PERINGATAN!
CERITA INI BIKIN NGAKAK
"Itu kartu keluarga kita. Sekarang kita keluarga secara hukum," kata Faiq masih mencoba mengembalikan akal sehatnya yang kini hampir hilang.
Myesha membaca kartu itu, tertulis nama paling atas Faiq Akbar Alamsyah sebagai kepala keluarga, di bawahnya ada nama dia, Myesha Anindita. Lalu yang terakhir nama anak yang baru mereka temukan.
"Jadi sekarang statusku istri dan ibu?" pertanyaan dari Myesha lolos begitu saja. Terasa linglung ketika mengatakannya.
****
Faiq adalah seorang dokter gigi. Selama 28 tahun hidup dia tidak ada cita-cita untuk menikah. Ia sudah tenang jauh dari keluarga dan menyewakan lantai atas rumahnya untuk seorang komikus bebas brisik bernama Myesha.
Selama dua tahun mereka hidup berdampingan sebagai pemilik dan penyewa, tak ada masalah apapun hingga datang bayi di depan rumah mereka. Kesalah pahaman pun terjadi hingga mengharuskan mereka menikah dan merawat sang bayi sampai menemukan orang tua kandungnya.
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Ka Umay, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Tirai
Setiap manusia memiliki naluri terhadap pasangannya, menginginkan cinta dan dicintai. Tak hanya raga yang hanya sebatas nafsu. Benar, Faiq memiliki nafsu sebagai lelaki. Di hadapannya sekarang ada istri yang bisa dia sentuh. Halal. Dia tidak perlu menahan jika mau.
"Oh ya Mas, tadi waktu aku ke mini market Riki nggak sengaja keceplosan kalau pernah lihat Yuno sebelumnya. Kita harus selidiki dia."
Myesha berbalik, menghadap Faiq yang tengah menimang Yuno. Pria itu tak membalas tatapannya.
"Sudah kubilang dari awal dia mencurigakan, gimana kalau kita paksa dia nyerahin CCTV pas malam kita nemuin Yuno. Kunci teka-teki ini ada di situ."
"Mana bisa kita paksa dia, yang ada dia ntar malah kabur."
Myesha mengembuskan napas berat, tak tahu lagi harus bagaimana mendapatkan kunci permasalahan yang kini dipegang Riki.
Kipas angin menyala berputar, menimbulkan sensasi dingin di kulit Myesha yang hanya memakai handuk. Sementara Faiq menaruh Yuno ke box bayi setelah bayi mungil itu tertidur lelap.
"Nanti kita pikirkan. Sha, kok kamu keramas, apa datang bulanmu dah selesai?"
"Udah, Mas. Cuma takut keluar lagi makanya pake pembalut buat jaga-jaga. Lihat kulitku udah putih cantik lagi, besok kamu nggak bakal malu bawa aku ke acara nikahan mantan. Pokoknya aku minta bayaran nggak bayar uang sewa bulan ini."
Gadis itu tersenyum cerah, antusias dan gembira melihat kulitnya yang putih. Memang dari awal putih hanya saja dia tidak merawat dengan baik.
Matahari meninggi, tetapi sinarnya tak masuk ke dalam kamar karena tirai masih ditutup. Faiq berbalik menghadap Myesha. Matanya lekat memandang gadis itu. Tak peduli lagi dengan jantungnya yang bergejolak melihat sang istri hampir telanjang.
"Aku kan sudah bilang walaupun ini pernikahan jadi-jadian tetapi tetap saja aku memiliki kewajiban menafkahimu, jadi pada dasarnya kamu nggak perlu membayar sewa. Kamu sendiri juga punya kewajiban sebagai istri dan ibu."
"Aku udah jalanin kewajibanku kok. Masak, nyuci, ngurus Yuno, beresin rumah."
"Itu belum semua, Sha. Ada yang kamu lupain soal kewajibanmu sebagai istri."
Jantung Faiq seakan mau meledak, harap-harap cemas dengan jawaban Myesha. Dia laki-laki, suami yang bertanggung jawab. Butuh dilayani secara biologis juga. Walaupun tidak ada cinta, jika Myesha mau menjalankan kewajibannya sebagai istri maka tidak ada alasan untuk Faiq menolak, toh jika mereka melakukan hubungan suami istri bisa dihitung ibadah.
