naik ke kaki bagian atas tanpa Jeandra sadari saking nyamannya. Keadaan ini di manfaatkan oleh Azkara ia makin menjadi sampai kini tangannya sudah berada di pangkal paha sang istri.
Azkara yang sedikitnya sudah tau titik sensitif sang istri pun mencoba keberuntungannya malam ini, dan ternyata usaha Azkara tak sia-sia. Terlihat Jeandra menggigit bibir bawahnya menahan suaranya agar tak kelepasan. Azkara malah semakin menjadi tangannya dengan sengaja menyentuh area inti istrinya membuat Jeandra kaget dan mengeluarkan suara yang membuat Azkara tambah semangat
"aahhhh...." lengkuh Jeandra yang masih memejamkan matanya
"enak sayang..?" tanya Azkara lirih namun bisa didengar oleh Jeandra.
Jeandra hanya mengangguk tanpa mau membuka matanya. Azkara melanjutkan aksinya namun kini tangannya sudah naik ke bukit kembar istrinya dan bibirnya sudah melahap bibir kenyal sang istri.
"boleh sayang..?" tanya Azkara di tengah ciumannya
Jeandra yang sudah berada di titik gairahnya pun hanya mengangguk, membuat Azkara tersenyum dan melanjutkan aksinya. Dan mereka pun melakukan adegan panas mereka di sofa ruang depan mereka.
.
1 minggu sudah berlalu, selama itu juga jeandra dan naomi melakukan aksinya. Sampai hari dimana waktu penyerahan design pada bu alya. Dengan wajah berbinar Jeandra berjalan dengan pasti dengan naomi di sebelahnya.
"best... Loe ngerasa ga sih, kaya ada yang ngawasin kita" bisik naomi parno
"bukan ngerasa lagi, tapi emang bener. Ada 2 orang yang ngawasin kita dari butik tadi" jelas Jeandra sambil menunjukan zebuah pesan
"hah... Koq loe ngga bilang kalo suami loe ngirim orang buat jagain kita, tau gitu gw ngga ketakutan kaya gini deh" ucap naomi saat membaca pesan dari orang yang menjaga Jeandra atas perintah Azkara
"sengaja. Biarin mereka merasa menang sementara kita ikut drama mereka aja"
Jeandra juga naomi pun berjalan ke ruangan bu alya. Disana sudah ada perwakilan dengan butik mentari
"siang bu alya..." sapa Jeandra sopan saat mereka memasuki ruangan bu alya
"oh siang... Silahkan bu jean ayo duduk..." ujar bu alya mempersilahkan.
Jeandra dan naomi pun duduk bersisihan dengan perwakilan butik mentari
"baik karena perwakilan dari kedua butik sudah hadir saya akan mulai meeting kali ini" ucap bu alya dan mempersilahkan sekretarisnya untuk meneruskan
"baik... Saya persilahkan kepada perwakilan yang sudah siap untuk mempresentasikan terlebih dahulu"
"berhubung kami yang datang pertama, maka kami yang akan memulainya, sekalian perwakilan butik Jeami bisa mempersiapkan bahannnya" ucap salah seorang dari mereka dan tanpa orang sadari ia menampilkan sekilas wajah jahatnya dan itu tak lepas dari penglihatan jeandra.
Jeandra tak memusingkan itu, ia hanya akan bersiap dengan semua yang ia bawa terutama bahan tambahan yang akan membuat mereka tak berkutik. Jeandra tersenyum singkat pada naomi.
Setelah perwakilan dari butik Mentari, kini giliran jeandra yang maju, wajah penuh kemenangan terpancar dari pihak mereka, baik Jeandra dan naomi tak menggubrisnya karena tak mau ambil pusing dan itu membuat pihak lawan merasa aneh. Jeandra langsung yang akan mempresentasikan design nya dengan langkah tegap dan percaya diri jeandra berdiri di hadapan semua yang ada di sana.
