NovelToon NovelToon
Kontrak Pernikahan Dengan Tuan Zaidan

Kontrak Pernikahan Dengan Tuan Zaidan

Status: sedang berlangsung
Genre:Romantis / Cinta setelah menikah / Ibu Pengganti / Nikah Kontrak
Popularitas:8.6k
Nilai: 5
Nama Author: Nita.P

Melati, hanya seorang guru honorer di sebuah sekolah elite. Namun, dia harus terjebak dengan seorang Tuan Muda yang ternyata Ayah dari anak didiknya.

Menjadi istri bayaran, bukan salah satu dari cerita yang ingin dia lalui dalam hidupnya. Ketika dia harus menikah dengan pria yang hatinya terkunci untuk sebuah cinta yang baru dan sosok baru setelah kepergian istrinya.

Namun sial, Melati malah jatuh cinta padanya. Bagaimana dia harus berjuang akan cinta yang dia miliki. Dalam pernikahan yang semu, dia harus berjuang membuka kembali hati suaminya yang sudah terkunci rapat. Namun, di saat dia benar-benar ingin berjuang dalam cinta dan pernikahannya ini. Melati, harus menyadari satu hal tentang suaminya.

"Kau tidak akan pernah ada dalam tujuan hidupku. Jadi berhenti berharap lebih!"

Melati hanya bisa diam dengan menatap punggung Zaidan yang pergi menjauh darinya setelah mengucapkan kalimat yang benar-benar menghancurkan harapan rapuh yang sedang dia perjuangkan saat ini.

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Nita.P, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Jangan Berharap Lebih!

Ketika pagi ini Melati terbangun dan segera mandi. Berendam di dalam bak mandi dengan air hangat yang menenangkan. Kepalanya bersandar pada pinggiran bak mandi itu dengan busa sabun yang melimpah menutupi tubuhnya.

"Apa dia pulang semalam? Tapi kemana dia pergi ya?" Melati langsung menggeleng cepat. "Ish, untuk apa aku memikirkannya coba? Dia saja tidak peduli"

Selesai mandi dan berganti pakaian, Melati segera keluar kamar. Bermaksud untuk melihat keadaan Zenia dan membangunkannya untuk bersiap sekolah. Namun, tepat pada saat dia membuka pintu kamar, Zaidan yang juga sedang menuruni tangga terlihat. Kamar Melati yang menghadap tangga itu, tentu langsung melihat keberadaan suaminya.

"Aku sapa jangan ya? Tapi wajahnya begitu dingin menakutkan. Ah, sebaiknya pura-pura tidak lihat saja" gumamnya pelan.

Melati langsung melangkah ke arah kamar Zenia yang tidak jauh dari kamarnya itu. Berpura-pura tidak melihat keberadaan Zaidan disana. Namun, langkahnya langsung terhenti saat mendengar suara bariton suaminya itu.

"Begitu cara kau bersikap pada suamimu?"

Melati terdiam dengan mata mengerjap kaget. Kenapa juga Zaidan harus berkata seperti itu? Bukankan Melati hanya seorang istri bayaran? Jadi seharusnya saat mereka berada di rumah, tidak perlu bersikap layaknya suami istri. Begitulah pikiran Melati sekarang. Tapi, tidak mungkin berdebat, dan dia tidak berani juga untuk itu. Jadi, Melati memilih mengalah saja sekarang. Dia berbalik dan berjalan ke arah suaminya yang berdiri di anak tangga terakhir.

"Selamat pagi Tuan, hari ini cerah sekali ya, sesuai dengan suasana hati kita yang baru menikah dan melewati malam pertama"

Sial, pandai sekali mulut ini mengatakan kata-kata manis seperti itu. Tapi tunggu! Kenapa tatapannya seperti itu?

Melati melangkah mundur saat Zaidan perlahan maju ke arahnya dengan tatapan yang sulit diartikan. Melati terbelalak kaget saat tangan Zaidan yang tiba-tiba memegang pinggangnya, menahan tubuhnya untuk semakin menempel padanya.

"Kau berharap malam pertama denganku? Apa semalam kau tidak bisa tidur karena aku tidak pulang, hmm?"

Suara lembut dan Zaidan yang sedikit mengendus bagian belakang telinganya, sungguh membuat Melati merinding seketika. Bahkan dia sampai memejamkan matanya dengan jantung yang berdebar kencang.

Sial, kenapa aku berpikir dia akan menciumku sekarang.

Bugh.. Saat pikiran Melati benar-benar sedang melayang entah kemana, tiba-tiba tubuhnya yang terasa melayang dan jatuh tepat di atas lantai dengan bokongnya yang terasa sakit. Melati membuka mata dengan terkejut, menatap Zaidan dengan tatapan marah.

"Jangan berharap lebih dari pernikahan ini!" tegas Zaidan yang langsung berlalu pergi dari sana.

