NovelToon NovelToon
DOSEN CANTIK YANG JUTEK

DOSEN CANTIK YANG JUTEK

Status: sedang berlangsung
Genre:Romantis / Cintapertama / Cintamanis / Romansa-Tata susila / Cinta pada Pandangan Pertama / Cinta Seiring Waktu / Cinta Murni / Chicklit / Tamat
Popularitas:535.1k
Nilai: 5
Nama Author: RADISYA

Asti seorang gadis yang berusia 28 tahun, dan memiliki wajah yang baby face, banyak orang yang mengira bahwa Asti seperti gadis belia.
Asti memiliki otak yang cerdas, piawai dalam berkomunikasi dan mempunyai sifat penyayang.
Berjalannya waktu, Asti mengenal sosok pria bernama Tomi.
Asti terkenal dengan sifatnya yang cuek dan jutek.
Apakah sosok Tomi Berhasil meruntuhkan hati sang dosen cantik yang jutek?
Di balik sikap Asti yang cuek dan jutek, ia bersama-sama temannya memiliki wadah untuk saling bertukar informasi, berbanding terbalik keseruan pada saat dia bersama sama di geng bucin.
Keseruan apa yang ada di geng bucin?
mari kita bersama membaca keseruannya.

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon RADISYA, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Bab 25 Tomi Tidak Sengaja Memeluk Asti.

Hasil dari perbincangan Tomi dan Asti adalah pergi bersama-sama ke perpustakaan kampus Asti dulu kuliah.

“Mari Bu, kita berangkat sekarang saja!” kata Tomi sambil menyembunyikan senyum tadi agar jangan sampai terlihat oleh Asti.

Asti mengangguk. Memang sebaiknya berangkat sekarang saja, pikir Asti. dan semakin cepat, semakin baik sebab ia jadi bisa segera pulang.

Perutnya semakin terasa melintir minta isi.

Dalam perjalanan menuju ke kampus tempat ia kuliah dulu, perut lapar yang tidak tahu diri itu berbunyi kukuruyuk. Suaranya terdengar sampai ke telinga Tomi.

“Maaf…” Asti tersipu-sipu malu. "Astaga" Bikin malu saja ini perut bikin ulah bathin Asti.

“Ah, tidak apa-apa, Bu!” sahut Tomi.

“Perut saya juga sering berbunyi. Apalagi saat makan siang begini!”

Asti tidak menjawab. Ia tidak ingin mempersoalkan hal-hal semacam itu.

Apalagi yang tidak ada kaitannya dengan studi. Untuk mengimbanginya, Tomi terpaksa ikut diam. Ia dapat memaklumi keadaan gadis itu.

Sebagai dosen yang masih muda, ia masih harus berjuang untuk mendapatkan perhargaan sebagaimana semestinya seorang dosen di mata mahasiswanya.

Sejauh itu, Asti cukup berhasil. Tomi tahu itu. Dan ia menghargainya.tetapi karena ia mencintai gadis itu, apa yang tampil pada diri Asti itu sungguh menyulitkannya.

Sebab ia tidak dapat berbuat semaunya meskipun hanya untuk menunjukkan sikap dan perasaannya terhadap gadis itu.

Jadi dengan perasaan apa boleh buat, Tomi membiarkan dirinya seperti dituntun oleh Asti ketika mereka sampai ke tujuan.

Lebih-lebih karena Tomi baru pertama kalinya datang ke tempat itu, sementara Asti sudah sedemikian kenalnya dengan tempat itu.

Termasuk orang-orangnya. Bahkan juga rupanya ia masih tercatat sebagai anggota perpustakaan.

Dalam waktu yang tidak lama, Tomi berhasil mendapatkan bahan-bahan penting yang langsung difotocopykan di tempat itu.’

Dan kalau sekiranya buku-buku itu mudah didapat, ia mencatatnya untuk kapan-kapan mencarinya ke toko-toko buku.

Sejauh itu, Tomi merasa puas. Perpustakaan di perguruan tinggi filsafat ini sungguh termasuk lengkap.

Namun Asti belum puas. Ia masih sibuk mencari-cari dalam katalog sampai akhirnya ia merasa lebih puas untuk mencari sendiri ke tempatnya.

Menurut peraturan yang berlaku, tidak setiap anggota perpustakaan itu boleh memasuki gudang buku kecuali ada ijin khusus.

Kecuali juga jika ia seorang dosen di tempat itu. Karenanya Asti langsung lari ke Pak Adi, ketua perpustakaan untuk meminta ijinnya.

Kebetulan mantan dosenya yang memang bagian perpustakaan itu belum pulang hingga ia langsung mendapat ijinnya.

