NovelToon NovelToon
Roller Costlove

Roller Costlove

Status: sedang berlangsung
Genre:One Night Stand / Kehidupan Manis Setelah Patah Hati / Cinta Seiring Waktu / Enemy to Lovers
Popularitas:239.9k
Nilai: 5
Nama Author: sinta amalia

Kata orang, hal yang paling berkesan dan takkan pernah bisa dilupakan adalah malam pertama. Tapi untuk seorang gadis bernama Jaekawa Ayu, malam pertama yang seharusnya bisa ia kenang seumur hidup justru menjadi hal yang paling ingin ia hapus dari ingatan.

Bagaimana tidak, ia melakukannya dengan lelaki yang belum pernah ia kenal sebelumnya.

Lama melupakan kejadian itu, takdir justru mempertemukan Jae dengan lelaki itu di satu tempat bernama Widya Mukti. Apakah Jae akan menagih janji itu atau justru berpura-pura tak mengenalnya?

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon sinta amalia, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

26# Si positif vibes

Benar itu Arlan, Jae sedikit membawanya agak jauh dari gawang pintu agar mereka tak terlihat dan pembicaraannya tak terdengar sampai ke dalam. Ia tau penampilan itu, apa Arlan masih tidur tadi?

"Telat?" wajah tengilnya itu tidak bisa dikatakan tengil lagi saat ini. Karena jelas, kekhawatiran dan wajah paniknya itu tak bisa disembunyikan di balik pertanyaan yang to the point itu.

Jae mengangguk, dan menunduk, "kalo gue sampe hamil, gimana..."

Ditahan, semua beban beratnya sudah ditahan namun akhirnya inilah puncak ketidakmampuan Jae. Masalah yang menghantamnya bertubi-tubi membuatnya kini harus runtuh juga.

Arlan melihat itu, refleksnya yang entahlah----memiliki jiwa melindungi itu meraih Jae untuk sesenggukan di dekapannya. Ia tak membiarkan Jae menangis seterbuka itu untuk dilihat siapapun, sebab ia tau...sudah amat lama Jae bertahan dari gempuran masalah, berusaha keras menyembunyikan semua luka dan masalah dari orang lain, sekokoh-kokohnya pertahanan tetap memiliki limitnya juga, bukan?

"Kuliah gue, keluarga gue, ibu--ayah, mas Janitra...gue ngga bisa bayangin itu, blank banget sumpah...ini aja abis ini mesti ngapain, ngga tau...bingung, proker kebawa-bawa kacau...ngga karuan mau megang apa dulu..." isaknya, tangannya itu merambat mencengkram jaket belakang Arlan demi sesenggukan di pelukan Arlan.

Suaranya yang parau plus bindeng itu menandakan jika bukan hanya hati dan pikiran Jae saja yang digempur habis-habisan, namun fisiknya pun kini hampir tumbang.

"Ya makanya, aku datang buat tanggung jawab. Jangan apa-apa dihadapi sendirian.."

Tanpa mereka sadari jika rasa penasaran anggota KKN 30 di belakang membawa mereka mengintip.

"Maygadd...itu Jae sama bang Arlan? Seriusan?!" bisik Andara diangguki Salsa, "sejak kapan sih? Kayanya kita doang yang baru tau kalo Jae kenal bang Arlan sebelum KKN...tapi waktu datang kok kaya pura-pura ngga kenal?"

"Itu mereka pacaran ya? Bukannya Jae sama Sion baru putus? Atau waktu baru putus langsung jadian sama bang Arlan?"

Mereka begitu penasaran dan cukup dibuat pusing, "mereka lagi ada masalah atau gimana itu?"

"Liatin apa sih?" tanya Bianca yang baru keluar dari kamar mandi dan langsung dibekap mundur oleh Andara, Salsa dan Sesil, sementara Rani memilih masuk kamar mandi duluan.

"Heyyy!!! Ihhh, bang kee Lo semua!" saat Andara membekap mulutnya sambil menarik mundur Bian, Salsa menahan kedua tangan Bianca dan Sesil bagian mengintruksikan untuk tidak berisik dengan menempelkan telunjuk di depan mulut.

Jae sudah mengurai pelukan Arlan, duduk sejenak di tembok pembatas teras, dan membaca petunjuk penggunaan tes kehamilan yang telah Arlan berikan. Ada yang berbungkus plastik ada pula yang kotak kardus kecil. Ada yang seperti sikat gigi, ada pula yang hanya memanjang dan pipih.

"Jangan dulu minum obat yang ada di kotak obat kamu, jaga-jaga doang sampe hasilnya keliatan, takut bahaya." Oh ya, Arlan membeli sesuatu juga di jalan untuk Jae.