Aaa... Aku ingin memukulnya sekarang! Teriak Melati dalam hati, dia menahan semua kemarahan dalam dirinya. Karena tidak berani juga jika harus melampiaskan pada suaminya yang jelas terlihat mengerikan itu. Melati berdiri dengan sedikit mengelus bagian bokongnya yang sakit.

"Ada ya suami yang sengaja membuat istrinya jatuh. Emang suami sialan!" gerutu Melati sambil terus melangkah menuju kamar Zenia.

Saat Melati membuka kamar Zenia, dia melihat gadis kecil itu yang sudah bangun dan masih bermalas-malasan di atas tempat tidur. Namun, saat tahu Melati masuk, dia langsung bangun dan terduduk.

"Ibu kenapa jalannya seperti itu?" tanya Zenia.

Melati tersenyum masam, dia berjalan ke arah tempat tidur anaknya yang bernuansa pink itu. "Tidak sengaja jatuh tadi, tapi tidak papa. Zen, sekarang ayo mandi dan bersiap sekolah"

"Hari ini Zen diantar oleh Ibu? Apa Ibu juga mengajar hari ini?" tanya Zenia.

Melati mengangguk pelan, untuk apa juga dia berdiam di rumah. Lagian pernikahannya sudah selesai, dan pastinya sudah waktunya untuk dia beraktivitas33sdqeŕŕ kembali. Lagi pula Zaidan tidak melarangnya.

"Sekarang ayo mandi dan bersiap"

*

Saat Melati dan Zenia sudah siap, mereka berjalan ke ruang makan untuk sarapan. Disana ada Zaidan yang duduk diam dengan ponsel ditangannya dan juga secangkir kopi di depannya. Melati membantu Zenia untuk duduk dan mengambilkan sarapan yang sudah disiapkan oleh Pak Than untuk gadis kecil itu.

Melati juga sarapan dengan tenang, sama sekali tidak berniat menyapa suaminya yang tepat berada di hadapannya sekarang. Yang jelas, dia ingin sedikit saja menunjukan keberanian untuk marah karena ulah Zaidan tadi sudah membuat bokongnya sakit sampai sekarang.

Tiba-tiba ... Srek ... Sebuah kunci meluncur di atas meja makan ke arah Melati. Dia mendongak dan tahu siapa yang melakukan itu. Melati menatap kunci mobil di depannya sekarang.

"Pakai mobil itu untuk kau pergi ke sekolah. Dan jangan bekerja lagi di Salon, aku hanya mengizinkan kau bekerja di sekolah Zenia untuk mengawasi anakku juga"

Melati langsung melirik Zenia yang sedang makan sarapannya dengan tenang. Melati takut sekali jika Zenia mengerti dari setiap sikap dan ucapan Ayahnya pada Melati sebagai Ibu barunya. Namun, dilihat Zenia yang hanya diam dengan menikmati sarapannya, maka dia tidak mengerti tentang percakapan ini.

"Iya"

Tidak ingin banyak berbicara lagi, dia hanya perlu menurut. Begitu 'kan yang dikatakan Kak Ares, hanya perlu menurutinya dan jangan membantah. Dan Melati menjalaninya sekarang.

Zaidan berdiri dari duduknya, dia memasukan ponsel ke dalam saku jasnya. Lalu mengeluarkan sesuatu dari dompetnya. Melemparnya tepat ke atas meja depan Melati, membuat istrinya itu kembali mendongak dan menatapnya.

"Gunakan itu jika perlu, jangan terlihat miskin setelah jadi istriku" ucapnya dingin, lalu dia berlalu dari sana.

Melati menatap punggung Zaidan yang menjauh darinya, lalu beralih pada sebuah kartu berwarna hitam di atas meja depannya itu.

Ck, kalau mau memberikan nafkah juga tidak perlu dengan menghina aku miskin segala. Meski memang iya... Hiks.

Melati memasukkan kartu itu ke dalam dompetnya. Lalu kembali melanjutkan makan, melihat cangkir kopi yang masih ada sisa di depannya. Lalu dia menoleh saat melihat ada Pak Than yang lewat disana setelah mengantar Tuannya ke depan rumah.

"Pak Than, apa Tuan Zaidan tidak sarapan?" tanya Melati.

Pak Than menghentikan langkahnya, dia tersenyum tipis pada Melati. "Tuan jarang sekali sarapan, dia cukup dengan secangkir kopi di pagi hari"

Melati mengangguk saja, membiarkan Pak Than berlalu dari sana. Lalu kembali menatap cangkir kopi di depannya. "Sungguh kebiasaan hidup yang buruk"

"Ibu aku sudah selesai"

Melati menoleh, dia tersenyum pada gadis kecil itu. Mengambil selembar tisu untuk mengelap bibir Zenia yang belepotan. "Minum dulu, bekalnya sudah dimasukkan tas? Kita berangkat sekarang"

"Sudah Bu"

Melati tersenyum, dia menggandeng tangan Zenia dan membawanya ke arah garasi mobil. Terkejut ketika tidak hanya ada satu atau dua mobil disana, tapi 4 mobil dengan model terbaru. Mobil-mobil yang cukup ternama.

