NovelToon NovelToon
Gejolak Cinta Sang Asisten

Gejolak Cinta Sang Asisten

Status: tamat
Genre:Kehidupan Manis Setelah Patah Hati / Cinta Seiring Waktu / Roman-Angst Mafia / Menyembunyikan Identitas / Tamat
Popularitas:150.8k
Nilai: 5
Nama Author: Serra R

"Aku tak peduli dengan masa lalu. Yang aku tahu adalah masa kini dan masa depan. Masa lalu hanya hadir untuk memberi luka, dan aku tak ingin mengingatnya!!" (Rayyan)


"Aku sadar bukan gadis baik baik bahkan kehadiranku pun hanya sebagai alat. Hidupku tak pernah benar benar berarti sebelum aku bertemu denganmu." (Jennie)

"Aku mencintaimu dengan hati, meski ku akui tak pernah mampu untuk melawan takdir."( Rani)

Kisah perjuangan anak manusia yang hadir dari sebuah kesalahan masa lalu kedua orang tua mereka. Menanggung beban yang tak semestinya mereka pikul.
Mampukah mereka menaklukkan dunia dan mendirikan istana masa depan yang indah dengan kedua tangan dan kakinya sendiri?
Atau kejadian masa kelam orang tua mereka akan kembali terulang dalam kehidupan mereka?

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Serra R, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Bab 29.29. Ronald bertemu Sanjaya.

Jika Rayyan dan Vino tengah dalam perjalanan mengantar Jennie untuk terapi kakinya. Maka lain hal nya dengan Ronald. Lelaki gagah dengan badan kekar tersebut kini juga dalam perjalanan meski tujuannya berbeda.

Dan, disinilah dia saat ini. Berada di sebuah rumah mewah yang cukup besar dengan pilar-pilar kokoh yang menyanggah di setiap sudutnya.

"Selamat pagi, Tuan."

Sanjaya menoleh dengan cepat, kedua matanya nampak berkaca kaca menatap orang kepercayaan nya itu.

"Ron,"

"Tuan, saya datang." Bibir itu mengulas senyum.

Dua belas tahun lamanya keduanya tak lagi bertemu meski komunikasi terkadang masih terjalin diantara keduanya. Dulu, dimana ada Sanjaya disitulah Ronald juga berada.

Tubuh tegap tersebut saling mendekat ada kerinduan yang tak mampu mereka ungkapkan dengan kata kata. Sanjaya langsung mendekap erat asistennya tersebut. Tak ada orang yang dia percaya hanya Ronald satu satunya. Begitupun dengan asisten nya yang sekarang mendampingi Sanjaya tak sedekat itu.

"Aku senang melihatmu dalam keadaan segar bugar seperti ini. Kau semakin tua Ron, maaf karena membuatmu harus bersembunyi selama ini."

"Saya yang seharusnya bangga karena bisa mengabdi pada anda tuan."

Keduanya saling melepaskan pelukan. Sanjaya menepuk pundak asisten kepercayaan nya itu beberapa kali sebelum mengajaknya masuk kedalam ruangan kerjanya.

Pintu bercat putih tersebut tertutup rapat, dan menandakan jika orang yang berada di dalamnya tak ingin diganggu.

.

"Tuan muda semakin dewasa, saya rasa sudah saatnya beliau mengetahui cerita sebenarnya, tuan."

"Tidak, Ron. Aku tak ingin putraku kembali mengalami kesakitan. Cukup sudah aku melihatnya menderita selama ini. Dia tak seharusnya menanggung semuanya."

"Tapi tuan, bagaimanapun tuan muda juga berhak mengetahui kebenarannya. Saya yakin, dengan kedewasaan nya saat ini. Tuan muda akan mampu memahami semuanya."

"Aku tak ingin melihat api kebencian itu kembali berkobar dalam matanya. Aku tak mau, rasa kagumnya pada mendiang mamanya hancur karena rahasia ini. Biarlah, aku yang menanggung semuanya, Ron. Melihat Kevlin bahagia sudah cukup bagiku." Sanjaya mengukir kan senyum tipis di bibirnya.

Ronald menghela nafas dalam, sebagai seorang asisten tentu saja dirinya tak memiliki kuasa untuk memaksa tuannya. Namun dirinya juga merasa prihatin dengan apa yang menimpa keluarga itu.

