NovelToon NovelToon
Suami Nikah Kilatku Kakak Wanita Perebut Tunanganku

Suami Nikah Kilatku Kakak Wanita Perebut Tunanganku

Status: sedang berlangsung
Genre:One Night Stand / Pernikahan Kilat
Popularitas:15.8k
Nilai: 5
Nama Author: noerazzura

Berniat memberi kejutan, Bella menemukan tunangannya melamar wanita lain, bahkan saat dia akan menghampiri pria itu, keluarga pria itu malah menariknya pergi dan mengusirnya dari rumah.
Bella tak terima, dia dibilang wanita rendah, yang berharap keuntungan dari jabatan tinggi Vero. Padahal yang membuat Vero bisa bekerja di tempat itu adalah Bella.
Merasa kesal, diperlakukan seperti itu, bahkan Vero memutuskan hubungan pertunangannya hanya dengan sebuah pesan.
Bella pergi ke sebuah klub malam, dia mabuk dan menarik seorang pria yang dikiranya penghibur di klub malam itu.
Padahal, pria itu adalah kakak dari wanita yang merebut tunangannya itu.

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon noerazzura, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Bab 24. Ucapan kasar Kikan

"Kakak, bagaimana ini? masa orang sepertimu tidak bisa membantuku. Bella saja yang ayahnya hanya seorang guru bisa!"

Wajah Kikan saat mengatakan semua itu terlihat kesal. Bagaimana tidak? dia memang orang yang hanya ingin memanfaatkan orang lain saja. Dia tidak sungguh-sungguh ingin belajar dengan baik.

Pikirnya, jika dia adalah lulusan universitas terkenal. Maka prestise-nya juga akan tinggi. Dan dia bisa masuk ke lingkaran orang-orang terkenal. Punya harta dan kuasa. Dia tentu bisa mendekati seorang pria dengan level tinggi dan menjadi nyonya besar nanti. Hanya itu yang dia pikirkan.

Sementara Bella dulu susah payah membujuk ayah dan pamannya untuk Kikan. Supaya kalau prestasi Kikan bagus. Maka dia akan mendapatkan pekerjaan yang bagus juga.

Elena yang dibandingkan dengan Bella. Menjadi kesal. Dia masih kesal karena kakaknya tidak membelanya. Malah sekarang dia dibanding dengan Bella yang tidak seberapa itu menurutnya.

"Kenapa kamu membandingkan aku dengan wanita rendahan itu?" tanya Elena.

Matanya melotot, dan merah. Dia benar-benar tidak suka kalau dia dibandingkan dengan orang lain. Apalagi itu mantan tunangan Vero.

Kikan yang juga masih emosi. Karena memang harapannya untuk sekolah di universitas terkenal sekarang sudah tidak mungkin lagi. Juga tidak mau kalah.

"Kenyataannya memang seperti itu. Kak Elena hanya bisa omong besar. Dengan bangga Kaka Elena selalu mengatakan 'apa yang tidak bisa aku lakukan? semua hal bisa aku lakukan!' kakak selalu bilang begitu. Kenyataannya apa? bahkan tidak becus membantuku!"

Elena naik darah, tensinya saat ini pasti sudah sangat tinggi. Wanita di depannya itu membuatnya ingin mencekik seseorang. Elena tidak terima.

"Heh, kenapa menyalahkan orang lain? saat otakmu memang tidak mampu. Kamu itu bodohh, makanya bisa tiga kali gagal dalam ujian. Bodohh!" pekik Elena.

Kikan tidak terima. Dia sudah mengangkat tangannya tinggi. Elena yang melihat Kikan mengangkat tinggi tangannya semakin geram.

"Kamu mau pukul aku? berani kamu?" suara Elena sudah begitu meninggi.

Dia nyaris berteriak. Dan matanya hampir lepas dari tempatnya.

Kikan yang merasa kalau dia berdebat dengan Elena hasilnya juga tidak akan baik. Tapi dia memang kecewa pada calon kakak iparnya itu.

"Tukang omong besar!" kata Kikan mengejek Elena, sebelum meninggalkan wanita yang sudah sangat kesal itu.

Rahangnya mengeras, terlihat kepalan tangan dengan buku-buku tangan yang memutih. Padahal tangan Elena sudah putih. Tapi karena memang dia sangat emosi, jadinya sampai seperti itu.

"Agkhhh!" pekiknya kesal.

Elena merasa Kikan sangat keterlaluan. Dia segera meninggalkan tempat itu. Berniat untuk cepat bertemu dengan Vero. Lalu menceritakan semua yang dikatakan adiknya itu pada Vero. Dia ingin Vero menghukum adiknya yang kurang ajar padanya itu.

**

Elena masih terlihat kesal. Jelas dari langkah kakinya yang terburu-buru dan pandangan matanya yang sangat tegas melihat ke arah depan.

Meski biasanya juga seperti itu, dan tidak akan menyapa siapapun yang ada didepannya. Bahkan tidak juga akan membalas sapaan siapapun ujar ada di depannya. Tapi hari ini. Tatapannya lebih tegas. Seperti mau makan orang.

Begitu sampai di lantai, dimana ruangan Vero berada. Elena membuka pintu ruang kerja tunangannya itu dengan kasar.

Vero yang sedang duduk di meja kerjanya. Mengerjakan sebuah dokumen yang sepertinya cukup rumit. Karena keningnya terlihat berkerut. Segera menoleh ke arah pintu.

Wajahnya tegang, seperti ingin marah. Tapi, setelah dia melihat ke arah pintu dan yang masuk ke ruangannya dengan cara tidak sopan itu adalah Elena. Tatapan Vero berubah.

