Eklusif hanya di Noveltoon, jika ada di tempat lain berarti plagiat
Jangan lupa like, komen, Vote dan hadiah.
Seorang pria bernama SULTAN. Ia hanya anak miskin dan tinggal dengan ibunya di rumah kecil, namun tiba-tiba ia mendapatkan sistem dan sistem tersebut merubah hidupnya, yang dulunya hanya anak lemah dan hidup miskin kini menjadi kuat dan kaya raya dan sistem itu membantu ia menjadi kuat dan kaya raya.
Ia harus mengerjakan misi dan juga membantu orang-orang yang membutuhkan pertolongannya.
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon less22, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
BAB 29
Reno mendekati Sultan. "Kamu ngutang uang siapa buat beli mobil itu?" Tanya Reno mencibir.
"Minjam? Hehehe mana ada orang meminjamkan uang sebesar 250 miliyar dan itu hanya untuk membeli sebuah mobil," balas Sultan mencibir.
"Jangan dok keren, orang lain juga bisa membelinya," ujar Reno kesal.
"Iya orang lain bisa beli, tapi kamu ngak," ejek Sultan dan Tedi tertawa terbahak-bahak.
"Hey kamu yang tertawa, jangan ngetawai orang, kamu juga ngak bisa beli palingan numpang sama dia," jawab Reno sebel.
"Tenang aja Tedi, nanti pulang kuliah aku belikan mobil sport pengeluaran terbaru," ujar Sultan bangga. Reno langsung pergi.
"Apa jangan-jangan mobilmu itu hanya mobil tiruan?" ujar Sarah tiba-tiba datang dan mencibir.
"Kau bisa melihat keaslian di depan mobilnya dan kau juga bisa melihat nama logonya, kalau ngak kita taruhan saja jika itu palsu untukmu saja karena aku ngak suka barang palsu apa lagi cinta palsu," ujar Sultan pergi meninggalkan Sarah.
Ea ea ea ea...
Sarah hanya melihat kepergian Sultan dengan perasaan nyesal dan Juga Pelangi dan Viola juga sangat menyesal sudah memakinnya.
"Apa selama ini dia pura-pura miskin untuk mengetesku?" Tanya Viola menyesal.
Misi level D.
Menyelamatkan seseorang yang akan bunuh diri di kampus.
[Hadiah 40 poin]
SULTAN
Di mana tempatnya?
SISTEM
Di balkon kampus paling atas.
"Ayo ikut aku," ajak Sultan kepada Tedi dan Tedi mengikutinya.
Sultan berlari menuju balkon tersebut ada seorang wanita yang berdiri di ujung balkon sambil menangis. Tanpa pikir panjang lagi Sultan memeluknya dari belakang dan menariknya ketengah.
"Lepaskan... lepaskan biarkan aku mati saja, untuk apa aku hidup jika hanya akan di jual, untuk apa aku menjadi seorang anak jika hanya akan menjadi barang perdagangan orang tuanya, aku tak mau hidup lagi," tangis wanita itu meledak ia berusaha melepaskan tangan Sultan namun Sultan mengeratkan pelukannya.
"Lepaskan!!! Aku ingin mati sajaaaa," teriaknya sambil menangis.
Sultan menamparnya agar ia sadar dan benar saja, wanita itu terdiam sambil memegang pipinya yang sakit.
"Apa kau bodoh!! Tamparan saja sakit apa lagi kau terjun dari lantai atas ini," teriak Sultan. Wanita itu hanya terdiam sambil mengosok-gosok pipinya yang memerah.
Sultan berjongkok dan menatapnya. "Kamu ada masalah apa?" Tanya Sultan pelan. Wanita itu hanya terdiam.
"Jawab ada apa? Siapa tau aku bisa bantu kamu. Kamu di jual orang tuamu untuk apa?" Tanya Sultan yang ingin membantu menyelesaikan masalahnya.
"Kamu tidak akan bisa bantu aku," jawabya kesal.
"Jawab aku sekarang!" ujar Sultan tegas.
"Karena orang tuaku meminjam uang rentenir dan tidak bisa membayarnya," jawab wanita itu menundukkan kepalanya.