.

.

Mobil yang dikendarai Vino perlahan berbelok kesebuah restoran. Ketiganya berjalan beriringan memasuki restoran tersebut.

Rayyan mendengus kesal ketika tatapan matanya tak sengaja melihat beberapa orang yang memperhatikan nya dari jauh. Bukan tak tahu jika selama ini dirinya selalu diawasi oleh orang-orang suruhan ayahnya.

"Kau kenapa?" Vino menyenggol lengan Rayyan pelan ketika mereka telah duduk menunggu pesanan mereka datang.

Rayyan menggeleng pelan, dia tak ingin orang lain tahu tentang siapa dirinya sebenarnya. Biarlah cukup orang mengenalnya sebagai Rayyan bukan lagi sebagai Kevlin putra Sanjaya. Lelaki yang teramat sangat di hindarinya selama ini. Laki-laki yang telah menorehkan luka teramat perih dalam hatinya dan juga laki-laki yang telah membuat dunia seorang Rayyan hancur tak lagi berbentuk.

Jennie yang berada diantara mereka memilih diam. Gadis itu tak mau menimbulkan masalah hanya karena salah bertindak. Perlindungan yang diberikan oleh kedua lelaki di hadapannya saat ini saja sudah membuatnya bersyukur. Dibalik semua musibah yang dialaminya, masih ada orang-orang baik yang mau membantunya.

Ketiganya diam menikmati makanan yang mereka pesan masing-masing. Hanya dentingan sendok dan suara berisik dari pengunjung lain yang mereka dengarkan.

"Kita mampir ke supermarket sebentar untuk membeli minuman, karena setelahnya kita tak lagi berhenti untuk mempersingkat waktu."

Mobil kembali berjalan pelan membelah jalan. Jennie masih dengan diamnya, sambil memainkan ponselnya. Sesekali terdengar tawa kecil yang keluar dari bibirnya, membuat Rayyan melirik kaca spion untuk sekedar melihat gadis itu.

"Jen, apa aku boleh menanyakan beberapa hal padamu?" Vino yang masih fokus dengan kendali setir nya membuka suara untuk memecah keheningan.

Mereka bertiga namun entah mengapa suasana mobil seolah hanya berisi dirinya seorang. Dan Vino sadar, jika dua orang yang bersama nya tersebut termasuk orang-orang yang bertah untuk berdiam diri dalam waktu yang lama.

"Boleh, silakan saja."

"Baiklah, jika tak keberatan kau bisa menjawabnya namun jika kau tak ingin menjawab juga tak masalah. Karena yang ingin ku tanyakan nanti mungkin sedikit bersifat pribadi."

"Iya, aku mengerti."

"Begini, beberapa waktu lalu ketika orang-orang suruhan ku melaporkan hasil temuan mereka tentang musiba yang menimpamu, ada beberapa hal janggal yang mereka dapatkan. Orang-orang yang melakukan penyergapan terhadapnya bukanlah orang pribumi. Mereka datang dari luar kota, hingga sedikit kesulitan untuk melacak mereka. Apa kamu punya musuh dikota lain?"

Jennie terdiam beberapa saat. Gadis itu mulai berpikir. Terlalu banyak tempat yang dikunjunginya hingga tak ada satupun yang mampu membuatnya bisa menebak kira kira apa dan siapa dalang dibalik semuanya.

"Selama ini banyak kota yang aku kunjungi. Terutama untuk urusan bisnis. Apa mungkin semua itu berhubungan dengan bisnis?"

"Aku menduga lebih dari itu." Rayyan yang sejak tadi diam membuka suara. Ada banyak kejanggalan yang telah dia dan Vino pikirkan beberapa hari ini.

Jika dugaan mereka benar, seharusnya bukan Jennie yang menjadi incaran orang-orang itu andai saja yang mereka incar berhubungan dengan urusan bisnis. Apalagi, setahu keduanya, Jennie tak memiliki kekuasaan apapun terhadap perusahaan yang diwakilinya, yaitu perusahaan keluarga Darou.

"Jika hanya urusan pekerjaan, tentunya mereka lebih mengincar pemilik perusahaan bukan dirimu yang hanya sebagai pion saja." Rayyan melanjutkan kata katanya.

