Istri Culun Badboy Tengil

Di sebuah rooftop sekolah. Elang dan teman-temannya sedang bersantai. Saat ini jamkos karena guru sedang rapat untuk membahas ujian tengah semester 1.

"Lang, mirip bini lo anjir!" Elang yang sedang asik menghisap rokok, sontak langsung menoleh. Menatap Bima yang dari tadi asik meng scroll Instagram. Dan tidak sengaja melihat snapgram seseorang.

Elang mengernyit menatap layar ponsel temannya yang menunjukkan sebuah foto. Dua orang gadis yang memakai pakaian sexy. Matanya menyipit menatap salah satunya yang sedikit mirip dengan istrinya. Gadis itu memakai rok hitam ketat setengah paha dengan belahan di pinggirnya, tanktop crop top bewarna hitam dengan di hiasi jaket kulit bewarna hitam. Wajahnya di polesi makeup tipis membuatnya begitu cantik, apalagi rambut Curly yang membuatnya semakin mempesona. Gadis itu memakai kacamata hitam dengan wajah sedikit menunduk. Dan mereka sepertinya berada di sebuah club.

"Anjay cantik-cantik!" celetuk Nathan ikut melihat.

"Mereka kan cewe yang waktu itu gue liat di club. Sumpah aslinya mirip banget sama Kia!" ujar Juan meyakinkan.

Elang terdiam, dia memang terlihat mirip. Apalagi Elang sering melihat istrinya tanpa kacamata dan rambut di gerai. Kepalanya menggeleng, tidak mungkin istrinya seperti itu. Istrinya gadis yang baik dan lugu, ia jarang kemana-mana. Bahkan semalam pas dirinya pulang bekerja, Kia sudah tertidur di rumah.

"Lo kok bisa tau ig nya sih, Bim?" tanya Aldo penasaran.

"Dia Clara, kata sepupu gue siswi paling populer di SMA Bintara. Kalo yang satunya gue gak tau," jawabnya.

Bima yang penasaran memencet akun Instagram yang di tag oleh Clara, "Gila, followers nya banyak banget! Bhaskara aja ngikutin!"

"Tapi kok gak ada postingannya ya," teman-temannya yang penasaran kembali melihat.

"Lang, ini beneran bukan akun bini lo?"

Elang yang penasaran kembali melihat, ia mengangkat alisnya melihat nama yang tertera di akun tersebut @Queen_nayara.

Laki-laki itu terdiam, ia teringat dengan pertemuannya dengan Bhaskara saat sedang bersama istrinya. Naya? Apa gadis itu yang di maksud Bhaskara? Apa mereka hanya mirip? Atau itu memang ada sangkut pautnya dengan istrinya?

"Kalian ngaco! Akun bini gue yang ini--" Elang membuka ponselnya dan langsung mencari akun Instagram milik istrinya, berniat untuk di tunjukkan pada teman-temannya.

Namun, ia terdiam melihat daftar pengikut yang sama. "Kalian follow akun bini gue? Sejak kapan?" matanya memicing menatap mereka, padahal beberapa hari yang lalu Elang masih memantau akun istrinya dan sama sekali mereka tidak mengikuti. Bahkan tidak tahu akun milik istrinya.

"Hah?!"

"Kepencet, Lang!" sahut Juan.

"Awas lo pada macem-macem!" ancamnya.

"Lang, ada foto bini lo gak? Coba bandingin sama dia!" ujar Nathan yang membuat Elang mengerutkan keningnya.

Sedangkan yang lainnya mengangguk setuju. Bima kembali membuka snap yang ada di akun Clara, "Anjir udah di hapus!"

"Kalian ribet amat, ngurusin gituan! Lo pada curigain istri gue?!"

"Bukan gitu, Lang! Kita cuman--"

Tring-tringgg!

"Udahlah, istirahat tuh!" Elang memilih fokus pada ponselnya berniat mengirim pesan untuk istrinya.

"Lo gak mau ngantin bareng kita lagi? Kali ini aja kek, berduaan mulu!"

