Kael pemuda yang menjalani hidup yang damai di dunianya dia hanya peduli dengan game, Novel , latihan, bertarung, dan mengasah berbagai ilmu bela diri yang ia kuasai.
Semua terasa biasa… sampai hari itu tiba.
Dalam perjalanan pulang dari tempat latihan, Kael hanya ingin tidur dan memulihkan tenaga agar dia bisa membaca dan bermain game nya.
Namun saat membuka mata, ia bukan lagi berada di rumah.
Ia terbangun di tengah hutan, di bawah pohon, dengan suasana yang bisa di bilang terlalu nyata… namun anehnya, semua pemandangan ini persis seperti dunia dalam game dan novel yang pernah ia baca dan mainkan.
tanpa petunjuk dan sekarang dia harus tau cara bisa bertahan di dunia ini.
"haha...ini gila...."
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Yuu Ri, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
CHAPTER 23
SIANG HARI DI AKADEMI
Siang itu akademi di penuhi oleh murid-murid yang berkeliaran dan mengobrol satu sama lain karna jam makan siang sudah tiba, Kael masih duduk di sebelah Claris yang masih menatap kosong ke meja di dalam kelas mereka
Kael menatap ke arah Claris secara perlahan untuk melihat wajahnya "Claris, mau makan?ke ruang makan yuk"
Claris menggelengkan kepalanya "Tidak, aku tidak lapar"
"Ayolah, kamu marah karna apa?" Kael menatap Claris
"Bukan apa-apa"
Kael menghela nafas panjang lalu bersandar di kursinya "Claris mau jalan-jalan? ayolah jangan sedih begitu oke?"
Claris menggelengkan kepalanya "Kau bisa pergi sendiri, aku lagi tidak mau keluar"
Kael memejamkan matanya sejenak "Aku tidur sama mu malam ini"
Claris langsung seketika melirik ke arah Kael "Benar?Janji?"
"Aku janji, setelah kelas selesai kita bisa langsung ke kamar mu" Kael mengangguk dengan sedikit rasa terpaksa tapi tidak di tunjukkannya
Claris mengangguk "Baiklah, ayo keluar ke ruang makan"
Mereka berdua bangkit dan langsung berjalan keluar kelas menuju ruang makan
Claris masih sedikit kesal dan itu membuat sepanjang perjalanan mereka berdua hanya diam-diaman
"Kael, siapa yang mengigit mu tadi?" Claris akhirnya bertanya memecah keheningan di antara mereka
"Kakak kelas kita Lilith dari kelas 2-A seorang vampir, aku minta bantuannya untuk mengawasi seseorang dan sebagai bayarannya Lilith dapat meminum darah ku dua kali sehari"
Claris langsung cemberut lagi "Bantuan apa yang kau minta kepadanya?dan siapa yang kau suruh dia awasi?"
"Hanya orang yang mencurigakan, Claris tenang saja dia hanya mengisap darah ku sebagai bayarannya bukan hal lain" Kael mencoba meyakinkan Claris
RUANG MAKAN
Kael dan Claris duduk di salah satu meja saling berhadapan dan memakan makanan mereka dalam diam dan keheningan.
"Kau sedang mengawasi siapa?ada masalah besarkah sampai-sampai kau harus minta bantuan vampir itu" Claris menatap Kael
"Masalah yang lumayan besar, tapi bukan masalah bagiku dan kamu tidak usah khawatir"
"Kalau ada apa-apa aku bisa juga membantu mu kau tau, jadi kau gak usah minta bantuan gadis Vampir itu..." Claris bergumam
"Aku akan minta bantuan mu kalau aku butuh, tenang saja Claris" Kael mengangguk kecil
Claris mulai tersenyum kecil "Baiklah"
Mereka mulai makan dengan tenang sambil berbicara satu sama lain di dalam ruang makan yang ramai dengan para murid-murid yang masuk dan keluar atau duduk di sekitar mereka sambil memakan makanan mereka juga.
Di tengah pembicaraan mereka, Raphfael muncul di belakang Kael sambil menepuk punggung Kael di ikuti Lyria di belakangnya yang menghela nafas melihat Raphfael
"Yooo Kael, keberatan kalau aku dan Lyria bergabung?" Fael tersenyum
"Silahkan saja" Kael menatapnya
Fael menarik dua kursi satu untuknya dan satu lagi untuk Lyria "Sini Lyria"
"Terima kasih" Lyria duduk di kursinya
"Jadi apa yang kalian bahas?" Fael melihat ke arah Kael lalu ke arah Claris
"Kael dia punya masalah tapi tidak mau memberitahu ku apa itu" Claris menatap ke Kael masih mencoba agar Kael mengataka masalahnya itu
"Masalah apa itu Kael? Sampai kau tidak mau memberitahu Claris" Lyria mengangkat satu alisnya penasaran
"Dia benar" Fael menatap Kael dengan penasaran
"Kael ayolah kalau kau memiliki masalah kami bisa membantu mu" Fael mencoba membujuk Kael
Kael menatap mereka satu persatu lalu segera menghela nafas panjang "Mau kalian percaya atau tidak tapi Akademi ini akan dalam bahaya jika masalah ini berlanjut"
Raphfael, Lyria dan Claris menatap Kael secara bersamaan dengan keterkejutan mendengar kata-kata Kael
"Kau serius?" Fael memiringkan kepalanya
"Aku serius, aku dan Pak Arden sedang menyelidiki hal ini" Kael menyilangkan tangannya
"Jadi ini masalah serius..." Lyria menyipitkan matanya
"Jangan beritahu siapa-siapa, hal ini hanya kita saja yang tau"
Claris terdiam karna mendengar kata-kata Kael "Jadi kau ingin membereskan masalah ini bersama Pak Arden?"