"Begini Jen. Ada indikasi jika mereka mengetahui tentang kamu lebih banyak. Kegiatanmu dan juga kebiasaan mu. Karena itu kami mengira ada keterlibatan orang terdekatmu dalam hal ini. Maaf jika asumsi kami mungkin tak berkenan untukmu." Vino memutar setir mobilnya dan memasuki jalur menuju kota A.

"Selain kakak tirimu, apa ada orang lain yang bisa kita curigai terlibat dalam hal ini?"

"Kak Raja memang membenciku. Tapi sejauh ini dia hanya berkata-kata kasar terhadapku tanpa melakukan kekerasan fisik. Begitupun dengan mama Cika." Lirih Jennie dengan tatapan yang menerawang jauh.

"Bukankah masih ada adik Raja?"

Jennie menatap Rayyan yang duduk dibangku depan. Lelaki itu berbicara tanpa menoleh ke arah Jennie. Pandangannya lurus ke depan dengan tangan kirinya disandarkan ke jendela mobil.

"Jeslin jarang sekali pulang, selama ini lebih banyak menghabiskan waktunya di Jerman. Dia juga satu satunya keluarga Darou yang bersikap baik kepadaku."

Rayyan melirik ke arah Vino yang juga sedang melakukan hal yang sama. Keduanya berbicara melalui isyarat mata yang tak diketahui oleh Jennie yang sibuk mengatur suasana hatinya. Jujur saja pembahasan ini kembali membuat sayatan di hatinya terasa perih.

"Baiklah, apapun yang akan terjadi nanti aku harap kamu mau bekerja sama untuk itu Jen. Semua ini demi kebaikanmu sendiri." Vino menoleh dan tersenyum hangat pada gadis malang yang kini tengah menundukkan wajahnya tersebut.

"Terimakasih." Suara Jennie terdengar bergetar. Sangat terlihat bagaimana rapuhnya gadis itu.

"Setelah ini kau akan ikut tuan Arlan atau ingin kembali ke kota B bersama kami?"

Jennie mendongak menatap Rayyan yang masih fokus menatap jalanan di depannya.

"Kau mengusir ku?"

"Ckck, kau ini. Aku kan sedang bertanya padamu."

"Aku belum tahu.." Cicit Jennie, jujur saja dirinya sedikit ngeri melihat sorot mata tajam Rayyan yang mengarah padanya.

"Terserah lah." Dengus Rayyan sedikit kesal.

Vino menyunggingkan senyum nya. Sangat lucu baginya menyaksikan perdebatan yang selalu terjadi diantara keduanya. Sangat manis menurutnya.

