NovelToon NovelToon
Dibuang Sersan Dipinang CEO

Dibuang Sersan Dipinang CEO

Status: tamat
Genre:Single Mom / Hamil di luar nikah / Konflik etika / Ayah Darurat / CEO / Tamat
Popularitas:1.8M
Nilai: 4.9
Nama Author: mama reni

Aisyah yang mendampingi Ammar dari nol dan membantu ekonominya, malah wanita lain yang dia nikahi.

Aisyah yang enam tahun membantu Ammar sampai berpangkat dicampakkan saat calon mertuanya menginginkan menantu yang bergelar. Kecewa, karena Ammar tak membelanya justru menerima perjodohan itu, Aisyah memutuskan pergi ke kota lain.

Aisyah akhirnya diterima bekerja pada suatu perusahaan. Sebulan bekerja, dia baru tahu ternyata hamil anaknya Ammar.

CEO tempatnya bekerja menjadi simpatik dan penuh perhatian karena kasihan melihat dia hamil tanpa ada keluarga. Mereka menjadi dekat.

Beberapa waktu kemudian, tanpa sengaja Aisyah kembali bertemu dengan Ammar. Pria itu terkejut melihat wajah anaknya Aisyah yang begitu mirip dengannya.

Apa yang akan terjadi selanjutnya? Apakah Ammar akan mencari tahu siapa ayah dari anak Aisyah?

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon mama reni, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Bab 4. Memutuskan Pergi

Sampai di rumahnya, Aisyah langsung masuk ke kamar. Tubuhnya luruh ke lantai. Tangisnya kembali pecah. Dia menangis bukan saja karena putusnya hubungan dengan kekasihnya. Tapi, dia menangisi kebodohannya karena selama ini telah mencintai lelaki yang salah.

"Tuhan, terima kasih karena sudah pernah menitipkan rasa yang begitu luar biasa pada saya untuk seseorang. Setidaknya saya pernah menemukan sosok yang membuat saya mencintainya dengan rasa yang begitu dalam. Dia, laki-laki yang mengajarkan saya titik tertinggi mencintai yaitu dengan mengikhlaskan. Dia membuat saya jatuh cinta sejatuh-jatuhnya. Dia laki-laki yang saya cintai dengan tiba-tiba dan mengikhlaskan secara terpaksa," ucap Aisyah. Dia menghapus air matanya yang jatuh membasahi pipi.

Aisyah lalu mengambil gawainya. Menghubungi seseorang. Dia meminta orang itu untuk mencarikan pembeli rumahnya. Dia tak mau lagi kembali ke kota ini. Ingin memulai kehidupan yang baru di kota lain.

Setelah itu Aisyah mengambil tas koper. Memasukan semua barang berharga dan juga pakaian secukupnya saja. Dia tak mau banyak membawa barang.

"Ayah, Ibu, maafkan aku. Terpaksa aku menjual rumah peninggalan kalian. Aku tak mau kembali ke kota ini lagi. Tapi, percayalah, aku akan tetap datang ke kuburan, tempat istirahat terakhir ayah dan ibu," gumam Aisyah dalam hatinya.

Setelah merasa semua barang yang diperlukan masuk ke dalam koper, Aisyah lalu membasuh wajahnya. Barulah dia tidur.

**

Di tempat lain, Ammar dan ibunya baru sampai di rumah. Begitu duduk di sofa ruang keluarga, wanita itu langsung meluapkan amarahnya.

"Dasar wanita sialan! Jika saja kamu tak mengenalnya, pasti Mama tak akan rugi begini. Itu uang simpanan Mama. Kamu harus menggantinya nanti. Untung kamu tak jadi menikah dengan Aisyah. Apa yang diharapkan dari gadis seperti dirinya. Kamu itu aparat, pantasnya bersanding dengan dokter. Untung dokter Mia mau menerima lamaranmu," ucap Bu Rida.

Ammar menarik napas dalam. Walau dia telah memutuskan hubungan dengan Aisyah dan menerima Mia, tapi dia juga tak bisa terima jika sang mama mengatakan hal yang buruk tentang gadis tersebut.

"Ma, semua surat-surat ketika aku mau masuk militer yang urus Aisyah. Dia juga yang membantu aku saat membutuhkan uang," jawab Ammar.

Jawaban Ammar membuat emosi Bu Rida makin tersulut. Dia lalu menggebrak meja. Membuat pria itu terdiam. Mamanya memang temperamen. Dengan sang papanya saja dia mau berdebat sampai suaminya mengalah.

"Masih saja kau membelanya setelah dia menguras Mama. Untung saat mama mengatakan uang telah diterima sempat merekamnya sebagai barang bukti. Akan Mama katakan jika dia telah memeras kamu!"

