Reynaldi Fernandez, seorang pria tampan, kaya dan sukses menemukan cinta pada gadis bernama Cinta Destiana Putri, yang merupakan anak dari sahabat ayahnya. Konflik keluarga Rey yang akhirnya menghubungkan Rey pada Cinta.
Rey berubah demi mendapat simpati Cinta, namun Cinta sudah memiliki lelaki idaman lain yang soleh menurutnya.
Akankah Cinta Rey berbalas? bagaimana perjuangan Rey dalam memenangkan hati Cinta?
Cerita ini menceritakan tentang sebuah cinta, keluarga dan persahabatan.
simak terus ya guys....
Trimakasih 🙏
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Elis Kurniasih, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
menghindarimu
Matahari mulai masuk ke jendela kamar Cinta, Cinta masih bermalas-malasan dikasur empuknya. Semalaman dia tidak bisa memejamkan matanya, kejadian di apartemen Rey masih terngiang dalam otaknya.
"Hari ini malas sekali berangkat ke kantor, malas bertemu Rey." Batin Cinta. Namun panggilan Ferdi membuyarkan lamunannya
Ceklek.. Cinta membuka pintu kamarnya.
"Loh kamu belum rapih? sekarang sudah jam berapa Ta." Ferdi menegur Cinta yang masih dalam keadaan acak-acakan sambil menengok jam didinding
"Ga enak badan yah," jawab Cinta.
"Ayah katanya sudah mulai masuk kantor, kapan? berarti Cinta menggantikan ayahnya sudah selesai ya." Cinta berkata lagi.
"Iya minggu depan, menggenapkan tiga bulan kamu bekerja."
"Ga usah nunggu genap tiga bulan sih yah," rengek Cinta "Hari ini Cinta terakhir kerja ya yah, besok aja ayah mulai masuk kantornya." Negosiasi antara Ferdi dan Cinta.
"Loh kenapa? kamu sakit." Ucap Ferdi sambil menempelkan punggung tangannya ke kening Cinta "ngga panas."
"Cinta ga demam koq yah, cuma lelah aja."
"Ada masalah dengan Rey?" tanya Ferdi.
"Ng..ga.. ga ada apa-apa koq yah, cuma saja bekerja dikantor bukan passionku yah."
"Hmmm.. alasan." Senyum Ferdi yang tau apa yang terjadi dengan putrinya, walaupun Cinta menyembunyikannya.
Rey yang menerima pesan dari Cinta merasa gelisah. Dari semalam Rey juga tidak bisa tidur, dia coba menyusun kata-kata ketika bertemu dengan Cinta dikantor nanti. Namun sekarang Cinta malah meminta izin untuk tidak bekerja, bahkan mengiriminya jadwal seminggu kedepan. Ini pertanda tidak baik, pasalnya memang tinggal seminggu lagi Cinta menjadi assistennya. Setelah itu tidak ada alasan keduanya untuk sering bertemu apalagi makan siang bersama.
"Kamu ingin menghindariku." Batin Rey melempar ponselnya ke sofa.
Ferdi sudah sangat terlihat sehat. Dia tidak berjalan menggunakan tongkatnya lagi.
"Apa kabar pak ferdi?" sapa salah satu rekan sejawatnya, ketika Ferdi sampai dikantor Ryan. Staf yang lain pun ikut menyapa dan menanyai keadaannya.
"Ferdi, kamu sudah siap berkerja lagi?" tanya Ryan yang baru saja keluar dari lift.
"Iya, harusnya Cinta masih menggantikanku seminggu lagi, tapi katanya dia sudah lelah dengan urusan kantor," jawab Ferdi
"Ah begitulah anak muda," ucap Ryan tersenyum dan Ferdi membalas dengan menaikkan bahu.
"Saya keruangan Rey dulu ya yan, ini ada berkas yang Cinta titipkan untuknya." Ucap Ferdi dan merekapun berlalu kearah tujuan masing-masing.
Tok..tok..tok.. Ferdi masuk setelah beberapa kali mengetuk pintu ruangan Rey, namun tak ada jawaban.
"ketika mereka berpesta, langsung gerebek saja. okeh, saya serahkan semuanya padamu. selanjutnya kabari saya lagi" suara Rey dingin ketika menerima telepon dari seseorang disana.
"Maaf Rey om langsung masuk." Kata Ferdi.
"Oh iya tak apa om."
"Mengapa om Ferdi yang kesini, Cinta mana?" ucap Rey lagi.
"Iya, saya memberikan ini." Ferdi menyerahkan setumpuk berkas yang Cinta bawa pulang "ini titipan Cinta, mulai senin besok saya kembali bekerja."
"Loh, tiba-tiba seperti ini." Terkejut Rey yang tidak siap dengan cara seperti ini ditinggal Cinta.
"Dia juga datang dengan tiba-tiba waktu itu Rey," senyum Ferdi. Tetap saja terlihat kekecewaan diraut wajah Rey, walaupun apa yang dikatakan Ferdi benar. Cinta juga datang tiba-tiba menggantikan Ferdi disini.
Jika begini keadaannya, akan semakin sulit Rey menjelaskan apa yang terjadi diantara mereka. Rey semakin gelisah.
"Cinta sekarang ada dirumah om?" tanya Rey sebelum Ferdi pamit keluar dari ruangannya.
"Iya, dia sedang tidak enak badan" jawab Ferdi lalu berbalik badan hendak keluar, kemudian berputar lagi menghadap Rey "apa kalian ada masalah?"
"Ti..dak.. kami baik baik saja," jawab gugup Rey dan diangguki oleh Ferdi seraya berkata "hmm..."
Setelah pertemuan dengan klien di Restoran XY, Rey menuju rumah Cinta
"Hai.. Zoya apa kabar?" sapa Rey sambil mencubit pipi Zoya ketika Zoya membukakan pintu rumah Cinta.
"Baik om, silahkan masuk."
"Mba Cinta ada?"
"Ada dikamarnya," jawab Zoya sambil berteriak memanggil sang mama "ma..ma.. ada om Rey."
Aunty Ayu turun dari tangga "oh ada Rey."
"Assalamualaikum aunty."
"Waalaikumusalam, duduk dulu Rey, tante panggil Cinta," ucap aunty Ayu.
Zoya sudah dikamar Cinta untuk membangunkannya, namun Cinta pura-pura tidur. Aunty Ayu pun menghampiri ranjang Cinta "Ta bangun, jangan pura-pura tidur!"
"Hmm.. apa sih aunty," suara serak Cinta.
"Ada Rey, sana temui. kalau ada masalah di selesaikan." Aunty Ayu tau ada yang tak beres dengan Cinta, pasca pulang kerja kemarin, Cinta terlihat lesu dan sembab.
"Ga ah, bilang aja Cinta lagi tidur, males ketemu dia."
"Kenapa?"
"Ngga apa, cuma lagi pengen sendiri."
"Huh, terserah." Aunty ayu menghembus nafasnya kasar, lalu menemui Rey.
"Rey maaf, Cintanya tidur dan susah sekali dibanguninnya."
"Oh ya ga apa aunty, kalau gitu Rey pamit dulu."
"Ga minum dulu Rey?"
"Ga usah aunty, Terimakasih. Saya ada urusan lagi dikantor."
"Oke hati-hati Rey."
Rey pun bergegas pergi dengan perasaan bersalah dan takut Cinta membencinya.
klo biasanya berawal dr benci trus berubah jadi cinta tp ini the real romansa 🤩🤩🤩🤩