"Oh ya aku inget." Myesha antusias. Wajahnya cerah.
Sementara Faiq tak kuat menahan debaran jantungnya, 80% dalam hatinya sangat berharap Myesha peka dengan apa yang dia maksud.
"Apa?"
"Minta jatah bulanan gajinya Mas, hehe. Lumayan sekarang udah ada yang ngasih aku makan tanpa harus kerja," jawab Myesha.
Baru kali ini Faiq ingin menggaruk tembok dengan kedua tangannya dan berteriak sekeras mungkin. Wajah cantik bebas make up itu seakan meminta Faiq untuk menerkam saking gemasnya.
Pria itu mengembuskan napas berat kemudian berpaling ke arah tirai. Membuka tirai itu sehingga cahaya matahari masuk ke dalam kamar.
"Bener, 'kan aku bisa pegang uang Mas juga?"
"Hmmm ...." Faiq menjawab sekedarnya.
"Kalau gitu aku pake baju dulu."
Sekali lagi Faiq mengembuskan napas berat, apakah gadis itu tak memiliki nafsu sama sekali? Bagaimana bisa sepolos itu dan hanya berpikir tentang uang? Faiq tak habis pikir.
Waktu berlalu dan Faiq mulai pasrah dengan ketidak pekaan Myesha. Mungkin, hati perempuan itu milik orang lain dan tak memandangnya sebagai pria. Jika seperti itu keadaannya maka tak ada yang bisa Faiq lakukan. Sampai mereka menemukan orang tua Yuno dia harus menahan diri, membuang semua nafsu dan jangan memandang Myesha sebagai lawan jenis.
Berharap kepada sesuatu yang tak digenggamnya terlalu berisiko untuk sakit hati. Faiq mencoba untuk tak berpikir macam-macam lagi, toh setelah ini selesai dia bisa menikah dengan gadis lain dan menjalani pernikahan secara normal.
Dulu, dia pikir tak perlu kebutuhan biologis. Ia hanya ingin hidup tenang bersama cucut, sang kura-kura yang kini tinggal di aquarium. Tetapi semua berubah total ketika mulai hidup bersama Myesha, gadis yang dulu dia pikir sangat culun dan tak pantas dinikahi.
Mulai sekarang, dia akan membatasi diri dan tidak boleh sampai menganggap Myesha istri yang berhak dia sentuh. Jangan, hati gadis itu milik orang lain.
Sampai hari di mana ia harus datang bersama Myesha ke pernikahan mantan sahabat dan mantan pacar.
"Gimana, Mas. Udah cantik belom?" tanya Myesha.
Ia memakai gaun panjang sampai bawah lutut yang berwarna pastel, rambut dikelabang ke samping dengan hiasan. Tanpa kacamata, bulu mata lentik terlihat sempurna. Pipi merona di kulit putihnya. Sepatu cantik dengan heels yang tidak terlalu tinggi. Faiq tak menyangka Myesha bisa berdanda.
"Iya, cantik."
Mendengar pujian Faiq, Myesha tersenyum cerah. Menambah kecantikan yang membuat pria itu merasa waktu berhenti beberapa detik.
Pikiran bahwa dia harus merelakan Myesha dan tak boleh menganggap gadis itu istri yang boleh disentuh hilang seketika. Tidak! Myesha miliknya, sekalipun hatinya milik orang lain Faiq akan merebutnya dan mendapatkan gadis itu seutuhnya.
.
.
.
.
..
bersambung.
Awalnya pingin up dobel tp belom siap. dr pada acak"n mending up lagi ntar sore ya. Jangan lupa vote biar semangat up.
(づ ̄ ³ ̄)づ
aku juga tinggal d METRO Lampung thor 😁
entah lh, seperti pernah membaca novel mu ini sebelumnya, tapi kemudian bingung... serasa baru baca pertama kali.
jangan2 aku ketularan jadi Riki🤪🤪🤪🤪
apa aku salah orang ya(author)🤔🤔🤔
ngakak terus aku di setiap judulnya😆😆
sampai anak ku bingung aku kenapa, karena sudah lama aku nggak ketemu novel gokil abis seperti ini. alur ceritanya pun sangat apik menurut ku😍😍