NovelToon NovelToon
Perfect Love Revenge

Perfect Love Revenge

Status: sedang berlangsung
Genre:Poligami / Mengubah Takdir
Popularitas:12.4k
Nilai: 5
Nama Author: Maple_Latte

Sinopsis

Rania, seorang gadis desa yang lembut, harus menanggung getirnya hidup ketika Karmin, suami dari tantenya, berulang kali mencoba merenggut kehormatannya. Belum selesai dari satu penderitaan, nasib kembali mempermainkannya. Karmin yang tenggelam dalam utang menjadikan Rania sebagai pelunasan, menyerahkannya kepada Albert, pemilik sebuah klub malam terkenal karena kelamnya.

Di tempat itu, Rania dipaksa menerima kenyataan pahit, ia dijadikan “barang dagangan” untuk memuaskan para pelanggan Albert. Diberi obat hingga tak sadarkan diri, Dania terbangun hanya untuk menemukan bahwa kesuciannya telah hilang di tangan seorang pria asing.

Dalam keputusasaan dan air mata yang terus mengalir, Rania memohon kepada pria itu, satu-satunya orang yang mungkin memberinya harapan, agar mau membawanya pergi dari neraka yang disebut klub malam tersebut.

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Maple_Latte, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Bab: 25

Siang itu, vila yang biasanya tenang dibalut suasana hening yang damai. Rania baru saja merebahkan tubuhnya untuk tidur siang sejenak setelah menyelesaikan pekerjaan rumah. Namun, ketenangannya pecah saat suara bel pintu depan berbunyi nyaring, berkali-kali, menunjukkan ketidaksabaran sang tamu.

Dengan langkah terburu dan nyawa yang belum terkumpul sepenuhnya, Rania membuka pintu. Matanya membelalak. Seorang wanita elegan berusia akhir empat puluhan berdiri di sana dengan aura kebangsawanan yang sangat kental. Pakaiannya bermerek, perhiasannya berkilau, dan tatapan matanya begitu tajam menyelidik.

"Siapa kamu?" tanya wanita itu tanpa basa-basi. Nada suaranya penuh otoritas, membuat Rania merasa kecil seketika.

Di tempat lain, di tengah pertemuan bisnis yang krusial, ponsel Airon bergetar. Sebuah pesan singkat dari sistem keamanan vila membuatnya jantungnya hampir berhenti. Tania, ibunya, sedang berada di depan vila. Tanpa memedulikan tatapan bingung kliennya, Airon segera mengakhiri pertemuan dan memacu mobilnya seperti orang kesetanan.

Rania, dengan tangan sedikit gemetar, menyuguhkan secangkir kopi hitam tanpa ampas di atas meja marmer. Ia tahu siapa wanita ini. Meski Airon jarang bercerita, foto wanita ini terpampang di meja kerja kamar utama mereka. Ini adalah Tania, ibu kandung suaminya.

"Silakan diminum, Nyonya," ucap Rania lembut, mencoba menjaga suaranya agar tidak bergetar.

Tania menatap Rania dari ujung rambut hingga ujung kaki. "Iya, terima kasih," sahutnya pendek. Tatapannya kemudian menyapu ruangan yang tampak sangat terawat. "Sudah lama kamu bekerja di sini?"

Rania menelan ludah. Ia harus sangat berhati-hati. "Iya, Nyonya. Sudah hampir lima bulan," jawabnya jujur, namun tetap membatasi informasi.

Tania menyesap kopinya, matanya tak lepas dari Rania. "Sudah berapa lama tepatnya? Airon tidak pernah bercerita kalau dia mempekerjakan asisten rumah tangga di vila ini. Dia biasanya sangat tertutup tentang tempat tinggal pribadinya."

"Kurang lebih lima bulan, Nyonya," ulang Rania pelan. Ia memutuskan untuk hanya menjawab apa yang ditanyakan. Ia tidak ingin menjadi penyebab meledaknya bom waktu dalam hubungan Airon dan ibunya.

"Umur kamu berapa?" tanya Tania lagi, nadanya seperti seorang interogator ulung.

"Dua puluh tiga, Nyonya."

