Agares Everett adalah salah satu iblis yang tidak memiliki inti sihir, karena tidak memiliki inti sihir membuat Agares tidak bisa menggunakan sihir seperti iblis pada umumnya.
karena tidak bisa menggunakan sihir Agares menjadi iblis yang sangat lemah, ia sampai di khianati oleh pacarnya sendiri dan di buang ke hutan.
siapa sangka di hutan itu, Agares mendapatkan sesuatu yang tidak pernah ia bayangkan dalam hidupnya, yaitu darah Kraken sosok monster yang di anggap mitos namun ternyata benar benar ada.
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Abdul Rizqi, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Arwah nyasar
Agares memegang Oswald di tangannya dengan cara mencengkeram kedua telinga Oswald itu dengan tangan kanannya.
Oswald di tangan Agares meronta ronta mencoba melepaskan diri, namun sayang sekali cengkraman tangan Agares bagaikan tangan besi. Selain itu Oswald itu baru memiliki ring cakra level 5, mustahil ia mampu melepaskan cengkraman tangan Agares.
Sementara Agares walaupun ia berhasil menangkap satu Oswald namun tatapan matanya tidak bisa berpaling dari Liontin indah nan berkilau yang berada di leher salah satu Oswald.
Ia begitu terpana dengan keindahan Liontin itu yang berkilauan, apalagi ketika berada di dalam bayangan liontin itu seperti memancarkan cahaya redup.
Agares yang penasaran dengan liontin itu langsung berlari mengejar Oswald itu, sementara Oswald itu terus berlari mencoba menjauh dari Agares.
Ia terus berlari sekuat tenaga tidak perduli yang ia pijak adalah ranting ranting tajam ataupun kerikil, baginya yang terpenting sekarang adalah terlepas dari jangkauan Agares.
Hingga 20 menit berselang Agares terus berlarian mengelilingi hutan larangan mencoba mencari di mana keberadaan Oswald itu, namun Agares masih belum menemukannya juga.
"Sialan! Larinya cepat sekali, mana aku lupa tidak membawa minum." Ucap Agares penuh dengan penyesalan.
Agares memilih untuk melupakan Oswald dengan liontin berkilau itu, ia memilih untuk mencari sumber mata air di sekitar tempat ia berada.
Sementara Oswald di tangan Agares hanya bisa pasrah, menerima takdirnya tenaganya sudah habis karena terlalu sering memberontak.
Agares berjalan dengan nafas tersenggal senggal ke arah timur, namun ketika dia melewati sebuah pohon besar Agares seketika berhenti mematung menatap sesuatu di celah celah akar pohon.
Beberapa kali Agares mengucek matanya sendiri, mencoba memastikan apa yang ia lihat tidak salah.
Krik... krik... krik...
Suasana hening, Agares benar benar melihatnya Oswald dengan liontin di lehernya itu ternyata terjebak di celah celah akar pohon besar.
"Hahahaha!!!" Agares tertawa terbahak bahak memikirkan kekonyolan ini, ia berlarian kesana kemari mencoba mencari Oswald dengan liontin ini namun siapa sangka Oswald itu justru terjebak di celah celah akar pohon.
"Akhirnya aku menemukanmu." Ucap Agares seraya mengambil liontin di leher Oswald itu, Oswald itu hanya bisa diam ketika Agares mengambil liontin di lehernya.
Pasalnya tubuh Oswald itu terjepit di antara celah akar pohon.
"Hmm..." agares bergumam pelan memandangi liontin di tangannya, sebuah liontin dengan rantai berwarna silver berkilau dan batu bening yang memancarkan sinar redup redup benar benar terlihat sangat indah.
"Dari mana kamu mendapatkan liontin ini?" Tanya Agares kepada Oswald itu. Oswald itu tidak menjawab, ia hanya diam saja sesekali memberontak.
"Ah! Aku lupa monster yang dapat berbicara hanya ketika memiliki ring cakra berlavel 30, di lihat dari tenaga kalian yang selemah ini dan kalian yang tidak melawan sepertinya kalian baru berlevel satu." Ucap Agares.
"Kalau begitu liontin ini untukku saja, aku akan memberikannya kepada istriku di masa depan nanti." Ucap Agares.
Siapa sangka sebuah suara tiba tiba terdengar, "Hei iblis, liontin itu adalah milikku. Kamu bisa mengambilnya kalau kamu mau. Asalkan ada syaratnya."
"Syarat apa?" Tanya Agares tanpa ia sadari.