"Gila, dia memang kaya" Gumamnya pelan, tidak bisa menahan rasa terkejut dan kagum sekaligus yang dia rasakan.

Akhirnya Melati mengeluarkan satu mobil berwarna hitam seusai dengan kunci yang diberikan oleh Zaidan tadi. "Sudah lama sekali aku tidak mengemudi lagi sejak berhenti jadi taxi driver"

"Aku senang karena bisa diantar oleh Ibu aku sekarang" ucap Zenia tiba-tiba.

Melati menoleh dan tersenyum, mengelus kepala anaknya lembut. "Sekarang Zenia akan selalu diantar oleh Ibu dan pulang bersama Ibu juga ya, Sayang"

"Iya Ibu, terima kasih"

"Sama-sama Sayang"

Bersambung

1
Uba Muhammad Al-varo
memang benar melati jangan sampai kamu jatuh cinta sama orang yang tidak mencintai, selalu berserah diri lah dan optimis menatap masa depan yakinlah nanti ada seseorang yang akan mencintai mu dengan tulus
ken darsihk
Nggak ada notif update jadi paling rada telat baca nya
Tapi tidak menabung bab
Fitria Syafei
Semangat kk 👌 Kk yang baik kereen 😘😘
AlmiraAzniAdzkia🥰🌺
aq slalu baca loohhh kalo othor up,,,gk nabung tuuhh,,,,
Tika Rostika
selalu langsung baca kok author ,malah d tunggu up nya
nonoyy
sabar yaa mel Lopeyouuuu 🫶

nextttt thor.....
mbok Darmi
semangat kak author aku selalu baca dan like tak lupa comment
Pujiastuti
semoga aja Zaidan cepat menyadari perasaanya sama kamu ya Mel
dika edsel
perasaan aku selalu apdate loh..ntah yg lain..?? aku enggak akan bilang othor yg sabar yah..krn aku sendiri bukan tipe penyabar...,klo udah begini terus gimana inih...jgn ngambek dong mak/Cry/
Nita.P: segagagal gagalnya aku jadi penulis, aku gak pernah kasih karya gak tuntas. semua selesai meski di kecewakan platform. kenapa? karena kalo karya gak di selesaikan, justru aku merasa paling gagal jadi penulis🤧
dika edsel: hah..pdhl ini belum masuk ke konflik dan ini masih awal tp knp jadi seperti ini..??? sayang banget klo sampe terjeda, tp apapun keputusan othor..aku hargai, aku tetap jd readermu yg setia..,mak Nita semangat..!!!!
total 3 replies
ken darsihk
Selanjutnya di tunggu thor
ken darsihk
Dih si Zaidan menyebalkan 😡😡
Pujiastuti
apa yang akan terjadi selanjutnya setelah Melati masuk kamar Zaidan 🤔🤔🤔
Pujiastuti
pemaksa sekali bapak ini padahal hanya pingin ditemani makan aja kenapa pakai mengancam segala
nonoyy
degdegan iihh... huuaaaaaaaa diam kau jantung 🤣🤣🤣🤣
dika edsel
kamu sadar enggak sih klo suami kulkasmu itu udah rada jinak..?? harusnya kamu itu mencoba pdkt sambil nyanyi..buka hatimu bukalah sedikit untukku.. sehingga diriku bisa memilikimu..!! ya namanya juga coba2 manatau kamu berhasil mel.., setidaknya kamu udah berusaha, seandainya tdk berhasil ya tinggalin.. gampang to??
dika edsel
ares..ares mulu yg kau sebut...,heh dia itu kagak bakalan ngrespon perasaan mu mel..sadar dong...??? lagian kamu ituh udah nikah..fokus aja sama yg inih jgn trs ingat yg onoh terus..,itu namanya kamu udah selingkuh secara batin..tau enggak sih???
4U2C
ya terus terang aja biar semua tahu kan bagus 🤣🤣🤣🤣🤣 suka tidak suka di semua pihak aahhhh biar sajalah belakang kira🤣🤣🤣🤣
nonoyy
hiks sedihhh sabar yaa Mel /Scowl//Scowl//Scowl/
ken darsihk
Bah lhooo ketahuan dwehhh kalau di Mel hanya menjadi istri bayaran nya TN Zaidan
ken darsihk
Selalu langsung di baca thor nggak pernah di anggurin nggak pernah di tabung tabung juga bab nya 💪🏼💪🏼
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!