Follow IG aku juga😘 aisyah_az77124
DALAM TAHAP REVISI🙏
Tania harus merasakan pahit dalam rumah tangga nya, sebab ia bukan lah istri yang di inginkan oleh Niko.
Tania menikah dengan Niko, karena harus menggantikan sang Adik yg kabur dari pernikahan nya.
"Apa kau pikir aku mau menikah dengganmu? Kalau bukan karena Ayah dan Ibu, aku tak akan mau menikah dengan pria kejam sepertimu?" ucap Tania lantang
JANGAN LUPA LIKE FOLLOW DAN KOMEN NYA GUYS😘😘DAN BACA SEMUA KARYA OTHOR😍
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon aisyah az, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Sakit Hati
Happy Reading😘😘
'' Tania, kamu apa kabar?'' tanya Pria tersebut
Mama Rena menoleh ke arah samping, dan melihat pria itu dengan mata memicing.
'Siapa dia?' batin Mama Rena
'' Mas Niko?'' lirih Tania dengan wajah yg masih kaget.
Pria itu tersenyum, lalu menatap ke arah perempuan di samping Tania. Kemudian Niko mengulurkan tangan nya pada Tania.
'' Apa kabar?'' tanya Niko lagi
Tania dengan ragu menatap tangan kokoh itu, lalu menjabat nya. '' Baik!'' jawab singkat padat dan dingin Tania.
Tania berusaha melepas tangan nya yg di genggam Niko, namun genggaman itu begitu kuat.
'' Maaf Mas, tolong lepaskan!'' pinta Tania sambil melirik tangan nya.
Niko tersadar dari keterpukauan nya pada Tania, lalu dia melepas tangan itu. Tapi, Niko seakan merasa ada yg hilang saat tangan lembut Tania lepas dari genggaman nya.
'' Dia siapa Nak?'' tanya Mama Rena, sambil melihat ke arah Niko.
'' Kenalin Ma, dia Mas Niko! Mantan suami Tania!'' ucap Tania
Mama Rena mencebik, melihat ke arah Niko dengan pandangan meremehkan.
'' Oh, jadi dia pria yg sudah menyiksa dan menyia nyiakan kamu? Dari tampang nya sih, Mama yakin! Dia, bukan tipekal Pria yg baik?'' sindir Mama Rena.
Niko mengepalkan tangan nya, saat mendengar hinaan itu untuk nya.
''' Maksud anda apa?'' Ketus Niko dengan rahang mengeras. '' Emang anda siapa Tania? Hingga anda, bisa menilai saya seperti itu, hah?'' bentak Niko
'' Kamu mau tahu, siapa saya? Kenalkan, nama saya Rena Arganendra! Mama mertua Tania Putri...'' ucap Mama Rena dengan gaya angkuh nya.
Niko membulatkan mata nya, menatap Tania dengan pandangan yg sulit di artikan.
'' A-apa.... Me-mertu-a?'' kaget Niko
'' Iya, kenapa memang nya?'' ujar Mama Rena dengan nada sinis.
'' Tan, apa benar yg wanita itu bilang?'' tanya Niko pada Tania.
Tania mengangguk. '' Iya, Mas! Mama Rena ini, calon mertua aku!'' jelas Tania.
Entah kenapa Niko seakan tak rela jika Tania menemukan pengganti nya. Dia merasakan sesuatu yg begitu nyeri, di bagian hati terdalam nya.
' Ada apa ini? Kenapa rasanya begitu sakit, saat mengetahui Tania sudah menemukan penggantiku?' batin Niko sambil memegang dada nya.
Niko menatap Tania, yg kini sudah berubah 180 derajat. Dari atas sampai bawah, Tania benar benar berubah. Bukan lagi Tania yg jelek, kusam dan kumel.
Kini yg berdiri di hadapan nya, Tania yg cantik jelita dengan segudang pesona.
'' Maaf, aku lama...'' ucap suara pria di belakang Niko.
Semua menoleh ke arah sumber suara, termasuk juga Niko. Dan ternyata pria itu adalah Lian Arganendra, calon suami nya Tania.
Lian terkejut, saat melihat Niko ada di sana. Dari kejauhan memang dia sudah melihat wajah tegang Tania, namun Lian pikir jika Pria itu bukan Niko.
'' Nikolas Brahma.... Anda di sini?'' tanya Lian.
Niko tak kalah terkejut nya dengan Lian. Dia menatap Lian dengan dahi mengeryit heran.
'' Iya! Lalu, anda di sini juga?'' tanya Niko.
Niko tentu mengenal Lian. Memang siapa yg tak mengenal Lian, pembisnis muda dengan segudang prestasi.
'' Iya, saya mau makan siang bersama Mama dan juga calon istri saya!'' jawab Lian sambil merangkul pinggang Tania.
Duar
Bagaikan di timpa batu besar, Niko menatap Lian dan Tania bergantian. Dia tak menyangka, jika pria yg menggantikan nya adalah Lian Arganendra. Pengusaha terkaya se Asia.
'' A-anda ca-lon su-ami Tan-ia?'' tanya Niko dengan nada tak percaya.
'' Iya.... Lalu, kenapa anda di sini? Anda tidak bermaksud, untuk mengganggu Tania lagi kan?'' ucap Lian dengan tatapan yg begitu datar namun sangat tajam.
'' Ti-tidak! Saya tadi habis meeting bersama klien. Dan, kebetulan saya lihat Tania tadi! Jadi, saya menyapa nya? Kalau begitu, saya pamit!Permisi....'' ucap Niko lalu berjalan menjauh dari Tania dan Lian.