Tania tampak menghitung di dalam kepalanya. "Berarti kamu dan Airon hanya beda lima tahun, ya. Masih cukup muda untuk bekerja di tempat terpencil seperti ini."

"Iya, Nyonya," sahut Rania patuh. Sebenarnya ia tidak tahu persis berapa usia suaminya, namun ia hanya mengikuti alur pembicaraan Tania agar tidak terlihat mencurigakan.

Tiba-tiba, deru mesin mobil mewah terdengar memasuki pekarangan dengan kecepatan tinggi. Decitan ban di atas paving block menandakan kepanikan sang pengemudi. Airon telah sampai.

Rania segera berdiri. Saat Airon melangkah masuk dengan napas yang memburu, Rania menyambutnya. Namun, kali ini penyambutan itu terasa hambar dan kaku. Tak ada ciuman tangan, tak ada pelukan hangat, dan tak ada kecupan kening yang mesra. Rania harus kembali menjadi "asisten" dalam sekejap karena kehadiran Tania di belakang mereka.

"Mama," ucap Airon, suaranya sedikit parau. Ia mendekati Tania yang sudah berdiri menyambutnya.

Tania memeluk putra sulungnya itu dengan erat. "Mama ke apartemen kamu, tapi resepsionis bilang kamu sudah lama tidak pernah ke sana. Ternyata kamu bersembunyi di sini, Airon."

Airon melepaskan pelukannya dan duduk di samping ibunya. "Airon lupa mengabari Mama kalau Airon lebih sering tinggal di vila."

"Saya permisi ke dapur, Tuan Airon, Nyonya. Saya akan menyiapkan camilan," sela Rania dengan sopan. Ia merasa udaranya mulai menipis di ruangan itu. Ia harus segera menghilang sebelum Airon melihat sorot luka di matanya karena harus kembali dianggap orang asing.

Airon hanya mengangguk pelan. Ada rasa perih dan bersalah yang menghujam hatinya saat melihat punggung Rania menjauh. Sebagai suami, ia merasa gagal karena belum mampu mengakui keberadaan Rania di depan ibunya sendiri.

"Kamu juga tidak pernah bilang kalau punya asisten rumah yang tinggal di sini," sindir Tania setelah Rania menghilang di balik pintu dapur.

"Itu... Airon tidak sempat bilang, Ma. Semuanya terjadi begitu saja," sahut Airon mencari alasan yang paling aman.

Tania menatap putranya dengan tatapan tak percaya. "Semua kamu bilang tidak sempat. Tapi Mama perhatikan, asistenmu itu cukup rapi dan... sopan."

Malam harinya, di rumah utama keluarga, suasana menjadi hangat saat Tania bercerita pada putri kembarnya, Airish.

"Lho, jadi Airon benar-benar tinggal di vila sekarang?" Tanya Airish sembari menyesap tehnya. Ia terkejut karena kakaknya yang gila kerja itu biasanya lebih suka tinggal di apartemen tengah kota agar dekat dengan kantor.

"Iya. Dan yang lebih mengejutkan, dia punya asisten rumah tangga perempuan di sana," beritahu Tania.

"Asisten rumah? Mama serius?" Airish meletakkan cangkirnya dengan denting yang cukup keras. "Tumben sekali pria arogan dan pemilih seperti dia mau membiarkan seseorang masuk ke ruang pribadinya. Apalagi tinggal serumah."

"Iya. Dia tinggal di sana," kata Tania. "Mama sempat mengobrol sebentar dengannya."

Airish menyipitkan mata, insting detektifnya mulai bekerja. "Asistennya seperti apa, Ma? Apa dia ibu-ibu paruh baya?"

Tania mencoba mengingat-ingat sosok Rania. "Tidak. Dia masih muda. Tubuhnya semampai, matanya hitam legam, dan rambutnya panjang terurai. Dia... sangat cantik untuk ukuran seorang pekerja rumah tangga. Namanya Rania, usianya baru dua puluh tiga tahun."

Airish tertegun. Dua puluh tiga tahun? Cantik? Mata hitam? Deskripsi itu sama sekali tidak cocok dengan kriteria pekerja yang biasanya dicari Airon. Airon selalu mengedepankan efisiensi, bukan estetika dalam memilih bawahan, kecuali jika bawahan itu memiliki peran "lain".