Kael mengangguk
"Lalu untuk apa kau meminta bantuan gadis Vampir itu?" Claris menatap ke arah Kael
"Aku sudah mencurigai satu orang makanya ku suruh dia buat menyelidikinya"
"Siapa yang kau curigai?" Fael menatap Kael
"Salah satu guru akademi ini juga, kalian tau pak Ricky kan dan kebetulan dia wali kelas gadis Vampir itu" Kael memunculkan layar sihir miliknya dengan skala kecil di tengah-tengah mereka berempat agar tidak ada yang dapat melihatnya.
"Ada lingkaran sihir yang ku temukan di hutan akademi ini beberapa hari yang lalu"
Mereka bertiga menatap layar sihir itu dengan dengan keterkejutan, bahkan Fael saja yang biasanya tersenyum ceria kini menunjukan ekspresi serius yang jarang ia tunjukan
Kael menghilangkan layar sihir itu dan bersandar di kursinya "Orang yang melakukan ini ingin mencuri kristal yang di simpan di akademi ini entah untuk hal apa"
Mata Claris langsung membelalak "Kristal yang di simpan di Calestia ini? itu akan jadi bahaya jika sempat dicuri"
"Kristal itu memiliki energi sihir yang sangat kuat kan? tentu saja akan bahaya jika jatuh ke tangan yang salah" Fael menimpali
"Bahkan lebih parah!!! Ayah ku pernah bilang kalau kristal ini juga yang membuat kerajaan Eryndral ini tidak pernah di jajah oleh monster karna tekanan sihirnya yang kuat" Claris diam sejenak
"Kekuatan yang dan di kristal ini lebih besar dari yang kita bayangkan"
"Kael kalau kau ingin bantuan kami bisa bantu ya kan?" Lyria melihat ke arah Claris dan Fael yang serentak mengangguk
"Terima kasih, kalau kalian menemukan sesuatu yang mencurigakan langsung beritahu aku atau Pak Arden"
Mereka bertiga mengangguk serentak
"Kael!!!"
Lilith muncul di belakang Kael sambil terengah-engah yang membuat Raphfael, Lyria dan Claris langsung kaget dan memandang Lilith
Kael berbalik "Lilith?kenapa?"
Claris menyipitkan matanya sambil mengigit kukunya dengan kesal melihat Lilith "Jadi ini vampir yang mengigit Kael" Claris berbicara dalam hati
"Kael!!! Kau benar Pak Ricky yang membuat lingkaran sihir aneh itu" Lilith mendekat lalu duduk di pangkuan Kael karna lelah
Claris langsung berdecak kesal melihat interaksi mereka berdua, Lyria menatap Claris sambil mengelus punggung Claris sambil mencoba menenangkannya
"Aku tadi masuk keruangan nya diam-diam dan aku menemukan kertas ini" Lilith meletakan kertasnya di meja
Kael melihat kertas itu yang bertuliskan semacam rapalan sihir lama dan ada juga lingkaran sihir yang sama dengan yang dia jumpa di hutan
"Ini tidak baik..." Kael meletakan kertas itu di meja
"Kenapa?" Fael memiringkan kepalanya
Claris mengambil kertas itu "Ini rapalan sihir kuno jadi wajar kalau kau tidak dapat membacanya"
Claris mengangkat alisnya "Rapalan ini..."
"Kael jika sihir ini aktif maka akademi akan terisolasi dari dunia luar" Claris menatap Kael dengan khawatir
"Kita harus temui pak Arden"
Mereka berlima langsung bangkit dan segera meninggalkan ruang makan dan segera menuju ruangan Arden
Lilith berjalan sambil bersandar ke Kael, Claris langsung memisahkan jarak antara mereka berdua sambil menatap tajam ke Lilith penuh permusuhan
Lilith sedikit mengembungkan pipinya dengan kesal karna dia di jauhkan oleh Kael. Lilith dan Claris saling menatap satu sama lain dengan permusuhan terlihat kelas di mata mereka
RUANGAN ARDEN
BRAKKK!!!
Kael membuka pintu dengan keras sehingga membuat Arden yang sedang tidur di Sofanya langsung terbangun dengan kaget
"Kael bisa gak kalau buka pintu jangan kau gebrak" Arden duduk sambil menguap
"Kok ramai?kalian ngapain?" Arden menatap mereka dengan sedikit bingung
Kael langsung memberikan kertas yang di bawa Lilith ke Arden "Lihat ini"
Arden melihat kertas itu dengan serius "Kau dapat ini dari mana?"
"Aku menemukannya di ruangan pak Ricky" Lilith langsung menjawab dengan cepat
"Ricky?" Arden langsung terdiam
"Yang seperti bapak dengar, aku mencurigai pak Ricky jadi aku meminta bantuan Lilith menyelidikinya dan yang seperti bapak bisa lihat" Kael mengangguk
Arden menghela nafas panjang lalu melihat kembali rapalan yang ada di kertas itu "Sihir ini berbahaya"
"Apa yang harus kita lakukan?" Fael menatap Arden
"Untuk sekarang kita hanya harus mengawasi dan mencari dimana lagi lingkaran sihir aneh ini muncul, itu saja" Arden bersandar di sofa miliknya