"Oh masalah uang, berapa orang tuamu berhutang?" Tanya Sultan membuka tasnya.
"Untuk apa kau menanyakannya? Kau juga tak bisa bantu, kau juga orang miskin sama sepertiku," ujar wanita itu membuat Sultan berhenti membuka tasnya.
"Kalian para wanita memang suka memaki orang ya? Katakan saja berapa!" bentak Sultan.
"150 juta," jawab wanita itu ciut.
"Heh hanya 150 juta saja kau ingin bunuh diri," ejek Sultan mengambil uang dari dalam tasnya membuat wanita itu terkejut terbelalak, pria yang ia katakan miskin itu ternyata tasnya penuh dengan uang.
"Nih bayar hutang orang tuamu, sisanya bisa untuk kebutuhanmu," ujar Sultan meletakkan uang di depan wanita itu dan beranjak pergi.
"Tunggu! Kenapa kau baik padaku?" Tanyanya.
"Aku hanya ingin membantu saja," jawab Sultan.
"Aku akan membayarnya jika aku dapat pekerjaan nanti.
"Tidak perlu, aku tidak kekurangan uang," jawab Sultan dan pergi meninggalkan wanita itu sendiri.
Ting ting.
Misi selesai.
Anda mendapatkan 40 poin.
Poin Anda sekarang menjadi 170 poin.
"Hehehe, poinku tambah banyak nih," batin Sultan.
"Sepertinya semakin banyak uangmu semakin dermawan kau sekarang," puji Tedi tertawa.
"Kau ingin membeli mobil apa?" Tanya Sultan.
"Mobil apa saja yang penting mobil deh," ujar Tedi tersenyum malu-malu.
"Ini uang 50 miliyar untuk kamu buat beli mobil sama kebutuhan keluargamu," ujar Sultan meletakkan uang di dalam tas Tedi.
"Terima kasih Sultan kau benar-benar sahabat sejati sampai hidup dan mati," Tedi menangis memeluk Sultan.
"Eh ngak usah pake drama deh," ujar Sultan sewot.
"Hehehehe..." Tedi cengengesan.
PERINGATAN! PERINGATAN!
Misi level XXXXX
SULTAN
Sistem kenapa banyak sekali X nya, dan biasa aku tidak pernah menerima misi X?
Menyelamatkan istana negara dari serangan *******.
[Hadiah 1000 poin]
SULTAN
Gila ini benar-benar brutal. Bagaimana aku bisa menyelamatkannya?
SISTEM
Anda harus menyelamatkan demi negara Anda.
Sultan panik bukan kepalang, dia sangat bingung apa yang harus ia lakukan.
Sultan memegang pundak Tedi dengan erat. "Aku benar-benar minta tolong denganmu, tolong jaga Ibuku, tolong lindungi dia, kalau perlu sekeluarga kalian datang kerumah yang baru kita beli kemaren dan bawa ibuku kesana dan pastikan dia tidak khawatir dan ini kunci rumahnya," ujar Sultan benar-benar gregetan.
"Tapi ada apa Sultan? Apa yang terjadi?" Tanya Tedi ikut panik.
"Ada ter*ris yang menyerang istana negara dan aku harus menyelamatkannya," jawab Sultan dengan jantung yang berdegup kencang.
"Sultan!!! Ini sangat berbahaya, dan bukan tugas kita, itu tugas tentara negara," teriak Tedi ketakutan.
"Kita juga hidup di negara ini, jadi kita juga harus berjuang," ujar Sultan kembali memegang erat pundak Tedi.
"Tidak Sultan, kamu jangan pergi! Aku tidak mau uang ini lagi, tapi tolong jangan pergi," teriak Tedi histeris.
"Jika terjadi sesuatu denganku tolong jaga ibuku baik-baik, dan katakan pada ibuku jika aku ada urusan," ujar Sultan pergi.
"Tidak Sultan jangan pergiiii!" teriak Tedi menangis karena sahabatnya menentang penjahat, bisa saja ia kehilangan nyawanya.
BERSAMBUNG
JANGAN LUPA LIKE, SARAN, VOTE DAN HADIAH
TERIMA KASIH
Apakah kamu tidak bisa membedakan, pertanyaan, jawaban, perkataan atau ucapan...Thor.