!!!WARNING:AREA YANG GAK SUKA CERITA CEWEK PUNYA 2 COWOK MINGGIR DULU !!!
Belva Alice Mahardika. Gadis yang berusia 17 tahun dan baru saja duduk dikelas 12 IPA 1 di SMA International Dirgantara. Mempunyai paras yang cantik dengan tubuh yang tinggi semampai, kulit putih, dan jangan lupakan mata hazelnya yang sangat indah dengan dihiasi bulu mata yang lentik.
"Lo pikir hidup gue drama Korea? Yang punya dua cowok, terus gue pilih siapa? Enggak, Kaisar. Ini dunia nyata.
Gue benci perasaan ini biarin gue egois.
Gue nggak mau ninggalin Ardan dan gue nggak mau ninggalin lo juga"Belva.
---
Kaisar galaxy dirgantara. Umurnya menginjak 18 tahun dan duduk di 12 IPS 1 di SMA Internasional Dirgantara. Seorang ketua geng motor bernama Midnight Galaxy.
"Gue Mau Jadi yang Kedua, Tapi Lo Harus Jadi yang Pertama Buat Gue.
Lo tuh kayak magnet buat gue. Dan gue benci itu… tapi gue juga nggak bisa berhenti. sadar gak? lo nggak pernah bener-bener dorong gue pergi?" Kaisar
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Salia.id, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Nge Mall
Happy Reading
Di sebuah kamar yang bernuansa putih dengan pencahayaan yang hanya mengandalkan cahaya dari nakas samping tempat tidur. Di sana Belva nampak membaringkan dirinya dengan posisi miring ke kanan sambil memeluk gulingnya, sedangkan di atas bantal yang hanya berjarak satu jengkal dari wajahnya telah tergeletak sebuah ponsel yang sedari tadi diam. Layar ponselnya sedari tadi gelap, sepi, tak ada pesan masuk apalagi sebuah panggilan.
Belva menatap langit-langit kamarnya, matanya menerawang, ingatannya mengingat bagaimana Kaisar mendiamkannya tadi saat mengantarnya pulang.
Biasanya pria itu selalu mengabarinya, menanyakan kabarnya, atau bahkan randomnya hanya mengirim pesan bahwa dia sedang ada di mana. Belva tersenyum kecil, itu lah bedanya Kaisar dengan Ardan.
Jika ditanya apa bedanya lagi, maka Belva akan menjawab Ardan cenderung friendly ke siapa pun, sedangkan Kaisar dia selalu menampakan wajah dinginnya, sikap tengilnya atau bahkan sikap arogan dan posesifnya. Namun kaisar akan lembut saat bersamanya.
Ahh lagi.. lagi dia membandingkan 2 pria yang memang jelas berbeda.
Belva mengusap wajahnya frustasi.
Dia mengambil ponselnya, lalu masuk kesebuah aplikasi pengirim pesan,
GRUP : 3 BIDADARI SMA ID
Belva:
Gas yuk besok ngemall
Tak berselang lama 2 sahabatnya pun menjawab.
Amel:
Akhirnyaa.. Lo mutusin ke mall aja lama amat.
Selia:
Kumpul di rumah lo aja ya Bel. Gue lagi males nyetir, jadi besok mau dianter aja.
***
Sedangkan di tempat lain, tepatnya di balkon sebuah kamar di kediaman Dirgantara, Kaisar sedang asik menyesap nikotinnya.
Tatapan tajam pria itu seperti kosong.
Tak lama terdengar pintu balkon terbuka.
Gio, pria itu datang lalu duduk di sebrang kiri Kaisar. sedetik kemudian mengambil sebatang rokok yang ada di meja dan menyalakannya.
"Kenapa nggak ke basecamp?" tanya Gio.
"Males." jawab Kaisar singkat.
"Berantem?"
"..."
Gio menghela napasnya kasar. Kemudian ia merogoh saku hoodinya,
Ia meletakan sebuah flash disk di atas meja samping tempatnya duduk
"Apa?" tanya Kaisar singkat.
"Dugaan lo bener. Si Ardan emang ada maen sama Mellani. Gue udah coba retas cctv ruang osis sekolah ternyata udah ada yang coba ngapus tu cctv, tapi untungnya gue bisa mulihin tapi sayangnya pas gue cek rekamannya nggak terlalu jelas."
Kaisar masih menyimak
"Tapi gue masih punya rekaman lain, gue juga retas cctv yang ada di apartment Mellani, dan yang lebih boom lagi adalah, mereka pernah having se di sofa dan itu jelas banget beserta suaranya pula." sambung Gio.
Kaisar tersenyum miring. "kumpulin bukti dan simpen. jangan sampe itu kesebar sebelum Belva mutusin Ardan."
