Wonderful Marriage

"Aku tidak mau Mom, aku sudah memiliki pilihan sendiri." Karena memang Ryu sudah memiliki kekasih untuk dijadikan seorang istri.

Sudah hampir satu tahun ini ia menjalin hubungan serius dengan seorang wanita cantik yang berprofesi sebagai seorang model. Ya, diantara banyaknya kekasih yang dimilikinya, hanya satu wanita yang berhasil membuatnya jatuh cinta. Wanita itu bernama Inara, yang kini berada di luar negeri yang tengah melebarkan karirnya di dunia model internasional.

"Baiklah kalau kau tidak mau menerima perjodohan ini. Mom akan menghapus namamu dari dalam kartu keluarga besar Arbeto."

Ancaman mommy nya sama sekali tidak membuat Ryu takut. "Dihapus saja, nanti aku buat kartu keluarga sendiri," jawabnya dengan santai.

"Baiklah Mommy juga akan menghapus kau dari daftar ahli waris, memblokir semua aset milikmu, dan kau tidak boleh lagi memimpin perusahaan milik keluarga kita. Mom akan membuat kau sangat miskin hingga seluruh wanitamu itu pergi meninggalkanmu!" ancam Tita dengan serius hingga membuat Ryu ketakutan sampai menelan salivanya susah payah.

Sungguh Ryu tidak bisa jika hidup miskin apalagi tak memiliki uang sama sekali, karena jika ia tidak memiliki uang otomatis tidak bisa menikmati hidup dengan enak.

"Mom kenapa kau tega sekali pada putramu yang tampan ini?" Ryu berusaha merayu mommy nya.

"Mommy berbuat seperti ini karena sayang padamu. Mommy ingin kau lepas dari semua wanita jalang yang ada disekitarmu."

Tita dan suaminya memang sudah mengetahui bagaimana kehidupan bebas yang dijalani putra mereka, dengan banyaknya wanita yang menjadi kekasih sang putra. Dan kali ini Tita tidak akan tinggal diam lagi, saat melihat keseriusan hubungan Ryu dengan seorang wanita yang bernama Inara.

Seorang wanita yang berprofesi sebagai seorang model, yang sudah menghabiskan uang putranya bermilyaran rupiah hanya untuk mendukung karir wanita tersebut dan hidup berfoya-foya.

"Aku akan bahagia dengan wanita pilihlah ku, dan wanita itu bernama Inara. Aku akan mengenalkannya pada Mommy, agar mommy melihat bagaimana cantiknya Inara."

"Ck, cantik wajah saja itu tidak cukup. Wanita itu harus juga cantik hatinya dengan tidak memeras keuangan calon suaminya hanya untuk kepentingan tidak jelas dan hidup berfoya-foya," sindir Tita hingga membuat sang putra kembali menelan salivanya dengan susah payah. "Intinya kau harus mau menikah dengan wanita pilihan Mommy, kalau tidak maka siap-siaplah untuk hidup miskin!"

Setelah mengucapkan ancamannya, Tita pun meninggalkan ruangan tersebut dengan mengabaikan sang putra yang terus membujuk untuk menerima wanita pilihannya.

"Shit, bagaimana ini?" umpat Ryu dengan kesal sembari meninggalkan mansion utama dengan harapan ancaman Mom Tita tidak akan terjadi.

Namun setelah tiga hari kemudian, ternyata mom Tita benar-benar merealisasikan ancamannya. Seluruh aset yang dimilikinya di ambil kembali oleh Dad Boy, bahkan Daddy nya juga memecatnya di perusahaan milik keluarga besar mereka. Kartu debet dan kreditnya tidak bisa digunakan, hingga ia tidak bisa memberikan uang pada kekasihnya Inara yang tengah membutuhkan uang untuk membayar sewa tempat tinggalnya di luar negeri.

"Bagaimana ini?" Ryu mengusap wajahnya dengan kasar karena begitu pusing tidak bisa bergerak sama sekali karena tekanan yang diberikan oleh kedua orang tuanya. "Tunggu dulu, bagaimana kalau aku mengajukan Ivy saja sebagai istri sementara sampai Inara kembali ke Jakarta?" gumamnya setelah teringat dengan sosok yang pernah menghabiskan malam panas bersamanya, meskipun terjadi karena ketidaksengajaan. "Tidak-tidak, lebih baik aku menerima perjodohan dengan wanita pilihan Mommy, lalu menceraikannya setelah Inara pulang dari pada meminta Ivy untuk menikah denganku."

Ya, Ryu tidak ingin menjatuhkan harga dirinya hanya untuk meminta Ivy menjadi istrinya setelah terjadi kesepakatan diantara mereka. Namun saat mengingat kembali malam panas itu yang tidak mengenakan pengaman sama sekali, membuat Ryu khawatir jika suatu saat ada benihnya yang tumbuh di rahim Ivy.

"Mudah-mudahan wanita bodoh itu langsung meminum pil yang telah aku berikan." Sebelum mengantar Ivy pulang, Ryu memang membelikan pil darurat untuk mencegah kehamilan. "Baiklah sekarang waktunya ke mansion utama untuk menerima wanita pilihan Mommy."