"Udah makan?" tanya nya diangguki Jae, "dibikinin bubur sama anak-anak tadi."

Bibirnya melengkung sambil mengangguk, seolah berucap *bagus deh kalo gitu*..

"Tadi lewat indo--maret yang ada fresh mart sama Coffe and bread shopnya." Ia menyerahkan kresek putih itu pada Jae, setelah sebelumnya ia mengambil sesuatu dari dalam kresek.

Ada cup sterofoam berisi potongan buah semangka dan melon yang ditutup oleh food wrap lalu buah naga potong dan beberapa bungkus donat dan sekotak sosis, masih hangat tanda itu masih fresh from the oven, dan minimarket itu tak begitu jauh, atau justru Arlan yang ngebut?

Sementara ia mengambil satu bungkus roti untuknya sendiri dan memakannya langsung disana.

"Belum sarapan? Atau baru bangun tidur?" tanya Jae melirik Arlan yang melahap roti tanpa berbudi itu.

Jae menaruh kresek berisi pemberian Arlan itu di pangkuan sementara tangannya telah membuka tray sosis lalu melahapnya, hangat....enak...apa karena sudah lama lidahnya tak merasakan makanan cepat saji begini?

"Bangun tidur." *Hehe*, Arlan cengengesan. Sedetik yang lalu...Jae merasa sendiri, sedetik yang lalu, Jae merasa takut, bingung dan entahlah---rasanya ingin menghantamkan dirinya ke mobil yang sedang melaju kencang.

Namun, hanya selang beberapa menit bersama Arlan, ia merasa lebih tenang, seperti----tak ada yang harus ia khawatirkan sekarang. Positif vibes lelaki ini menular padanya.

Jae melirik sosis yang masih ada di tangannya lalu kembali melahapnya lagi, saus tomat, barbeque, mayonaise dan sambal menyatu dalam mulut, *emmhhh*....

"Belum makan kalo gitu?" tanya Jae digelengi Arlan, "gampang lah. Biasa nyarap jam 9an, abis diganjel roti barusan."

"Biasain jangan ke rokok sama kopi dulu kalo pagi-pagi..." ujar Jae, meski secara tak sengaja....Jae sering memperhatikan kebiasaan pagi Arlan jika ia sedang diluar posko atau melintas hendak menjalankan prokernya.

Arlan meliriknya dengan senyum usil, "cieee, diam-diam suka merhatiin." Goda Arlan.

Jae mendengus, "ngga sengaja keliatan." Ia kembali batuk dan memalingkan sejenak wajahnya.

Emhhhh, Arlan berdehem untuk Jae sembari menepuk-nepuk punggung atasnya, "yang rokok-an siapa yang kena batuk siapa..."

Jae tersenyum tipis, "bukan dari rokok. Aku ngga pernah ngerokok."

Hal sederhana, sungguh apa yang dilakukan Arlan. Pun dengan makanan yang dibawanya ini, cukup murah dan receh, tapi itu justru terkesan mahal.

"Kata Rani, besok diundang ke nikahan Anjeli?"

Jae tak bisa untuk tak merasa geli saat nama Anjeli disebutkan, baik namanya ataupun sosok bersahaja nan ramenya itu selalu mampu membuat ia merasa ingin tertawa saja.

"Teh Anjeli? Iya." Jae kembali melahap sosis itu dan menggigitnya.

Sial sekali! Arlan melihatnya justru merasa kegelian. Pikirannya pagi-pagi sudah ngawur sekali, apalagi Jae menjilat saus yang sempat menempel di bibirnya.

*An jinggg*.. Umpat Arlan dalam hati.

"Wah, mau pergi bareng ngga?"

Jae mengangguk-angguk sambil berpikir, "rame-rame? Kalo cuma berduaan, bakalan rame dikata-katain ngga sih?"

Arlan menggidikan bahunya, "biarin aja. Emangnya kenapa, bilang aja kalo kita emang lagi deket."

Jae menunduk menatap kembali sisa sosisnya, otaknya itu terlalu banyak berpikir belakangan ini, bahkan untuk hal sederhana ia buat jadi rumit.

"Kenapa, ngga mau ya diship-shipin sama aku? Maunya sama anak-anak Tarka?"

Jae menyipitkan matanya, "ya engga gitu."

"Tapi..." ucap Arlan.

"Risih aja...kalo harus di cie-cie in." Jawab Jae mengundang tawa gemas Arlan.

"Aku ngga lama disini Jae, lusa udah harus balik. Cutinya habis...semalem aja ngurusin kerjaan lewat email. Mungkin abis ini juga mesti ke Samarinda dulu. Jadi kalau misal----" Arlan menjeda ucapannya demi melihat Jae lalu berpindah ke perut rata Jae, "kita jadwalkan ketemu ayah ibu kamu."