"Ada yang tidak beres," gumam Airish lirih.

"Maksud kamu?" tanya Tania bingung.

"Ma, belakangan ini aku dengar dari Ergan dan orang kantor kalau sikap Airon mulai berubah. Dia jadi lebih ramah, dia menjawab sapaan karyawan, dan dia terlihat... lebih hidup. Aku curiga semua perubahan itu ada hubungannya dengan wanita di vila itu," jelas Airish panjang lebar.

Airish terdiam, otaknya mulai merangkai kepingan-kepingan aneh yang terjadi belakangan ini. Kerajinan Airon untuk pulang cepat, keengganannya untuk ke klub malam, dan sekarang... seorang wanita muda yang tinggal serumah dengannya. Benar-benar aneh.

Kembali ke vila, suasana setelah kepulangan Tania terasa begitu canggung. Airon menemukan Rania sedang duduk di tepi ranjang mereka, menatap kosong ke arah jendela.

"Kamu tidak apa-apa?" tanya Airon lembut sembari duduk di samping istrinya.

Rania menoleh dan tersenyum tipis, meski matanya tidak bisa berbohong. "Iya, saya baik-baik saja, Tuan."

"Maafkan saya, Rania. Maaf karena saya belum bisa memberitahu Mama tentang pernikahan kita hari ini. Situasinya terlalu mendadak," ucap Airon tulus. Ia meraih tangan Rania dan menggenggamnya erat.

"Tidak apa-apa, Tuan. Saya mengerti. Saya tidak ingin Tuan kesulitan karena saya," sahut Rania pelan.

Airon menarik Rania ke dalam pelukannya, mencium puncak kepalanya dengan penuh perasaan. Ia tahu ia harus segera bertindak sebelum rahasia ini terbongkar dengan cara yang menyakitkan. Namun bagi Rania, pelukan itu sudah cukup untuk saat ini, meski ada rasa sesak yang mulai tumbuh setiap kali ia harus berperan sebagai bayangan dalam hidup laki-laki yang ia cintai.

*****

Jangan lupa berikan dukungan kalian dengan klik VOTE/BINTANG, tuliskan KOMENTAR kalian, dan berikan LIKE sebanyak-banyaknya untuk mendukung Author! Dukungan kalian adalah energi terbesar buat Author. Salam sayang, Author! 🌹

1
Dew666
💎💎💎💎💎
Bintang Nabila
bagus sih ini. kita kayak nonton drama, aku bisa bayangin adengannya. untuk author keren sih
Lingga Ganesa
mantappuuuuuu thorrrrrrr
Ririn Wati
Good novel thor
Syifa Nabila
Keren sih ini
Bestreetg
karya author is the best
Lela Alela
🥳🥳🥳🥳🥳🥳
Delisa
Bagus banget jalan ceritanya kak author
Delisa
Bagus banget jalan ceritanya kak author
partini
ya kalau dah merasa kamu sebagai asisten ya harus menjaga dong ,be smart don't be stupid lah Edgar
masa tangan kanan ga punya rencana 🤦🤦
Ariany Sudjana
apapun yang terjadi Rania, tetap percaya sama Airon, apalagi sudah ada calon pelakor hadir di kantor
Ariany Sudjana
puji Tuhan, hubungan Rania dan Airon sudah lebih baik dan mereka saling mencintai 😄
partini
ko sama Thor
Ariany Sudjana
ini gimana sih penulisnya, bab 21 dan 22, kok sama isinya? hanya sedikit beda di akhir
Ariany Sudjana
semoga Rania tetap sabar yah mendampingi Airon, apalagi sekarang pelakor murahan sudah muncul, pasti akan selalu meneror Riana
Ariany Sudjana
foto itu foto masa kecil Airon dan Rania yah?
partini
ini Casanova patah hati karena wanita weleh 😂😂😂😂
partini
apa Arion Suka lobang sana sini yah 🙄agak lupa TK kira dia frustasi Karnena di tinggal cewenya
partini
pawangnya di temukan kuntinya berdatangan 😂😂😂
Mayya
Best sih menurut aku
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!