1
🏘⃝Aⁿᵘ3⃣💣⃟ ⃟ᵉˡˡˢ👙
hmmm lagi manis" nya udahan 😫😫😫
☠ᵏᵋᶜᶟ🍾⃝ͩRᴇᷞᴛͧɴᷠᴏͣᴠͥɪͣᴘͫ✮⃝༄⃞⃟⚡
dari dulu mah wajah Rayyan tanpa ekspresi deeh
☠ᵏᵋᶜᶟ🍾⃝ͩRᴇᷞᴛͧɴᷠᴏͣᴠͥɪͣᴘͫ✮⃝༄⃞⃟⚡
meski telah melewati masa kritis tapi hingga saat ini Rico masih juga belum sadar juga
☠ᵏᵋᶜᶟ🍾⃝ͩRᴇᷞᴛͧɴᷠᴏͣᴠͥɪͣᴘͫ✮⃝༄⃞⃟⚡
huuuuuuffttttt syukurlah jika Rico berhasil melewati masa kritis karena Rico telah memakai rompi anti peluru
☠ᵏᵋᶜᶟ🍾⃝ͩRᴇᷞᴛͧɴᷠᴏͣᴠͥɪͣᴘͫ✮⃝༄⃞⃟⚡
rasa sayang Rayyan pada Rico dan Javier tentulah berbeda lah
karena mereka berdua sama-sama menempati posisi istimewa di hati Rayyan
☠ᵏᵋᶜᶟ🍾⃝ͩRᴇᷞᴛͧɴᷠᴏͣᴠͥɪͣᴘͫ✮⃝༄⃞⃟⚡
gak usa di gubris apa kata orang lah Lin...
yang penting Daddymu selalu bersikap baik padamu toooh
☠ᵏᵋᶜᶟ🍾⃝ͩRᴇᷞᴛͧɴᷠᴏͣᴠͥɪͣᴘͫ✮⃝༄⃞⃟⚡
waaah keren juga tuh Rico....
koneksinya gak main-main seeeh
☠ᵏᵋᶜᶟ🍾⃝ͩRᴇᷞᴛͧɴᷠᴏͣᴠͥɪͣᴘͫ✮⃝༄⃞⃟⚡
kamu uda lapar banget ya Ric...ampe pengen buru-buru masuk supaya bisa langsung makan 😂😂😂
☠ᵏᵋᶜᶟ🍾⃝ͩRᴇᷞᴛͧɴᷠᴏͣᴠͥɪͣᴘͫ✮⃝༄⃞⃟⚡
saya juga suka neeeh gethuk 😍😍😍
✿⃟‌⃟ᶜᶠᶻ 𝐌𝐎𝐙⃝🦜𒈒⃟ʟʙᴄ
akhirnya kelar juga malam pertama nya 🤭🤭🤭
aaahh aku telat bacanya ya, harusnya pas maljum kemaren 😅😅😅
pasti rayyan bahagia dpet.jackpot yg masih tersegel.
wkwkw bisa langsung hamil itu kan thor, kasian para orang tua pingin punya cucu, bakal jadi rebutan pasti.
ok lah makasih ry udah buat rayyan dan jenie bahagia disini
✿⃟‌⃟ᶜᶠᶻ 𝐌𝐎𝐙⃝🦜𒈒⃟ʟʙᴄ
hais dasar orang tua taunya minta cucu aja.. belom unboxing mereka loh, rayyan dan jennie blom tau nikmatnya surga dunia, yg tau hanya othornya aja 🏃‍♀️🏃‍♀️
ㅤㅤ💥爱你的钥匙 Serra࿐: Aish buka kartu malahan wkwkwkw 🤣
total 3 replies
Yhanie Shalue
sudah dibilangin jen terkadang orang yg kita anggap baik dan dekat sama kita justru dia adalah musuh kita sendiri
☠ᵏᵋᶜᶟ ᴠͥɪͣᴘͫ✮⃝ 🎯™𝐀𝖙𝖎𝖓 𝐖❦︎ᵍᵇ𝐙⃝🦜
ot ke novel baru deh
☠@AngguN
akhirnya hapy ending
◌ᷟ⑅⃝ͩ● Marlina●⑅⃝ᷟ◌ͩ ☘𝓡𝓳
Akhirnya 💕💕💕
☠ᵏᵋᶜᶟ ᴠͥɪͣᴘͫ✮⃝ 🎯™𝐀𝖙𝖎𝖓 𝐖❦︎ᵍᵇ𝐙⃝🦜
met bahagia Ray dan jejen,, semoga segera dikasih keturunan, biar oara ima opa seta kakeknya seneng
☠ᵏᵋᶜᶟ ᴠͥɪͣᴘͫ✮⃝ 🎯™𝐀𝖙𝖎𝖓 𝐖❦︎ᵍᵇ𝐙⃝🦜
bikin cucu seng akeh biar bisa bikin club bola.sekalian😄
☠ᵏᵋᶜᶟ ᴠͥɪͣᴘͫ✮⃝ 🎯™𝐀𝖙𝖎𝖓 𝐖❦︎ᵍᵇ𝐙⃝🦜
emang rena kan ngerhain juga ke kak ray nya yg kaya tembok😄
☠ᵏᵋᶜᶟ ᴠͥɪͣᴘͫ✮⃝ 🎯™𝐀𝖙𝖎𝖓 𝐖❦︎ᵍᵇ𝐙⃝🦜
anuuu dalam berbagai ekspektasi dan penerjemahan masing2😄
☠ᵏᵋᶜᶟ ᴠͥɪͣᴘͫ✮⃝ 🎯™𝐀𝖙𝖎𝖓 𝐖❦︎ᵍᵇ𝐙⃝🦜
sabar sabar yah sabaaaar
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!