Memang Elang akhir-akhir ini lebih suka istirahat di rooftop bersama istrinya. Ia sudah jarang ke kantin, kadang membuat teman-temannya sedikit kesal. Udah jarang ikut nongkrong di markas, dan di sekolah pun selalu fokus pada istrinya. Apalagi sekarang mereka jarang bolos dan selalu fokus belajar, membuatnya sedikit susah untuk berinteraksi.

"Lain kali aja, gue udah janji!"

Mereka hanya mengangguk sekilas dan berlalu pergi. Sedangkan Elang masih asik dengan ponselnya. Ia menyuruh istrinya untuk segera ke markas. Dan sampe sekarang pesannya tidak di balas.

Hingga lima menit berlalu. Istrinya masih belum membaca dan membalas. Bahkan gadis itu tidak kunjung datang ke rooftop. Merasa khawatir, Elang langsung bergegas menuju kelas.

Kebetulan kelas sepi, hanya ada istrinya di sana. Masih asik dengan buku catatannya. Elang berjalan menghampiri dengan senyuman mengembang.

"Kenapa gak bales chat aku?" tanyanya lembut.

Kia mendongak, tanpa menjawab. Dia hanya diam, lalu beranjak dari tempat duduknya dan berniat pergi. Melihat ada yang aneh dengan istrinya, membuat keningnya berkerut. Elang mencekal lengannya mencoba menghentikan langkahnya.

"Kamu kenapa? Aku ada salah?" tanyanya bingung.

Kia masih diam tidak menjawab. Ia menghempaskan pelan lengannya, dan kembali melangkahkan kakinya menuju kantin.

Laki-laki itu terdiam membeku, pikirannya berkecamuk. Terus bertanya-tanya, Dia kenapa? Ia mencoba mengingat-ingat semuanya. Apa dirinya telah membuat kesalahan?

Tidak ingin pusing, akhirnya Elang pun memilih menyusul istrinya berniat menanyakan langsung padanya. Dan saat sampai di kantin, pandangannya mengedar menatap sekelilingnya yang ramai. Ia tersenyum tipis, menatap istrinya yang duduk di meja paling pojok. Namun, senyumannya kembali memudar melihat gadis itu yang menatapnya cuek dan langsung mengalihkan pandangannya.

"Lang, sini!" panggil teman-temannya.

Elang menoleh dan berniat menghampiri mereka. Tidak mungkin juga ia menghampiri istrinya di tempat umum seperti ini. Elang berjalan sambil sesekali melirik ke arah istrinya.

Bruk!

"Sorry."

"Kalo jalan pake mata, anjing!" bentak Elang melihat bajunya yang basah tersiram es kopi.

"Gue kan udah minta maaf!"

Moodnya yang sedang buruk, membuat Elang gampang tersulut emosi. Ia langsung menghantam pria di hadapannya untuk melampiaskan semuanya. Elang kesal, dia tidak suka di cuekin seperti ini.

Bug!

"Babi! Jangan mentang-mentang lo sok penguasa di sini, gue bakal takut sama lo!"

Pria itu tidak tinggal diam, membalas pukulan Elang. Dan akhirnya keduanya saling baku hantam.

"Elang!! Stop!!" teman-temannya mencoba melerai karena Elang terus memukulinya dengan membabi buta.

Suasana kantin sangat ramai. Mereka menyaksikan langsung, hanya gara-gara bajunya yang tersiram, Elang sudah semarah itu.

"Dia sangat beda dengan Reiga ya. Berandal dan pemarah. Sedangkan Reiga cowo baik mana ramah lagi," bisik-bisik salah satu siswi yang sedang berada di kantin.

"Lo jangan nilai orang dari penampilannya aja. Kita gak tau isi hati orang. Lagian Elang keliatan cowo baik-baik," sahut temannya membela Elang.

"Halah, lo dari dulu ngefans banget sama dia! Cowo berandal gitu di kagumin!"

"Tapi btw, Reiga kenapa pindah ya. Mana tiba-tiba lagi, gue kan sedih. Padahal gue kagum banget sama dia. Jadi gak bisa cuci mata lagi," keluhnya dramatis.

Kia yang kebetulan tidak jauh dari posisi mereka. Tidak sengaja mendengar semuanya. Dahinya mengernyit mendengar suaminya di bandingkan dengan seseorang yang asing baginya.

'Reiga? Siapa?'