Jeandra memperlihatkan satu persatu design nya dan terpancar wajah kepuasan dari bu alya, berbanding terbalik dengan pihak lawan yang menampilkan wajah bingungnya
"koq bisa..? Kenala design nya beda dengan kita, dan design nya kali ini sangan luar biasa..." bisik salah satu wanita dari pihak lawan
"saya kurang tau bu, saya juga merasa aneh dari tadi ternyata mereka sudah ada persiapan lain" jawabnya dengan berbisik
"wah... Luar biasa bu jean, saya suka dengan karya anda kali ini. Saya yakin kalau fasion show kali ini akan sangat luar biasa seperti sebelumnya" ucap bu alya saay Jeandra sudah menyelesaikan tugasnya
"tidak... Tidak mungkin... Kenapa design nya seperti ini bukankah...." teriak pihak lawan dan langsung menutup mulutnya yang hampir kelepasan
"tidak mungkin kenapa..??" tanya Jeandra memancing
"tidak... Saya hanya penasaran, sebelumnya bu alya sangat senang dengan design dari pihak kami, kenapa sekarang harus di ganti..?" tanya nya mengalihkan pembicaraan
"karena design kalian banyak minusnya" jeandra mewakili bu alya menjawabnya
"minus..? design kami sudah sempurna, dimana letak minusnya" ucapnya tak terima
Jeandra mengambil flashdisk pihak lawan dan menjelaskan apa yang ia katakan.
"disini, harusnya kalian memakaikan tali kecil atau pita untuk menambah kesan feminim nya, untuk yang ini harusnya kalian menggunakan kerah rendah dibandingkan kerah lipat seperti ini" jelas Jeandra pada beberapa design dan hampir seluruh design di komentari oleh Jeandra
"ke.. Kenapa kami harus mengikuti apa yang kamu bilang..."
"karena..." ucap jeandra menggantung dan mengangguk ke arah naomi. Naomi yang mengerti langsung memberikan design yang tak mereka pakai dan di pakai oleh pihak lawan
"karena apa yang akan saya bilang barusan akan terlihat seperti ini..." lanjut Jeandra dan menunjuk pada layar yang menampilkan design sempurna dari Jeandra
"wah.. Ternyata benar jadi terlihat lebih sempurna..." ujar bu alya dengan wajah senangnya
"ke.. Kenapa design kami ada pada anda... Anda menjiplak..? Bahkan anda sudah menambahkan beberapa bagian agar tak terlihat sama seperti design kami" teriak mereka tak mau di salahkan
"apa buktinya kalau saya menjiplak..? Bahkan saya bisa menuntut kalian dengan tuduhan yang sama" jawab Jeandra dengan tangan terlipat di dadanya memberikan kesan bahwa ia tak takut
"ini design ya g kami buat, design yang kami bawa" sangkal mereka
"ow... Begitu, kalian tak mau mengaku juga, bagai mana dengan ini..." Jeandra menampilkan rekaman dari CCTV dan memperlihatkan seorang karyawan mereka yang sedang mengendap-ngendap di ruangan Jeandra, yak hanya itu jeandra juga menampilkan karyawannya itu bertemu dengan salah seorang pihak lawan dan memberikan design Jeandra pada mereka. Seketika wajah mereka langsung pucat
"bagaimana, apa bukti saya kurang untuk melaporkan kalian..?" tanya Jeandra lagi
"tidak.. Tidak mungkin.. Bagaimana bisa kalian memberikan bukti palsu seperti itu..?"
"oh... Jadi ini bukti palsu.. Baiklah.. Bu alya tolong tamu bu alya di persilahkan masuk, biar mereka yang akan memberitahukan tentang keaslian bukti dari saya"ucap Jeandra pada bu alya. Dan bu alya memberikan kode pada asistennya untuk membawa tamu itu masuk
Tak lama 2 orang berseragam masuk ke dalam ruangan membuat pihak lawan sedikit ketakutan.
"permisi bu, kami datang atas permintaan bu alya siswanti untuk menindak lanjuti kasus penjiplakan"
" oh iya benar pak, saya alya dan saya melaporkan mereka sudah mengambil hasil karya bu Jeandra dan mengakui sebagai hak milik mereka" jelas bu alya. Dan tak lama ke dua orang berseragam polisi itu pun menangkap pihak lawan beserta menyita bukti yang memberatkan mereka.
"kami akan segera memprosesnya. Dan saya harap agar kalian bisa bekerja sama dengan kami jika kami. BUtuh keterangan tambahan"
"baik pak kami akan membantu sebisa kami"