"Ma, sudah cukup. Bukankah semua telah berakhir. Aku akan ganti uang Mama. Tapi aku minta waktu. Aku mohon, jangan lagi ada cerita tentang Aisyah. Aku telah memenuhi keinginan Mama untuk menikah dengan Mia, jadi aku mohon, Mama juga jangan ada lagi menyebut nama Aisyah," ujar Ammar.

Setelah mengatakan itu, dia masuk ke kamar. Mengambil gawainya dan menekan nomor Aisyah. Namun, nomornya sudah tak dapat dihubungi. Sepertinya gadis itu telah memblokirnya.

"Aisyah, maafkan aku. Aku memang pecundang seperti yang kau katakan. Semoga suatu hari nanti kita bertemu kembali dalam versi terbaik," gumam Ammar sebelum memejamkan matanya.

**

Pagi harinya, Ammar tak menyantap sarapan yang telah dimasak sang mama. Dia langsung berjalan keluar rumah. Saat akan masuk ke mobil, dia mendengar suara ibunya.

"Ammar, nanti sepulang kerja, jemput Mia di klinik. Kau sudah harus sering pergi jalan agar lebih dekat. Besok malam ada pertemuan keluarga menentukan hari pernikahanmu. Mama harap kamu tak melakukan hal yang membuat malu keluarga!" ucap Bu Rida dengan penuh penekanan.

"Baik, Ma. Aku pergi," jawab Ammar singkat.

Ammar melajukan mobilnya menuju rumah kediaman Aisyah. Dia mau minta maaf atas apa yang Mamanya lakukan tadi malam.

Begitu mobil memasuki halaman rumah Aisyah, pria itu merasakan sesuatu yang berbeda. Padahal dia hampir setiap hari menginjaknya. Hari ini dia merasa asing.

Ammar keluar dari mobil. Berjalan menuju pintu utama rumah itu. Dia terkejut melihat dua tas koper besar di depan pintu. Tanpa mengetuk, pria itu masuk. Dia melihat Aisyah yang sedang memasukan barang-barang miliknya ke kardus. Semua barang itu akan dia berikan pada panti asuhan dan orang yang membutuhkan.

"Kamu mau kemana?" tanya Ammar.

Aisyah yang sedang bekerja menjadi terkejut. Dia menoleh dan melihat Ammar berdiri dengan gagahnya. Dia memang tampan, apa lagi dengan seragam yang dipakainya saat ini.

"Kemana pun aku pergi, itu bukan urusanmu. Keluar lah! Untuk apa kau masih datang lagi?" tanya Aisyah.

Aisyah kembali melanjutkan pekerjaannya. Sedikit lagi semua barang-barang miliknya telah tersusun rapi di dalam kardus.

"Aisyah, maafkan mama. Dia kemarin terbawa emosi."

"Aku sudah memaafkannya. Sekarang kamu bisa pulang. Aku tak mau mamamu melihat. Nanti dikira aku yang meminta kamu datang," ujar Aisyah.

"Aku juga minta maaf. Aku sebenarnya tak ingin membuat kamu sakit hati. Keadaan yang memaksaku begini. Aku tetap menyayangimu," kata Ammar.

Aisyah tertawa mendengar ucapan Ammar. Dia telah menutup hatinya untuk pria itu. Walau pun mungkin akan sulit, tapi dia harus melakukan itu.

"Sayang ...? Jika sayang, kau tak akan melakukan ini. Aku sudah tak percaya lagi dengan omonganmu. Sekarang pergilah. Antara kita sudah tak ada hubungan. Anggap kita tak pernah kenal. Baik di masa dulu, sekarang dan jika ada kehidupan selanjutnya, aku akan tetap mengubur namamu. Aku tak akan mau lagi bertemu kamu dalam keadaan apapun!" seru Aisyah dengan penuh penekanan.

"Aisyah, aku mau hubungan kita tetap baik walau akhirnya tak berjodoh. Bukan begini yang aku mau. Aku ingin kita tetap berteman. Aku harap jangan pergi," ucap Ammar dengan memohon.

Aisyah sudah tak bisa lagi menahan emosinya lagi. Dia lalu mendekati Ammar, dan tanpa di duga, tangannya terangkat dan langsung mendarat di pipi kirinya.

"Ini untuk kesalahanku karena pernah mencintaimu!" seru Aisyah saat menam'par pipi kirinya Ammar.

Ammar terkejut dan memegang pipinya yang terasa panas karena tam'paran wanita itu. Belum hilang rasa terkejutnya, pipi kanannya kembali mendapatkan tam'paran.