"Syaratnya cukup satu, ijinkan aku menjadi temanmu dan menemaniku sampai kamu mati."
Tiba tiba keheningan menyelimuti tempat ini, agares menyadari ada hal yang salah.
"Tunggu siapa yang berbicara?" Ucap Agares yang langsung tolah toleh mencari sosok yang berbicara.
Agares baru teringat bahwa di hutan ini dia hanya sendirian, sementara kedua Oswald yang ada di sini tidak bisa berbicara karena baru memiliki ring cakra level 5.
Agares langsung menegang, dia tidak mengenali suara itu. Suara itu bukan suara milik Kraken.
"Siapa kamu? Tunjukan wujudmu." Ucap Agares dengan tenang dia berusaha menutupi kepanikan di dalam hatinya.
Tiba tiba sosok wanita cantik terlihat keluar dari balik batang pohon dengan cara menembus batang pohon itu. Wanita itu tersenyum manis menatap Agares.
Wus!
Ketika wanita itu keluar angin dingin berhembus pelan, membuat bulu kuduk Agares berdiri.
Ia mengenakan pakaian ketat yang serba hitam menampilkan lekuk tubuhnya yang indah, rambutnya hitamnya tergerai dan terterpa angin menunjukan wajah cantiknya.
Namun yang aneh dari wanita itu kakinya tidak menapak tanah.
Agares tercengang bukan main melihat sosok di depannya, dia mengucek matanya beberapa kali mencoba memastikan apa yang ia lihat tidak salah, "kamu bangsa manusia!?" Kaget Agares wajahnya tercengang bukan main.
"Bagaimana mungkin bangsa manusia mampu ke dunia Abyss ini! Dunia yang di huni oleh para iblis."
"Huhu..." bukannya menjawab manusia di depan Agares justru menangis sesenggukan, "a... a... aku seharusnya sudah mati dan berada di alam baka, namun karena aku memiliki perjanjian dengan iblis yang telah mati membuat arwahku terjebak di dunia Abyss karena perjanjian itu belum selesai."
"Kamu memiliki perjanjian dengan salah satu Iblis? Dan sebenarnya kamu sudah mati, artinya wujudmu sekarang hanya arwah gentayangan? Astaga kenapa kamu malah gentayangan di sini!
Hei ayolah! Sepertinya kamu nyasar ini bukan novel horor! Mana mungkin iblis akan takut dengan hantu!" Ucap Agares tidak percaya.
"Huhu.. aku tidak tahu apa alasan author menuliskan takdirku seperti ini, namun aku benar benar arwah gentayangan. Aku mohon kepadamu iblis tampan, biarkan aku menjadi temanmu, aku selama ini kesepian.
Aku ingin menuntaskan janjiku dengan iblis itu namun aku tidak bisa, karena iblis itu sudah mati! Aku mohon kepadamu setidaknya biarkan aku menjadi temanmu." Pinta wanita itu dengan wajah memelas.
"Menjadi temanku?" Tanya Agares di susul anggukan kepala wanita itu.
"Tidak, tidak. Apa kata iblis lain jika aku membawa dirimu yang merupakan arwah manusia! Bisa bisa aku di cap sebagai manusia atau mungkin dewa yang menyamar!" Ucap Agares.
"Tenang saja, tubuhku bisa tidak terlihat oleh iblis lain apabila aku bersembunyi di dalam liontin itu. Selain itu apabila aku menjadi temanmu kamu akan memiliki keuntungan yang sangat besar, Aku memiliki sebuah sihir yang sangat bagus yaitu aku bisa merubah dirimu menjadi iblis lain! Sihir itu akan sangat berguna untukmu apabila kamu ingin menyusup ke wilayah tertentu... bagaimana? Aku boleh ikut denganmu bukan? Aku janji tidak akan menjadi beban untukmu." Jelas wanita itu panjang lebar mulutnya seolah tidak bisa berhenti berbicara.
Agares menggaruk kepalanya dengan bingung, "aneh sekali, kamu memiliki sihir yang begitu unik walaupun dirimu adalah arwah manusia. Aku memikiki ide yang lebih bagus dari pada kamu mengikutiku, bagaimana jika aku membunuhmu saja maka dirimu sudah pasti akan berada di alam baka dengan tenang dan tidak terjebak di dunia Abyss lagi mungkin saja di alam baka itu kamu akan bertemu dengan iblis yang membuat perjanjian dengan dirimu dan kamu bisa menyelesaikannya di sana."
