Perfect Love

Alana kembali bekerja seperti biasanya. Dia masih memiliki dua pertemuan lagi bersama para perusahaan besar.

Sekarang Alana jarang menerima ajakan atau menyahuti pesan dari devan. Alasannya hanya satu. Yaitu dia tidak mau menjadi perusak rumah tangga orang.

Meskipun kisah cinta nya gagal bersama sang mantan yang tak lain devan. Namun dirinya tetap tak mau menjadi wanita pelakor.

Apalagi di rumah tangga mantannya sendiri dengan alasan ia gagal karena cintanya.

Dia memiliki Sean sekarang. Meskipun bukan dari pernikahan yang sah namun Alana menjadikan Sean prioritasnya. Putra tercintanya yang begitu mirip dengan devan itu menjadi satu satunya alasan Alana berjuang dan bertahan sampai di titik ini.

Jika saja Sean tak hadir. mungkin alana sudah dari lama menyerahkan hidupnya pada takdir.

Kini dia percaya kata ' setiap ada musibah pasti ada hikmah' . Karena dia sendiri yang mengalaminya.

Disaat dirinya down karena batal menikah serta calon suaminya selingkuh, tuhan sangat baik hati menghadirkan malaikat kecil sebagai penyemangat hidup nya dalam bentuk bayi kecil bernama Sean. Dia tidak akan pernah melupakan momen disaat detik detik Sean lahir kedunia.

Itu adalah anugrah terbesar dan terindahnya. Alana sangat bersyukur atas itu.

Di tengah kesibukan kerjanya Alana tiba tiba mendapat sebuah pesan misterius dari nomor tak di kenal.

Alana mengerutkan keningnya kala melihat nomor tak terdaftar di kontaknya.

0859-xxxx-xxxx

Temui aku di makan siang jika kau tak ingin dia kenapa napa.

Jalan paku no 17...

Awalnya Alana menganggap itu hanya nomor salah sasaran.

Namun melihat jika photo putranya yang dikirim. Alana menjadi was was. Dia melihat kembali pesan itu dan mencoba berpikir. Sebelum akhirnya dia mengangguk menyetujui.

...

Dia saat jam makan siang tiba. Sesuai pesan dari nomor tak dikenal Alana mengunjungi alamat yang di berikan.

Dia benar benar takut jika putranya benar benar kenapa napa.

Dapat di lihat sebuah gedung tua yang kosong. Dan anehnya tidak ada siapa siapa disana.

Sebelum akhirnya dia salah. Seorang wanita keluar dari sebuah pintu yang sudah usang.

Alana menatapnya dan begitu terkejut kala melihat Karina lah yang berada disana.

" Sedang apa kau disini?"Alana bertanya bingung.

Karina menyeringai dan menghampiri alana lebih dekat.

" Aku sedang menunggu seseorang yang akan menjadi tamuku". Ujar karina ambigu.

" Apa maksudmu?" Alana tak mengerti.

" Tidak usah berpura pura al. Aku yang mengirimkan pesan itu dan sedang menunggumu disini". Karina terkekeh.

Mendapat sinyal bahaya Alana menjadi lebih siaga.

" Jangan macam macam denganku Karin. Atau aku tidak segan untuk membalasmu". Tegas Alana.

" Siapa yang ingin macam macam? Aku hanya ingin bilang, JAUHI DEVAN!" Bentak Karina.

Karina benar benar merasa cemburu dengan kedekatan Alana dan devan. Devan sering mengajak Alana makan siang, sedangkan dengan devan tak pernah. Kalau pun mau itu karena paksaan darinya dengan alasan pekerjaan.

" Apa maksudmu? Aku dan devan tidak ada apa-apa" aku alana.

Meskipun was was dalam menjawab karena dia tahu devan masih mencintainya.

" Jangan bohong Al. Aku tahu devan masih mencintaimu!"

" Dulu maupun sekarang dia tetap mencintaimu. Tak pernah sedikitpun dia membuka hatinya untuk mencoba menerimaku dalam hidupnya meskipun aku sudah berjuang dengan segala cara. Itu semua karna siapa? KARNA KAU ALANA!".

" Di saat aku bahagia karena aku bisa menikah dengan devan. Pria yang aku cintai sejak SMA. Aku pikir, setelah kau pergi aku telah menyingkirkan halangan terbesar dalam perjuanganku, aku akan bahagia dan hidup bersama devan."

" Namun pikiranku salah. Nyatanya. DENGAN ADA ATAU PUN TAK ADA DIRIMU DEVAN TETAP TAK BISA MENCINTAI KU. DIA SELALU MEMIKIRKANMU, MENYEBUT NAMAMU TERUS MENERUS BAHKAN SAAT KAMI BERCINTA!"

Wajah Karina memerah karena amarahnya. Bentakan itu terdengar begitu keras bahkan jika ada orang di luar pasti akan terdengar jelas.

" Apa maksudmu karin? Aku tidak melakukan apapun!" Alana bingung.

" Aku tidak peduli. Tapi yang penting kali ini ku peringatkan kau untuk jauhi devan. Jika tidak.." Karina menjeda ucapannya.

Dia membawa sebuah poto dan menunjukkan nya pada Alana.

" Aku akan mencelakainya". Karina menyeringai.

Wajah alana berubah panik. Dapat dia lihat photo putranya di sana yang saat itu Alana ingat sedang acara taman bermain.dia tak tahu Karina mendapatkan photonya dari mana. Tangan alana bergetar hebat. Dia tak akan membiarkan Sean terluka.

" Ku mohon Karin jangan lukai Sean. Aku mohon. Aku akan melakukan apapun asal jangan kau lukai Sean." Mohon Alana.

Karina terkekeh sambil memainkan sebelah kakinya.

" Oh jadi namanya sean?"

" Kau pikir aku tidak tahu jika kau dan devan memiliki seorang anak.?"

Tubuh alana pias. Wajahnya memucat saat mendengar penuturan Karina. Dari mana Karina bisa tahu dia dan devan telah memiliki seorang anak?

" Aku peringatkan sekali lagi untuk menjauhi devan! Jika tidak putra kesayangan mu jadi korbannya". Karina berlalu dengan senyum devilnya. Dengan sebgaja dua menyenggol bahu Alana yang masih pucat.

Setelah kepergian Karina,Alana buru buru pulang. Dia ingin memastikan putranya dalam kondisi aman.

Mendengar ancaman Karina yang tak main main membuat Alana mengkhawatirkan putranya.

Sekarang dia tak peduli lagi dari mana Karina tahu dan mendapatkan photo Sean. Yang pasti sekarang Alana harus melindungi putranya dari ancaman berbahaya karina.