Apa lagi Asti mengatakan keberadannya di gudang buku itu hanya sebentar saja.

Tomi yang melihat kelincahan Asti membuatnya semakin kagum dengan kepribadian yang Asti miliki.

“Sebab saya ingin mencarinya sendiri Pak. Begitu saya mendapatkan bukunya dan selesai difotocopy, akan saya serahkan kembali,” katanya.

Begitulah,sesudah Asti menunjukkan surat ijin yang ditandatangani oleh Pak Adi, ia segera mengajak Tomi masuk kegudang buku.

“Tetapi saya orang luar, Bu…” kata Tomi.

“Penjaga perpustakaan tidak akan menghiraukan selama surat ijin itu sudah diterimanya. Ayolah, mumpung sepi!”

ujar Asti.

Ruang besar yang disebut ruang buku oleh para mahasiswa di tempat itu sangat dingin.

Ada empat buah AC besar yang konon katanya akan memberi suhu yang tidak disukai oleh kuman atau pun kutu buku untuk berkembang.

Rak-rak buku di tempat itu tinggi-tinggi dan berjajar dengan sangat rapi. Kerena Asti sudah beberapa kali memasuki tempat itu, ia langsung mengajak Tomi ke bagian rak-rak yang menyimpan buku-buku bagus yang ada di tempat itu.

“Banyak buku-buku bagus di sini Bu Asti, tetapi saya bingung harus memilih yang mana…” kata Tomi.

“Apakah Ibu bersedia memilihkan satu atau dua buah buku untuk nanti saya fotocopy?”

Asti menganggukkan kepalanya. Ia berjinjit. Tadi ia sudah melihat beberapa buku bagus yang pasti akan dapat menambah bobot tulisan Tomi.

Kepercayaan yang di berikan oleh lelaki itu kepadanya membuatnya bersemangat. Tetapi sayang, ternyata tangannya tidak berhasil menarik buku yang ia inginkan.

Tempat buku itu terletak di luar kemampuan jangkauan tangannya.

Hal semacam itu, sudah di perhitungkan oleh Tomi sehingga begitu gadis itu sedang berusaha meraih buku yang dimaksud, ia membantunya.

Tetapi Asti yang tidak memperhitungkan bahwa Tomi akan membantunya, melakukan gerakan loncat untuk meraih buku itu.

Akibatnya sisi tubuh Asti menumbuk dada Tomi.

Secara refleks, Tomi mengulurkan tangannya karena ia takut kalau-kalau benturan yang cukup keras itu akan menghilangkan keseimbangan berdirinya gadis itu.

Dan entah bagaimana reaksi tubuhnya bekerja, ia sendiri tidak tau. Hanya tiba-tiba saja Asti sudah berada di dalam pelukannya. (Dup dup…. Dup dup…. Jantung Tomi berdetak lebih kencang seperti genderang mau perang dari biasanya, begitu pun juga Asti

Peristiwa yang tidak terduga-duga itu melumpuhkan keduanya. Tubuh mereka menegang namun tidak satu pun di antara mereka yang mampu bergerak sehingga Asti masih berada dalam pelukan tangan Tomi untuk beberapa saat lamanya.

Tanpa mereka sadari masing-masing dari mereka sebenarnya merasa begitu nyaman dengan pelukan itu, mereka begitu damai di dalam hatinya.

Suasana di ruang buku itu pun menjadi aneh, seolah-olah udara di sekitar mereka mengandung semacam daya magnit atau mungkin semacam arus listrik yang berpengaruh kuat pada keduanya.

Di tambah lagi ruangan yang sepi, dingin dan yang hanya terdengar suara dengung lembut mesin pendingin ruangan.

Mata Asti yang lebar tampak semakin lebar menatap wajah Tomi yang berada di dekat wajahnya. Ia tidak mampu berkedip.

Sebab takkala dengan matanya yang lebar itu ia menatap mata Tomi, lelaki itu membalas pandangan matanya dengan tatapan yang mengandung beribu makna dan sejuta pesona.

Ada kelembutan dan kemesraan yang tertangkap oleh pandangan mata Asti, terbias dari kedua mata lelaki itu sehingga ia terpukau dengan dada yang semakin bergemuruh.

Mereka berpandangan, yang seorang menundukkan kepalanya dan seorang lagi dengan menengadahkan wajahnya.

Semakin lama bertukar pandang, semakin aliran darah di tubuh mereka berdua bergerak cepat dan menimbulkan debar-debar jantung di dada mereka.

Untunglah Asti cepat tersadar. Ia masuk ke rungan ini bukan untuk dipeluk oleh seorang lelaki.