Jae, moodnya untuk makan sisa sosis yang tinggal segigit lagi itu mendadak membumbung bersama udara. Ia bahkan menaruh sejenak sisa sosis itu dan meraih sekaleng susu beruang yang tak ketinggalan Arlan belikan untuknya.

Membukanya dengan mudah, *kreek*...lalu meneguknya.

"Aman. Kalaupun harus nikah dalam waktu dekat, tabunganku aman."

Jae semakin sulit menelan salivanya, "bisa ngga kita, ngga usah ngomongin itu dulu. Tenggorokanku lagi susah nelen makin susah aja ini..."

Arlan mengehkeh sumbang, lantas pandangannya jatuh ke arah handuk yang masih melingkar di leher Jae, "pantes aja dari tadi bau. Belum mandi?"

Jae tertawa kecil, "emang abang udah?"

Arlan menarik lebar senyumannya, "apa jadinya kalo begini, emak bapaknya males mandi, anaknya?"

Jae menertawakan lelucon garing itu, dan menggeplak lengan Arlan, "aku ngga jorok mandi, ya...cuma ini tadi lagi ngantri aja."

"Emak bapaknya anak teknik, anaknya maenan apa, coba?" Jae kembali tersenyum, semakin ngaco saja obrolan mereka ini.

"Dah lah, mungkin yang di dalem udah pada selesai. Abang juga belum makan kan?" Jae sudah beranjak. Tak repot-repot menunggu Arlan pergi dahulu, gadis itu sudah meninggalkan Arlan dengan menenteng kresek pemberian Arlan masuk.

*Abang, aku?? Anyinggggg! Lihat kebunku...penuh dengan bunga*!

.

.

.

.

1
Tysa Nuarista
GK usah jae biar mereka tau yg indah" nya aja
Wandi Fajar Ekoprasetyo
Bianca klo ngomong suka bener deh...... hehehehe
Tysa Nuarista
🤣🤣🤣
MunaRizka
🤣🤣🤣🤣🤣🤣🤣
MunaRizka
🤣🤣🤣🤣🤣
MunaRizka
🤣🤣🤣🤣
dhani mnz
kayaknya tipikal cewe kuat gt ngak sih, ngak mau diikat sama komitmen di awal. Maunya diperhatiin, dimanjain n di buat nyaman tanpa ada status. Dan di saat lengah langsung diiket pake pernikahan. 🤭
dhani mnz
Dan akhirnya bang Rhoma & Ani keluar juga dung di novel ini.. 😄
Bunda Idza
jangan sampai kau buka Jae, setelah ditutup oleh yang Maha Tahu (begitu si.... yang pernah q denger) tapi....Yach walau disebelah alias circle si Abang 2 udah menjadi rahasia umum, gegara om nya desek Yara yang kelewat jujur dan berharap dukungan
Salim S
alhamdulillah teteh sehat kan?suami anak sehat semua kan teh...ya allah setelah sekian purnama bolak balik akhirnya...teh itu maksudnya jae sama bang arlan kali ya bukan arlan sama bang arlan...ah s bianca bisa aja ngeles nya bisnis, bisnis hati ya bian...ciee sekarang udah deg deg an nih hati jae....jantung aman jae...siap siap menerima segala gombalan s jomblo akut jae 😊😊😊😊teteh makasih loh walaupun up di jam jam mata mau merem tapi ok lah selalu di tunggu...
𝔪𝔯𝔰.𝔢𝔩
bang rhoma ampe dibawa - bawa 🤣🤣
Santi Seminar
akhirnya ,setelah seharian buka tutup NT
𝔪𝔯𝔰.𝔢𝔩
😆😆😆
ieda1195
🤣🤣🤣 ngena banget inii sihhh, suami idamann
ieda1195
🤣🤣🤣 kampret benar album, dikira belok apa
ieda1195
🤣🤣 ngerti raurus juga bang
Ria
apakah dirimu sibuk di dunia nyata teh sin???? 🙏🙏🙏
Mulyani Asti
akhirnya yang di tunggu in dari kemaren malem🤣🤣🤣makasih teh Sinta
duh gemes sama Bianca aku tuh
waktu di KKN 21 aku gemes sama senja sekarang ada bianca😍😍😍
Zayyin Arini Riza
Jae... simpan sendiri aja... biar kamu, Arlan dan anggota KKN 21 serta Sesil aja yang tahu... gak usah cerita awal pertemuan mu dengan Arlan.
Iccha Risa
kek nya Teh Sin lagii padet merayap... makasih punya tteh, jaga kesehatan dan sehat selalu...
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!