"Sesayang itu lo sama dia?"
"Ya. Dia milik gue. Gue nggak akan biarin dia terluka cuma karena orang lain."
Gio hanya mengangguk.
"Oh ya. Anak-anak ada bilang ke lo nggak kalo berapa hari ini ada yang ngintai cewek lo?"
"Hemm.. Gue tau. Dan gue yakin nggak jauh-jauh dari Verrell."
"Terus apa rencana lo?"
"Kita turuti alur mereka. Gue mau tau apa permain dia selanjutnya." Kaisar tersenyum smirk.
***
Hari minggu
Belva, Amel dan Selia telah rapi dengan stelan casualnya.
"Bel, bagi lipstik dong." ucap Amel.
"Ambil aja meja rias gue."
"Set dah Bel, ini meja rias apa display toko kosmetik dah. banyak bener make-up sama skincarenya." ujar Amel yang telah membuka beberapa laci yang ada di meja rias Belva.
"Prasaan gue jarang liat lo dandan dah Bel. Terus kosmetik itu buat apa?" Tanya Selia.
"Buat pajangan." jawb Belva singkat tanpa rasa bersalah.
"Hah?!" pekik Amel dan Selia.
"Wih sultan mah beda Mel." sambung Selia.
"Udah yu kita berangat, gue aja yang nyetir." ucap Belva.
"Gue aja dah Bel, gue ngeri kalo om Bas tau, bisa di gorok kita."
"tenang aja gue udah 18 tahun kali, ya walaupun berpa bulan lagi.
**
Di mall belva, Amel dan Selia tampak sedang bercanda sambil di tangannya telah menenteng satu paperbag brand terkenal .
"Lo liat nggak tadi penjaga yang cewek? buset jutek amat. Tapi pas Belva kasih black card dia langsung nunduk njng!." pekik Amel.
"Iya ya, tapi betewe Mas mas yang di sampingnya lumayan ganteng tau." ujar Selia.
"Tuh kan. Gue bilangin ya Sel. sebenernya itu mata lo juga nggak kalah jelalatannya sama kaya gue, tapi emang lo aja yang kek dakjal jadi pengen keliatan bener di depan orang-orang."
"Siake lo." umpat selia.
Belva hanya bisa menggelengkan kepalanya sambil terkekeh kecil.
Ia tak salah mengajak mereka untuk membantunya mengurangi beban di kepalanya.
Saat mereka hendak belok menuju toko aksesori, seseorang muncul dari arah berlawanan dengan langkah cepat.
BRUKK!
Belva yang merasakan bahunya menerabak seseorang refleks dirinya segera mundur "So..sorry. Lo nggak papa?"
Pria itu menegakkan tubuhnya, wajah tampan dengan aura sombong, Di sampingnya berdiri seorang wanita dengan tampilan mencolok, memeluk lengannya dengan posessif.
Dan saat mata mereka bertabrakan, ada kilatan aneh disana, tatapan menelisik layaknya seseorang yang sedang mengenali seseorang.
Pria itu tersenyum miring. "Cantik" gumamnya dalam hati.
"It's okay. gue juga salah ko." Pria itu tersenyum manis.
Belva mengangguk sopan dan tersenyum tulus.
"Ayok Rel.. Jangan lama-lama." Perempuan yang ada di samping itu sedikit menarik lengan kekasihnya itu yang masih saja menatap ke arah Belva.
Tak lama saat pria itu hilang dari pandangan mereka, suara Amel memecahkan keheningan di antara mereka.
"Oh My God!... Bel, lo tau nggak? sadar nggak yang barusan lo tabrak siapa?" tanya Amel.
"Siapa emang?" tanya Belva bingung.
"Itu Verrel Adibaskara Sasongko, most wantednya Smagar."
Belava hanya ber oh ria dan mengangguk-anggukan kepalanya.
"Oh doang nih Bel?" Tanya Amel sedikit heboh
"Ya terus gue harus apa?" tanya Belva.
"Itu artis sekolah lain Bel, minimal lo deketin atau minta no nya kek."
"Dih ogah."
Di sisi lain, di sebuah toilet berlogo siluet sosok laki-laki, tampak seorang pria tengah menghadapkan dirinya di depan cermin.
Pria itu mengambil ponsel di saku celananya.
"Gue mau dia. Gue mau cewek kaisar jadi cewek gue." ucap pria itu dengan seseorang disebrang sana.
TBC
Jangan lupa like dan komentarnya ya guys.
Pappai.
double up dong thor. please tanggung bener. ngeship Belva Kaisar sih. baru pertama dukung perselingkuhan wkwk