Apa nanti kata orang kalau memergokinya dalam keadaan demikian.

Jadi begitu pikiran itu menembus kesadarannya, begitu pula ia segera menggerakkan tubuhnya dan menjauhi Tomi.

“Maaf….” Katanya dengan suara agak bergetar.

“Saya pasti telah mengagetkan Saudara, terimakasih atas kesigapan Anda tadi. Kalau tidak mungkin saya bisa terjatuh.”

“Saya juga minta maaf karena tangan saya terlalu cepat bereaksi!”

“Sudahlah….” Asti agak tersipu. Ia tidak berani lagi memandang Tomi.

Kita sudah mendapat bukunya. Ayo kita keluar dan fotocopy buku ini!”

Tetapi ternyata meskipun Asti telah mengatakan ‘sudahlah’, suasana berbau magis tadi masih tetap melingkupi mereka berdua.

Di dalam mobil ketika dalam perjalanan pulang ke rumah Asti, keduanya tidak banyak bersuara. Tetapi ketika mobil Tomi sudah semakin mendekati tujuan, akhirnya ada juga bersuara.

"kriuk-kriuk"

Perut Asti berbunyi lagi!

Kali ini Tomi membiarkan dirinya tertawa. "Haha haha…

“Rupanya perut Ibu minta diisi.

Sama seperti perut saya!” gumamnya masih dengan perasaan geli.

“Karena saya lah Bu Asti jadi tidak bisa pulang dan makan dirumah tepat waktu.

Oleh sebab itu BU, ijinkanlah saya mengajak Ibu makan siang di luar!”

“Ah, tidak usah. Sebentar lagi toh sudah sampai kerumah!” Asti lekas-lekas menolak.

Ia tidak ingin hubungan antar dosen dan mahasiswanya itu akan berubah menjadi lebih akrab.

1
vera tri
terlalu bertele-tele ceritanya....
Okta Rahayu
Lumayan
Karate Cat 🐈
seru
SalsaDCArmy
bagus ceritanya 🥰
Allessha Nayyaka
terhanyut oleh cerita nya
sangat keren
༄༅⃟𝐐𝗧𝗶𝘁𝗶𝗻 Arianto🇵🇸
akhirnya sah jg asti ma tomi..Alhamdulillah
🍭ͪ ͩSIT SUM❤❤
belah duren di pending nyampe selesai resepsi di hotel ya
🍁FAIZ❣️💋🄽🄸🅃🄰👻ᴸᴷ
kisah cinta author nih😊
🍭ͪ ͩSIT SUM❤❤
alhamdulillah sah....
Elisabeth Ratna Susanti
top 👍
🦋⃟ℛ🍾⃝ᴅͩʀᷞɪͧᴇᷠᴀͣʀ♕ᴬ∙ᴴ࿐
alhamdulillah... akhirnya sudah sah juga☺
🦋⃟ℛ🍾⃝ᴅͩʀᷞɪͧᴇᷠᴀͣʀ♕ᴬ∙ᴴ࿐
waah tinggal menunggu selangkah lagi, sehabis ini Asti dan Tomi ijab kabul, dan akhirnya mereka sah, trus tunggu launching Asti dan Tomi junior 🤭🤭
Elisabeth Ratna Susanti
like plus 🌹
Elisabeth Ratna Susanti
maaf baru sempat mampir di karya keren ini 😍
🦋⃟ℛ🍾⃝ᴅͩʀᷞɪͧᴇᷠᴀͣʀ♕ᴬ∙ᴴ࿐
mama Laras jangan capek2 yaa, biar saat hari H tetap fit, moga aja semuanya lancar, Tomi dan Rasti segera halal dan segera memberikan cucu
🍭ͪ ͩSIT SUM❤❤
tinggal ijab kabul.... moga lancar
Elisabeth Ratna Susanti
asyik nih 😍😍😍
jhon teyeng
enak pacaran hbs nikah mau apapun jg sdh halal. nikmat lhoh😁
🦋⃟ℛ🍾⃝ᴅͩʀᷞɪͧᴇᷠᴀͣʀ♕ᴬ∙ᴴ࿐
bener banget itu eyang, mangkanya lebih baik pacarannya setelah menikah, kan enak sudah halal, karena kebanyakan orang-orang jaman sekarang, gaya pacarannya sudah gak sehat
🦋⃟ℛ🍾⃝ᴅͩʀᷞɪͧᴇᷠᴀͣʀ♕ᴬ∙ᴴ࿐
hihihi sabar Ry, mangkanya abis ini Maryam segera kamu lamar terus secepatnya kamu nikahi biar bisa sama Maryam terus🤭🤭
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!