'' Sayang, dia gak ngapa ngapain kamu kan?'' tanya Lian
Tania menggeleng. '' Nggak, Mas!''
Mereka pun duduk dan memesan makanan.
🌹🌹🌹🌹🌹
Niko berjalan menuju mobil nya, dia tak menyangka jika hari ini dia akan mengetahui pakta yg membuat nya begitu sakit.
'' Aaagghhh.....'' Teriak Niko sambil memukul setir berkali kali.
'' Kenapa dengan aku? Kenapa aku seakan tak rela, mengetahui jika Tania akan menikah lagi? Apa lagi, pria itu adalah Lian? Aaaghhh....Ada apa dengan ku?'' teriak Niko sambil mengacak rambut nya dengan kasar, hingga berantakan.
Niko tak mengerti, kenapa dia merasakan sakit saat mengetahui kebenaran itu.
'' Apa aku sudah mulai mencintai Tania?'' gumam Niko
Dengan cepat dia menggeleng.
'' Nggak! Nggak mungkin? Jangan bodoh kau Niko! Saat ini, Hana sedang mengandung anakmu?'' lirih Niko dengan bimbang akan perasaan nya.
Setelah merasa dirinya tenang, Niko pun melajukan mobil nya keluar dari restoran itu.
Dia memang kerestoran itu untuk meeting bersama klien nya. Namun, siapa sangka. Jika saat Niko akan pulang, netra nya menangkap Tania yg sedang duduk bersama wanita setengah abad.
Tak Niko pahami, kenapa kaki nya melangkah mendekat ke arah Tania. Walau tak bisa ia pungkiri, jika jauh di dalam lubuk hati nya, dia merasakan rindu saat melihat Tania.
🌹🌹🌹🌹
Lian makan sambil terus memandang ke arah calon istrinya. Dan itu, membuat Tania benar benar tak nyaman sama sekali.
'' Sayang, kamu kenapa sih lihatin aku mulu?'' protes Tania, sambil menatap ke arah Lian.
'' Kenapa? Apa tidak boleh?'' jawab Lian
'' Bukan gitu? Tapi, disini kan ada Mama? Malu lah!''
'' Kenapa harus malu? Anggap aja, Mama itu pajangan.'' cetuk Lian sambil terus memandangi wajah Tania.
Plak
Mama menggeplak lengan Lian dengan tas nya, sambil menatap tajam ke arah Lian. Lalu menjewer telinga putra semata wayang nya itu...
'' Aaawww, aduuuh... Ma, apaan sih? Aawww, lepas Mam..'' pinta Lian sambil meringis memegang telinga nya yg merah akibat jeweran Mama Rena.
'' Rasain.'' ucap Mama Rena sambil melepas jeweran nya.
Sedangkan Tania terkekeh melihat raut wajah meringis Lian.
'' Mama apa apaan sih? Kenapa juga jewer telinga aku?'' protes Lian
'' Yg ada kamu tuh? Maksud kamu apa? Menyebut Mama sebagai pajangan, hah?'' ketus Mama Rena.
Lian menggaruk leher nya yg tak gatal. Lalu cengenges memeperlihatkan barisan gigi putih nya.
'' Ya ampun, Ma! Lian kan hanya bercanda? Masa gitu aja marah?'' ledek Lian
'' Tau ah..'' ngambek Mama
Lian melihat ke arah Tania yg masih terkekeh.
'' Kamu ngetawain aku sayang? Awas ya, nanti ku beri hukuman kamu?'' ancam Lian.
'' Loh, kok di hukum? Emang nya aku salah apa?'' heran Tania sambil terkekeh kecil
'' Lihat saja, nanti.'' ucap Lian dengan senyum devil di bibir nya.
Glek
Tania menelan ludah nya dengan kasar, dia melihat senyum itu bagaikan sebuah ancaman besar.
' Apa yg akan dia lakukan?' batin Tania dengan sedikit takut.
''Sudah! Habiskan makanan nya. Setelah itu, antar Mama pulang!'' ucap mama pada Lian.
'' Loh, Mama gak belanja lagi?'' tanya Lian saat melihat hanya 2 paperbag di samping kursi Mama nya.
'' Nggak!'' jawab Mama Rena
''Kenapa?'' heran Lian. Sebab ia tahu watak Mama nya saat berbelanja. Mama nya akan berbelanja, bahkan sampai mengabiskan puluhan juta.
'' Gak Papa! Mama heran saja, sama Tania? Kenapa dia gak suka belanja? Padahal kan, mayoritas 90% wanita itu suka belanja?''
Lian menatap ke arah Tania, dan dia melihat hanya ada 1 paperbag di samping nya.
'' Kamu gak suka belanja? Kenapa?'' heran Lian
Tania meminum juz nya, lalu mengelap bibir nya dengan tisu.
'' Apa aku harus menjawab nya?'' tanya Tania
Mama dan Lian mengangguk cepat, membuat Tania terkekeh kecil.
'' Apa jawaban aku begitu penting?'' heran Tania
'' Ya! Mama juga mau tahu alasan akurat kamu?'' ucap Mama
'' Baiklah, aku akan jawab! Kenapa aku gak terlalu suka belanja.''
Mama Dan Lian melipat kedua tangan nya di meja, mereka seakan mau nendengarkan penjelasan seorang dosen saja.
Bersambung.....