"Ini untuk diriku yang bodoh karena telah menyerahkan kesucianku!"

Dada Aisyah tampak turun naik menahan emosi. Dia lalu menunjuk pintu rumahnya.

"Aku minta keluarlah! Sebelum aku melakukan hal yang tak pernah kau duga!"

"Aisyah, kamu boleh menamparku seberapa banyak. Tapi aku mohon jangan pergi. Kamu tak memiliki siapa-siapa. Aku akan merasa semakin bersalah jika terjadi sesuatu denganmu," ucap Ammar.

"Pergi atau aku teriak!" ucap Aisyah dengan suara yang cukup tinggi.

Ammar tak punya pilihan lain, dia akhirnya melangkah pergi. Dengan berat hati dia masuk ke mobil dan meninggalkan halaman rumah itu.

Setelah Ammar menghilang, kembali Aisyah menangis. "Aku pastikan ini air mata terakhir, dimana semua kenangan tentangmu, akan aku hapus perlahan. Pergilah! Semoga kita menjadi lebih baik di kehidupan masing-masing."

1
Dewi Kasinji
ijin baca kak
Mama Reni: 😍😍😍😍😍
total 1 replies
Asyatun 1
keren banget thoor
sinta nurhasanah
orang yang sudah meninggal itu tidak bisa mendoakan tpi didoakan, kalo restu iya🙏
Les Tary
ngapain jg kepo...hrsnya salahin tuh laki loe yg pengecut itu
Ila Lee
mati kamu Ammar sudah di beri peringatan Mia tidak suka kau masih juga sembunyi2 berjumpa Aisyah perang besar ni😅😅😅
Ila Lee
amar di amar dapat hadiah 5 jari eh dari Aisyah itu memang suamimu albi yang selalu melindungi mudah menyayangimu Aisyah ❤️❤️❤️❤️❤️❤️❤️
Ila Lee
yYa betul hilang semua masalah dengan olah raga atau perang ranjang ❤️❤️❤️❤️❤️❤️
Ila Lee
betul Aisyah sekarang ada suami apa 2 harus tya suami lebih baik selesai masalah antara kau dan Ammar
Ila Lee
jadi begini sebuah rumah tangga jika tidak ada kejujuran dari awal 😭😭😭😭😭
Ila Lee
Vita hanya kerana nafsu begitu lh selalu terjadi buat hubungan haram dulu tidak pernah ingat tentang dosa lebih jujur pada Aisyah 😆😆
Ila Lee
jujur lh alby pada Aisyah itu lebih baik dari dia tahu dari orang lain insyaallah Aisyah boleh menerima nya mungkin terperanjat mengakui kesalahan masa lalu itu terbaik untuk 💪💪💪
Ila Lee
mungkin ini yg pernah alby ckp pada Aisyah jika satu saat thu kebenaran tentang alby semoga Aisyah boleh terima baik buruh suami nya ❤️❤️❤️
Nurul Hula-hula
ceritanya bagus ngk bertele2
Ila Lee
bagus alby mempertahan isteri serta zavear mantap alby
Muffin: ✨ Halo Sahabat Pembaca! ✨
Aku baru saja merilis cerita terbaru berjudul “SCARLET MEMORIES” 🖤
Kisah tentang Diana— yang diusir oleh orang tuanya, dikhianati, dihancurkan, dan ditinggalkan dalam kondisi hamil.

Saat ia mulai sembuh karena satu pria yang tulus…

lelaki dari masa lalunya kembali,
membawa rahasia yang bisa menghancurkan segalanya.

✨ Baca SCARLET MEMORIES sekarang.
Berani jatuh cinta, berarti siap terluka lagi.
❤️ Like & komentar kalau kamu siap ikut terseret dramanya.
total 1 replies
Ila Lee
kasihan Mia di ini yg bersalah ada ibu rida r kerana dia yg memaksa Ammar untuk putus dengan Aisyah lalu menikah Mia sedang kn hati Ammar masih cinta dan sayang Aisyah
olra
semangat thor
Alif
salah elo sendiri Mia knapa kamu ngusik bayi aisyah cb kamu diam aja psti semua aman
guntur 1609
mantap karyamu. aku tunggu karya lainya
Mama Reni: Terima kasih
total 1 replies
guntur 1609
nah begini kan lbh indah ammar. sdh kau yg salah tapi kau masih juga tak tahu diri. kalau dari dulu kau langsung mnt maaf kan beres. tinggal nenek lampir tu yg blm taubat
guntur 1609
sok paten kau pecundang bsok gertak alby. nyatanya kau yg kena kan. sdh di bilang tapi juga ngeyel
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!