Pria itu berdiri dan menutup dokumen yang sudah dua jam membuatnya pusing.

"Elena, kamu sudah datang. Bagaimana hasilnya?" tanya Vero.

Wajah pria itu sangat antusias. Dia segera menghampiri Elena dan menuntun wanita itu untuk segera duduk di sofa di dalam ruangan itu. Vero sungguh ingin cepat mendengar jawaban Elena. Sepertinya harapan Vero akan keberhasilan usaha tunangannya itu sangat besar. Sampai dia tidak melihat bagaimana kusut dan amarahnya wajah Elena.

"Hasil apa yang kamu mau tahu?" tanya Elena dengan tatapan jutek.

Wajahnya judes sekali. Memang raut wajahnya seperti itu. Tapi di tambah lirikan mata yang sangat tajam. Menambah kesan, kalau Elena sangat galak.

Mendapatkan jawaban seperti itu. Tentu saja Vero segera terdiam. Dia bahkan menarik dirinya sedikit menjauh dari Elena.

"Apa maksudmu?" tanya Vero.

"Apalagi? adikmu itu memang tidak punya otak!"

"Elena!" tegur Vero menyela.

Meskipun Vero tidak juga akan bilang adiknya pintar. Tapi kalau ada yang menghina adiknya seperti itu. Dia juga kesal. Apalagi kata-kata yang digunakan oleh Elena sangat kasar. Vero sangat tidak senang mendengarnya.

"Kamu juga mau marah?" tanya Elena.

Tadinya dia datang ke tempat ini karena memang mau mengadukan Kikan. Tapi, malah Vero terlihat membela Kikan. Tentu saja Elena makin kesal saja.

Vero yang belum mendapatkan apa yang dia mau. Merasa kalau memang tadi dia terlalu impulsif.

"Baiklah, maafkan aku. Aku tidak bermaksud bicara dengan kasar seperti itu padamu. Tapi, kata-katamu tadi terlalu kasar!" jelas Vero.

Pria itu juga segera mengusap lengan Elena dengan begitu lembut. Sentuhan Vero, pria yang memang disukai oleh Elena sejak pertama kali melihatnya itu membuat amarah Elena sedikit berkurang.

"Adikmu juga bicara kasar padaku. Aku sudah membujuk pada dosen dan ketua yayasan. Aku berusaha membayar pada mereka berapapun mereka mau, asal Kikan bisa ujian ulang. Tapi mereka bilang, tiga kali ujian gagal. Itu tidak bisa di ulang lagi. Mereka sama sekali tidak mendengarkan aku. Aku tawarkan berapapun mereka tidak mau. Kikan akan di keluarkan dari kampus!" jelas Elena.

Vero sangat terkejut.

"Bagaimana mungkin..."

Mata Elena melotot. Membuat Vero menjeda ucapannya.

"Kamu juga mau marah, seperti Kikan tadi padaku. Mengatakan aku tidak becus. Membandingkan aku dengan Bella. Bahkan ketika kakakku datang saja, dia tidak bisa membantu. Semua itu bukan salahku atau kakakku, adikmu memang tidak mampu berkuliah di tempat terbaik itu!" tegas Elena.

Vero sebenarnya merasa geram di dalam hatinya. Dia bahkan merasa kalau adiknya itu benar. Bella saja bisa membantu mereka. Elena malah tidak bisa. Bukannya sama saja Elena memang tidak becus. Tapi, karena Vero masih harus mendapatkan dukungan Elena untuk menjadi direktur pemasaran. Vero berusahalah untuk tenang.

"Elena, maafkan Kikan. Dia masih belum dewasa, aku akan menyuruhnya minta maaf padamu!" kata Vero yang langsung di angguki Elena.

"Bagus, memang seharusnya begitu!" ujarnya mengangkat dagu.

***

Bersambung...

1
M⃠Ꮶ͢ᮉ᳟Asti 𝆯⃟ ଓεᵉᶜ✿🌱🐛⒋ⷨ͢⚤
menarik ceritanya.
semangat berkarya kak 💪💪💪
Noer: terimakasih kak Asti ❤️
total 1 replies
Riri DH
Gemes banget sama Elena, coret aja dari KK nya Ethan..
Noer: ho'oh ya Tipe-X aja
total 1 replies
partini
ini mah bukan sombong tapi songong Thor 😁😁😁😁
Noer: ho'oh
total 1 replies
Fani
like it
Irene
suka
partini
ini siapa dulu si papih dulu yg ngenalin atau bell bell
Noer: biar jeng jeng jeng gitu ya 🤣
total 3 replies
Retno Harningsih
lanjut
Noer: siap kakak 🏃🏻‍♀️
total 1 replies
Riri DH
Adenya bawa ke barak militer aja bang Ethan, supaya ga bikin masalah lagi😂
Noer: bener ini wkwk 🤣🤣🤣
total 1 replies
partini
sekalian ke ginjal Thor 😁😁
salah sendiri ga kasih tau kamu tuh siapa,ya nikmati saja di caci maki ma zeyenggg
Noer: wkwk 🤣🤣🤣
total 1 replies
Keanu
Nice
Angelica Ferdosa
Seru, suka banget
MelaMeli
Suka banget
Ulala
Semangat terus kak, bagus ini ceritanya
Hema
Keren
Usaka
Bagus ini novelnya, menghibur
Yuyun
Ceritanya bagus
Nimiarti
Bagus menghibur
Cinemon
Di tunggu kelanjutannya, tanggung banget ini kak penasaran, gimana kelanjutannya
Diyah
Menarik, bagus.
Clara Joya
Greget ya, kapan ketahuan dia punya suami CEO
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!